Sabtu, 07 April 2012

Solusi yang intuitif

Beberapa penderita disleksia memiliki kreativitas yang tinggi, kemampuan berbicara yang baik, pemikir inovatif atau pencari solusi yang intuitif. 
be well,
Dwika





Siapa Bilang Pengidap Disleksia Ngga Bisa Terkenal?

**Fitryan G.Dennis


Tom Cruise (Foto : Istimewa)Tom Cruise (Foto : Istimewa)DISLEKSIA atau sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis, ternyata tak cuma dialami orang biasa, beberapa public figurepun mengalaminya.
Mereka adalah Albert Einstein, salah satu tokoh penemu yang paling berpengaruh di dunia. Si jenius pencipta teori relativitas ini ternyata mengidap disleksia. Orlando Bloom (aktor), si bajak laut tangguh dalam trilogi Pirates of the Carribean ini ternyata juga mengidap disleksia. "Memang dibutuhkan upaya keras dalam menghadapi penyakit ini," katanya kala berkisah mengenai pengalamannya mesti tumbuh besar dengan penyakit tersebut.
Albert Einstein (Foto : Istimewa)Albert Einstein (Foto : Istimewa)Ada lagi Henry Winkler (produser film dan aktor), mantan bintang Happy Days ini membagi pengalamannya dengan ikut berkampanye dalam upaya meminta pemerintah AS memberikan perhatian khusus kepada anak-anak pengidap disleksia. Fonze (aktor), Vince Vaughn (aktor) bintang film Wedding Crashersjuga ternyata memiliki kesulitan dalam membaca.
Keanu Reeves (aktor), banyak yang tak mengira bahwa aktor tampan ini ternyata mengidap disleksia juga. Meski begitu, kesulitannya dalam belajar ia seimbangkan dengan keahliannya di lapangan hoki kala SMA.  Billy Bob Thornton (aktor dan penyanyi), mantan suami Angelina Jolie ini ternyata juga pengidap disleksia, tapi ia mengaku tak pernah menyerah dalam menghadapi penyakitnya tersebut.
 Robin William (Foto : Istimewa)Robin William (Foto : Istimewa)Robin Williams (aktor), apa pun perannya, baik sebagai Mrs Doubtfire atau sebagai Genie dalam film produksi Disney, Aladdin, Robin telah memerankan kesemuanya dengan baik dan tanpa cela. Siapa sangka pria humoris ini ternyata mengidap disleksia. Tom Cruise (aktor), salah satu pria terganteng di Hollywood pun ternyata disleksia. Ia berupaya mengatasi penyakit itu dengan menjalaniscientology, yakni teknik terkait yang dikembangkan oleh pengarang Amerika, L. Ron Hubbard selama sekitar 30 tahun, sebagai suatu filosofi pertolongan mandiri pada diri sendiri.
Tak menyangka kan mereka disleksia? Ternyata disleksia tak menghambat karier dan prestasi mereka. Buktinya dalam prosesnya, toh mereka bisa menjadi “besar”, karena tak menyerah pada keadaan.  Nah, mungkin ada perlunya kita mengetahui lebih dalam mengenai disleksia. 
 Vince Vaughn (Foto : Istimewa)Vince Vaughn (Foto : Istimewa)Disleksia berasal dari kata Yunani yaitu “dys” yang berarti kesulitan dan “leksia” yang berarti kata-kata. Dengan kata lain, disleksia berarti kesulitan dalam mengolah kata-kata. Ketua Pelaksana Harian Asosiasi Disleksia Indonesia dr Kristiantini Dewi, Sp. A, menjelaskan, disleksia merupakan kelainan dengan dasar kelainan neurobiologis dan ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan tepat atau akurat dalam pengejaan dan dalam kemampuan mengkode simbol.  
Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik. Selain itu, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan.
Keanu Reeves (Foto : Istimewa)Keanu Reeves (Foto : Istimewa)Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, dan kesulitan memegang alat tulis dengan baik. Dan, banyak orang yang memilikidisleksia atau mungkin mereka tidak mengetahuinya jika mereka adalah salah satu penderita disleksia.
Anak yang menderita disleksia susah untuk membaca, mengeja, menulis, hingga tak bisa mengerti masalah matematika. Ini menyebabkan sang anak merasa malu dan tak percaya diri untuk hadir di antara teman-teman di kelasnya. Peluang disleksia untuk dijumpai pada anak laki-laki dan perempuan sama besarnya. Disleksia merupakan kelainan yang bisa diturunkan ke generasi berikutnya.
"Bila Anda disleksia, anak Anda berpeluang untuk mengalaminya 50 persen," ujar Dr John Rack dari lembaga Dyslexia Action, dikutip dari situs FemaleFirst. Menurut John, diagnosa disleksia biasanya dilakukan pada usia 7-8 tahun. Namun, sebenarnya gejala disleksia bisa dilihat sejak usia 3-4 tahun.

Tanda-tanda disleksia pada usia pra sekolah antara lain suka mencampur-adukkan kata-kata dan frasa, kesulitan mempelajari rima (pengulangan bunyi) dan ritme (irama), sulit mengingat nama atau sebuah obyek, perkembangan kemampuan berbahasa yang terlambat, senang dibacakan buku, tapi tak tertarik pada huruf atau kata-kata. Selain itu juga sulit untuk berpakaian.
Adapun tanda-tanda disleksia di usia sekolah dasar adalah sulit membaca dan mengeja, sering tertukar antara huruf dan angka, sulit mengingat alfabet atau mempelajari tabel, sulit mengerti tulisan yang dibaca, lambat dalam menulis, sulit konsentrasi, susah membedakan kanan dan kiri, atau urutan hari dalam sepekan. Selain itu juga tingkat kepercayaan dirinya rendah, dan masih tetap mengalami kesulitan dalam berpakaian.
Bila seorang anak didiagnosa disleksia, ia harus mendapat dukungan ekstra di sekolahnya dari seorang guru spesialis. Biasanya ini bisa dilakukan dengan bantuan intens dalam pelajaran membaca dan menulis. Tapi disleksia tak harus menghentikan anak-anak untuk terus belajar. karena sejatinya ia tak akan menimbulkan efek signifikan pada intelijensinya, karena otak mereka bekerja dengan cara yang berbeda. Bahkan, beberapa penderita disleksia memiliki kreativitas yang tinggi, kemampuan berbicara yang baik, pemikir inovatif atau pencari solusi yang intuitif. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar