Rabu, 04 Mei 2011

Hidup di Belanda


Hidup di Belanda – enak dan tidak enaknya

Hidup di Belanda – enak dan tidak enaknya
5 hal yang membuat enak hidup di belanda
1. sistem transportasi. bersepeda menjadi salah satu transportasi penting di sini, selain menyenangkan ternyata juga menyehatkan. percaya atau tidak, berat badan saya turun.. beberapa kilo *gak percayaaaaa*. mode transportasi ini pun sebelumnya pernah saya bahas di blog ini sehingga tanpa perlu komentar panjang-panjang lagi sepeda memang menjadi transportasi terbaik untuk jarak tidak terlalu jauh.
amsterdam-belanda
untuk jarak jauh, mereka punya bus dan kereta. jangan bandingkan dengan indonesia, terlalu jauh *dalam artian letak belanda memang terlalu jauh dari indonesia dan juga servis yang terlalu jauh jika dibandingkan indonesia.. euleuh.. gak penting bahasannya*. dengan pengaturan waktu berangkat dan tiba yang baik, hidup menjadi dipermudah. kita bahkan dapat mengira-ngira, pukul berapa kita akan tiba di sebuah tempat dengan hanya mengeceknya di internet.
kereta terbagi menjadi tiga yaitu intercity, sneltrein dan stoptrain. intercity menjadi kereta paling cepat karena hanya berhenti di beberapa stasiun, sedangkan stoptrein adalah kebalikannya. tiket bisa dibeli di loket dan mesin otomat, bahkan jika diatas jam 9 pagi kita bisa menggunakan kartu diskon untuk mendapatkan potongan harga 40%.
untuk bus, dengan jalur khusus dan sistem pemberhentian hanya halte dan terminal menjadikan sistem transportasi di jalan raya menjadi sangat lancar. kita tidak bisa menghentikan bus sembarangan, sehingga kita terlatih untuk berjalan menuju halte terdekat dan sebaliknya juga, berhenti di halte terdekat dari tujuan kita. sistem pembayaran menggunakan kartu strip yang diberi tanda oleh supir, membuat sistem kejar setoran tidak berlaku di sini. mereka begitu santai *tapi tepat waktu.. hebat kan?* dan consumer oriented. walau beberapa kali juga mereka ternyata begitu ketat dengan waktu sehingga tidak mau menunggu penumpang *a.k.a saya* yang berlari mengejar bus. bendungan!@#$@!
Dutch football soccer fans
2. internet. walaupun di beberapa belahan dunia timur, internet juga semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. namun tetap, saya disini mendapatkan kebebasan berselancar di internet yang menakjubkan dibanding di desa saya di indonesia. download dan keluar masuk situs menjadi sebuah kesenangan tersendiri dengan waktu yang tidak terlalu lama. belum lagi akses ke ribuan jurnal di jaringan kampus membuat kita mudah mendapatkan tulisan-tulisan bermutu dari para akademisi di seluruh dunia.
selain itu, dengan kecepatan yang sangat tinggi, saya bahkan tidak sadar bahwa download film-film dan foto-foto sebesar ratusan megabyte hanya berlangsung dalam hitungan menit, bahkan detik. whuuuzzz… alhasil, saya bisa menonton tukul, jomblo, liputan6 dan masih banyak lagi film-film indonesia hanya melalui youtube dan situs-situs video lainnya. jadi siapa bilang saya tidak bisa tertawa terbahak-bahak melihat kekonyolan tukul dari belahan dunia sini? puas.. puas..?
3. cafe. belanda memiliki banyak cafe dan bar yang menjamur. hampir di setiap kota, di pojokan sebuah tempat kita bisa menemuinya. entah hanya untuk meminum kopi, bir atau jenis minuman-minuman lainnya. selama minuman di gelas kita belum habis, kita bisa nongkrong sepuasnya di sana. eksterior dan interiornya pun sangat menakjubkan. sebagian besar masih mempertahankan arsitektur gaya eropa lama. beberapa bentuk arsitektur baru memang mulai ada, juga interior model baru, dan itu menambah keragaman kafe di sini. harga bir pun relatif lebih murah dibandingkan dengan negara tetangganya. saya menemukan kenikmatan ngafe yang berbeda dengan di indonesia.ngafe karena butuh tempat untuk ngobrol, pengen santai dan bukan karena pengen terlihat gaya. *tapi sepertinya di indonesia juga sama kok ya?*
4. bahasa. untuk bisa bertahan hidup di belanda ternyata tidak dipersulit dengan masalah bahasa. walaupun mereka memiliki bahasa nasional tersendiri, hampir di setiap pojokan manapun mereka masih mau berbahasa inggris. sehingga kita tidak perlu takut ataupun ragu untuk berjalan dan bahkan berbelanja. namun ternyata hal itu membuat saya dan beberapa teman di sini menjadi sangat malas untuk belajar bahasa belanda. alhasil, dibanding orang-orang indonesia yang tinggal di prancis, jepang ataupun jerman, kemampuan menguasai bahasa non inggris sangatlah lemah.
5. tinggal di belanda berarti tinggal di eropa. ya benar, dengan visa schengen yang kita miliki, kita bisa dengan mudah keluar masuk ke beberapa negara tetangganya, seperti jerman, prancis, itali, denmark, spanyol dan masih banyak lagi. tak perlu visa tambahan dan tak perlu pusing masalah transportasi. transportasi antar negara sangatlah baik, mulai dari pesawat murah, kereta, bis hingga mobil-mobil sewaan. mata uang yang hampir semua sama pun membuat kita tidak perlu pusing-pusing mencari money changer di tiap negara tersebut.
6. masih banyak lagi…
dutch-girls
5 hal yang membuat tidak enak untuk hidup di belanda
1. makanan. jangan bandingkan belanda dengan asia, dan khususnya indonesia untuk soal makanan. jauuuuuuh. saya tidak bisa menemukan makanan asli belanda yang sangat enak, kecuali patat alias ketang goreng. itu pun saya ragu menyebutkannya sebagai makanan khas sini. kecuali tambahan mayonaisse yang membuatnya berbeda dengan kentang goreng di negara lain. makanan khas belanda, salah satunya adalah stampot *alias kentang rebus diaduk-aduk hingga hancur dan dicampur dengan sayuran dan sosis*.
itu pun hanya bisa dinikmati selama musim dingin. rasanya? hmm.. jauh dengan nasi uduk, nasi pecel, nasi rames, syomai, baso, pecel lele, keredok, dan lain sebagainya. makan siang biasanya hanya berupa roti beberapa buah dan sop ditambah susu/juice dan buah. menyenangkan bukan? hiks. ada juga makanan lain, namun itu semua bukanlah khas belanda, seperti shoarma dari timur tengah, makanan cina, mexico, italia, yunani dan termasuk indonesia. harganya? selangit. alhasil saya terpacu untuk bisa memasak masakan indonesia dan ternyata gulai kambing saya tidak lah kalah dengan kaki lima di indonesia. wanna try?
2. cuaca. jangan keluar rumah sebelum anda melihat prakiraan cuaca. itu idiom pas untuk hidup disini. cuaca disini sangat tidak bisa diprediksi. kadang hujan dengan rasa dingin menusuk, kadang angin dengan kekuatan yang bisa menggeser saya, kadang panas terik, salju yang tiba-tiba turun, badai yang tiba-tiba keluar di siang hari dan keanehan-keanehan lainnya. itu semua dianggap wajar oleh mereka semua. ckckckckc. alhasil keanehan cuaca itu membuat saya menjadi terbiasa untuk membawa beberapa perlengkapan perang seperti jas hujan, sarung tangan, kupluk dan…. kaca mata hitam.
3. rumah. mencari rumah sewaan ternyata sangat suuuuuliiit sekali disini. jika anda mendaftar pada beberapa makelar resmi, maka jangan harap anda akan mendapatkan langsung rumah yang anda inginkan. anda harus mendaftar terlebih dahulu dengan nomor tunggu yang lumayaaaaaan panjang. beberapa kawan bisa mendapatkan rumah yang mereka inginkan setelah lebih dari 3 tahun mengantri pada sebuah makelar rumah. kamar pun demikian, jika anda ingin mendapatkan harga kamar yang murah, jangan harap anda bisa secara cepat langsung pindah kamar. anda harus menunggu beberapa bulan untuk bisa mendapatkan kamar yang anda inginkan. selain dari itu? ada alternatif untuk menyewa secara ilegal ataupun mendapatkan kamar dengan peralatan lengkap dan harga yang cukup lumayan tinggi.
4. birokrasi. sepertinya saya tahu, mengapa indonesia memiliki birokrasi yang berbelit. dari sinilah asal muasal kenapa semua birokrasi di indonesia kadang memusingkan *di luar faktor-faktor lain tentunya*. rumah tadi salah satunya, juga beberapa aturan lain seperti imigrasi, pajak, asuransi dan lain-lain. kadang dengan kerumitan seperti itu *yang notabene adalah sebuah sistem yang sudah terbangun baik* saya ternyata merindukan kecepatan birokrasi indonesia, walaupun beberapa kali membutuhkan pelicin untuk bisa cepat dan tepat. hehehehe.
dutch-cafe
5. standar hidup yang tinggi. seperti halnya negara-negara maju lainnya, belanda memiliki standar hidup yang lumayan tinggi dibandingkan negara berkembang. jangan bandingkan harga makanan dan baju dengan indonesia. jika membandingkan dengan beberapa merk atau label terkenal memang perbedaan harga dengan indonesia tidak lah berbeda jauh. namun, beberapa barang non label dengan kualitas yang sama ataupun lebih jelek, harganya ternyata sangatlah berbeda jauh dengan indonesia. bahkan beberapa label yang di indonesia sangatlah terkenal ternyata memiliki harga yang sama dengan label lain yang kurang terkenal. aneh memang, beberapa dari kita lebih nyaman jika memakai baju yang berasal dari luar negeri. padahal.. kualitasnya masih lebih bagus jika kita membelinya di indonesia *hidup factory outlet!!*.
kadang dengan melihat harga baju berlabel made in indonesia dan harga yang selangit membuat saya membayangkan betapa ‘rumitnya’ sistem ekonomi di dunia ini, yang membuat harganya naik berkali-kali lipat dibandingkan dengan harga baju di indonesia. memang jika dibandingkan dengan negara-negara eropa lain, beberapa harga produk di belanda ternyata masih lebih murah, namun tetap lebih tinggi dibandingkan dengan negara kita. *analisis ekonomi yang dangkal dan naif ya.. hahahaha*
6. masih banyak lagi…
jadi.. masih berpikir untuk hidup di luar negeri, khususnya belanda? diluar cerita-cerita hebat hidup di luar negeri, tidak semua hal menyenangkan kok. beberapa ternyata menyimpan cerita-cerita sedih yang kadang membuat saya geleng-geleng kepala. beberapa blogger pernah membahasnya di rumah mereka masing-masing dan buat saya itu sudah cukup menggambarkannya. namun kalau ada yang tanya, kenapa saya keukeuh untuk kembali ke sini? hmm.. sumpah.. saya tidak bisa menjawabnya…
Ditulis oleh rizki pandu perman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar