Senin, 27 Februari 2012

Proyeksi keuntungan

Anda melakukan presentasi dengan memikirkan investor sebagai “kita.” Dengan begitu, Lee merasa dekat dengan para calon investornya. Dengan begitu, ia akan semakin mudah dalam menjelaskan presentasi bisnisnya.
Investor paling suka dengan proyeksi keuntungan.
bewell,
Dwika




Tips Menyiapkan Presentasi untuk Investor

E-mailCetakPDF
altPresentasi untuk investor merupakan hal yang penting dalam menjalankan usaha yang Anda rintis. Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menyiapkan presentasi yang baik?
Berikut ini strategi Lee Henshaw, pendiri Happy Cuttings, dalam menyiapkan presentasinya. Sebagai seorang entrepreneur yang juga public relation profesional Lee sangat jago dalam menyiapkan presentasi. Dia berhasil menaikkan kondisi keuangan untuk tiga perusahaannya.

Pada awalnya, Lee merasa memiliki banyak pengalaman, baik dalam mengumpulkan dana dari investor maupun menjalankan bisnis. Namun ia tidak menduga banyak hal yang ia tidak sudah tahu. Kala itu, Lee merasa sudah mempunyai rencana bisnis yang kredibel.

Meskipun memiliki pengalaman yang banyak, presentasi untuk investor ternyata menjadi bagian yang paling melelahkan. Lee kepada Majalah Small Business mengatakan, dirinya harus menjelaskan panjang lebar soal bisninnya kepada 20 hingga 25 orang calon investor.

Mereka pun terus-menerus melancarkan kritikan. Meski sudah terbiasa untuk memberikan presentasi kepada klien dan suka berbicara di depan umum, namun bagi Lee menyajikan ide dalam satu menit benar-benar sulit.

Menurutnya, ketika Anda kali pertama melakukannya, Anda memikirkan investor sebagai “mereka.” Dari peristiwa itu, Lee pun mulai berpikir untuk terus melakukan pertemuan dengan pengusaha lain untuk mengamati mereka di lapangan dan mendengarkan kritik mereka terhadap rencana bisnis yang telah disiapkan.

Semenjak itu, dia melakukan presentasi dengan memikirkan investor sebagai “kita.” Dengan begitu, Lee merasa dekat dengan para calon investornya. Dengan begitu, ia akan semakin mudah dalam menjelaskan presentasi bisnisnya.
Investor paling suka dengan proyeksi keuntungan. Lee mengatakan, dalam membuat proyeksi tersebut harus dijelaskan dengan rinci. “Kalau perlu dengan bagan-bagan yang menjelaskan bagaimana bisnis ini berpotensi cerah. Jangan juga memanipulasi,” pesan Lee. Selain itu, siapkan pula profil risiko bisnis Anda. Tentu, sebuah bisnis pasti mempunyai risiko yang harus dijelaskan pada investor.


(sumber : CiputraEntrepreneurship)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar