Membentang Harapan Digitalisasi Pedesaan
Amir Sodikin
Malaysia dan mayoritas negara di dunia saat ini sedang berpesta, merayakan kehebatan teknologi digital dalam berbagai aplikasi. Hingga kota kecil pun kini ikut menikmati kehadiran teknologi telekomunikasi, sekurang-kurangnya dalam bentuk telepon genggam. Namun, selalu ada daerah yang tak ikut berpesta: daerah terpencil dan pedesaan yang tak terjangkau sinyal base transceiver station (BTS). Sepanjang menyangkut daerah terpencil, situasi ini sepertinya wajar, namun tidak demikian bagi Pemerintah Malaysia. Wakil Perdana Menteri Malaysia YAB Dato Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak dalam acara Siemens Digital Lifestyle Awareness Showcase di Pekan, Pahang, Malaysia, Sabtu (3/3), menyatakan, rakyat Malaysia boleh bangga dengan pencapaian teknologi di berbagai bidang. "Namun harus kita akui bahwa jurang digital masih ada. Di kota-kota kecil dan di kampung-kampung masih terkendala untuk akses internet," katanya. Penyebabnya adalah kendala teknis peralatan dan kondisi geografis. Situasi seperti itu harus segera diatasi, karena, kalau tidak, bencana kemiskinan baru akan terjadi. Gelombang kemiskinan baru justru lahir karena hadirnya teknologi informasi dan komunikasi (information and communications technology/ICT) yang tak merata antara kota dan desa. Berbagai teknologi seperti Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE), telepon genggam generasi ketiga (3G), dan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA), belum mampu menjembatani jurang digital. Kendalanya adalah faktor harga yang belum realistis untuk pedesaan.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/12/tekno/3376690.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar