Minggu, 06 Maret 2011

EMAS 10 TAHUN TERAKHIR

HARGA EMAS 10 TAHUN TERAKHIR

Posted: 21 September 2010 by khilafahcenter in dinar
Pertanyaan yang terus sampai ke saya, khususnya dari para pengguna Dinar baru adalah“…kapan membeli Dinar yang paling tepat?”. Pertanyaan sejenis pada saat harga lagi rendah seperti sekarang adalah “…apakah harga akan turun lagi?” , kemudian pada saat harga lagi tinggi pertanyaannya adalah “…apakah harga akan terus naik?” dan seterusnya.
Jawaban saya selalu sama yaitu Wa Allahu A’lam – dan Allah-lah yang Maha Tahu, karena seberapa ahli-pun kita, kita tidak akan bisa mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Paling banter kita memahami apa yang sudah terjadi sampai saat ini, kemudian menduga-duga apa yang selanjutnya akan terjadi. Berbagai teknik forecasting dikembangkan orang, tetap saja tidak ada yang menjamin keakuratan hasilnya.
Trend Harga Emas (2 Tahun)Trend Harga Emas (2 Tahun)
Dari sekian banyak teknik ‘duga-menduga’ tersebut yang saya suka menggunakannya adalah analisa trendline, karena selain sederhana – di standar grafik Excel ada fasilitas ini. Anda juga bisa mengolahnya sendiri berdasarkan harga-harga emas dan nilai tukar Rupiah yang ada di pasar.
Perhatikan 2 grafik contoh yang saya olah berdasarkan data harga emas dalam US$/Oz dan harga dalam Rupiah/Gram. Grafik pertama saya ambil dari data 2 tahun terakhir, trendline untuk harga emas dalam Rupiah cembung ke bawah yang dapat diartikan bahwa untuk 2 tahun terakhir cenderung stabil atau bahkan menurun. Sebaliknya trendline dalam US$, cekung ke atas yang dapat diartikan bahwa harga dalam US$ cenderung naik secara significant.
Trend Harga Emas (10 Tahun)Trend Harga Emas (10 Tahun)
Grafik kedua saya ambilkan data yang sama, hanya untuk periode yang lebih panjang yaitu 10 tahun terakhir. Perhatikan sekarang trendline-nya baik dalam US$ maupun dalam Rupiah; keduanya menunjukkan cekung ke atas secara tajam. Artinya dalam 10 tahun terakhir harga emas baik dalam US$ maupun dalam Rupiah mengalami kecenderungan naik yang significant.
Lantas apa makna dari kedua grafik tersebut pada keputusan kita? Untuk dana-dana jangka panjang seperti tabungan untuk pergi haji, biaya anak sekolah, dana pensiun, tabungan untuk membeli atau memperbaiki rumah, tabungan modal usaha, dlsb. insya Allah akan selalu cocok untuk dikonversikan ke Dinar kapan saja.
Untuk dana jangka menengah, seperti rencana anak masuk sekolah dalam 1-2 tahun ini misalnya – maka dapat dikonversikan ke Dinar atau tetap dalam Rupiah, tidak terlalu banyak perbedaannya dari sisi daya beli – meskipun dari sisi ketenangan pikiran bisa jadi berbeda.
Untuk dana jangka pendek yaitu biaya kebutuhan rutin bulanan misalnya, atau biaya lain yang akan digunakan kurang dari setahun ini – kecuali kebutuhan tersebut dapat dibeli/dibayar dengan Dinar – maka untuk dana jangka pendek ini tetap dipertahankan dalam Rupiah akan lebih ekonomis.
US$ Money SupplyUS$ Money Supply
Bila uang Anda saat ini masih dalam US$ ceritanya lain lagi; saya termasuk yang sangat tidak menganjurkan Anda memegang US$ baik untuk kepentingan jangka pendek maupun kepentingan jangka panjang. 2 grafik di atas menyampaikan pesan yang loud and clear (suara keras dan sangat jelas) bahwa ibarat pilot tempur dengan pesawat Dollar, kini saatnya Anda menekan tombol penyelamat dan tinggalkan pesawat Dollar Anda. Pesan yang sama-pun disampaikan PBB sebulan lalu; jadi bukan pendapat saya yang subjektif.
Pesan inipun juga tidak terlepas dari realita US$ sendiri yang di – “cetak” dalam berbagai bentuknya dengan jumlah yang sangat-sangat berlebihan 2 tahun terakhir seperti ditunjukkan oleh grafik di atas. Lagi pula kita-pun tidak membutuhkan US$ sebagai alat tukar, untuk apa pula kita pegang?
Jadi, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas sangat tergantung dari rencana investasi Anda atau kapan dana-dana tersebut Anda akan gunakan, dan tergantung pula dengan currency uang yang sekarang Anda pegang. Wa Allahu A’lam.

1 komentar:

  1. Bapak Dwika yang saya hormati,

    Tulisan Bapak sangat menarik dan menginspirasi saya. Saya sudah 3 tahun di luar negeri dengan penggunaan uang euro dan akhir bulan ini kembali ke Indonesia. Apakah tulisan Anda berlaku juga untuk uang euro ? maksud saya, investasi jangka panjang dalam emas dan untuk transaksi jangka pendek dalam rupiah sesuai tulisan Bapak,dengan menjual euro dengan rupiah ? terima kasih. salam, Danny

    BalasHapus