Minggu, 30 Maret 2014

Potensi Terdahsyat

Re: Potensi terdahsyat

Sat Mar 29, 2014 11:42 am (PDT) . Posted by:

"Rendi Nazahar" rendi_nz

100% setuju...
Sy melakukan hal sm utk anak saya. Sdh 5 semester kuliah di Fak Ilmu Komputer UI, akhirnya semester depan pindah kuliah ke Fak DKV jurusan animasi Binus sesuai passionnya. Sy sangat percaya potensinya akan melesat lebih jauh dari yg sekarang dia tunjukkan.
Tks untuk berbagi Dwika. Sy jg pengagum Arvan, kebetulan dia jg adik kelas di SMA.

Salam,
Rendi

Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@yahoo.com> wrote:
Sebagai orang tua, tugas kita bukanlah menyuruh anak untuk kuliah, tetapi membantunya untuk mengeluarkan potensi terdahsyat yang sedang menunggu di dalam diri anak Anda.
Hanya dengan mengeluarkan potensi yang dahsyat tersebutlah
anak Anda akan menjadi manusia yang berguna di masa yang akan datang.
Berilah kesempatan kepada anak Anda untuk mengungkapkan apa yang menjadi kesukaan dan mimpinya, karena kalau anak Anda menjalankan apa yang menjadi mimpinya pastilah energi anak Anda akan keluar dan anak Anda akan menjadi yang terbaik dalam bidang yang menjadi pilihan anak Anda itu.
I Deliver Happiness,
Dwika





Bagaimana Cara Memotivasi Anak Agar Menjadi Lebih Baik?

BY ARVAN PRADIANSYAH   

Pak Arvan yang saya hormati,
 
Bagaimana memotivasi anak yang kuliah agar IP menjadi lebih baik?
Tahun Pertama semester 1 dan 2 = 1,3
Tahun Kedua semester 3 dan 4 = 1,3
Tahun Ketiga semester 5 dan 6 = 1,3
 
Selama ini kesenangannya main Futsal,
 
Saya sudah sarankan untuk ikut seminar-seminar motivasi dan happiness, namun belum mau mengikuti.
 
Teima kasih dan Salam
 
AS
 

Arvan Pradiansyah Menjawab:

 
Pak AS yang baik,
Saya bisa memahami kekhawatiran Anda. Bagaimana tidak khawatir kalau nilai indeks prestasi anak Anda tidak juga menunjukan perbaikan, padahal ia sudah tiga tahun duduk di bangku kuliah. Lantas kalau kita tunggu lebih lama lagi apakah nilai tersebut akan meningkat? Saya kira tanda-tanda ke arah sana sama sekali belum kelihatan. Besar kemungkinan di semester 7 IP nya tidak bergeser menjadi lebih baik.
Apa yang bisa kita simpulkan dari sini? Dugaan saya anak Anda memang tidak berminat kuliah di jurusan yang sekarang. Jadi kalaupun kita memotivasi dia, apalagi memaksakannya hal itu akan sia-sia belaka. Saya kira Anda perlu mendiskusikan hal ini dengan anak Anda dan menanyakan apa yang sebenarnya ia minati. Karena jangan-jangan anak Anda ingin kuliah di jurusan lain, atau malah tak ingin kuliah sama sekali.
Bila benar anak Anda ternyata tak ingin kuliah sama sekali saya yakin hal ini bisa membuat Anda kecewa. Anda kecewa karena Anda begitu sayang padanya dan sangat mencemaskan masa depannya. Mau jadi apa nanti kalau ia tidak kuliah, begitu mungkin yang Anda pikirkan. Memangnya dia bisa hidup dari futsal? Pikiran semacam itu menurut saya sangat wajar. Ini menunjukkan bahwa Anda sangat perduli dengan masa depan anak Anda.
Namun satu hal yang perlu kita cermati disini adalah asumsi yang Anda gunakan. Anda berasumsi bahwa seseorang itu tidak akan sukses kecuali kalau dia kuliah dan menjadi sarjana. Saya kira asumsi seperti ini kurang tepat. Bukankah banyak orang yang bukan sarjana tetapi menjadi orang yang sukses? Sebaliknya, bukankah banyak orang yang sudah lulus kuliah tetapi sulit mendapatkan pekerjan dan akhirnya hanya menjadi pengangguran? Jadi sesungguhnya tidak ada sebuah rumusan yang mengatakan bahwa kalau kita mau sukses maka kita harus menempuh pendidikan tinggi dan menjadi sarjana terlebih dahulu. Menjadi sarjana hanyalah salah satu dari sekian banyak cara untuk menggali potensi dan meningkatkan kapasitas kita. Artinya sesungguhnya cara untuk menggali potensi dan meningkatkan diri itu ada banyak sekali termasuk dengan cara bermain futsal.
Karena itu sebelum Anda memotivasi anak Anda agar lebih semangat kuliah, ada baiknya Anda ajak dia duduk dan bicara dari hati ke hati mengenai apa sesungguhnya yang menjadi minat dan cita-citanya. Berilah kesempatan kepada anak Anda untuk mengungkapkan apa yang menjadi kesukaan dan mimpinya, karena kalau ia menjalankan apa yang menjadi mimpinya pastilah energinya akan keluar dan ia akan menjadi yang terbaik dalam bidang yang menjadi pilihannya itu. Sebagai orang tua, tugas kita bukanlah menyuruh anak untuk kuliah, tetapi membantunya untuk mengeluarkan potensi terdahsyat yang sedang menunggu di dalam dirinya. Hanya dengan mengeluarkan potensi yang dahsyat tersebutlah ia akan menjadi manusia yang berguna di masa yang akan datang.