Minggu, 13 Mei 2012

Meraih Peluang Ganda



Sebagian orang mungkin kesulitan mencari pekerjaan. Sebaliknya, ada orang yang memiliki pekerjaan ganda. Hal itu bisa dilakukan karena orang itu mempunyai beberapa keahlian. Menurut Sylvina Savitri, konsultan karier dari Experd, Anda bisa memiliki peluang ganda di bidang yang sama. Seorang public relation manager di hotel bintang lima bisa juga berprofesi sebagai dosen, misalnya mengajar tentang komunikasi efektif. Ilmu komunikasi hingga jenjang S-2 yang dikuasainya, dan dilihat dari posisinya yang sudah tergolong ahli, membuatnya ’bernilai’ untuk membagikan ilmu. 

Namun, Anda mungkin saja memiliki peluang ganda di dua bidang yang sama sekali berbeda. Misalnya, penulis di sebuah tabloid bisa menjadi pengisi suara freelance di rumah produksi. Pekerjaan pertama ia lakoni karena ia memang menguasai ilmu tulis-menulis, sedangkan pekerjaan kedua ia dapatkan karena suaranya yang bening.

KEUNTUNGAN JUGA GANDA
Memiliki banyak keahlian yang bisa dimanfaatkan sebagai pekerjaan, memberikan banyak keuntungan. Keuntungan pertama adalah membuka peluang mendapatkan sumber pendapatan baru. Namun, menempelkan harga pada kemampuan diri sendiri itu susah-susah gampang. Banyak orang merasa risi membicarakannya. 

Mungkin dalam beberapa bulan pertama, Anda belum menemukan formula tepat untuk menentukan imbalan yang Anda inginkan. Semuanya masih serba meraba-raba. Wajar juga jika timbul rasa khawatir. Jika memberi harga terlalu tinggi, pekerjaan itu mungkin akan hilang dari genggaman. Tapi, kalau memberi harga terlalu rendah, Anda sendiri yang rugi. Padahal, ada waktu dan keahlian yang harus dibayar. Karena itu, dalam menentukan ’harga diri’, Anda perlu bersikap profesional. Jangan sampai waktu untuk mengerjakan aktivitas itu jadi terbuang percuma. 
Ada 3 hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan harga skill Anda, yaitu:
1. Tingkat kesulitan pekerjaan.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
3. Skala perusahaan yang akan memakai jasa Anda.

Kelebihan materi yang Anda terima, juga akan memberikan pengaruh positif lain, berupa rasa secure. Jika terpaksa keluar dari pekerjaan yang utama, Anda masih punya pendapatan lain. Selain itu, bargaining position Anda juga akan meningkat. Kemampuan untuk memanfaatkan keahlian di dua tem­pat berbeda, akan membuat Anda diberi harga lebih tinggi. Karena, pengalaman Anda lebih banyak dibanding staf lain. Bonus lain, An­da makin percaya diri karena punya keahlian yang dibutuhkan orang.

BISA DIRINTIS
Duduk di posisi atas bisa dicapai jika Anda telah disebut senior, atau setelah keahlian dan pengalaman Anda telah teruji waktu. “Posisi ini jelas bukan untuk orang yang pengalaman kerjanya di bawah lima tahun. Bukan hanya jam terbang tinggi yang menentukan, melainkan juga penguasaan suatu bidang yang sangat khas,” kata Sylvina.

Peluang ganda pun tidak jatuh dari langit, melainkan perlu dirintis. Salah satunya adalah dengan berani berinvestasi lewat kursus singkat di bidang tertentu. Misalnya, manajer di bidang sumber daya manusia, menambah kemampuan dengan mengambil berbagai kursus tentang pelatihan SDM. Kemudian, dengan menggabungkan teori dan pengalamannya, ia bisa menjadi seorang trainer SDM.

Atau, Anda bisa menggali lewat hobi. Kesukaan terhadap suatu bidang, contohnya mendesain produk, sebaiknya didukung oleh legalitas yang lebih kuat. Misalnya, memenangkan berbagai lomba atau lulus dari kursus.

Untuk menjalani dua pekerjaan berbeda, Anda perlu memahami bahwa pekerjaan kedua, ketiga, dan seterusnya, seharusnya tak bertentangan dengan prinsip perusahaan pertama. Sylvina memberi contoh dari peristiwa Perdana Menteri Thailand, Somchai Wongsawat, yang diberhentikan dari jabatannya, karena menjadi juru masak di dua stasiun televisi. Somchai dianggap melanggar peraturan, karena menerima uang dari aktivitas tersebut. Padahal, uang itu diberikan hanya untuk mengganti uang membeli bahan masakan.

SELALU ADA RISIKO

Meski menyenangkan, karena mendapatkan tambahan penghasilan untuk membeli sepatu, bekerja dobel juga ada risikonya. Misalnya, Anda mungkin mengalami kelelahan, karena dua tanggung jawab yang dipegang bersamaan. Anda juga barangkali menjadi rentan terhadap stres, karena waktu seolah-olah selalu kurang. 

Risiko lain adalah sikap kurang menyenangkan yang diterima dari staf lain di tempat bekerja (mungkin saja di perusahaan pertama maupun kedua). Tidak semua atasan bersikap suportif terhadap karyawan yang berprofesi ganda. Maka, jika ingin memanfaatkan keahlian Anda, pastikan pilihan Anda disetujui oleh kedua perusahaan tempat Anda bekerja. Sebab, masih banyak perusahaan yang tidak rela karyawannya berbagi hati pada perusahaan lain.

Sebaliknya, ada pula perusahaan yang melihat hal itu sebagai suatu keuntungan. Misalnya, seorang senior fashion editor di perusahaan itu menjadi pembicara di berbagai acara. Nama perusahaan tempat dia bekerja biasanya akan disebutkan, sebelum ia membawakan materi. Hal ini membuat perusahaan itu dikenal lebih luas.
Berbagai komentar rekan kerja juga termasuk risiko yang mesti dihadapi. Namun, semua komentar jangan sampai membuat Anda ragu untuk meneruskan aktivitas kerja di dua tempat berbeda. Toh, keputusan itu sudah disetujui atasan,” kata Sylvina.

Penulis: Asteria Elanda

[Dari femina 12 / 2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar