Jumat, 04 Maret 2011

Seni Menawar!


Ya Show
Bagi yang gila belanja barang bajakan tapi dengan kualitas bagus, Ya Show adalah sorganya. Yang paling rame adalah di Sanlitun Street, Beijing. Ikuti perjalanan saya berikut ini:
Ya Show memang memuaskan dahaga belanja kita di Kota Beijing. Semuanya ada di sini. Mulai dari celana dalam sampai jam tangan. Ya Show juga untuk semua, dari bayi hingga untuk manula sekalipun. Orang Indonesia yang keranjingan barang branded tapi nggak mau beli yang asli pasti akan memasukkan Ya Show sebagai mata acara utama dalam kunjungan atau tour ke Beijing. Saya memperkirakan ada banyak orang kita yang belanja di sini. Sebab hampir semua penjaga toko di sini bisa berhasa Indonesia.
Ya paling tidak bahasa Indonesia untuk berdagang. Yao Mi tempat saya membeli soevenir misalnya, bahasa Indonesianya menurut saya bagus sekali. Saya berasa di Glodok, Jakarta ketimbang di Beijing. Yao Mi sangat lancar ngomong Indonesia dengan lafal Indonesia yang sangat baik. Ketika saya tanya mengapa dia bisa berhasa Indonesia, dia mengatakan bahwa ribuan orang Indonesia datang ke sini pada masa liburan sekolah Juni – Juli.
Itu ditambah orang Malaysia yang menurutnya juga berbahasa Indonesia. “Halo apa kabar? Mau beli apa?” itu sapaan yang bisa kita terima dari penjaga toko di Ya Show bila dia melihat tampang-tampang Melayu di sini. Lalu kita langsung bisa berinteraksi dengan melanjutkan bertanya “Berapa harganya” dst. Jangan bengong mendengar tawaran harga para panjaja di Ya Show. Meraka akan tawarkan harga yang setinggi langit, sehingga kita sulit berkutik untuk menurunkannya.
Nggak usah khawatir. Jika mereka menjual dengan harga setinggi-tingginya maka tawarlah serendah-rendahnya. Patokan saya di sini adalah harus lebih rendah harga dari Jakarta atau F.O di Bandung. Contoh, tas koper ukuran 29 inch, ini tas koper paling besar. Penawaran pertama mereka 800 Yuan atau hampir satu juta rupiah. Saya mulai dengan penawaran 100 Yuan.
Mereka akan pura-pura marah, ngomel lah, pakai banting kalkulator lah dan tindakan-tindakan yang membuat kita tidak nyaman. “I kill you, don’t joke” itu ucapan yang biasa mereka lontarkan. Cuek saja. Naikkan harga penawaran 20 Yuan setiap kali mereka bilang “this is the last price”. Akhirnya koper yang di Indonesia berharga 500 ribu itu bisa kita bawa pulang seharga 200 Yuan atau 220 ribu perak.
Begitu juga dengan kemeja, sepatu, dasi dan jam tangan. Semuanya bisa kita banting harganya serendah-rendahnya. Teman saya Akmal yang gila sepatu boot kaget ketika saya bisa menawar sepatu Timber Land yang kalau di Wan Fu Jian (ini tempat belanja elit di Beijing) harganya 1600 Yuan bisa kita beli di Ya Show dengan harga 150 Yuan.
Bagaimana dengan kualitas. Nggak usah khawatir. Di sini banyak kualitas. Mulai dari KW1 hingga KW 3. Asal jeli saja. Lihat bahannya, jahitannya dsb. Kalau rapi ambil saja. Ya Show yang di Sanlitun terdiri dari 5 lantai.
Pak Apni di Ya Show
Lantai basement untuk produk tas dan sepatu, lantai 1 untuk pakaian anak-anak. Lantai 2 untuk baju dewasa dan Lantai 3 kerajinan China, produk Sutra dan baju-baju wanita dan lantai 4 adalah jam tangan, elektronik dan food court. Selain di Sanlitun ada juga bisa mengunjungi Ya Show yang di Silk Market. Tapi di sini karena terlalu banyak bule, harga-harganya lebih mahal sedikit. Tapi lebih beragam itemnya dari Ya Show yang di Sanlitun.
Terserah Anda. Kesamaaannya satu kita harus gila menawar, Nah Anda bisa seharian ke sini. Bawa uang 100 USD atau 780 Yuan anda sudah memborong banyak hal. Jangan lupa lakukan tips dari saya: Seni Menawar!
Penulis : Apni Jaya Putra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar