Jumat, 14 Agustus 2009

Seriuslah dengan Impian yang Anda buat

Executive Summary:
Seriuslah dengan impian yang Anda buat dan perjuangkanlah dengan sepenuh hati. Keberhasilan harus diciptakan, bukannya dengan ditunggu.

================================================================
Merdeka dan motivasi Mbah Surip
oleh : Anthony Dio Martin

Mudah-mudahan, tulisan kali ini tidak terlalu memaksa. Masalahnya, tulisan ini mencoba memadukan dua event penting yang terjadi di negara kita. Pertama, sebuah kejadian yang cukup menggemparkan Tanah Air yakni kehadiran Mbah Surip yang fenomenal, dengan lagunya yang sederhana tetapi sanggup memasuki daftar lagu-lagu favorit.

Lantas, tak lama kemudian, kita pun dikagetkan dengan kepergiannya yang begitu tiba-tiba. Kepergian pelantun tembang Tak Gendong yang begitu mendadak itu, tentu saja menyisakan duka yang sangat mendalam khususnya bagi para penggemarnya.

Pada sisi lain, kita pun punya event penting sebentar lagi akan diperingati oleh seluruh bangsa kita yakni perayaan Hari Kemerdekaan bangsa kita. Saat ini, di mana-mana, spanduk, umbul-umbul serta suvernir merah-putih dapat ditemukan, untuk menyemarakkan acara tahunan bangsa kita ini. Itulah dua event penting.

Nah, mari kita kembali ke Mbah Surip. Fenomena Mbah Surip memang luar biasa! Lahir dengan nama Urip Ariyanto di Mojokerto, Mbah Urip sempat melanjutkan pendidikan hingga selesai kuliah, lantas sempat mencoba berbagai bidang pekerjaan hingga ke luar negeri, sebelum akhirnya memutuskan menjadi seniman.

Untuk menghidupi impiannya, akhirnya Mbah Surip hijrah ke Jakarta. Dalam perjalanan karier seninya, ia pun sempat bergabung dengan berbagai komunitas seniman, sebut saja Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki.

Keberuntungan, kelihatannya tidak terlalu manis terhadap Mbah Surip. Pertama, karena terlalu lama merantau, akhirnya sang istri pun menceraikannya. Hingga akhir hayatnya, Mbah Surip memilih tetap menjadi duda.

Kedua, lagu Tak Gendong yang populer belakangan ini rupanya, tidak langsung ngetop begitu saja. Lagu tersebut rupanya diciptakan pada tahun 1983, sewaktu Mbah Surip di Amerika. Bayangkan, dibutuhkan waktu 20 tahun lebih baru lagunya menjadi terkenal.

Nah, terkait dengan kesuksesan Mbah Surip yang banyak membuat orang terkagum-kagum, sebetulnya ada beberapa pelajaran motivasi yang bisa dipetik dari kehidupannya. Untuk menyempurnakan pelajaran motivasi Mbah Surip dengan perayaan tujuh belasan yang sebentar lagi akan kita songsong, maka saya singkat menjadi Merdeka! Iinilah intisari pelajarannya!

Ingat, Merdeka!

# Meraih impian dengan gigih!

Apa pun keberhasilan yang dicapai oleh Mbah Surip, tidaklah datang dalam sekejap saja. Perhatikan bagaimana usaha Mbah Surip untuk meraih ketenarannya. Misalkan saja, untuk mendapatkan kesempatan tampil sebagai seniman yang diperhitungkan, Mbah Surip mencoba membuat gebrakan dulu.

Salah satunya adalah usahanya menciptakan rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) untuk aksi menyanyi terlama di negara kita. Akhirnya, dari sanalah ia membukakan pintu kesempatan baginya sendiri untuk masuk ke studio rekaman.

Dalam hal inilah kesuksesan dari Mbah Surip bagi kita. Pertama, seriuslah dengan impian yang kita buat dan perjuangkanlah dengan sepenuh hati. Kedua, keberhasilan harus diciptakan, bukannya dengan ditunggu.

Dengan melihat Mbah Surip, kita bisa melihat betapa besar biaya kesuksesan yang harus dikorbankannya termasuk keluarganya yang akhirnya tidak menjadi utuh lagi, karena keputusannya. Sesuatu keputusan yang mungkin ia sendiri tidak menginginkannya, karena akhirnya ia pun diceraikan.

Di sisi lain, Mbah Surip menunjukkan semangatnya untuk memperjuangkan keberhasilannya. Dimulai dengan keinginan besarnya untuk memasuki dapur rekaman dengan cara menjadi pemecah rekor menyanyi terlama Muri.

Jadi, tampaklah bagaimana Mbah Surip tidak hanya menunggu agar dirinya diberi kesempatan atau didekati para produser rekaman. Namun, Mbah Surip 'menjemput bola' kesuksesannya sendiri.

Pertanyaannya, kini kembali kepada kita. Tatkala, kita mempunyai suatu impian, apakah kita cenderung menunggu keberuntungan menyertai impian itu, barulah kita mulai semangat? Ataukah, untuk mewujudkan impian tersebut, kita berani ambil langkah menciptakan peluang dan kesempatan yang akhirnya bisa membukakan pintu kesempatan bagi kesuksesan kita?

# Dengarkan panggilan hati!

Menurut pengakuannya, Mbah Surip bukanlah penyanyi nyentrik tanpa isi. Bahkan, ia termasuk orang yang senang sekolah, Mbah Surip sendiri dikabarkan memiliki ijazah SMP, ST, SMEA, STM, Drs., Insinyur, dan MBA.

Nah, dalam perjalanannya menjadi penyanyi pun, Mbah Surip pernah mengalami perjalanan jatuh dan bangun, sebelum menghidupi panggilannya sebagai penyanyi. Bahkan, dia pernah merasakan pengalaman kerja di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, dan sebagainya.

Bahkan, dia pun pernah melanglang buana hingga pernah kerja di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California. Namun, nasibnya dirasakan kurang baik. Hingga akhirnya, Mbah Surip kembali ke Indonesia, ke Jakarta. Di sinilah, dia mulai menghidupi keinginannya sebagai seniman. Maka dimulailah babak hidupnya yang akhirnya mengantarnya ke gerbang popularitasnya.

Perjalanan Mbah Surip ini akhirnya, mengajarkan pula satu hal kepada kita bahwa untuk menjadi sukses, kadang kita tidak perlu takut untuk mencoba apa pun. Namun, akhirnya kita tetap harus kembali bertanya kepada diri kita, "Apakah kekuatan, kemampuan serta talenta yang Tuhan berikan dalam hidup kita?"

Selama kita betul-betul menghidupi panggilan hati kita, serta berusaha keras mewujudkannya, maka ada peluang pintu sukses yang terbuka bagi kita. Yang paling menyakitkan adalah mengingkari panggilan hati kita serta bercita-cita di luar kemampuan kita hanya karena ikut-ikutan, disuruh orang lain maupun karena silau oleh uang ataupun popularitas singkat yang mau dicari.

# Kalahkan gengsi!

Tip ketiga merupakan salah satu tip penting. Karena salah satu penghalang yang sering kali muncul adalah rasa gengsi kita. Belajar dari Mbah Surip, kita melihat sosok yang sangat sederhana. Dengan rambut gaya Bob Marley-nya dan penampilan seniman tulen yang eksentrik, Mbah Surip tampil dengan gayanya yang sederhana dan dia tidak memikirkan gengsi.

Justru itulah yang menjadi ciri khas dirinya. Penampilan Mbah Surip ini seolah menampar banyak orang yang berusaha memoles dirinya, menutupi realita diri bahkan membohongi dirinya sendiri untuk menjaga citranya.

Justru kesejatianlah yang ditampilkan oleh Mbah Surip yang mengajari kita untuk tidak terlalu termakan oleh gengsi. Saya pun teringat dengan prinsip yang pernah saya tuliskan, "Gengsi tidak membuat kita sukses. Tetapi, ketika kita sukses, kita akan bergengsi!".

Kenyataannya, banyak orang yang belum sukses tetapi gengsinya sudah selangit. Sikapnya jadi angkuh, sombong, gayanya sok serta tidak rendah hati. Ayo, di sinilah kita mesti belajar dari profil Mbah Surip yang tetap rendah hati, meski telah sukses.

Akhirnya, marilah dengan semangat Merdeka! yang diinspirasikan dari Mbah Surip ini, kita terus bersemangat untuk membangun diri maupun negara tercinta kita. Semoga kita mampu menjadi insan yang selalu beri nilai tambah yang luar biasa untuk kemajuan bangsa Indonesia ini. I love you full, Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar