Selasa, 15 Maret 2011

Ninja, Pasukan Rahasia

Mengungkap Sejarah Ninja, Pasukan Rahasia yang Disegani


Oleh: AnneAhira.com Content Team


Pada era kekaiasaran Jepang dahulu, terdapat pasukan khusus yang bertugas menyusup ke kubu lawan. Nama pasukan itu ialah ninja. Tugas utama ninja adalah melakukan penyusupan dan penyerangan ke markas lawan secara diam-diam dan bertindak seefektif mungkin tanpa meninggalkan jejak.  
Asal Mula Ninja 
Ketika era Kekaisaran Kamakura berkuasa di negeri sakura, kaisar menjalankan pemerintahannya secara militeristik atau keshogunan dari 1185 sampai 1333, masa kekuasaannya berlangsung selama 3 abad. Pada waktu itu pemerintahan dipegang oleh kaisar Sagami Kamakura yang memiliki tekad menaklukan kerajaan-kerajaan yang ada di seantero Jepang. Maka dari itu kaisar membangun kekuatan militernya, agar bisa memenangkan pertempuran
Lantas, Kaisar membangun sebuah regu yang direkrut dari para tentara pilihan, yang mahir menggunakan pedang katana dan menguasai ilmu beladiri yang disebut ninjutsu. Pendekar-pendekar yang terampil bela diri ini lantas diberi nama ninja, yang artinya orang yang mahir menyusup. Ninja memakai seragam yang tertutup rapat, memakai balakava yang menutupi mukanya.  
Tugas Utama Ninja
Tugas ninja yang utama adalah menyusup atau melakukan spionase ke wilayah musuh untuk mematai-matai kubu lawan. Jika perlu, membunuh target yang telah diperintahkan oleh tuannya. Penyusupan ini dilakukan secara diam-diam tanpa bersuara dan rahasia.
Jika aksinya diketahui lawan, ninja harus lumpuhkan saksi mata seefesien mungkin dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Para ninja bentukan kaisar ini tunduk terhadap aturan-aturan yang ketat seperti ninpo. Antara lain wajib membawa rahasia sampai mati dan rela dihukum mati jika melakukan kesalahan fatal. 
Ninja Merupakan Jalan Hidup  
Mengabdi kepada daimyo merupakan kehormatan yang luar biasa. Menjadi ninja adalah pekerjaan yang terhormat dan sangat rahasia. Karena kerahasiaan itu maka terciptalah sebuah filosofi dan ajaran tentang ninja.  
Ajaran ini bermula dari para pendeta-pendeta Shinto yang menjalankan semacam ritual pantangan bicara yang akhirnya menjadi sebuah seni atau nonuse yang bertindak diam dan efektif tanpa terlalu banyak bicara. Seni nonuse inilah yang mengilhami filosofi ninja yang selalu beraksi secara misterius dan rahasia.
Ninjutsu, Ilmu Beladiri Ninja 
Ninjutsu merupakan ilmu beladiri dari Jepang yang diciptakan khusus untuk membekali ninja dari serangan lawan. Menurut catatan sejarah, ninjutsu diciptakan pada abad XII. Ilmu ini diajarkan kepada, anak-anak muda pilihan yang akan diangkat menjadi ninja. Pelatihan dasar ninjitsu ditekankan pada pelatihan keseimbangan tubuh, ketangkasan, enduran dan kekuatan otot.
Level berikutnya diajari beladiri dengan tangan kosong atau taijutsu.Setelah level dasar mahir dikuasai, calon-calon ninja ini diajari berkelahi menggunakan pedang atau kenjutsu dan berbagai persenjataan rahasia khas ninja. Menginjak level mahir, ninja ini diajari bagaimana meracik amunisi, membuat jebakan-jebakan, dan ajaran-ajaran spiritual ninja. 
Senjata-Senjata Rahasia Ninja
Ninja beda dengan pendekar lainnya. Keahlian ninja adalah melakukan spionase dan melakukan penyusupan, artinya dia bekerja sendirian di lapangan. Oleh karena itu, ninja dibekali sejumlah peralatan dan senjata yang efesien, tapi mematikan. Persenjataan itu antara lain: 
a. Pedang katana 
Pedang ini ditempa dengan menggunakan berbagai macam logam. Katana ini memiliki ketajaman dan kekokohan yang absolut.
 b. Suriken 
Suriken adalah senjata lembar rahasia milik ninja. Suriken terbuat dari besi yang bentuknya seperti bintang yang ujung-ujungnya tajam. Supaya memberi efek mematikan terkadang ujung-ujung suriken yang lancip ini diolesi racun.

Musim di Jepang

Yuk, Mengenal Empat Musim di Jepang!


Oleh: AnneAhira.com Content Team


Jepang merupakan negara dengan karakter iklim subtropis atau secara geografis terletak di atas garis khatulistiwa, jadi dalam setahun Negeri Sakura ini mengalami empat musim yang berbeda. Perbedaan iklim ini mempengaruhi pola kehidupan manusia Jepang. Untuk itu, mari kita mengenal keempat musim di Jepang beserta kegiatan di dalamnya. 
1. Musim Semi/ Haru 
Aktivitas di Negeri Sakura dimulai pada musim semi yang jatuh pada bulan Maret sampai Mei. Tibanya musim semi ini sangat dinanti oleh orang Jepang, karena pada musim ini, bunga sakura bermekaran di seluruh pelosok Negeri Jepang.
Dengan iklim yang hangat, bunga nasional Jepang ini mulai mekar dari ujung selatan Jepang, yakni Okinawa lantas pulau Kyushu, menjalar ke pulau Honshu, dan terakhir di Hokaido yang ada di ujung utara Jepang. 
Mekarnya bunga sakura disambut sukacita oleh masyarakat Jepang. Apresiasi ini diungkapkan dengan acara hanami, semacam pesta kecil di bawah pohon sakura yang dilakukan oleh siapa saja, seperti keluarga, teman sekolah, dan karyawan. Mereka menggelar tikar di taman kota di bawah pohon sakura sambil makan-makan atau berkaraoke.  
Pada musim semi ini juga sekolah-sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sedangkan para petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim mendukung untuk bertani. 
2. Musim Panas/ Natsu
Setelah musim semi berakhir, berganti memasuki musim panas yang hari-harinya terasa gerah. Pada musim ini ditandai dengan sering munculnya hujan. Musim panas atau natsu ini berlangsung dari akhir bulan Mei sampai Akhir bulan September. Pada musim ini konsumsi buah seperti semangka dan melon laku keras. Suhu rata-rata pada musim panas ini mencapai 35 derajat celcius.
Pada musim panas ini pantai dan laut banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun, rata-rata orang Jepang lebih menyukai pantai di negara tropis seperti di Bali, Thailand, dan Brazil, alasannya karena ongkos piknik keluar negeri lebih murah ketimbang melancong ke objek wisata di Jepang sendiri. Pada musim panas diselenggarakan festival Obon Matsuri. Selain itu, di beberapa tempat di selenggarakan festival Tanabata.
3. Musim Gugur/ Aki 

Jika ingin merasakan suasana romantis ala film Negeri Sakura, datanglah ke Jepang saat musim gugur/ aki. Musim ini ditandai dengan daun-daun yang berganti warna menjadi merah pudar/ momiji, dan berguguran. Pada musim ini suhu mulai menerun karena memasuki musim dingin. Kebiasan masyarakat Jepang, pada musim ini, mereka mulai menimbun makanan untuk logistik/ persediaan musim dingin yang suhunya ekstrem. 
4. Musim Dingin/ Fuyu
Di beberapa tempat seperti Hokaido dan Nagano, salju mulai turun pada awal November, menandai datangnya musim dingin di Jepang. Inilah musim yang paling berat yang harus dihadapi oleh orang Jepang. Menghadapi suhu ekstrem yang berkepanjangan, orang Jepang harus membekali dengan baju yang tebal, penghangat ruangan, dan cadangan makanan yang banyak.
Di musim dingin, harga pangan seperti sayur mayur dan telur melejit naik. Objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah pemandian air panas/ spring water dalam bahasa Jepangnya onzen.
Musim Dingin juga merupakan hari yang istimewa bagi rakyat Jepang. Pada pergantian tahun, banyak banyak yang orang mudik untuk merayakan pergantian tahun bersama keluarga di kampung. Biasanya pada tanggal 27 Desember sekolah-sekolah dan kantor-kantor diliburkan sampai tanggal 4 Januari.
Pada malam pergantian tahun, pemeluk Shinto berdatangan ke kuil untuk beribadah. Memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi keselamatan dan keberuntungan di tahun baru.

Festival bunga Sakura

Festival Bunga Sakura di Hirosaki
Penulis :
 
Festival Bunga Sakura di Hirosaki REUTERS/Yuriko Nakao
BUNGA bermekaran merupakan salah satu pemandangan terindah di muka bumi. Warna-warninya yang cerah senantiasa menghidupkan suasana di berbagai belahan dunia.

Salah satu bunga terindah di dunia yang bisa Anda saksikan saat bermekaran ialah sakura. Jadi, jika Anda berkeinginan melihat bunga ini bermekaran datang saja ke Jepang tepat bulan ini (April), karena bunga ini bisa terlihat di berbagai sudut Jepang.

Dalam budaya Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antar manusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan

Warna bunga juga bervariasi, tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.

Salah satu tempat di Jepang yang bisa anda kunjungi untuk menyaksikan keindahan bunga sakura bermekaran ialah Taman Hirosaki di Shimoshirogane-cho kota Hirosaki, Aomori. Istana Hirosaki yang dibangun tahun 1611 ini menyimpan banyak bunga Sakura yang akan memanjakan mata Anda.

Tempat ini dikenal karena salah satu tempat terbaik untuk melihat bunga sakura di wilayah Tohoku. Ada lebih dari 2.600 pohon sakura dengan 50 jenis di daerah tersebut. Hal ini akan membuat pemandangan yang menakjubkan diantara bangunan istana yang menjulang tinggi. Selama Hirosaki Cherry Blossom Festival, bunga sakura bagaikan menyala pada malam hari.

Festival bunga Sakura di Kastil Hirosaki dibuka tanggal 23 April sampai 5 Mei dari pukul 7.00-21.00 waktu setempat. Dengan menyediakan uang 300 yen atau sekitar Rp30.000, Anda bisa menikmati pemandangan indah dari rangkaian pohon Sakura yang ada di Taman Hirosaki.(*/OL-5)

O-Hanami (Festival Bunga Sakura)

O-Hanami (Festival Bunga Sakura)
« on: January 16, 2010, 05:39:18 PM »


O-Hanami atau festival bunga sakura bagi orang Jepang merupakan eventyang sangat dinanti. Festival ini dirayakan setiap akhir bulan Maret dan awal bulan April. Keindahan bunga sakura yang bermekaran merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang Jepang. Bahkan mereka menganggap bunga sakura adalah bagian jiwa mereka. Karena itu, mekarnya bunga sakura menjadi moment yang paling spesial.  O-hanami juga dipakai sebagai tanda datangnya musim semi serta dimulainya tahun ajaran baru. Para remaja wanita tidak ketinggalan menggunakan kesempatan ini untuk mengeluarkan kimono-kimono baru mereka dan menggunakannya sepanjang perayaan.

Sejarah O-hanami

     Merayakan musim bunga sakura memang sudah dimulai sejak Periode Nara (710-784) yang sebenarnya datang karena pengaruh Dinasti Tang dari Cina. AWalnya mereka lebih mengagum bunga Ume. Tapi saat periode Heian, sakura mulai menarik perhatian orang Jepang. Mulai dari situ O-hanami menjadi festival yang rutin dirayakan setiap tahun.
     Mekarnya bunga sakura juga dijadikan sebagai ritual keagamaan & digunakan sebagai tanda dari akhir tahun serta dimulainya musim bercocok tanam. Karena itu, banyak orang-orang Jepang yang berdoa di kuil atau berdoa di bawah pohon sakura.
     Pada periode Heian, hanya kalangan bangsawan yang selalu merayakan O-hanami ini. Kebiasaan ini kemudian masuk ke kalangan samurai & akhirnya menyebar sampai kalangan rakyat dari berbagai golongan pada periode Edo.
     Perayaan O-hanami sedikit demi sedikit mulai berubah tujuannya. Dari merayakannya untuk ritual agama, menjadi bagian dari gaya hidup para samurai & kemudian menjadi alat untuk memperkuat kekuasaan. Sedangkan di jaman modern ini, O-hanami lebih kepada acara pribadi &merupakan kesempatan untuk berkumpul & bersenang-senang.



O-hanami di Masa Sekarang

     Di masa sekarang, umumnya beribu-ribu oarang berkumpul secara berkelompok untuk berpiknik dengan membawa makanan yang spesial dan minuman sake. Perayaan O-hanami sudah dimulai sejak siang hari & kadang-kadang terus berlanjut sampai malam hari.
     Sakura memang selalu mengundang decak kagum. Saat bermekaran pohon ini didominasikan dengan warna-warna putih & merah jambu. Sedikitpun tidak ada warna hijau. Sayangnya bunga-bunga sakura yang bermekaran tidak bisa bertahan lama. Bunga sakura hanya bertahan selam 7 sampai 10 hari. Setelah itu bunga sakura mulai berguguran & berganti menjadi warna kehijauan.
     Tempat yang populer dikunjungi untuk merayakan O-hanami adalah taman-taman & pusat rekreasi, salah satunya Taman Ueno. Sealain merayakannya dengan berpiknik, berbagai acara besar pun digelar dengan bertemakan sakura, seperti konser musik & tari-tarian.
     Setelah masa mekarnya habis, bunga sakura mulai berguguran. Ribuan helai bunga sakura yang berguguran terlihat seperti salju yang menutupi permukaan tanah. Angin musm semi yang sering menerbangkan helaian bunga sakura ini semaki menambah indah pemandangan. Orang Jepang menyebutnya sebagai hanafubuki (badai salju sakura).

Jadwal Musim Sakura
     Mekarnya bunga sakura dimulai dari daerah selatan Okinawa, di bulan Maret. Kemudian berlanjut ke daerah utara di bulan April dan berakhir di Hokkaido di bulan Mei. Banyak orang Jepang atau turis yang mengikuti perkembangan mekarnya sakura, entah itu melalui stasiun TV atau radio.

Yang Seru Dari O-hanami



Toilet    :
     Tempat yang paling dicari. Antriannya bisa sangat panjang. Jadi hati-hati dengan minuman beralkohol & makanan-makanan pedas saat ikutan O-hanami.


Sampah    :


     Beribu-ribu orang berarti beribu-ribu sampah. Karena itu, saat O-hanami pemerintah tidak hanya menyediakan tempat sampah, tapi juga kamar sampah. Kamar sampah ini berbentuk & berukuran seperti toilet darurat. Hebatnya, semua orang mematuhi peraturan termasuk membuang sampah. Bisa dipastikan setelah festival O-hanami, petugas kebersihan tidak harus bekerja lembur.

Sakura & Pengaruhnya

     Bagi orang Jepang, keindahan sakura tidak cukup hanya dinikmati secara nyata. Karena itu banyak yang menuangkan keindahan bunga sakura dalam berbagai bentuk dan media. Di bawah adalah benda-benda tanda kecintaan rakyat Jepang dengan bunga sakura :

Bros Tanda Pengenal

     Biasanya digunakan untukmurid-murid TK. Berbentuk sakura dengan warna pink & putih adalah bentuk populer untuk tanda pengenal anak-anak di Jepang.

Sakura-yu

     Teh bunga sakura. Disuguhkan bersamaan dengan teh hijau di acara perkawinan atau perayaan-perayaan besar lainnya.


sakura-yu



Kereta Api Sakura

     Ini adalah kereta api super express di Kyusu dengan rute perjalanan Tokyo & Nagasaki. Di depan KA terdapat gambar dan tulisan bunga sakura sebagai lambang kebanggaan Jepang.


Sakura Mochi
     Mochi yang hanya ada di bulan Maret & April untuk merayakan musim sakura.Dibuat dari tepung yang diwarnai merah jambu. Didalamnya diisi dengan anko (bubur kacang merah) & kemudian dibungkus dengan daun sakura.


sakura mochi



Sakuraya

     Toko besar yang bergerak di bidang elektronik. Toko ini menjadi terkenal karena semua barang dijual dengan harga miring. Selain toko ini, masih banyak toko & supermarket lain yang menggunakan nama sakura.


sakuraya




Koin 100 yen



Motif bunga sakura juga bisa ditemukan di belakang koin 100 yen.

From Anime Insider Vol. 13

SOURCE : http://japanesselovers.blogsome.com/2009/05/04/o-hanami-festival-bunga-sakura/
« Last Edit: January 16, 2010, 05:53:14 PM by Eikichi_Onizuka »


Offline sarucorp

  • Newbie
  • *
  • Posts: 12
  • Thanks: 1
  • Reputation: 0
Re: O-Hanami (Festival Bunga Sakura)
« Reply #1 on: April 21, 2010, 11:58:40 PM »


hwaaaaaaa... bunga sakura.... mw !!!  :cry:

Offline shinobu

  • J-Admirer
  • **
  • Posts: 228
  • Thanks: 1
  • Reputation: 0
    • Shinobu is Fleaker
Re: O-Hanami (Festival Bunga Sakura)
« Reply #2 on: April 22, 2010, 07:56:57 PM »
uhhhh.... di indonesia gk ada bunga sakura...

Offline Damara

  • Omnivorian
  • Moderator
  • J-Lover
  • *
  • Posts: 1205
  • Thanks: 528
  • Reputation: 27
    • damara blog
Re: O-Hanami (Festival Bunga Sakura)
« Reply #3 on: April 22, 2010, 08:22:56 PM »
di jepang sana sakura lagi mekar2nya loh

nh gambar2nya



mantap

Spoiler for Hiden:













Spoiler for Hiden:
















Seaandainya saya bisa menikmatinya langsung

« Last Edit: April 22, 2010, 08:25:50 PM by Damara »

Percakapan Sehari-hari

Bahasa Jepang Dalam Percakapan Sehari-hari !



   

Terimakasih (Arigatou Gozaimasu) Secara gramatik berarti “sulit (bagi saya) utk menerima (kebaikan dari anda)”. Di ucapkan ketika org lain telah membantu / memberikan sesuatu kepada kita.
Ungkapan terima kasih ini mempunyai berbagai macam varian.
Kita bisa menambahkan kata どうも– Doumo di depannya, yang bisa diartikan “Sangat/Sekali” どうも ありがとう ございます.
Kita-pun dapat jga mengubahnya menjadi bentuk lampau, ketika bantuan / sesuatu dari org lain tlah qt terima ありがとう ございました.
Dpt juga kita pakai gn cara memenggal&mengambil salah satu katanya saja どうも atau ありがとう saja, yg sdh berarti “Terimakasih” namun mrupakan ungkapan tidak formal / ungkapan plain.
Di kalangan remaja, ada kata サンキュー – Sankyuu yang diserap dari kata bhs Inggris ”Thankyou”. Bahasa Slank ini kadang ditulis dengan angka 39 (angka 3 dlm bhs jepang dibaca “san” & angka 9 dibaca “kyuu”), bahasa sms nee…
Di daerah Oosaka, ada juga dialek daerahおおきに yang kadang dipadukan menjadi おおきに どうも yang juga berarti “Terimakasih.
Ucapan ketika akan mulai makan / minum ( Itadakimasu )
Secara gramatik berarti “Saya menerima”. Ucapan “Itadakimasu” mengandung makna rasa syukur dan terima kasih kepada semua yang telah berjasa, sehingga seseorang dapat menyantap suatu makanan / kadang termasuk minuman. Dalam bahasa Indonesia (termasuk dalam Dorama dan Anime) kata “Itadakimasu” sering diartikan menjadi “Selamat makan” atau “Saya makan”.
Ucapan ketika selesai makan / minum ( Gochisousama deshita )
Kata ごちそう ( gochisou) berarti “Hidangan yang lezat”. Gochisousama deshita diucapkan untuk berterimakasih kepada semua yang telah berjasa menyediakan makanan untuk kita. Kadang diartikan menjadi “Saya selesai makan” atau “Terimakasih atas makanannya”.
Ketika diajak pergi makan oleh orang lain, orang Jepang mempunyai kebiasaan mengucapkan gochisousama deshita berulang-ulang. Pertama ketika dia baru saja selesai makan. Kedua ketika mereka pulang dan akan berpisah kembali ke tempat tinggal masing2. Dan ketiga, adalah ketika mereka bertemu lagi keesokan harinya, atau beberapa hari setelah itu.
Saya berangkat ( Ittekimasu )
Arti ittekimasu yang lebih tepat sesuai dengan asal kata-nya adlh “Saya pergi dan akan kembali lagi”. Diucapkan oleh seseorang yang akan berangkat meninggalkan suatu tempat, kemudian dia akan kembali lagi ke tmpt itu. Orang Jepang mempunyai kebiasaan mengucapkan いってきます (ittekimasu) ketika mereka pergi dari rumah.
Silahkan berangkat ( Itte(i)rasshai )
Merupakan jawaban dari いってきます( ittekimasu) . Bunyi “I” di tengah bisa dihilangkan. Diucapkan kepada orang yang akan pergi dari suatu tempat, dan dia akan kembali lagi (misalnya diucapkan ke anak yang akan berangkat ke sekolah)
Yang perlu diketahui adalah, dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga kedua ungkapan di atas dibalik, seseorang yang berada di rumah lebih dulu mengucapkanいってらっしゃい dan orang yang akan pergi baru mengucapkanいってきます. Bukan sebuah contoh percakapan formal, tapi patut untuk diketahui.
Coba minasan lihat penggunaan lainnya pada contoh di bawah ini:
ヤマピ : ともこちゃん、いま から いっしょに えいがかん に いかない?( tomoko chan, ima kara issho ni eigakan ni ikanai ?
ともこ: ええ? じゃ、いってらっしゃい。。。( ee ? ja, itterasshai…)
Yamapi : Tomoko-sayang… abis ini ke bioskop bareng2 yuk?
Tomoko : Hh? Oke kalo gitu…. selamat jalan…
Di percakapan itu “Itterasshai” dipakai oleh Tomoko untuk menolak ajakan Yamapi secara kasar dan dengan unsur bercanda. “Itterasshai” disitu bisa diartikan, “berangkat sendiri sono gih, aku disini aja ga ikutan.
Selamat datang ( Irasshaimase ) いらっしゃいませ
Merupakan kata yang sering dipakai oleh pelayan toko untuk memberi sambutan kepada para costumer-nya. Irasshaimase hampir tidak pernah dipakai di kantor-kantor pelayanan umum, bank, kantor pos, juga oleh pribadi ketika menyambut seseorang. Ungkapan lain yang juga berarti “Selamat datang” adalah いらっしゃいIrasshai dan ようこそYoukoso.
Saya kembali ( Tadaima) ただいま
Sering juga diartikan “Saya pulang”. Diucapkan ketika kita kembali dari suatu tempat.
Selamat datang kembali ( Okaerinasai ) お帰りなさい
Merupakan jawaban dari Tadaima. Berasal dari kata かえり yang berarti pulang, dan なさい yang berarti silakan.
Shinchan (Nohara Shinosuke di Crayon Shinchan) selalu terbalik mengucapkan kedua salam ini. Dia selalu mengucapkan Okaerinasai ketika dia pulang, bukan Tadaima ^v^
Apa kabar? ( Ogenki desuka ) お元気ですか
Dipakai untuk menanyakan keadaan orang lain. Kita bisa menjawabnya dengan はい、元気です Hai, genki desu – Iya, sehat. Atau はい、お蔭様で Hai, okagesama de – Iya, berkat doa anda (saya baik-baik saja).
Diucapkan ketika pergi terlebih dahulu (Osakini ) お先に
Lengkapnya adalahお先に失礼します Osakini shitsureishimasu. Berarti “Saya pergi duluan”. Dalam situasi di kelas misalnya, ketika kita ingin pulang terlebih dahulu, sementara teman-teman yang lain masih berada di dalam kelas, kita mengucapkan Osakini shitsureishimasu. Orang yang kita tinggalkan menjawabnya dengan お先にどうぞ osakini douzo yang berarti “Silakan duluan”.
Terimakasih telah bersusah payah ( Otsukaresama deshita) お疲れ様でした
Biasa juga diartikan “Terimakasih atas kerjasamanya”. Otsukaresama deshita diucapkan untuk situasi dimana beberapa orang telah selesai melakukan suatu pekerjaan / hal secara bersama-sama. Di dalam kelas, di dalam sebuah acara, ketika akan pulang dari tempat kerja dsb. Lazim juga diucapkan dengan dipenggal おつかれさま おつかれさん atau おつかれ saja. Bentuk lain yang artinya sama, tapi bentuknya lebih tidak sopan adalahご苦労様でした Gokurousama deshita.
Sampai jumpa besok ( Ja, mata ashita ) じゃ、また あした
Ashita berarti “Besok”. Kata Ashita disitu bisa diganti dengan kata-kata lain seperti あとで “Sebentar lagi”, らいしゅう “Minggu depan”, らいげつ “Bulan depan”, dst. Bentuk yang lebih formal adalahでは、また Dewa, mata. Sedangkan bentuk yang tidak formal antara lain じゃ ね Ja ne, atau じゃ、また ね Ja, mata ne, serta ほんじゃ Honjya (logat Kansai/Osaka).
Permisi ( Ojyama shimasu ) お邪魔します
Jama berarti “Gangguan” sehingga Ojamashimasu bisa diartikan “Saya mengganggu”. Dipakai ketika akan masuk ke kamar / rumah orang lain, atau juga sekedar basa-basi ketika akan meminta bantuan.
Permisi ( Gomen kudasai ) ご免ください
Gomen kudasai diucapkan ketika kita akan bertamu ke rumah seseorang. Bisa juga sebagai pengganti mengetuk pintu.
Telah merepotkan (Osewani narimasu) お世話になります
Osewani narimasu adalah saya telah merepotkan anda”. Merupakan ungkapan yang diucapkan ketika kita merasa telah membuat orang lain repot karena kita.
Tolong ( Onegai shimasu ) お願いします
Merupakan permohonan ketika kita ingin meminta pertolongan kepada orang lain. “Mohon bantuannya” “Mohon kerjasamanya”. Ada juga kata よろしく yang artinya juga sama seperti Onegaishimasu. Kadang keduanya digabung menjadi よろしくおねがいします Yoroshiku onegaishimasu, atau yang lebih sopan lagiよろしくおねがいいたします Yoroshiku onegaiitashimasu. Artinya akan sama sekali berbeda ketika kita menambahkan kataどうぞ di depannya.
Salam kenal ( Hajimemashite ) はじめまして
Diucapkan ketika mengawali perkenal saat kita bertemu pertama kali dengan seseorang. Dalam bahasa Inggris sama artinya dengan “How do you do”.
Terimalah perkenalan dari saya ( Douzo yoroshiku onegai shimasu ) どうぞよろしくお願いします
Selamat pagi ( Ohayou gozaimasu ) お早うございます
Walaupun tidak mengandung kata yang dalam bahasa Jepang berarti “Pagi”, tapi kata inilah yang diucapkan ketika kita pertama kali bertemu seseorang suatu hari. Untuk teman akrab atau orang yang kedudukannya di bawah kita, kita bisa mengucapkan お早う Ohayou.
お 早うございます diucapkan sejak dini hari, sampai sekitar jam 11 pagi.
Selamat siang ( Konnichiwa ) 今日は
Konnichi berarti “Hari ini”. Konnichiwa diucapkan mulai tengah hari, sampai matahari tenggelam. Yang perlu diingat, salam seperti Ohayou gozaimasu, Konnichiwa dan Konbanwa hanya dapat kita ucapkan ke seseorang satu kali dalam sehari. Lebih dari itu, jika kita bertemu lagi dengan orang yang sama dan ingin mengucapkan salam, kita bisa pake “Doumo” sambil menganggukkan kepala sedikit.
Selamat malam ( Konbanwa ) 今晩は
Konban berarti “malam ini”. Dengan menambahkan partikel WA di belakangnya, kata ini berubah menjadi salam, yang diucapkan pada waktu malam hari.
Lama tidak bertemu ( Ohisashiburi desu ) お久しぶりです
Sesuai dengan artinya, diucapkan ketika bertemu orang yang kita sudah lama tidak berjumpa dengannya. Bentuk yang lebih kasar adalahしばらくです Shibaraku desu.
Selamat ( Omedetou gozaimasu ) おめでとうございます
Selamat. Biasa digabung dengan kata lain seperti 新年おめでとうございます Shinnen omedetou gozaimasu “Selamat tahun baru” ご結婚おめでとうございます Go-kekkon omedetou gozaimasu “Selamat Menikah” 誕生日おめでとうございます Tanjoubi omedetou gozaimasu “Selamat ulang tahun” バランおめでとうございます Rubaran omedetou gozaimasu “Selamat Lebaran” dst.
Selamat tidur ( Oyasumi nasai ) お休みなさい
Diucapkan ketika kita berpisah dengan orang lain untuk tidur, atau… berpisah ketika sudah larut malam.
Maaf ( Sumimasen ) すみません
Digunakan untuk meminta maaf atas kesalahan kita, atau berterima kasih ketika org lain melakuka hal yang seharusnya tidak perlu dia lakukan untuk kita. Ada juga yang mengucapkannya dengan すいません. Bentuk biasa dari ungkapan ini adalah ご免なさい Gomennasai, atau ごめん Gomen. Kata lain yang artinya mirip adalah しつれいします Shitsureishimasu, yang berarti “Maaf atas kelancangan saya”.
Halo ( Moshimoshi ) もしもし
Ada cerita yang mengatakan bahwa, kata ini dipakai karena setan tidak bisa mengucapkan kata “moshimoshi”. Ini menandakan bahwa org yg mengangkat telpon dari qt benar2 manusia, bkan hantu setan atau sejenisnya.
Selamat Tinggal ( Sayounara ) さようなら
Mrupakan ucapan ktika akan brpisah utk jangka waktu yang lama, bhkan mungkin tdk akan bertemu lagi. Merupakan kependekan dr kalimat bhs Jepang Klasik さようならば おいとまをもうします Sayounaraba oitoma o moushimasu.

Sapaan dalam Bahasa Jepang

Beberapa Kalimat Sapaan dalam Bahasa Jepang

Catatan:
Post-post lain tentang bahasa Jepang di blog ini bisa Anda temukan di halaman direktori nihongo.

Sebetulnya, post ini adalah bagian terpisah — dan tidak terkait dengan dua post terdahulu tentang struktur gramatikal bahasa Jepang (yang ditulis di sini dan sini). Meskipun begitu, sehubungan dengan adanya beberapa request soal kalimat greetings, maka akan saya tuliskan beberapa diantaranya di post ini.
(ahem, mudah-mudahan dua mbak itu bisa tenang setelah ini, setelah sebelumnya nagihin greetings terus-terusan. :mrgreen: )
OK, here goes…

Note:
Bentuk-bentuk yang diberikan di sini adalah ucapan yang bertendensi sopan pada lawan bicara. Jadi, di sini Anda akan lebih sering menemukan partikel “desu” (bukannya “da”). Ini juga akan diwakili dengan pemberian akhiran -masu pada berbagai kata kerja, berbeda dengan berbagai bentuk dasar yang sudah dicontohkan di dua post sebelumnya. ^^


Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan


[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”

[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”

[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”

[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
–> (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)

[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”

[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
–> (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)

[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”

[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”

[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)



Yang Umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung


[JAP] Hai
[INA] “Ya”
–> (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)

[JAP] Iie
[INA] “Tidak”
–> (kebalikannya “hai”)

[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”
–> (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)

[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”

[JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”
–> (bisa juga diterapkan untuk minta maaf seperti “gomen na sai”)

[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”

[JAP] Omedetou, ne
[INA] “Selamat ya”
–> (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)

[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”

[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”
–> (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)

[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”

[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”
–> (menyatakan pengertian atas suatu masalah)

[JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”



Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda


[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”

[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”

[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”



Untuk Mengakhiri Pembicaraan


[JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”

[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”

[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”

[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”



Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang


[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”
–> (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)

[JAP] Ittekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”
–> (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)

[JAP] Itterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”
–> (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Ittekimasu”)

[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”
–> (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)

[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”
–> (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)

[JAP] Kimochi ii…!
[INA] [literal] “terasa nyaman”
–> (umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. ketika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udaranya bagus, kalimat ini bisa dipakai untuk mengekspresikannya. ^^ )

***

Yah, kira-kira segitu sih. Tentunya karena cuma mencakup sebagian, masih banyak yang bisa ditambahi lagi. Paling tidak, beberapa contoh di atas sudah mencakup beberapa kalimat dialog standar dalam Bahasa Jepang.
Ada yang mau menambahkan?

Pelajaran Bahasa Jepang

KAMUS PINTAR : Pelajaran Bahasa Jepang

ANATA = ANDA ?

Bagi kita yang sudah belajar bahasa Jepang, tentu ingin sekali mempraktekkannya bukan? Kalau bertemu dengan orang Jepang baik di tempat Anda sekolah, bekerja maupun beraktivitas, pasti ingin sekali mempraktekkan bahasa Jepang dengan bertanya hal yang sangat sederhana, misalnya "Siapa nama Anda ? Dimana Anda tinggal ? Apa hobi Anda ?", bukan ? Bagaimana Anda menanyakan kalimat-kalimat tadi dalam bahasa Jepang ? Apakah seperti berikut ? "Anata no namae wa nandesuka ?", "Anata wa doko ni sunde imasuka ? / "Anata no uchi wa dokodesuka ?", "Anata no shumi wa nandesuka ?"

Di dalam kalimat bahasa Jepang di atas, kata 'Anata' selalu digunakan untuk mengganti kata 'Anda'. Apakah ini kalimat bahasa Jepang di atas lazim digunakan? Mari kita simak ulasan berikut ini.

** Keterangan : BI ( Bahasa Indonesia), BJ (Bahasa Jepang)

1) BI : "Siapa nama Anda?"
BJ : "(Anata no) onamae wa ?"
2) BI : "Silakan tulis alamat Anda"
BJ : "(Anata no) gojusho wo kaite kudasai"
3) BI : "Pak Direktur, apakah Anda sakit ?"
BJ: "Shachou, (Anata wa) guai ga waruidesuka"
4) BI: "Apakah Anda, saudara Karim?"
BJ : "Anou, (anata wa) Karimu san desuka ?"
5) BI: "Apakah Anda suka durian?"
BJ: "(Anata wa) Dorian ga sukidesuka ?"
6) BI: "Anda besok pergi jam berapa?"
BJ: "(Anata wa) ashita nanjini ikimasuka"

Dari contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara penggunaan kata "Anata" dengan 'Anda' terletak pada 'kehadirannya' dalam kalimat. Kalimat bahasa Indonesia yang mengandung kata 'Anda' di atas akan menjadi 'kalimat dengan tata bahasa yang salah' bila tanpa kata 'Anda', sedangkan kalimat bahasa Jepang tetap merupakan kalimat yang baik meski tanpa kata "Anata". Hal ini dikarenakan, pada wacana atau percakapan dalam bahasa Jepang penyebutan subjek / pelaku cukup di lakukan di kalimat awal saja. Sepanjang subjek / pelaku tidak berubah, untuk kalimat selanjutnya subjek / pelaku tidak perlu disebut. Selain itu, penyebutan kata "Anata" dalam tiap kalimat dan penggunaan kata "Anata" yang tidak pada tempatnya akan menimbulkan kesan 'meremehkan' atau 'sok akrab'.Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita mengetahui penggunaan kata "Anata" tersebut.

1) "Anata" digunakan kepada orang yang tidak dikenal, tidak akrab, tidak mempunyai hubungan, atau yang usia dan kedudukannya sama atau lebih rendah sebagai sapaan 'sopan'.
Contoh: (Ada dompet jatuh, kita menanyakan kepada orang) "Kore, anata no ja arimasenka ?

2) "Anata" digunakan oleh atasan (menduduki posisi lebih atas) kepada bawahan (posisi bawah) Contoh:(Dalam wawancara kerja) "Anata wa imamade donna shigoto wo shite irasshaimashita ?

3) "Anata" digunakan untuk menyatakan makna 'Anda' sebagai 'khalayak' dalam tulisan (angket,iklan) ataupun lisan (pidato). Contoh: (Angket) Anata wa mainichi ko-hi- wo nomimasuka ? O Hai O Iie (Pidato) Anatagata wa dou omowareruka wakarimasen ga, watakushiawa kore ni sanseidekimasen.

4) "Anata" digunakan oleh wanita baik secara lisan maupun tertulis (puisi, lirik lagu) terhadap suami atau kekasihnya . Contoh: (Pagi hari saat suami akan berangkat kerja) "Anata, kyou nanjini okaerini narimasuka ?" (Lirik lagu "Anata" ) "Anata..., anata wa... itehoshii".

Untuk menghindari penyebutan kata "Anata" yang berulang, ada beberapa cara agar kita bisa menghindari penyebutan kata "Anata" tersebut.
a) Menggunakan kata yang mengandung makna "Anata". Misalnya, Onamae (nama Anda), Gojusho (alamat Anda), nama + san(sebagai ganti kata "Anata") dsbnya.
b) Menggunakan sebutan jabatan, kedudukan dsbnya. Misalnya, Sensei, Shachou, Senpai, dsb.
c) Menggunakan kata untuk menarik perhatian lawan bicara. Misalnya,Sumimasen, anou... Chotto..,dsbnya.

Tulisan ini pernah dimuat dalam EGAO Edisi April 2003. Semoga bermanfaat bagi Para Pembaca (Red.)
posted by Dix Mana
ANATA = ANDA ?

Bagi kita yang sudah belajar bahasa Jepang, tentu ingin sekali mempraktekkannya bukan? Kalau bertemu dengan orang Jepang baik di tempat Anda sekolah, bekerja maupun beraktivitas, pasti ingin sekali mempraktekkan bahasa Jepang dengan bertanya hal yang sangat sederhana, misalnya "Siapa nama Anda ? Dimana Anda tinggal ? Apa hobi Anda ?", bukan ? Bagaimana Anda menanyakan kalimat-kalimat tadi dalam bahasa Jepang ? Apakah seperti berikut ? "Anata no namae wa nandesuka ?", "Anata wa doko ni sunde imasuka ? / "Anata no uchi wa dokodesuka ?", "Anata no shumi wa nandesuka ?"

Di dalam kalimat bahasa Jepang di atas, kata 'Anata' selalu digunakan untuk mengganti kata 'Anda'. Apakah ini kalimat bahasa Jepang di atas lazim digunakan? Mari kita simak ulasan berikut ini.

** Keterangan : BI ( Bahasa Indonesia), BJ (Bahasa Jepang)

1) BI : "Siapa nama Anda?"
BJ : "(Anata no) onamae wa ?"
2) BI : "Silakan tulis alamat Anda"
BJ : "(Anata no) gojusho wo kaite kudasai"
3) BI : "Pak Direktur, apakah Anda sakit ?"
BJ: "Shachou, (Anata wa) guai ga waruidesuka"
4) BI: "Apakah Anda, saudara Karim?"
BJ : "Anou, (anata wa) Karimu san desuka ?"
5) BI: "Apakah Anda suka durian?"
BJ: "(Anata wa) Dorian ga sukidesuka ?"
6) BI: "Anda besok pergi jam berapa?"
BJ: "(Anata wa) ashita nanjini ikimasuka"

Dari contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara penggunaan kata "Anata" dengan 'Anda' terletak pada 'kehadirannya' dalam kalimat. Kalimat bahasa Indonesia yang mengandung kata 'Anda' di atas akan menjadi 'kalimat dengan tata bahasa yang salah' bila tanpa kata 'Anda', sedangkan kalimat bahasa Jepang tetap merupakan kalimat yang baik meski tanpa kata "Anata". Hal ini dikarenakan, pada wacana atau percakapan dalam bahasa Jepang penyebutan subjek / pelaku cukup di lakukan di kalimat awal saja. Sepanjang subjek / pelaku tidak berubah, untuk kalimat selanjutnya subjek / pelaku tidak perlu disebut. Selain itu, penyebutan kata "Anata" dalam tiap kalimat dan penggunaan kata "Anata" yang tidak pada tempatnya akan menimbulkan kesan 'meremehkan' atau 'sok akrab'.Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita mengetahui penggunaan kata "Anata" tersebut.

1) "Anata" digunakan kepada orang yang tidak dikenal, tidak akrab, tidak mempunyai hubungan, atau yang usia dan kedudukannya sama atau lebih rendah sebagai sapaan 'sopan'.
Contoh: (Ada dompet jatuh, kita menanyakan kepada orang) "Kore, anata no ja arimasenka ?

2) "Anata" digunakan oleh atasan (menduduki posisi lebih atas) kepada bawahan (posisi bawah) Contoh:(Dalam wawancara kerja) "Anata wa imamade donna shigoto wo shite irasshaimashita ?

3) "Anata" digunakan untuk menyatakan makna 'Anda' sebagai 'khalayak' dalam tulisan (angket,iklan) ataupun lisan (pidato). Contoh: (Angket) Anata wa mainichi ko-hi- wo nomimasuka ? O Hai O Iie (Pidato) Anatagata wa dou omowareruka wakarimasen ga, watakushiawa kore ni sanseidekimasen.

4) "Anata" digunakan oleh wanita baik secara lisan maupun tertulis (puisi, lirik lagu) terhadap suami atau kekasihnya . Contoh: (Pagi hari saat suami akan berangkat kerja) "Anata, kyou nanjini okaerini narimasuka ?" (Lirik lagu "Anata" ) "Anata..., anata wa... itehoshii".

Untuk menghindari penyebutan kata "Anata" yang berulang, ada beberapa cara agar kita bisa menghindari penyebutan kata "Anata" tersebut.
a) Menggunakan kata yang mengandung makna "Anata". Misalnya, Onamae (nama Anda), Gojusho (alamat Anda), nama + san(sebagai ganti kata "Anata") dsbnya.
b) Menggunakan sebutan jabatan, kedudukan dsbnya. Misalnya, Sensei, Shachou, Senpai, dsb.
c) Menggunakan kata untuk menarik perhatian lawan bicara. Misalnya,Sumimasen, anou... Chotto..,dsbnya.

Tulisan ini pernah dimuat dalam EGAO Edisi April 2003. Semoga bermanfaat bagi Para Pembaca (Red.)
posted by Dix Mana

Perkenalan diri, nama orang yang dicari

Ingin Cari Siapa?

In full Kimono, Niigata, Japan.
Dalam sebuah buku percakapan bahasa Jepang, saya menemukan kalimat:
“Donata o sagashitain desu ka?”
どなたを探したいんですか。
(Anda ingin cari siapa?)
Saya berpikir.. kalimat ini SALAH. Lalu yang betul, apa ya?
Kemudian saya menyadari, selama tinggal di Jepang saya tidak pernah menggunakan kalimat tersebut,”Anda ingin cari siapa?”
Mengapa?
Karena kalau ada tamu memencet bel, begitu saya membuka pintu sedikit (dengan kunci rantai tetap terkait sehingga pintu tidak terbuka seluruhnya), tamu tersebut akan langsung memperkenalkan diri dan mengatakan keperluannya.
Misalnya,”Saya dari koran XYZ. Apakah Anda ingin berlangganan?” atau “Selamat siang. Saya dari ABC. Apakah Anda Andini-san? Ada kiriman.”
Begitu juga dalam percakapan di telepon. Orang Jepang yang menelepon akan segera menyebutkan nama dan keperluannya setelah kita mengucapkan “moshi moshi” (halo). Memang begitu adat sopan santunnya.
Berarti, saya tidak pernah perlu bertanya!
Nah, mengapa kalimat “Donata o sagashitain desu ka?” itu salah?
1. Karena “donata” (siapa) adalah penghormatan untuk orang lain. Sedangkan orang yang dicari di sini adalah orang dari keluarga atau perusahaan sendiri. Kita tidak menggunakan penghormatan pada “orang dalam”, sehingga yang tepat adalah “dare”, bukan “donata”.
2. Menanyakan dalam bentuk -tai (ingin) kepada orang yang belum akrab terasa terlalu langsung dan kurang sopan. Lebih baik menggunakan “osagashi desu ka” atau “osagashi deshou ka”.
Jadi kalimat yang tepat secara tata bahasa:
Dare o osagashi desu ka?
だれをお探しですか。
Atau, alternatif lain:

Dare o oyobi shimashou ka?

だれをお呼びしましょうか。
Siapakah yang bisa saya panggilkan untuk Anda?
Tetapi, ada tapinya. Kedua kalimat ini pun jarang dipakai ;P
Untuk menanyakan keperluan seorang tamu, ungkapan berikut ini lebih lazim:
Dono you na goyouken deshou ka?
どのようなご用件でしょうか。
Ada keperluan apa?
(Pertanyaan ini akan dijawab oleh tamu dengan perkenalan diri, nama orang yang dicari, dan keperluannya.)