Sabtu, 19 Mei 2012

Boleh saja muluk-muluk asal tetap yakin


Bagaimana kita bisa yakin? 
Salah satu caranya dengan melebarkan wawasan dan pengalaman, dengan keluar dari lingkunan kita yang biasa-biasa saja tadi agar terekspose pengalaman lebih luas lagi. 
Ini memungkinkan terbukanya koneksi yang juga lebih luas lagi, sehingga ada jalan bagi pemberian Tuhan untuk mencapai kita.
be well,
Dwika 

Pertanyaan #9: Bolehkah meminta yang muluk-muluk?

**www.suksestotal.com/pertanyaan9.html 

Mbak Sri,
Ada pertanyaan lagi.
Pada saat kita membuat daftar permintaan, apakah boleh meminta yang sebesar-besarnya? dengan kata lain yang semuluk-muluknya?

Misalnya ingin punya penghasilan 1 M per bulan. Sedangkan banyak pakar menyarankan untuk membuat target yang "Measurable dan achievable". Dengan kata lain harus mulai dari yang kecil-kecil dulu atau secara bertahap. Mulai dari 5, 10 juta, 50 juta, 100 juta dst.

Tapi saya kok merasa Alloh itu maha kaya, jangankan 1 M, seisi dunia saja mungkin bisa diberikan pada kita. Saya merasa tidak ada salahnya meminta yang sebesar-besarnya. Mungkin tidak akan terwujud sekaligus, walaupun bukan hal mustahil bagi Alloh untuk memberikannya sekaligus.
Menurut mbak bagaimana?

Yep, you got it right there.
Anda benar sekali.
Allah mungkin memberikan berapa saja yang yang Anda minta, itu mudah bagi-Nya.

Dan ini sudah saya singgung sedikit di bagian stretch yourself. Serta di pelajaran tentang mengetahui yang Anda inginkan.
Ya, betul, Anda harus berani meminta dan berimajinasi melebihi kondisi Anda saat ini. Hanya itu cara Anda bisa keluar dari kungkungan kondisi hidup Anda saat ini.

Cuma yang mungkin dikhawatirkan para pakar tadi adalah bila karena tidak measurable dan achievable untuk KITA, maka bisa jadi bawah sadar kita sendiri yang akan tidak percaya akan kemungkinan dikabulkannya.

Dan akibatnya, pikiran kita sendirilah yang akan menyabotasekeinginan kita tadi, dengan mungkin membisikkan hal-hal yang berisi keraguan, seperti, "mana mungkin kamu dapat 1 M kalau kerjamu cuma tukang sapu, atau guru, atau cuma jadi seorang ibu, misalnya begitu...

Nah kalau diri kita sendiri saja tidak yakin, ya memang akan sulit. Tuhan juga kan mengabulkan doa berdasarkan persangkaan kita, kan?
Mungkin itu alasan kenapa kita dianjurkan untuk menetapkan target yang "achievable" tadi.

Tetapi Anda benar juga karena doa kita, daftar permintaan yang kita buat bukanlah "target". Kita tidak sedang membuat goal atau target yang akan kita kejar sendiri nantinya pencapaiannya.

Dengan daftar permohonan kita itu, kita meminta Dari yang Maha Kaya, Sang Pencipta langsung, jadi ya boleh saja muluk-muluk.
Asal tadi ya, kita sendiri harus tetap yakin...

Nah bagaimana kita bisa yakin? Salah satu caranya ya dengan "memulurkan" diri tadi, dengan melebarkan wawasan dan pengalaman, dengan keluar dari lingkunan kita yang biasa-biasa saja tadi agar terekspose pengalaman lebih luas lagi. Ini memungkinkan terbukanya koneksi yang juga lebih luas lagi, sehingga ada jalan bagi pemberian Tuhan untuk mencapai kita.
Begitu penjelasan saya.
Keep on going. You are doing great...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar