Selasa, 15 Maret 2011

Musim di Jepang

Yuk, Mengenal Empat Musim di Jepang!


Oleh: AnneAhira.com Content Team


Jepang merupakan negara dengan karakter iklim subtropis atau secara geografis terletak di atas garis khatulistiwa, jadi dalam setahun Negeri Sakura ini mengalami empat musim yang berbeda. Perbedaan iklim ini mempengaruhi pola kehidupan manusia Jepang. Untuk itu, mari kita mengenal keempat musim di Jepang beserta kegiatan di dalamnya. 
1. Musim Semi/ Haru 
Aktivitas di Negeri Sakura dimulai pada musim semi yang jatuh pada bulan Maret sampai Mei. Tibanya musim semi ini sangat dinanti oleh orang Jepang, karena pada musim ini, bunga sakura bermekaran di seluruh pelosok Negeri Jepang.
Dengan iklim yang hangat, bunga nasional Jepang ini mulai mekar dari ujung selatan Jepang, yakni Okinawa lantas pulau Kyushu, menjalar ke pulau Honshu, dan terakhir di Hokaido yang ada di ujung utara Jepang. 
Mekarnya bunga sakura disambut sukacita oleh masyarakat Jepang. Apresiasi ini diungkapkan dengan acara hanami, semacam pesta kecil di bawah pohon sakura yang dilakukan oleh siapa saja, seperti keluarga, teman sekolah, dan karyawan. Mereka menggelar tikar di taman kota di bawah pohon sakura sambil makan-makan atau berkaraoke.  
Pada musim semi ini juga sekolah-sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sedangkan para petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim mendukung untuk bertani. 
2. Musim Panas/ Natsu
Setelah musim semi berakhir, berganti memasuki musim panas yang hari-harinya terasa gerah. Pada musim ini ditandai dengan sering munculnya hujan. Musim panas atau natsu ini berlangsung dari akhir bulan Mei sampai Akhir bulan September. Pada musim ini konsumsi buah seperti semangka dan melon laku keras. Suhu rata-rata pada musim panas ini mencapai 35 derajat celcius.
Pada musim panas ini pantai dan laut banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun, rata-rata orang Jepang lebih menyukai pantai di negara tropis seperti di Bali, Thailand, dan Brazil, alasannya karena ongkos piknik keluar negeri lebih murah ketimbang melancong ke objek wisata di Jepang sendiri. Pada musim panas diselenggarakan festival Obon Matsuri. Selain itu, di beberapa tempat di selenggarakan festival Tanabata.
3. Musim Gugur/ Aki 

Jika ingin merasakan suasana romantis ala film Negeri Sakura, datanglah ke Jepang saat musim gugur/ aki. Musim ini ditandai dengan daun-daun yang berganti warna menjadi merah pudar/ momiji, dan berguguran. Pada musim ini suhu mulai menerun karena memasuki musim dingin. Kebiasan masyarakat Jepang, pada musim ini, mereka mulai menimbun makanan untuk logistik/ persediaan musim dingin yang suhunya ekstrem. 
4. Musim Dingin/ Fuyu
Di beberapa tempat seperti Hokaido dan Nagano, salju mulai turun pada awal November, menandai datangnya musim dingin di Jepang. Inilah musim yang paling berat yang harus dihadapi oleh orang Jepang. Menghadapi suhu ekstrem yang berkepanjangan, orang Jepang harus membekali dengan baju yang tebal, penghangat ruangan, dan cadangan makanan yang banyak.
Di musim dingin, harga pangan seperti sayur mayur dan telur melejit naik. Objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah pemandian air panas/ spring water dalam bahasa Jepangnya onzen.
Musim Dingin juga merupakan hari yang istimewa bagi rakyat Jepang. Pada pergantian tahun, banyak banyak yang orang mudik untuk merayakan pergantian tahun bersama keluarga di kampung. Biasanya pada tanggal 27 Desember sekolah-sekolah dan kantor-kantor diliburkan sampai tanggal 4 Januari.
Pada malam pergantian tahun, pemeluk Shinto berdatangan ke kuil untuk beribadah. Memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi keselamatan dan keberuntungan di tahun baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar