Minggu, 18 September 2011

3D TV - LG vs SAMSUNG


Mega Battle 3D TV - LG LX9500 vs SAMSUNG UA46C8000



Jum'at, 29 Oktober 2010 10:13
KapanLagi.com - Gadget Indonesia
Gadget Indonesia
Ini adalah bentuk gambaran dari masa depan industri televisi. Keajaiban 3D yang dulu seolah menjadi barang mahal dan eksklusif, kini hadir di tengah-tengah ruang keluarga Anda. Menemani waktu santai Anda dengan hiburan futuristik berpoles tiga dimensi. Dari semua vendor televisi yang membenamkan label 3D, sejatinya baru Samsung saja yang produknya sudah beredar di pasaran. Wajar jika itu terjadi, mengingat Samsung menjadi pionir ketika mereka melakukan mass product untuk TV 3Dnya. Lalu apa yang dilakukan para pesaingnya, tentu saja mereka tidak patah arang. Salah satunya adalah LG, dua vendor dari negara yang sama ini seolah sedang berlari di lintasan seratus meter. Masing-masing coba menyalip dan mendahului dengan seabreg fitur yang ditawarkannya. Mana yang lebih baik? Simak ulasan kami berikut ini.
LG LX9500
LG LX9500
SPECIFICATIONS
Display Type:LED TV
Screen Size (Inch ):47
Resolution:1920x1080
BLU Type (Backlight):Full HD
Dynamic Contrast Ratio:10,000,000:1
Viewing Angle Degree:178/178
Colors Reproduction (R,G,B):10bit
Response Time (MPRT):1ms
WCC (Wide Color Control):Yes
Full HD:Yes
Borderless Design:Yes
Dual XD Engine:Yes
Aspect Ratio Correction:8 Modes (l6:9/JustScan/Original/4:3/l4:9/Zoom/Cinema Zoom/Full Wide)
Color Temperature Control:(Cool/Medium/Warm)
Picture Status:Mode
Panjang:1085,9mm
Lebar:255mm
Tinggi:710,6mm
Berat:26,7kg
Samsung UA46C8000
Samsung UA46C8000
SPECIFICATIONS
Screen Size:46" (116cm)
Resolution:1920x1080
Clear Motion Rate:800
Dolby:Dolby Digital Plus, Dolby pulse
SRS:SRS TheaterSound
Picture Engine:3D HyperReal Engine
Wide Color Enhancer Plus:Yes
Clear Motion Rate:800
Slim Type:Ultimate Slim
Front Color:Brushed Titanium
Light Effect (Deco):No
Stand Type:Quad (4 Legs)
Swivel (left/right):Yes
Panjang:1090,8mm
Lebar:303mm
Tinggi:723,8mm
Berat:22,9kg
The Battle Begin..
Dari segi desain, C8000 dikemas dengan polesan titanium dan frame yang sangat tipis. Diagonalnya 46 inci. Sementara LX9500 memiliki diagonal 47 inci dibalut warna hitam, dengan konsep borderless.
Kaki penopang yang dimiliki C8000 terlihat sangat kokoh, selain terbuat dari besi, kaki penopangnya dibuat mengarah ke empat titik, sehingga posisi TV lebih stabil. Lain halnya dengan penopang LX9500 yang terbuat dari kaca dengan kaki berbentuk persegi panjang.
Remote yang dihadirkan cukup unik. Samsung mendandani remotenya dengan teliti. Dengan sentuhan akhir glossy. Awalnya kami menyangka remote menggunakan panel sentuh, ternyata tetap harus ditekan. Lain lagi dengan LG, kemasannya TV 3Dnya dengan dua remote sekaligus. Remote yang kedua diberi nama Magic Remote, yang memiliki fungsi seperti kontroler Nintendo Wii.
Bagi kedua TV ini, remote menjadi satu hal yang sangat vital. Meski ada panel sentuh untuk navigasi di masing-masing TV, menu 3D hanya bisa diakses melalui remote. Baik LG maupun Samsung menggunakan kacamata 3D jenis active shutter. Letak perbedaannya ada pada variasi kacamata yang dimiliki. Samsung mempunyai dua jenis kacamata active shutter. Kacamata 3D yang pertama menggunakan baterai internal. Jika baterainya habis, Anda bisa mengisi ulang melalui koneksi micro USB yang disediakan. Sementara kacamata 3D yang kedua adalah jenis yang menggunakan baterai. Umum digunakan pada jam tangan dan perangkat gadget lain, jadi Anda tidak perlu repot mencari gantinya jika baterai habis. Adapun LG, memiliki satu jenis kacamata 3D active shutter yang mengandalkan port USB sebagai satu-satunya cara untuk mengisi ulang baterainya.
Tentu Anda sudah bisa menduga kualitas warna dan ketajaman dari TV milik Samsung dan LG ini. Utamanya ketika menampilkan tayangan 3D. Dalam setting normal, C8000 akan menjadi sebuah televisi resolusi tinggi 1080p. Untuk mengubahnya menjad 3D cukup menekan tombol 3D pada remote. Sejurus kemudian, tampilan tayangan akan berubah menjadi 3D. Sementara l_X9500 sudah mengadopsi teknolog motion hingga 480Hz yang membuat gambar 3D kecepatan tinggi begitu detil saat beraksi di hadapan Anda. Namun interpolasi gambar 3DTV ini kurang terasa dibandingkan milik Samsung, meski dihidupkan pada ruangan minim cahaya sekalipun. Kembali ke TV, jangan lupa untuk mengaktifkan kacamata Anda. Jika tidak menggunakan kacamata 3D, gambar akan menjadi blur.
Kenapa blur? Teknologi active shutter memecah gambar menjadi dua. Satu untuk mata kanan, dan satu untuk mata kiri. Di mana masing-masing mata mendapatkan gambar dengan frame rate 120 fps yang menghasilkan persepsi gambar yang 'dalam.' Jika Anda tidak menggunakan kacamata, gambar ; akan terlihat berbayang.
Salah satu kelebihan TV 3D Samsung adalah kemampuannya untuk mengkonversi tayangan 2D menjadi 3D. Begitupun sebaliknya. Jadi kalau suatu hari kacamata 3D Anda rusak, atau habis baterai, sementara Anda bisa menyaksikan film dalam format 2D. Kualitasnya tentu tidak menurun. Lagipula terlalu lama menonton 3D bisa membuat kepala Anda pusing.
Masalah selanjutnya yang muncul adalah peletakan TV. Karena Anda tidak bisa menyimpan sembarangan. Terkena cahaya matahari langsung akan membuat kacamata menujukkan gejala flicker. Sebagai vendor yang serius dalam industri 3D, Samsung melengkapi jajaran produk 3D nya dengan 3D Blu-ray player. Blu-ray player biasa tidak akan bisa digunakan untuk memutar Blu-ray dalam format 3D. Pun demikian, panel TV C8000 sanggup mengkonversi standar Blu-ray dan DVD menjadi 3D.
Design
Jika Samsung dikemas dalam balutan titanium, maka LG memilih untuk memolesnya dengan warna hitam pekat. Sementara Samsung menawarkan kesan futuristik, LG memberikan kesan elegan. Yang perlu diperhatikan adalah penopangnya. Samsung C8000 tampak lebih kokoh dengan penopang besi dimana kaki-kakinya mengarah ke empat titik berbeda. Sementara LG LX9500 mengandalkan kaki yang bertumpu di satu titik.
3D Glasses
Keduanya menggunakan kacamata 3D jenis shutter glass. Sama-sama bisa diisi ulang melalui USB. Bedanya, Samsung menyediakan alternatif kacamata yang menggunakan baterai biasa. Kacamata LG sedikit lebih ketat di sekitar kepala dan telinga, meski itu tidak berpengaruh ke kualitas gambar. Jika memiringkan kepala, kedua kacamata akan sama-sama semakin gelap, dan akan gelap total pada sudut 90°. Satu hal yang tidak mungkin terjadi pada TV 3D jenis plasma.
Port
Portnya sama-sama lengkap, tapi sayang posisi port input TV LG mengarah ke belakang, menyulitkan ketika hendak mount TV di dinding.
Remote
Baik LG ataupun Samsung sama-sama menyiapkan remote berkelas. Desainnya memang lebih 'mahal' Samsung, tapi remote LG tidak kalah inovatif.
3D Picture and Depth
Keduanya memberikan kualitas 3D yang dalam. Secara visual, kedalaman objek yang berada di depan dan yang berada di background bisa dihadirkan dengan detail. Samsung memiliki gambar 3D yang entah kenapa lebih gelap dibandingkan LX9500. Hal ini membuat tampilan menjadi lebih intense dan kualitas 3D kian tajam.
Reproduksi warna LX9500 lebih terang dengan level brightness yang lebih tinggi, maksimal ketika menyaksikan sajian 3D di siang hari. Pun demikian C8000 memungkinkan Anda untuk mengatur level backlight di modus 3D. Kaca LX9500 cukup reflektif, mengganggu jika Anda menyaksikan film 3D dalam kondisi terang. Samsung bekerja lebih baik terhadap pantulan, termasuk sinar matahari dan lampu.
Cipratan air, serpihan kertas bisa tersaji apik baik di LG LX9500 maupun Samsung C8000. Seolah serpihan tadi ada di depan mata Anda. Akan lebih menarik jika Anda menggunakan TV 3D dalam kondisi kurang cahaya. Samsung C8000 memungkinkan Anda untuk mengatur atau menyesuaikan tampilan gambar ketika modus Standar (full HD) ataupun modus 3D. Sementara pada LX9500 Anda hanya dapat menyesuaikan gambar pada modus standar saja.
Convertion
Mengubah tayangan biasa menjadi 3D itu keajaiban yang dimiliki C8000. Pun sekiranya Anda tidak memiliki 3D Blu-ray player, Anda masih bisa menyaksikan tayangan 3D. Sementara LG LX9500 tidak bisa berbicara banyak. Karena LX9500 tidak memiliki fitur yang bisa mengkonversi tayangan 2D menjadi 3D. C8000 jelas menang telak.
Aksesoris
Ok. Samsung cukup serius menangani aksesoris, untuk melengkapi C8000 dan jajaran TV 3Dnya, sebuah 3D Blu-ray player dihadirkan. Lengkap dengan alternatif kacamata 3D yang menggunakan baterai terpisah. LX9500 di lain sisi, sampai saat ini masih belum melengkapi koleksi TV 3Dnya dengan aksesoris yang menunjang kepuasan dalam menyaksikan 3D.
And the winner is?
Untuk menyaksikan tayangan 3D ada beberapa faktor yang bisa dipenuhi. Pertama, tentu saja tv yang Anda miliki harus support 3D. Kedua, keberadaan pemutar cakram padat yang sudah mendukung teknologi 3D adalah sebuah keharusan. Terakhir tentunya sebuah teknologi yang bisa mengkonversi tayangan 2D ke 3D. Ketiganya adalah faktor yang saling melengkapi. Jika tv Anda sudah bisa mengkonversi 2D ke 3D Anda bisa mengulur waktu untuk membeli pemutar cakram 3D.
Di atas kertas, kualitas 3D yang ditampilkan kedua vendor saling menyusul. Satu dan lainnya saling melengkapi kekurangan yang dimiliki. Beragam variabel memang, tapi kami memutuskan untuk memilih Samsung sebagai pemenang di Mega Battle kali ini. Keduanya memang menawarkan harga yang relatif mahal. Tapi dari beragam fitur yang dihadirkan, Samsung lebih lengkap, pun dengan asesoris yang dimilikinya, di mana Samsung telah melengkapi koleksi 3Dnya dengan 3D Blu-ray player.(Gadget/roc)
Scores:
LG LX9500Samsung UA46C8000
Design:55
3D Glasses:24
Port:24
Remote44
3D Picture and Depth:24
Conversion:14
Accessories:24
Price:3 (IDR 38.000000,-)4 (IDR 34.000.000,-)
"Samsung memiliki banyak keunggulan yang tidak Anda akan temukan diTV3D lainnya. Namun bisa didapatkan dengan harga terjangkau."
Source: Gadget Indonesia, Agustus 2010, halaman 42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar