Apapun yang terjadi dalam hidupnya disikapi dengan prasangka negatif pada Allah SWT.
Mengapa rezekinya kurang?
Dia merasa karena Allah tidak sayang padanya.
Mengapa rezekinya seolah terhambat?
Dia merasa Allah tidak adil padanya.
Mengapa dia tak bisa kaya-kaya?
Karena orang lain menjegalnya.
Orang lain sengaja berdoa agar Allah menghambat rezekinya.
Begitu terus yang ada dalam pikirannya.
Akhirnya hidupnya selalu tak bahagia karena pikiran negatif yang mendominasi kepalanya. Pikirannya didominasi oleh prasangka buruk pada Sang Pemberi Rezeki.
Akhirnya hidupnya selalu tak bahagia karena pikiran negatif yang mendominasi kepalanya. Pikirannya didominasi oleh prasangka buruk pada Sang Pemberi Rezeki.
Sehingga semua nikmat dan rezeki sekecil apapun luput dari matanya.
Rezekipun menjauh tak bisa hadir dalam pikiran mereka yang tak tahu berterima kasih pada Allah.
"dan supaya Dia mengazab orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk pada Allah.
"dan supaya Dia mengazab orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk pada Allah.
Mereka akan dapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahanam.
Dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al Fath : 6)