Minggu, 13 Mei 2012

Dana saat pensiun


Pensiun Berdasarkan Usia 
Readersdigest.co.id Perencanaan Keuangan
Image by : istimewa
Semakin muda usia dan semakin awal Anda mempersiapkan dana pensiun, semakin mudah Anda mencapai dan menikmatinya. 

25-35
Kesalahan yang kerap dilakukan para individu muda usia adalah mereka tidak pernah berpikir soal pensiun sejak awal. Padahal, di rentang usia inilah Anda sangat produktif dalam bekerja. Nah, kalau Anda masih di rentang usia ini dan belum menikah, maka lakukan hal berikut ini:
  • Sisihkan minimal 10 persen dari gaji untuk membangun dana darurat hingga mencapai 12 bulan gaji.
  • Masukkan 20 persen ke rekening yang diistilahkan dead account, dan tidak boleh ditarik.
  • Setelah dana darurat sebesar 12 bulan gaji tercapai, alihkan 10 persen yang awalnya disisihkan untuk dana darurat ke dead account.
  • Dengan demikian, total yang harus Anda sisihkan setiap bulan dari gaji adalah selalu 30 persen.
  • Sisa 70 persen dapat Anda gunakan untuk kehidupan sehari-hari termasuk membayar tagihan kartu kredit.

35-45
Umumnya, pada usia ini seseorang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Maka Anda wajib menyediakan biaya hidup dan pendidikan anak-anak. Selain dana pendidikan untuk anak, Anda juga harus membangun dana kesehatan saat pensiun. Coba ikuti cara berikut:
  • Sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk dana darurat.
  • Sisihkan 10 persen untuk dana pensiun.
  • Sisihkan 10 persen untuk dana pemeliharaan kesehatan.
  • Sisihkan lagi 10 persen untuk mempersiapkan dana pendidikan anak.
  • Kalau dana darurat sudah terkumpul sebesar 12 bulan gaji, alihkan 10 persen ke dana pensiun.

45-55
Usia pensiun pada umumnya adalah 55 tahun. Jadi pada tahap ini Anda tinggal 10 tahun sebelum pensiun. Yang paling utama, pada usia ini jangan lagi membuat kewajiban atau hutang dengan alasan apapun. Inilah masa di mana Anda harus melakukan evaluasi dan pengetatan anggaran. Karena Anda sudah punya dana pensiun dan dana perawatan kesehatan yang sejak dini Anda bangun, maka tujuan pengumpulan dana Anda akan beralih prioritasnya kepada hal-hal yang lebih bersifat menikmati hidup, seperti dana berwisata, menggali ilmu atau sekolah, dana sosial, atau membuat bisnis sendiri. (SUMBER: Jangan Mau Pensiun Berkarat, Melarat, Sekarat oleh Freddy Pieloor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar