Minggu, 19 Februari 2012

Perubahaan perilaku

Bertambahnya harta kekayaan memang sering mengundang munculnya perubahaan perilaku.
Sulit menjaga perilaku yang baik dan benar ketika harta kekayaan bertambah.
be well,
Dwika

Perubahan Perilaku Orang Tua Ketika Anaknya Sukses

**putra-putri-indonesia.comHarta Kekayaan Bisa Memicu Perubahan Perilaku
Orang tua umumnya bangga melihat anaknya berhasil apalagi kalau keberhasilan itu disertai dengan bertambahnya harta kekayaan. Orang tua bisa jadi bahan cerita di desa, lingkungan keluarga atau komunitas. Namun, keberhasilan anak bisa menimbulkan perubahan sikap pada orang tua.
Itulah yang terjadi pada orang tua bernama Riko (bukan nama sebenarnya). Riko mempunyai anak yang berhasil. Selain mendapat pendidikan tinggi, anaknya mendapat pekerjaan yang bagus. Bukan hanya bagus, tetapi penghasilannya puluhan juta rupiah tiap bulan.

Pelan-pelan anaknya bisa menumpuk harta. Ia menabung, menyimpan uang dalam bentuk deposito, membeli rumah dan properti seharga ratusan juta dan miliaran rupiah. Sebagai orang tua, Riko pun menjadi bahan pembicaraan dalam masyarakatnya karena keberhasilan anaknya.
Namun, keberhasilan anaknya mengundang perubahan perilaku pada diri Riko. Tadinya susah mendapatkan uang, sekarang mudah. Anaknya memang menyetor uang melebihi kebutuhannya setiap bulan. Namun, uang kiriman anaknya ternyata belum memuaskan keinginan hati Riko. Permintaan lain pun mulai mengalir. Riko misalnya meminta anaknya membangun rumah seharga ratusan juta rupiah. Dasar punya sikap hormat pada orang tua, anaknya pun membangun rumah Riko. Pada hal untuk ukuran di komunitasnya, rumah demikian tidaklah diperlukan. Itu bisa menimbulkan kecumburuan sosial karena dibangun di tengah-tengah kompleks perumahan yang harga rumah rata-rata hanya belasan sampai puluhan juta rupiah.
Perubahan perilaku Riko tidak berhenti di situ saja. Setelah rumah dibangun, ia juga meminta agar dibelikan mobil, diajak jalan-jalan ke tempat wisata yang bagus, dibelikan laptop dan handphone model terbaru.
Untunglah anaknya bukan sosok yang sombong, tapi rendah hati. Anaknya memang kesal melihat perilaku orang tuanya. Sering ia sulit menolak permintaan orang tuanya apalagi kalau permintaan itu masih mungkin diberikan, tetapi sebagai anak- ia tidak mau melawan orang tua. Ia menghormati orang tua. Namun, isteri anaknya pusing tujuh keliling menghadapi mertua yang minta ini dan itu tanpa memahami kondisi keluarga anaknya.
Bertambahnya harta kekayaan memang sering mengundang munculnya perubahaan perilaku. Sulit menjaga perilaku yang baik dan benar ketika harta kekayaan bertambah. Lebih mudah orang berjalan di atas kawat jemuran dari pada menjaga integritas ketika harta kekayaan semakin bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar