Apabila dia selalu ada ketika Anda sedang susah, Anda bisa menilai apakah seorang teman layak untuk dikatakan sahabat sejati.
Apabila dia benar-benar tulus menyayangi Anda, maka dia akan selalu ada ketika Anda sedang senang ataupun susah.
I Care About You,
Dwika
Apakah dia benar-benar cinta sama kamu?
By : Andy Febrian
Pasti kamu merasa seneng banget kalau kamu baru menjalin suatu hubungan dengan seseorang. Selain itu juga merupakan suatu kebanggaan jika kamu bisa menaklukkan hatinya hingga mendapatkan pujaan hati kamu, apalagi kalau kamu sudah berjuang mati-matian untuk menaklukkan hatinya. Tapi, satu hal yang perlu kamu ketahui, “Apakah dia benar-benar suka sama kamu?!”, atau “Apakah dia benar-benar mencintai kamu dengan tulus?!”. Semua itu akan lebih baik kalau kamu segera mengetahuinya sebelum kamu memberikan seluruh perasaan kamu sebelum kamu akhirnya mengetahui bahwa ternyata dia tidak mencintai kamu dengan tulus.
Ini kelihatannya memang sepele. Tapi bisa kamu buktikan dengan bertanya pada teman-teman kamu, mungkin ada beberapa (atau bahkan banyak) yang pernah mengalami hal seperti ini. Tapi bagi yang ingin menjalani suatu hubungan yang serius, alangkah baiknya jika kamu melakukan sejumlah test. So, kalau kamu mau nge-test apakah dia benar-benar mencintai kamu atau tidak? silahkan di lanjut.
>> Perhatikan cara dia menatap kamu
Tahukah kamu, bahwa mata bisa menggambarkan keadaan hati seseorang. Selain itu, sebagian orang ada yang bisa mengetahui apakah seseorang itu bohong atau tidak hanya melihat dari gerak mata seseorang. Kalau kamu ingin tahu apakah dia benar-benar suka sama kamu, maka dengan feeling kamu bisa mengerti dan mengetahui jawaban dari pertanyaan kamu itu.
>> Perhatikan tingkah lakunya
Tingkah laku, atau saya menyebutnya dengan gelagat. Maksudnya, kalau si dia benar-benar tulus menyayangi kamu, dengan senang hati si dia akan mendengarkan setiap saran/nasihat dari kamu. Bahkan, apapun mau dilakukannya hanya demi dan untuk kamu meskipun sebenarnya itu adalah hal yang tidak di sukainya. Tapi kalau gelagat-nya terlihat plin plan, suka tidak tepat janji, atau suka menyepelekan hubungan kamu. Sambil menjalani hubungan tersebut, tapi kamu harus hati-hati dan juga memerlukan sedikit waktu untuk menjawab keraguan kamu hingga kamu merasa yakin bahwa dia memang benar-benar mencintai kamu.
>> Perhatikan apakah dia merasa nyaman jika berada di sisi kamu
Siapapun menginginkan rasa nyaman. Baik itu cewek atau cowok, pasti selalu ingin mendapatkan perasaan nyaman. Nah, disini kamu bisa melihat apakah dia merasa nyaman, senang, atau bahagia ketika bersama kamu.
>> Selalu ada ketika kamu lagi susah
Disinilah kamu bisa menilai dan mengetahui tentang pengorbanan. Bukan hanya dengan si dia, bahkan dalam kondisi seperti ini kamu bisa menilai apakah seorang teman kamu layak untuk dikatakan sahabat sejati atau tidak. Jadi disini, kalau dia benar-benar tulus menyayangi dan mencintai kamu, maka dia akan selalu ada ketika kamu sedang senang ataupun susah.
>> Kamu adalah kebanggaannya
Maksud disini, apakah dia merasa bangga memperkenalkan kamu dengan teman-temannya? Memang ini tidak bisa menjadi tolak ukur yang ampuh. Tapi setidaknya, tapi setidaknya disini kamu bisa menilai apakah si dia merasa senang/bangga memperkenalkan kamu dengan teman dekatnya, dengan komunitasnya, atau juga dengan keluarganya. Karena logikanya, jika dia senang dan bangga melakukan itu, sebenarnya dia sedang berusaha untuk memberitahukan pada semua orang bahwa kamu adalah miliknya.
Kaya’nya cuma itu. Semoga kamu bisa menilai dan mengetahui jawaban “Apakah dia benar-benar mencintai kamu dalam hubungan kamu saat ini. By the way, kalau ada yang mau menambahkan, silahkan |
Minggu, 11 November 2012
Sahabat sejati
Nafas Anda
RENUNGAN PAGI: MENGHITUNG HARGA NAPAS KITA
by:Sholat Dhuha FB
Sobat, pernahkah sobat menghitung berapakah harga napas dalam satu hari dan pernahkah sobat menanyakan harga Oksigen di Apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 25rb/ltr,
Pernahkah sobat menanyakan harga Nitrogen di apotik ?
by:Sholat Dhuha FB
Sobat, pernahkah sobat menghitung berapakah harga napas dalam satu hari dan pernahkah sobat menanyakan harga Oksigen di Apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 25rb/ltr,
Pernahkah sobat menanyakan harga Nitrogen di apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 9.950/ltr.
Tahukah bahwa:
-Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-
2.880 x Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,-
11.376 x Rp. 9.950,- = Rp.113.191.200,-
—————————————
Total biaya sehari = Rp.185.191.200,-
biaya bernapas 1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,-
1 thn 365 hari maka biaya utk bernapas selama 1 th
365 x 185.191.200 = Rp.67.594.788.000,-
Jika harus dihargai dgn Rupiah maka Oksigen & Nitrogen yg kita hirup, akan mencapai Rp.185Juta lebih/hr/manusia.
Sahabatku!
Jika kita hitung harga napas dalam satu hari Rp.185 Juta, Maka sebulan Rp.5,5M/orang, setahun Rp.67,5 Milyar /orang !!! sudah berapa lamakah kita hidup di bumi Allah ini? dan…. berapa rupiah biaya yang harus kita keluarkan untuk hidup selama itu jika udara yang kita hirup harus dibayar? Sungguh manusia pada hakekatnya sangat LEMAH & TIDAK LAYAK BERLAKU SOMBONG di muka BUMI ini !
Orang yang paling KAYA pun tidak akan sanggup melunasi biaya NAPAS hidupnya, kalo Tuhan mau pake Rumus dagang sama manusia!
Masihkah kita belum mau BERSYUKUR ...?? ? Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Silahkan bebas di-SHARE kepada sahabat-sahabat terdekat Anda.
Tahukah bahwa:
-Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-
2.880 x Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,-
11.376 x Rp. 9.950,- = Rp.113.191.200,-
—————————————
Total biaya sehari = Rp.185.191.200,-
biaya bernapas 1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,-
1 thn 365 hari maka biaya utk bernapas selama 1 th
365 x 185.191.200 = Rp.67.594.788.000,-
Jika harus dihargai dgn Rupiah maka Oksigen & Nitrogen yg kita hirup, akan mencapai Rp.185Juta lebih/hr/manusia.
Sahabatku!
Jika kita hitung harga napas dalam satu hari Rp.185 Juta, Maka sebulan Rp.5,5M/orang, setahun Rp.67,5 Milyar /orang !!! sudah berapa lamakah kita hidup di bumi Allah ini? dan…. berapa rupiah biaya yang harus kita keluarkan untuk hidup selama itu jika udara yang kita hirup harus dibayar? Sungguh manusia pada hakekatnya sangat LEMAH & TIDAK LAYAK BERLAKU SOMBONG di muka BUMI ini !
Orang yang paling KAYA pun tidak akan sanggup melunasi biaya NAPAS hidupnya, kalo Tuhan mau pake Rumus dagang sama manusia!
Masihkah kita belum mau BERSYUKUR ...?? ? Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Silahkan bebas di-SHARE kepada sahabat-sahabat terdekat Anda.
Konsep yang sederhana
Anda jalani hidup sederhana justru yang paling sulit.
Konsep yang sederhana justru yang bekerja dengan efektif.
Formula Paretto (20:80): Dua puluh persen hal yang jelas dan delapan puluh persen untuk hal yang tidak jelas.
be well,
Dwika
Simple itu Sulit ....
oleh SUPRIYADI
Salah satu bentuk paradok yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan di mana menjalani hidup sederhana (mudah) justru yang paling sulit (The simplest is the most difficult). Padahal kenyataan juga menunjukkan bahwa biasanya konsep yang sederhana lah justru yang bekerja dengan efektif. Konsep yang ruwet, acak-acakan, njelimet justru seringkali bernasib mandul dan menelan banyak biaya. Kita bisa buktikan jumlah waktu dan biaya pulsa telephone yang kita gunakan untuk hal yang jelas dan hal yang tidak jelas. Bisa-bisa berlaku formula Paretto (20:80). Dua puluh persen untuk hal yang jelas dan delapan puluh persen untuk hal yang tidak karuan. Mengapa hal demikian ini bisa terjadi?
Hambatan
Mudah sekali kita terjebak dalam pola hidup yang tidak sederhana. Banyak alasan yang menjadi penyebabnya. Pertama, adalah persepsi lingkungan di mana kesederhanaan berpikir, bersikap, dan dan bertindak dianggap sebagai kelemahan. Bentuk kelemahan yang mewakili persepsi demikian adalah terlalu sembrono, menyepelekan atau miskin. Padahal seperti pepatah leluhur bilang, sederhana bukan berarti miskin tetapi tepat sesuai kebutuhan. Sederhana berpikir dan bersikap juga berbeda dengan sembrono. Berpikir dan bersikap sederhana lahir dari kematangan dan kedalaman pengetahuan/ pemahaman seseorang tentang diri dan wilayahnya sehingga lebih tepat dikatakan sebagai keunggulan. Sementara sembrono lahir dari kedangkalan yang berarti kelemahan.
Alasan kedua adalah kualitas-diri. Kualitas diri yang rendah bisa jadi merupakan hambatan utama bagi kesederhanaan. Sebagian di antaranya dapat kita uraikan
sebagai berikut:
1. Kecenderungan Liar
Sulit memiliki pola hidup sederhana kalau kita tidak mampu menjinakkan kecenderungan yang ingin memperluas wilayah secara liar atau dengan kata lain terlalu serakah untuk menekuni banyak hal sekaligus sementara satu hal belum lagi tuntas. Justru yang lebih banyak kita butuhkan adalah mendalami wilayah. Kita perlu belajar dari kehidupan orang sukses yang rata-rata memulai sesuatu dari satu hal tertentu, baru meluas ke wilayah atau hal berikutnya. Bahkan ada isyarat bahwa perluasan wilayah itu hanya side-effect dari kedalamannya. Contoh: dari sukses di bisnis kemudian di tarik ke politik, sosial, dll.
2. Ketidakpuasan
Kecenderungan liar di atas tidak bisa dipisahkan dari unsur ketidakpuasan di dalam diri sang. Seperti yang pernah di tulis oleh Swenson ("Creating White Space in your life", Kathy Paauw: 2002), bahwa ketidakpuasan merupakan penyebab yang menghalangi orang untuk hidup sederhana. Ketidakpuasan di sini diartikan kehilangan margin - space yang kosong untuk membedakan space hidup yang lain. Ketidakpuasan identik dengan ketidakmampuan menciptakan rasa bahagia di dalam. Padahal kebahagian adalah kunci.
3. Rendah Diri
Kemungkinan yang paling dekat mengapa orang tidak merasa bahagia dengan dirinya adalah karena adanya rasa rendah diri (Inferioritas). Orang yang punya merasa rendah diri akan mudah terjebak dalam pola hidup yang tidak sederhana dengan cara menipu diri -self deception (Hamacheck: 1987). Praktek hidup yang mudah dikenali dari orang-orang yang rendah diri adalah:
* mengurangi tanggung jawab (taking credit) atau minimalistis,
* terlalu mementingkan diri sendiri (self ego) karena rasa takut,
* beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah,
* menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
Karakteristik
Pertanyaan berikutnya adalah apa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk bisa memiliki pola hidup sederhana. Beberapa esensi yang menjadi ciri khas pola hidup sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Keputusan
Esensi ini dapat membedakan antara sederhana, sembrono, terlalu berhati-hati atau bentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang berlebihan lainnya. Kesederhanaan adalah kemampuan menentukan keputusan hidup berdasarkan pada fakta optimal yang nyata dan efektif. Keputusan hidup yang lebih banyak didasarkan pada muatan perasaan pribadi atau ikut-ikutan seringkali tidak sederhana, irrational dan dibumbui muatan 'mestinya'. Padahal keputusan harus menjadi solusi pada persoalan yang bermuataan "kenyataannya".
Keputusan yang lahir dari kedangkalan pengetahuan dan pemahaman fakta optimal seringkali bukanlah ketukan palu pengadilan solusi melainkan awal dari suatu masalah. Dan sudah menjadi titah alam, persoalan apapun akan menjadi sederhana apabila diterima oleh orang yang berada dalam kapasitas mengambil keputusan. Sederhana di sini berarti jelas antara YA & TIDAK. Orang yang tidak jelas keputusannya (ketidaksederhanaan) akan rentan terhadap berbagai kafatikan, frustasi yang bisa merembet pada stress, konflik dan lain-lain (Bradford dalam Living simply in complex world: 1998 )
2. Kekokohan
Esensi kedua adalah kekokohan pondasi personal yang berisi kejelasan (clear-cut) tujuan & fokus. Seseorang baru bisa berpikir, berbuat dan bersikap sederhana kalau dirinya sudah jelas melihat wilayah di mana ia berdiri. Dengan usia dunia yang makin tua ini dipastikan semakin banyak distraksi dan godaan yang membuat kita mudah mengatakan YA atau pun TIDAk di luar konteks wilayah hidup kita yang sebenarnya. Pondasi inilah yang menjadi sekat personal (Lihat artikel: Membuat Sekat Pembatas). Banyak persoalan kemanusiaan timbul dari sekat personal yang hilang. Mestinya sekat kita dengan orang lain adalah saling membantu tetapi ketika kita langgar dengan tindakan intervensi, misalnya saja, maka hilanglah kesederhanaan itu.
3. Kemanunggalan
Berdasarkan The law of natural fixation (keteraturan alamiyah), dunia ini satu dan menyatu antara sekian objek yang kelihatannya di tingkat permukaan terpisah. Kita menyatu dengan dunia di luar kita. Kita akan dapat menjalani hidup dengan kesederhanaan kalau kita sudah dapat menyatukan sekat yang terpisah dalam bentuk pemahaman dan pemaknaan. Pemimpin perusahan akan sederhana ketika seluruh urusan usaha yang kelihatannya terpisah berakhir di meja kerjanya yang satu. Sebaliknya akan tidak sederhana apabila laporan tentang keadaan di lapangan yang terpisah tidak menyatu di mejanya.
Beberapa Kiat
Ada banyak cara untuk memulai hidup sederhana. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah 'tip guideline' yang dikemukakan oleh Julie Jordan Scott ( 2000) sebagai berikut:
1. Merumuskan Tujuan Hidup dan Cara Mencapainya
Kita bisa membuat rumusan hidup dengan formula sederhana, yaitu Formula SMART:
* Jelas (spesific),
* Terukur, punya padanan fisik (measurable),
* Bisa dicapai (attainable),
* Relevan (relevant)
* Ada tahapan waktu (time-based)
2. Mengidentifikasi dan Menyeleksi
Untuk bisa hidup sederhana maka diperlukan kemampuan dalam mengidentifikasi dan menyeleksi bentuk distraksi, toleransi, dan dukungan yang menyangkut obyek berikut:
* Barang. Survey menunjukkan bahwa perusahaan membuang banyak biaya pada peralatan teknologi yang mestinya belum perlu sehingga hilanglah dimensi kesederhanaan hidup di dalamnya (Progressive Leadership: 2002).
* Keadaan. Tidak semua keadaan membutuhkan response dari kita. Ada yang perlu dilupakan dan diselesaikan.
* Cara. Tidak semua pekerjaan harus ditangani sendiri tetapi tidak semua bisa didelegasikan. Ada kalanya - seperti digariskan teori manajemen - to spend money in order to save time atau to spend time in order to save money.
* Masa Lalu. Dari sekian lembar masa lalu, ada yang masih bisa kita gunakan landasan merumuskan masa depan dan juga ada yang sama sekali tidak berguna.
Solusi yang ditawarkan Julie di atas dapat kita lengkapi dengan menaati saran para ahli lain yaitu menulis rumusan tujuan hidup, hasil identifikasi dan seleksi di atas kertas putih (agenda harian). Memang ada benarnya, justru menulis sesuatu yang kelihatannya nyata, mudah, dan dekat dengan diri kita itulah yang terkadang dirasakan sulit. Oleh karena itu tetap dibutuhkan pembelajaran-diri. Mudah-mudahan bisa direnungkan.
be well,
Dwika
Simple itu Sulit ....
oleh SUPRIYADI
Salah satu bentuk paradok yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan di mana menjalani hidup sederhana (mudah) justru yang paling sulit (The simplest is the most difficult). Padahal kenyataan juga menunjukkan bahwa biasanya konsep yang sederhana lah justru yang bekerja dengan efektif. Konsep yang ruwet, acak-acakan, njelimet justru seringkali bernasib mandul dan menelan banyak biaya. Kita bisa buktikan jumlah waktu dan biaya pulsa telephone yang kita gunakan untuk hal yang jelas dan hal yang tidak jelas. Bisa-bisa berlaku formula Paretto (20:80). Dua puluh persen untuk hal yang jelas dan delapan puluh persen untuk hal yang tidak karuan. Mengapa hal demikian ini bisa terjadi?
Hambatan
Mudah sekali kita terjebak dalam pola hidup yang tidak sederhana. Banyak alasan yang menjadi penyebabnya. Pertama, adalah persepsi lingkungan di mana kesederhanaan berpikir, bersikap, dan dan bertindak dianggap sebagai kelemahan. Bentuk kelemahan yang mewakili persepsi demikian adalah terlalu sembrono, menyepelekan atau miskin. Padahal seperti pepatah leluhur bilang, sederhana bukan berarti miskin tetapi tepat sesuai kebutuhan. Sederhana berpikir dan bersikap juga berbeda dengan sembrono. Berpikir dan bersikap sederhana lahir dari kematangan dan kedalaman pengetahuan/ pemahaman seseorang tentang diri dan wilayahnya sehingga lebih tepat dikatakan sebagai keunggulan. Sementara sembrono lahir dari kedangkalan yang berarti kelemahan.
Alasan kedua adalah kualitas-diri. Kualitas diri yang rendah bisa jadi merupakan hambatan utama bagi kesederhanaan. Sebagian di antaranya dapat kita uraikan
sebagai berikut:
1. Kecenderungan Liar
Sulit memiliki pola hidup sederhana kalau kita tidak mampu menjinakkan kecenderungan yang ingin memperluas wilayah secara liar atau dengan kata lain terlalu serakah untuk menekuni banyak hal sekaligus sementara satu hal belum lagi tuntas. Justru yang lebih banyak kita butuhkan adalah mendalami wilayah. Kita perlu belajar dari kehidupan orang sukses yang rata-rata memulai sesuatu dari satu hal tertentu, baru meluas ke wilayah atau hal berikutnya. Bahkan ada isyarat bahwa perluasan wilayah itu hanya side-effect dari kedalamannya. Contoh: dari sukses di bisnis kemudian di tarik ke politik, sosial, dll.
2. Ketidakpuasan
Kecenderungan liar di atas tidak bisa dipisahkan dari unsur ketidakpuasan di dalam diri sang. Seperti yang pernah di tulis oleh Swenson ("Creating White Space in your life", Kathy Paauw: 2002), bahwa ketidakpuasan merupakan penyebab yang menghalangi orang untuk hidup sederhana. Ketidakpuasan di sini diartikan kehilangan margin - space yang kosong untuk membedakan space hidup yang lain. Ketidakpuasan identik dengan ketidakmampuan menciptakan rasa bahagia di dalam. Padahal kebahagian adalah kunci.
3. Rendah Diri
Kemungkinan yang paling dekat mengapa orang tidak merasa bahagia dengan dirinya adalah karena adanya rasa rendah diri (Inferioritas). Orang yang punya merasa rendah diri akan mudah terjebak dalam pola hidup yang tidak sederhana dengan cara menipu diri -self deception (Hamacheck: 1987). Praktek hidup yang mudah dikenali dari orang-orang yang rendah diri adalah:
* mengurangi tanggung jawab (taking credit) atau minimalistis,
* terlalu mementingkan diri sendiri (self ego) karena rasa takut,
* beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah,
* menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
Karakteristik
Pertanyaan berikutnya adalah apa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk bisa memiliki pola hidup sederhana. Beberapa esensi yang menjadi ciri khas pola hidup sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Keputusan
Esensi ini dapat membedakan antara sederhana, sembrono, terlalu berhati-hati atau bentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang berlebihan lainnya. Kesederhanaan adalah kemampuan menentukan keputusan hidup berdasarkan pada fakta optimal yang nyata dan efektif. Keputusan hidup yang lebih banyak didasarkan pada muatan perasaan pribadi atau ikut-ikutan seringkali tidak sederhana, irrational dan dibumbui muatan 'mestinya'. Padahal keputusan harus menjadi solusi pada persoalan yang bermuataan "kenyataannya".
Keputusan yang lahir dari kedangkalan pengetahuan dan pemahaman fakta optimal seringkali bukanlah ketukan palu pengadilan solusi melainkan awal dari suatu masalah. Dan sudah menjadi titah alam, persoalan apapun akan menjadi sederhana apabila diterima oleh orang yang berada dalam kapasitas mengambil keputusan. Sederhana di sini berarti jelas antara YA & TIDAK. Orang yang tidak jelas keputusannya (ketidaksederhanaan) akan rentan terhadap berbagai kafatikan, frustasi yang bisa merembet pada stress, konflik dan lain-lain (Bradford dalam Living simply in complex world: 1998 )
2. Kekokohan
Esensi kedua adalah kekokohan pondasi personal yang berisi kejelasan (clear-cut) tujuan & fokus. Seseorang baru bisa berpikir, berbuat dan bersikap sederhana kalau dirinya sudah jelas melihat wilayah di mana ia berdiri. Dengan usia dunia yang makin tua ini dipastikan semakin banyak distraksi dan godaan yang membuat kita mudah mengatakan YA atau pun TIDAk di luar konteks wilayah hidup kita yang sebenarnya. Pondasi inilah yang menjadi sekat personal (Lihat artikel: Membuat Sekat Pembatas). Banyak persoalan kemanusiaan timbul dari sekat personal yang hilang. Mestinya sekat kita dengan orang lain adalah saling membantu tetapi ketika kita langgar dengan tindakan intervensi, misalnya saja, maka hilanglah kesederhanaan itu.
3. Kemanunggalan
Berdasarkan The law of natural fixation (keteraturan alamiyah), dunia ini satu dan menyatu antara sekian objek yang kelihatannya di tingkat permukaan terpisah. Kita menyatu dengan dunia di luar kita. Kita akan dapat menjalani hidup dengan kesederhanaan kalau kita sudah dapat menyatukan sekat yang terpisah dalam bentuk pemahaman dan pemaknaan. Pemimpin perusahan akan sederhana ketika seluruh urusan usaha yang kelihatannya terpisah berakhir di meja kerjanya yang satu. Sebaliknya akan tidak sederhana apabila laporan tentang keadaan di lapangan yang terpisah tidak menyatu di mejanya.
Beberapa Kiat
Ada banyak cara untuk memulai hidup sederhana. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah 'tip guideline' yang dikemukakan oleh Julie Jordan Scott ( 2000) sebagai berikut:
1. Merumuskan Tujuan Hidup dan Cara Mencapainya
Kita bisa membuat rumusan hidup dengan formula sederhana, yaitu Formula SMART:
* Jelas (spesific),
* Terukur, punya padanan fisik (measurable),
* Bisa dicapai (attainable),
* Relevan (relevant)
* Ada tahapan waktu (time-based)
2. Mengidentifikasi dan Menyeleksi
Untuk bisa hidup sederhana maka diperlukan kemampuan dalam mengidentifikasi dan menyeleksi bentuk distraksi, toleransi, dan dukungan yang menyangkut obyek berikut:
* Barang. Survey menunjukkan bahwa perusahaan membuang banyak biaya pada peralatan teknologi yang mestinya belum perlu sehingga hilanglah dimensi kesederhanaan hidup di dalamnya (Progressive Leadership: 2002).
* Keadaan. Tidak semua keadaan membutuhkan response dari kita. Ada yang perlu dilupakan dan diselesaikan.
* Cara. Tidak semua pekerjaan harus ditangani sendiri tetapi tidak semua bisa didelegasikan. Ada kalanya - seperti digariskan teori manajemen - to spend money in order to save time atau to spend time in order to save money.
* Masa Lalu. Dari sekian lembar masa lalu, ada yang masih bisa kita gunakan landasan merumuskan masa depan dan juga ada yang sama sekali tidak berguna.
Solusi yang ditawarkan Julie di atas dapat kita lengkapi dengan menaati saran para ahli lain yaitu menulis rumusan tujuan hidup, hasil identifikasi dan seleksi di atas kertas putih (agenda harian). Memang ada benarnya, justru menulis sesuatu yang kelihatannya nyata, mudah, dan dekat dengan diri kita itulah yang terkadang dirasakan sulit. Oleh karena itu tetap dibutuhkan pembelajaran-diri. Mudah-mudahan bisa direnungkan.
Diposkan oleh Soft Skill ETOJ di 23:32
Orang yang berarti
Pelajaran bagi kita semua untuk berpikir bahwa menjadi kaya raya, terkenal dan sukses belumlah cukup, dan berusaha menjadi manusia yang sukses dan berarti itu lebih penting.
I Care About You,
Dwika
|
Paid for their judgment
Managers get paid for their judgment.
Be well,
Dwika
"What does a manager get paid for?"
by: Steven Cerri
I know, I know....
A manager gets paid for results!
or maybe it's.....
A manager gets paid for the results of the people he/she manages!
or maybe it's....
A manager gets paid to manage things!
or maybe it's....
A manager gets paid to worry!
I could go on and on... but... here is the reason managers get paid that I want to talk about....
Managers get paid for their "judgment!"
That's right...
Managers get paid for their judgment.
What is judgment?
Well, I'm not even going to go there. I'll discuss what judgment is in a future blog.
However, what I really want to turn you on to are the answers to these two questions... "How do you improve your judgment and what is the source of judgment?"
Well, neurologically, the source of judgment seems to be two lobes that you and everyone else has. However, not everyone's lobes are equally developed. In fact, if your lobes are not very well developed it seems pretty certain from research that you won't have good judgment.
However, if your lobes are well developed, your judgment will be pretty good. The better devleoped, the better your judgment.
These lobes are the "frontal lobes" of your brain. They are the seat of risk aversion, risk assessment, judgment, the interpretation of feedback from the environment, and the projection of consequences into the future, among other functions.
If your frontal lobes are not well developed, if something during childhood or later years impaired their development, then your judgment may not be what you'd like it to be.
Also, if your frontal lobes are well developed then you probably make good decisions and have a capability of assessing how the future will turn out.
You probably know people who have had a great deal of experience and still don't seem to have "good judgment". You also probably know young people who seem to have very good judgment. In fact, the phrase about someone being an "old soul" may be a colloquial way of unknowingly acknolweging good judgment in someone and therefore, the devleopment of their frontal lobes.
There is a great new website that addresses frontal lobe development, judgment, and exercises to strengthen the frontal lobes for the specific development of judgment.
Karakter Anda
Karakter Anda adalah gabungan dari kebiasaan, sedangkan Kebiasaan adalah factor yang kuat dalam hidup. Konsisten dan sering merupakan pola yang tak disadari, maka kebiasaan secara terus-menerus, setiap hari, mengekpresikan karakter dan menghasilkan efektivitas yang menjadi karakter Anda.
I care about You,
Dwika
Menjadi Diri Sendiri
**www.emultisocial.co.cc
Ketika masih kecil kita sering di Tanya oleh orang yang lebih tua dari kita” bila udah besar mau menjadi apa? begitulah sebuah pertanyaan di lontarkan kepada kita,dan dengan enteng nya kita menjawab”mau menjadi guru” atau dengan jawaban yang hanya terlontar dari lidah yang tidak mengandung arti sebenarnya.seiring dengan waktu yang terus berputar,impian dan cita-cita kita berubah.yang mula nya ingin menjadi guru berubah ingin menjadi direktur di sebuah perusahaan ternama atau semacam nya.”Menjadi penting itu baik,tetapi menjadi baik itu lebih penting”(buku zero to hero karya Solikhin Abu Izzudin),kita memang di tuntut untuk menjadi lebih baik oleh diri pribadi,bukan orang lain yang menuntut perbaikan diri kita melainkan diri kita sendiri,dan manfaatnya tentunya kita yang nikmati.akan tetapi karena ingin menjadi lebih baik,kita melupakan hakikat tujuan menjadi lebih baik itu sendiri.baik disini bukan hanya menyangkut pada kepribadian saja tetapi mencakup lingkungan aspek pribadi kita(universal.)kadang orang ingin menjadi orang penting,rela melepas sisi baik yang ada pada dirinya,rela berkhianat demi apa yang di inginkan nya.akan tetapi bukan kah menjadi baik itu lebih penting seperti kata Solikhin Abu izzudin?jawaban nya tertanam di diri kita semua,karna hanya kita yang mengetahui apa yang ada dalam diri kita sendiri,juga bukan orang lain,pahamilah hakikat diri kita sendiri,orang hanya menilai kita melalui apa yang di amati nya,hanya kita sendiri yang mengetahui nilai kita.”jika anda mengetahui nilai anda niscaya anda tidak akan terpengaruh dengan ucapan orang lain”(ibnu qayyim)
Ketika berumur belasan tahun,kita ingin menjadi seperti orang-orang yang kita lihat di telivisi,di majalah,dan sebagainya,tanpa kita sadari,hal itu sediktit demi sedikit membawa dan mengikis diri kita yang sebenarnya atau lebih tepat nya jati diri kita sendiri.banyak remaja kini karena mengidolakan selebritis nya,rela meniru gaya artis tersebut,mulai dari tata cara berpakaian nya,logat bicaranya,pergaulan nya,bahkan mereka rela melupakan jati diri mereka sendiri demi idolanya sendiri,ini bukanlah salah si “idola”tersebut,tetapi hakikat nya kita lah yang terlalu berlebihan,hingga lupa pada batasan diri..semua orang tentunya ingin mnejadi idola orang lain,tapi bukan kah menjadi idola diri sendiri lebih penting??
Kita kadang lebih terbawa persepsi kita sendiri dengan persepsi masing-masing,kita menafsirkan apa yang kita lihat juga pas untuk kita but its our life,kita punya hidup sendiri,kita tentukan hidup kita sendiri,apakah dengan menjadi orang lain kita akan terlihat sempurna?apakah orang lain yang menentukan apa yang akan kita pilih?kalau jawaban nya tidak,kenapa tidak menjadi diri yang sebenarnya saja?semua orang punya potensi diri masing-masing.dan potensi itu tersembunyi jauh di dasar kepribadian kita,ia terbunuh dan terkubur oleh karakter orang lain yang kita jiplak sendiri kemudian kita semai di dalam diri kita sendiri.”Anda adalah Apa yang Anda Pikirkan Mengenai diri Anda”(The Magic of Thinking Big: David J.schwartz) cermatilah kata tersebut,dan biarkan ia masuk kecelah-celah pikiran kita.
Melupakan jati diri sendiri dan menukar nya kepada karakter orang lain di karenakan minim nya akan kepercayaan diri yang di miliki,kepercayaan diri harus di kembangkan dengan de kembangkan nya kepercayaan diri,potensi diri kita sedikit demi sedikit akan muncul dan bersinar siap member efek positif kepada orang banyak.
“kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang.karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan,melainakan kebiasaan”(Aristole),dari kata tersebut yang paling di tekankan adalah “karakter”.
“karakter” menurut Steven R.Covey penulis buku 7 Habits of Highly Effective People,”Karakter kita pada dasar nya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita,sedangkan Kebiasaan adalah factor yang kuat dalam hidup kita.karena konsisten dan sering merupakan pola yang tak disadari,maka kebiasaan secara terus-menerus,setiap hari,mengekpresikan karakter kita dan menghasilkan efektivitas kita atau ketidakefektivan kita”.gabungan-gabungan itu lah yang lama-kelamaan menjadi karakter kita,kebiasaan yang mengikut karakter orang lain sehingga karakter asli kita terkikis.semua pilihan terletak di tangan kita masing-masing,apakah senang hidup dalam karakter orang lain yang notabane adalah sebuah kemunafikan atau hidup dengan karakter diri sendiri yang mempunyai keunggulan yang tersembunyi.”hal-hal yang paling penting tidak pernah boleh berada di bawah kekuasaan hal-hal yang paling tidak penting”(Goethe).menampilkan keunggulan karakter kita atau menyembunyikan nya melalui jiplakan.manakah yang lebih penting terletak pada individu masing-masing.
Diposkan oleh Soft Skill ETOJ di 20:34
Dwika
Menjadi Diri Sendiri
**www.emultisocial.co.cc
Ketika masih kecil kita sering di Tanya oleh orang yang lebih tua dari kita” bila udah besar mau menjadi apa? begitulah sebuah pertanyaan di lontarkan kepada kita,dan dengan enteng nya kita menjawab”mau menjadi guru” atau dengan jawaban yang hanya terlontar dari lidah yang tidak mengandung arti sebenarnya.seiring dengan waktu yang terus berputar,impian dan cita-cita kita berubah.yang mula nya ingin menjadi guru berubah ingin menjadi direktur di sebuah perusahaan ternama atau semacam nya.”Menjadi penting itu baik,tetapi menjadi baik itu lebih penting”(buku zero to hero karya Solikhin Abu Izzudin),kita memang di tuntut untuk menjadi lebih baik oleh diri pribadi,bukan orang lain yang menuntut perbaikan diri kita melainkan diri kita sendiri,dan manfaatnya tentunya kita yang nikmati.akan tetapi karena ingin menjadi lebih baik,kita melupakan hakikat tujuan menjadi lebih baik itu sendiri.baik disini bukan hanya menyangkut pada kepribadian saja tetapi mencakup lingkungan aspek pribadi kita(universal.)kadang orang ingin menjadi orang penting,rela melepas sisi baik yang ada pada dirinya,rela berkhianat demi apa yang di inginkan nya.akan tetapi bukan kah menjadi baik itu lebih penting seperti kata Solikhin Abu izzudin?jawaban nya tertanam di diri kita semua,karna hanya kita yang mengetahui apa yang ada dalam diri kita sendiri,juga bukan orang lain,pahamilah hakikat diri kita sendiri,orang hanya menilai kita melalui apa yang di amati nya,hanya kita sendiri yang mengetahui nilai kita.”jika anda mengetahui nilai anda niscaya anda tidak akan terpengaruh dengan ucapan orang lain”(ibnu qayyim)
Ketika berumur belasan tahun,kita ingin menjadi seperti orang-orang yang kita lihat di telivisi,di majalah,dan sebagainya,tanpa kita sadari,hal itu sediktit demi sedikit membawa dan mengikis diri kita yang sebenarnya atau lebih tepat nya jati diri kita sendiri.banyak remaja kini karena mengidolakan selebritis nya,rela meniru gaya artis tersebut,mulai dari tata cara berpakaian nya,logat bicaranya,pergaulan nya,bahkan mereka rela melupakan jati diri mereka sendiri demi idolanya sendiri,ini bukanlah salah si “idola”tersebut,tetapi hakikat nya kita lah yang terlalu berlebihan,hingga lupa pada batasan diri..semua orang tentunya ingin mnejadi idola orang lain,tapi bukan kah menjadi idola diri sendiri lebih penting??
Kita kadang lebih terbawa persepsi kita sendiri dengan persepsi masing-masing,kita menafsirkan apa yang kita lihat juga pas untuk kita but its our life,kita punya hidup sendiri,kita tentukan hidup kita sendiri,apakah dengan menjadi orang lain kita akan terlihat sempurna?apakah orang lain yang menentukan apa yang akan kita pilih?kalau jawaban nya tidak,kenapa tidak menjadi diri yang sebenarnya saja?semua orang punya potensi diri masing-masing.dan potensi itu tersembunyi jauh di dasar kepribadian kita,ia terbunuh dan terkubur oleh karakter orang lain yang kita jiplak sendiri kemudian kita semai di dalam diri kita sendiri.”Anda adalah Apa yang Anda Pikirkan Mengenai diri Anda”(The Magic of Thinking Big: David J.schwartz) cermatilah kata tersebut,dan biarkan ia masuk kecelah-celah pikiran kita.
Melupakan jati diri sendiri dan menukar nya kepada karakter orang lain di karenakan minim nya akan kepercayaan diri yang di miliki,kepercayaan diri harus di kembangkan dengan de kembangkan nya kepercayaan diri,potensi diri kita sedikit demi sedikit akan muncul dan bersinar siap member efek positif kepada orang banyak.
“kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang.karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan,melainakan kebiasaan”(Aristole),dari kata tersebut yang paling di tekankan adalah “karakter”.
“karakter” menurut Steven R.Covey penulis buku 7 Habits of Highly Effective People,”Karakter kita pada dasar nya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita,sedangkan Kebiasaan adalah factor yang kuat dalam hidup kita.karena konsisten dan sering merupakan pola yang tak disadari,maka kebiasaan secara terus-menerus,setiap hari,mengekpresikan karakter kita dan menghasilkan efektivitas kita atau ketidakefektivan kita”.gabungan-gabungan itu lah yang lama-kelamaan menjadi karakter kita,kebiasaan yang mengikut karakter orang lain sehingga karakter asli kita terkikis.semua pilihan terletak di tangan kita masing-masing,apakah senang hidup dalam karakter orang lain yang notabane adalah sebuah kemunafikan atau hidup dengan karakter diri sendiri yang mempunyai keunggulan yang tersembunyi.”hal-hal yang paling penting tidak pernah boleh berada di bawah kekuasaan hal-hal yang paling tidak penting”(Goethe).menampilkan keunggulan karakter kita atau menyembunyikan nya melalui jiplakan.manakah yang lebih penting terletak pada individu masing-masing.
Rezeki mengalir
|
Akhirnya kita mahir
Untuk mencapai keberhasilan kita mesti melangkah selangkah demi selangkah, berjalan setahap demi setahap.
Tidak ada sukses yang melewati jalan pintas.
Tidak ada sukses yang melewati jalan pintas.
Anda harus menabur barulah anda akan menuai panenan.
Be well,
Dwika Sudrajat
Sukses adalah suatu proses
**Soegianto Hartono
Tidak ada sukses yang melewati jalan pintas. Seribu mil perjalanan di mulai dari langkah pertama.
Anda harus menabur barulah anda akan menuai panenan. Bila anda menuai panenan tanpa menanam, tentu ada ladang orang lain yang anda petik buahnya. Dan ini berarti anda menyimpan api di dalam sekam, yang suatu saat bisa terbakar.
Be well,
Dwika Sudrajat
Sukses adalah suatu proses
**Soegianto Hartono
Tidak ada sukses yang melewati jalan pintas. Seribu mil perjalanan di mulai dari langkah pertama.
Anda harus menabur barulah anda akan menuai panenan. Bila anda menuai panenan tanpa menanam, tentu ada ladang orang lain yang anda petik buahnya. Dan ini berarti anda menyimpan api di dalam sekam, yang suatu saat bisa terbakar.
Untuk mencapai keberhasilan kita mesti melangkah selangkah demi selangkah, berjalan setahap demi setahap, sama seperti anda mengendarai mobil di malam hari saat dalam keadaan gelap, anda hanya mengandalkan lampu mobil yang memiliki kemampuan sorot sekitar 60 sampai 70 meter saja. Ketika mobil anda bergerak pandangan anda hanya sejauh 60 atau 70 meter kedepan, dan saat mobil terus maju, lampu sorot itu juga ikut maju, maka jalan itu terus terbuka, mobil maju lagi dan pandangan anda juga ikut terbuka lagi, hingga akhirnya anda bisa sampai pada tujuan anda. Kita mesti menyingkirkan rintangan demi rintangan. Kita harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan sedikit demi sedikit, sampai akhirnya kita benar-benar mahir dalam bidang profesi kita. Semua upaya ini tidak bisa di peroleh dalam semalam.
Kita harus menanggung ongkos yang harus di keluarkan ketika dalam perjalanan menuju keberhasilan. Tidak ada keberhasilan tanpa ongkos – pengorbanan.
Kesulitan, cemohan orang lain, pandangan negatif dari orang lain, penolakan, semuanya ini adalah ongkos yang harus kita tanggung.
Kita harus memiliki Ketekunan, Keuletan serta Kesabaran selama dalam perjalanan menuju kepuncak keberhasilan. Hanya melalui inilah kita baru bisa keluar sebagai pemenang.
Dan kalau anda sudah bisa menjadi orang yang berkarakter kuat, bermental baja dan memiliki semagat yang terus berkobar-kobar untuk memperjuangan impian-impian tertinggi anda pastilah anda akan keluar sebagai pemenang.
Memberi menerima
Memberi atas rasa syukur untuk segala kenikmatan yang sudah Anda dapat akan terasa lebih indah bagi Anda.
I care about You,
Dwika
Dengan memberi, kita menerima…
Posted wisatajiwa.wordpress.com
Suatu pagi di minggu lalu, saya bongkar-bongkar baju lama di lemari. Anak saya, Lintang, diminta menyumbang kalau ada baju layak pakai untuk dikumpulkan di sekolahnya. Jadi deh pagi itu pilih-pilih baju layak pakai yang sudah jarang digunakan dari tumpukan di lemari.
Pilih punya pilih, terkumpullah setumpuk T-shirt, Polo, dan kemeja di tempat tidur. Ketika sampai di satu tumpukan, eh… ketemu satu T-shirt favorit yang sudah agak lama hilang!!! Bukan T-Shirt yang mahal sih, tapi nyaman dan kelihatan enak dilihat.
Pelajaran kecil yang saya dapat pagi itu: IN GIVING, WE GET… DENGAN MEMBERI, KITA MENERIMA…
Coba kalau saya nggak mau nyumbang baju, nggak bakal ketemu tuh T-Shirt favorit
Tapi kembali lagi, saya sendiri sih lebih sreg untuk MEMBERI ATAS RASA SYUKUR, bukan MEMBERI SUPAYA MENERIMA LEBIH LAGI. Memberi atas rasa syukur untuk segala kenikmatan yang sudah kita dapat akan terasa lebih indah bagi saya. Tetapi saya tetap hormat pada orang yang mengajak orang untuk memberi supaya lebih banyak lagi menerima. Kalau faham itu membuat dunia ini lebih baik, tidak ada salahnya juga untuk dibagikan…
Salam damai…
Ditulis pada Hidup sehari-hari
BERSYUKUR
“TERSENYUMLAH” dan “BERSYUKURLAH” karena kedua hal ini akan membuat hidup ini indah. Tersenyum karena kita masih bisa menikmati makanan.
I care about You,
Dwika
Sudahkah Anda "BERSYUKUR" Hari ini
Kegalauan, kemarahan dan perasaan kalut yang menghantui membuat aku tak mampu berfikir dengan baik. Fikiran negative menyelesak dengan begitu cepat tanpa kompromi. Sebuah pesan masuk di BBku, kutatap pesan yang masuk dengan tatapan dingin sedingin hatiku malam ini. Namun entah mengapa tanganku tetap memijit tombol open bb dan secepat kilat akupun terhubung dengan blog seseorang yang telah meninggal.
Baris demi baris aku habiskan dan tanpa terasa wajahku yang tadinya cemberut dan dingin mulai tersenyum dan juga menangis bersimbah air mata terharu dengan untaian kata demi kata yang aku baca. Sejenak aku terhenyak dan malu dengan diriku yang telah bereaksi negative saat kesusahan mengunjungi hidupku, saat penghianatan melukai hatiku dan saat tatapan menghakimi kuterima.
Baris demi baris aku habiskan dan tanpa terasa wajahku yang tadinya cemberut dan dingin mulai tersenyum dan juga menangis bersimbah air mata terharu dengan untaian kata demi kata yang aku baca. Sejenak aku terhenyak dan malu dengan diriku yang telah bereaksi negative saat kesusahan mengunjungi hidupku, saat penghianatan melukai hatiku dan saat tatapan menghakimi kuterima.
Mungkin Anda pernah merasakan hal-hal yang aku alami seperti :Kecewa, dikhianati, difitnah bahkan mungkin juga terhina. Bagaimana reaksi Anda? Marah? Diam? atau ngamuk Apa yang Anda lakukan? Belajarlah bersyukur dan tersenyum. Mungkin Anda juga akan bertanya, Kenapa bersyukur ?Padahal Disakiti, dikhianati bahkan difitnah. Bagaimana bisa bersyukur? Aku sendiri belajar dari pengalaman hidup yang kerap mengunjungi hidupku, awal disakiti dan dikhianati perasaan begitu dingin dan mati rasa. Aku belajar mereview hidup ini SETIAP HARI, apa achievement yang telah aku lakukan sepanjang hari, bila orang menyakitiku maka aku bertanya mengapa? mungkin komunikasi kita salah? mungkin reaksi atau response kita kepada orang lain selama ini juga salah. Dan setelah kita mereview semuanya dan ternyata tidak ada yang salah berarti Tuhan sedang memproses kita menjadi Pribadi yang dewasa. Jangan marah ataupun dendam tetapi rangkulah kembali teman ataupun suami ataupun keluarga kita yang telah menyakiti kita. Ucapkanlah syukur kepada pencipta kita karena dengan keadaan yang sulit membuat kita menjadi Pribadi yang tangguh. |
Oh yah aku belum membahas pesan BB yang mengugah hatiku, blog yang aku baca adalah blog seorang penderita kanker yang telah meninggal. Bagaimana beliau berjuang menghadapi kanker yang “Langka”, bagaimana beliau mengatasi rasa putus asa dan juga bagaimana bersyukur terhadap keadaan yang dialami. Kenyataan harus kehilangan kaki, dan yang lainnya tetap membuat dia bersyukur. Oleh sebab itu saat Anda membaca Thread ini, Anda akan mendapatkan pertanyaan sekilas mirip iklan “Yakult” Sudahkah Anda minum Yakult hari ini ???? Hahhaha tapi ini bukan iklan “Yakult” karena pertanyaannya adalah :
Sudahkah Anda bersyukur hari ini?
Minggu lalu aku merasakan rasanya menjadi orang bisu, kehilangan suara secara total akibat radang tenggorokan, pita suara membengkak dan bunyi suara tidak dapat dikeluarkan. Saat aku bersuara, aku tidak pernah bersyukur kepada Tuhan. Atas kebaikanNYA telah memberikan suara sehingga aku bisa berbicara dan beraktivitas, namun saat kehilangan suara aku menyadari dan bersyukur kepada Tuhan telah memberikan aku suara sehingga aku bisa berbicara dengan lancar. Aku mendapat hikmat manusia sering tidak bersyukur atas apa yang dimiliki meskipun itu hal kecil tapi bukankah hal kecil dibutuhkan untuk menopang hal yang besar ??? |
Aku sering sharing dengan teman-temanku. “Jangan selalu melihat ke ATAS” maksudnya : melihat orang-orang yang SUKSES DAN KAYA hanya untuk memacu kita untuk berlari dan tidak cepat puas diri namun bukan memacu kita untuk MENGELUH atau COMPLAIN kepada pencipta kita atas keadaan kita saat ini” Dan “Orang yang berjalan bila terus melihat ke atas PASTI akan jatuh dan tersandung karena tidak melihat lubang ataupun halangan yang didepan mata”. |
Oleh sebab itu hari ini “TERSENYUMLAH” dan “BERSYUKURLAH”karena kedua hal ini akan membuat hidup ini indah. Tersenyum karena kita masih bisa menikmati makanan (tidak tergeletak sakit di rumah sakit), bersyukurlah bila kita masih mampu membeli makanan, bermain dengan anak-anak kita, bercanda dengan teman dan keluarga kita, bersyukurlah memiliki istri yang baik dan perhatian meskipun mungkin tidak cantik, juga bersyukurlah memiliki anak yang sehat dan mungkin agak nakal sedikit daripada memiliki anak yang sakit kanker???.
Bersyukurlah dalam segala hal, COBALAH mulai hari Anda setiap pagi dengan ucapkan syukur kepada pencipta Anda!!!! |