Selasa, 22 Maret 2011

Keliling Dunia Lewat Buku

Asyiknya Keliling Dunia Lewat Buku



Hanya tiga negara yang pernah aku kunjungi seumur hidupku: Singapore, Jerman dan Perancis. Namun, bukan berarti aku tak mengenal negara-negara lainnya di muka bumi ini, karena aku punya ‘kendaraan’ yang bisa membawa aku keliling dunia mengunjungi negeri-negeri yang eksotis dan melihat kebudayaan penduduknya tanpa mengeluarkan banyak ongkos. Hah...koq bisa? Bisa aja, kalau anda menemukan BUKU yang cocok. Ya! Buku. Dengan buku anda akan bisa membawa imajinasi anda menjelajahi romantisnya kanal-kanal di Venice, lembabnya udara tropis di hutan Amazon, atau dinginnya malam di ‘atap dunia’, Tibet ! Inilah beberapa buku (dan film) yang telah membawa aku berkeliling dunia:

Jepang

Ada banyak buku sebenarnya yang bersetting-kan negara Jepang dengan kebudayaannya yang terkenal itu. Bagi yang suka komik Manga, pasti juga sudah lebih familiar dengan Jepang. Beberapa buku yang sudah aku baca:

Memoirs of A Geisha
: Buku yang merupakan sebuah memoar seorang mantan Geisha bernama Nitta Sayuri yang sempat menjadi salah satu geisha terkemuka pada jamannya, yaitu sebelum PD II. Memang buku ini lebih banyak mengisahkan tentang kehidupan geisha, namun tetap asyik untuk dinikmati. Suasana dan budaya Jepang juga terekam disini.

Kisah Klan Otori
:
Sebuah tetralogi kisah pada jaman samurai di Jepang. Penuh dengan intrik, perang dan romantisme percintaan. Di buku ini, suasana sehari-hari dan kebudayaan Jepang lebih terasa.

Film
The Last Samurai merupakan film yang benar-benar menggambarkan suasana Jepang dan samurainya. Pada ultah-ku beberapa tahun lalu, aku pernah mendapatkan hadiah buku-nya Last Samurai. Disitu ada sebagian besar dialog dari filmnya dan gambar-gambar scene berwarna yang cantik-cantik.

Musashi
adalah buku yang sudah kuidam-idamkan, tapi hingga sekarang belum terbaca, alasannya: mahal banget harganya! Maybe next month...

Tibet


Negara kecil yang terletak di puncak pegunungan Himalaya dan sering disebut sebagai ‘atap dunia’ ini adalah negara yang eksotis sekaligus kontroversial. Ada 2 buku yang membuat aku serasa berkelana ke Tibet yang jauh:

Mata Ketiga
: Ini adalah
kisah seorang anak kecil yang telah ditakdirkan untuk menjadi Dalai Lama sejak ia lahir (T. Lobsang Rampa). Maka sejak kecil ia telah dikirim ke biara untuk menjadi rahib di Lhasa. Suasana kehidupan di Tibet yang unik, sangat detail digambarkan di sini. Diantaranya kebiasaan minum teh bermentega yang dapat menghangatkan tubuh melawan dinginnya hawa pegunungan, lalu apa yang disebut ‘tsampa’ (makanan pokok di Tibet) dan cara pemrosesannya. Juga bagaimana kebudayaan Tibet yang unik seperti pada waktu ada pesta keluarga, diceritakan dengan menarik.


Tintin di Tibet
:
Ya, komik karangan Hergé yang satu ini sudah tak asing lagi bagi kita. Namun waktu aku kecil, aku telah banyak belajar banyak tentang negara-negara di dunia lewat serial Tintin ini. Salah satunya Tibet, meskipun buku ini lebih banyak menggambarkan petualangan Tintin dkk di pegunungan salju, namun paling tidak ada beberapa kebiasaan yang ada dalam kebudayaan Tibet (seperti mengalungkan kain kuning di leher seseorang yang berarti menghormati orang tsb) sempat terekam disini.

Film
Seven Years in Tibet adalah salah satu film favorit-ku yang mungkin sudah kutonton sampai 4 kali.

Brazil


Ada sebuah buku yang jelas sekali menggambarkan Barzil, khususnya hutan tropis terlebat dan terbesar di dunia: Amazon.


The Testament
:
Salah satu buku karangan John Grisham ini mengambil setting hutan dan sungai-sungai besar di Brazil sebagai settingnya. Dikisahkan seorang pengacara yang mencari kliennya, seorang misionaris di perkampungan Indian di sepanjang sungai di Amazon. Kita bisa merasakan suasana hutan tropis yang lembab, banyak nyamuk, rawa-rawa serta rumah yang dibangun di atas air (facenda) di hampir sepanjang buku ini. Salah satu karya John Grisham yang memukau.

Italy


Ada dua buku yang menggambarkan suasana negara Italia. Salah satunya secara spesifik ber-settingkan kota Venice (Venesia) yang terkenal karena dibangun di atas air, dan lainnya lebih spesifik ke wisata kuliner Italia.


Pangeran Pencuri
: Buku ini sebenarn
ya lebih tepat digolongkan sebagai buku petualangan anak-anak, namun aku suka dengan suasana kota Venice yang romantis yang digambarkan dengan detail oleh penulisnya: Cornelia Funke. Rumah-rumah tua yang terhampar di sepanjang tepi kanal yang hanya dapat ditempuh dengan bus air atau perahu, lalu gereja-gereja dengan kubah emasnya. Keberadaannya sebagai kisah anak-anak membuat penggambaran suasana dalam buku ini begitu hidup. Sangat menyenangkan membaca buku ini di sela-sela kesibukan kita yang sering membuat stress.

The Broker
:
Buku karangan John Grisham lainnya, yang kali ini mengambil setting kota-kota kecil di Italia Utara, seperti Bologna. Meskipun tidak se-eksotis Venice atau Milan, namun petualangan seorang pengacara yang sedang dalam penyamaran ini bisa membawa kita merasakan suasana kota kecil Italia, dengan café, deretan toko-toko kecil, restauran, dan terutama makanan-makanannya yang mengundang selera.

China

Maharani
: Novel berlatar belakang sejarah yang kaya intrik karangan
Pearl S. Buck ini menggambarkan Dinasti Manchu pada tahun 1800-an. Kekayaan budaya Cina, dan karakter penduduknya terekam dengan sangat jelas dan detail di novel ini. Meskipun mungkin di era sekarang sudah banyak sekali yang berubah, tetap asyik juga untuk berkelana ke negeri tirai bambu ini.

Bagiku, buku memberikan lebih dari sekedar kisah atau cerita. Ia memberikan pengalaman baru bagiku, pengalaman yang mungkin takkan pernah aku dapat di dunia nyata. Bagaimana dengan anda? Buku apa yang berkesan bagi anda dan memberikan sebuah pengalaman yang menarik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar