Rabu, 24 Oktober 2012

Versi diri terbaik Anda


Anda harus menjadi versi diri terbaik. Anda hanya dapat benar-benar menjadi yang terbaik ketika termotivasi untuk bekerja. Dengan dorongan batin yang tepat, semuanya bisa mulus jatuh ke tempat Anda.

salam,
Dwika



=============================
Menjaga Agar Motivasi Anda Tetap Tinggi
**sediadisini.com

Motivasi Tinggi
Untuk berhasil di tempat kerja, Anda harus menjadi versi diri terbaik. Anda hanya dapat benar-benar menjadi yang terbaik ketika termotivasi untuk bekerja. Dengan dorongan batin yang tepat, semuanya bisa mulus jatuh ke tempatnya.

Jadi bagaimana sih caranya memotivasi diri di kantor hari demi hari? Sebuah studi soal manajemen memberi 6 cara paling gampang untuk melakukannya:

1. Buat momentum awalCara Anda memulai hari akan menentukan kecepatan bekerja sepanjang hari itu. Jadi, sangat penting untuk memulai dengan sangat baik. Anda perlu mempersiapkan diri untuk hari itu segera setelah Anda bangun dari tempat tidur. Kemudian, Anda bisa naik momentum yang telah anda ciptakan ini sampai dengan sore hari. Itu semua dapat membuat perbedaan yang besar dalam rutinitas pekerjaan. Mulailah hari Anda dengan tujuan!

2. Pikirkan tentang gaji AndaTidak heran jika uang, sejak zaman dahulu kala, merupakan motivator terbesar. Namun, setelah beberapa waktu bekerja di pekerjaan yang sama, kita cenderung melupakan motivator besar itu dan apa yang dapat diberikannya kepada Anda. Ingatkan diri, tentang uang yang bakal Anda dapatkan dari pekerjaan yang dilakukan, dan pikirkan tentang semua hal yang ingin Anda lakukan dengan uang itu. Apakah  untuk membeli mobil baru, membayar cicilan rumah, atau menabung untuk liburan besar yang sudah lama diidamkan.
Jika Anda bekerja di lingkungan di mana Anda benar-benar dapat mempengaruhi gaji Anda (seperti seorang pengusaha), maka uang dapat menjadi salah satu alasan terbesar untuk memotivasi diri. Bekerjalah lebih keras daripada orang lain. Faktanya adalah, bahkan jika pendapatan tidak tergantung pada seberapa keras Anda bekerja, Anda harus selalu bekerja di level yang terbaik dari kemampuan sendiri, sehingga terkadang bukan lagi uang yang jadi fokus. Mengapa? Bacalah point berikutnya.

3. Fokus pada pertumbuhan jangka panjangApa pun posisi seseorang di tempat kerja, hampir pasti ada ruang untuk kemajuan. Selalu ada beberapa posisi lain yang dapat diperjuangkan, dan ini dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk memotivasi diri di tempat kerja. Ada suatu contoh nyata pada pekerjaan di mana seseorang telah bekerja untuk waktu yang lama. Suatu hari jajaran direksi mengumumkan bahwa mereka sedang mencari seorang manajer baru, dan memberitahu semua orang bahwa mereka akan menilai kredibilitas dan kemampuan setiap orang dalam dua bulan mendatang. Anda tidak akan percaya bagaimana ini membantu meningkatkan etos kerja orang-orang tertentu. Orang-orang yang benar-benar menginginkan posisi itu memiliki motivator besar, yang mendorong mereka untuk meraih tujuan itu. Dari situlah muncul pendekatan berpikir bahwa di tempat kerja mana pun, jajaran pimpinan akan selalu mencari seseorang untuk dipromosikan.
Percayalah, ini adalah yang biasanya terjadi, bahkan jika tidak dikatakan di depan umum. Jadi berkonsentrasi pada pertumbuhan potensi karir pasti dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh. Upayakan untuk berada di posisi yang terbaik guna memastikan bahwa Anda mendapatkan pengakuan yang layak didapatkan, dan dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi.

4. Hanya berbicara yang positif Salah satu faktor negatif utama di kantor adalah kenyataan bahwa kita memiliki karyawan dan rekan kerja yang cenderung berbicara mengenai hal yang tidak baik.  Macam-macam topiknya, umumnya mengenai perusahaan. Tentu ini akan mempengaruhi semua orang di sekitarnya. Tak perlu dikatakan, sangatlah sulit untuk tetap termotivasi bila Anda punya rekan kerja yang seperti itu. Anda mendengar tentang hal yang negatif di tempat kerja.

Tidak bisa disangkal, bahwa di kantor manapun di dunia ini, pasti ada hal baik, kurang baik, agak buruk, atau buruk sekali. Fokuslah pada yang positif, dan usahakan agar Anda dikelilingi oleh orang-orang berpikiran sama, yang menikmati pekerjaan mereka, dan bekerja di situ untuk suatu alasan yang mereka yakini. Dengan demikian, Anda akan dijamin untuk selalu berada dalam kerangka pikiran positif, dengan motivasi yang murni. Ketika Anda membiarkan diskusi negatif di tempat kerja untuk masuk pikiran, bawah sadar Anda mulai meragukan hal-hal yang baik. Bahkan bisa saja keberadaan orang di kantor. Jadi dengan segala cara, selalu gunakan mindset positif ketika berdiskusi tentang pekerjaan Anda.

5. Bersaing dengan rekan-rekanBahkan jika Anda tidak dalam posisi di mana pekerjaan Anda  menentukan gaji Anda, Anda harus selalu berusaha untuk melakukan lebih baik daripada semua orang di sekitar. Seperti, lebih profesional, lebih cepat menjawab pertanyaan, lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, dsb. Ini adalah cara yang dapat digunakan untuk bersaing dengan rekan kerja. Camkan pertama kali dalam pikiran Anda sendiri. Caranya? Memotivasi diri demi untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. 6. Pribadi kebanggaan & pencapaian Pada akhir dari hari kerja, apakah Anda ingin kembali ke rumah dan bangga atas apa yang telah Anda lakukan? Jika kita menghabiskan waktu di suatu tempat selama 8 jam sehari, tidakkah cukup jelas bahwa ini adalah bagian penting dari hari dan kehidupan kita?

Perlakukan pekerjaan Anda, apa pun itu, dengan bangga dan saksikan motivasi Anda bakal melambung! Ada satu tukang parkir di wilayah Surabaya Selatan, yang melaksanakan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Dia memasang karton di kaca depan supaya kursi mobil tidak tersorot langsung terik matahri. Dia memandu setiap mobil yang keluar halaman dengan hati-hati. Beda benar dengan mayoritas tukang parkir lainnya. Dengan cara itulah kita semua harusnya melihat apa yang kita lakukan. Bahkan jika apa yang Anda lakukan adalah bukan pekerjaan ideal Anda, ada alasan mengapa Anda melakukannya. Fokuslah pada alasan itu, dan saat Anda berada di situ, mungkin juga membuatnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Ketika Anda bisa pulang dan bangga apa yang telah Anda capai selama hari itu, ketika Anda dapat puas dengan etos kerja dan sikap Anda, maka Anda benar-benar menjalani hidup dengan cara yang menunjukkan bahwa hal itu memang dimaksudkan untuk dijalani.


Tersenyumlah


Tersenyumlah saja jika mendengar kritikan mereka terhadap Anda. Karena memang demikianlah bagian dari kesuksesan.

Janganlah Anda berkecil hati karenanya.
salam,
Dwika

=========================
Biarkan yang Lain "Menggonggong"
 **sediadisini.com

Kritik dan Komentar
Dalam perjalanan hidup meraih kesuksesan, kita pasti akan bersua dengan beberapa manusia, yang tidak menyenangkan atau kurang ramah. Namun janganlah kita berkecil hati karenanya.

Manusia macam begini hampir dipastikan akan membicarakan kita dan membentuk opininya sendiri tentang kita. Apa pun yang kita lakukan, meskipun itu perbuatan yang baik, orang-orang kadang juga tetap berusaha mencari-cari celah di dalamnya, untuk kemudian dibesar-besarkan sebagai kesalahan atau kekurangan kita.

Kalau begitu, tidak usah beraktivitas saja? Celakanya, menurut majalah focus.de, seandainya pun kita tidak berbuat apa-apa dan tidak berbicara dengan siapapun, orang-orang ini tetap akan kasak-kusuk di belakang kita. Jadi, tertawalah saja jika mendengar kritikan mereka terhadap kita. Karena memang demikianlah tabiat mereka.

Seorang Giordano Bruno pernah mengatakan "Pendapat umum tidak selalu yang paling benar“. Jadi mengapa kita harus bingung karena pendapat dan pandangan orang lain akan perbuatan kita? Asal kita tidak melakukan hal yang merugikan kepentingan orang lain, jalan saja terus dengan kepala tegak.

Like ·  ·  · Share · Delete

Harus hidup Bahagia



Jadilah Anda seseorang yang merasa ada gunanya untuk kehidupan ini, seseorang harus hidup bahagia, di manapun Anda berada, dan dalam kondisi apapun, Anda harus bisa bahagia. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur! Mensyukuri apa yang Anda dapat itu penting, termasuk sebuah nyawa agar Anda bisa hidup di alam ini. Dan kebahagiaan bisa Anda buat, dengan tidak menuntut apapun pada orang lain, tetapi memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang lain agar mereka bahagia.
salam,
Dwika



==========================
Bahagia, ada pada Jiwa yang Bisa Bersyukur
oleh Lianny Hendranata

Pernah membayangkan, bagaimana seseorang menulis buku, bukan dengan tangan atau anggota tubuh lainnya, tetapi dengan kedipan kelopak mata kirinya? Jika Anda mengatakan itu hal yang mustahil untuk dilakukan, tentu saja Anda belum mengenal orang yang bernama Jean- Dominique Bauby. Dia pemimpin redaksi majalah Elle, majalah kebanggaan Prancis yang digandrungi wanita seluruh dunia.
Betapa mengagumkan tekad dan semangat hidup maupun kemauannya untuk tetap menulis dan membagikan kisah hidupnya yang begitu luar biasa. Ia meninggal tiga hari setelah bukunya diterbitkan. Setelah tahu apa yang dialami si Jean dalam menempuh hidup ini, pasti Anda akan berpikir, “Berapa pun problem dan stres dan beban hidup kita semua, hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan si Jean!”

Tahun 1995, ia terkena stroke yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut locked-in syndrome, kelumpuhan total yang disebutnya “Seperti pikiran di dalam botol”. Memang ia masih dapat berpikir jernih tetapi sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi itulah cara dia berkomunikasi dengan para perawat, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya.
Begini cara Jean menulis buku. Mereka (keluarga, perawat, teman- temannya) menunjukkan huruf demi huruf dan si Jean akan berkedip apabila huruf yang ditunjukkan adalah yang dipilihnya. “Bukan main,” kata Anda.

Ya, itu juga reaksi semua yang membaca kisahnya. Buat kita, kegiatan menulis mungkin sepele dan menjadi hal yang biasa. Namun, kalau kita disuruh “menulis” dengan cara si Jean, barang kali kita harus menangis dulu berhari-hari dan bukan buku yang jadi, tapi mungkin meminta ampun untuk tidak disuruh melakukan apa yang dilakukan Jean dalam pembuatan bukunya.
Tahun 1996 ia meninggal dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yang ditulisnya secara sangat istimewa. Judulnya, “Le Scaphandre” et le Papillon (The Bubble and the Butterfly).

Jean adalah contoh orang yang tidak menyerah pada nasib yang digariskan untuknya. Dia tetap hidup dalam kelumpuhan dan tetap berpikir jernih untuk bisa menjadi seseorang yang berguna, walaupun untuk menelan ludah pun, dia tidak mampu, karena seluruh otot dan saraf di tubuhnya lumpuh. Tetapi yang patut kita teladani adalah bagaimana dia menyikapi situasi hidup yang dialaminya dengan baik dan tetap menjadi seorang manusia (bahasa Sansekerta yang berarti pikiran yang terkendali), bahkan bersedia berperan langsung dalam film yang mengisahkan dirinya.

Jean, tetap hidup dengan bahagia dan optimistis, dengan kondisinya yang seperti sosok mayat bernapas. Sedangkan kita yang hidup tanpa punya problem seberat Jean, sering menjadi manusia yang selalu mengeluh..! Coba ingat-ingat apa yang kita lakukan. Ketika mendapat cuaca hujan, biasanya menggerutu. Sebaliknya, mendapat cuaca panas juga menggerutu. Punya anak banyak mengeluh, tidak punya anak juga mengeluh. Carl Jung, pernah menulis demikian: “Bagian yang paling menakutkan dan sekaligus menyulitkan adalah menerima diri sendiri secara utuh, dan hal yang paling sulit dibuka adalah pikiran yang tertutup!”

Maka, betapapun kacaunya keadaan kita saat ini, bagi yang sedang stres berat, yang sedang berkelahi baik dengan diri sendiri maupun melawan orang lain, atau anggota keluarga yang sedang tidak bahagia karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, yang baru mendapat musibah kecelakaan atau bencana, bagi yang sedang di-PHK, ingatlah kita masih bisa menelan ludah, masih bisa makan dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Maka bersyukurlah, dan berbahagialah…! Jangan menjadi pengeluh, penggerutu, penuntut abadi, tapi bijaksanalah untuk bisa selalu think and thank (berpikir, kemudian berterima kasih/ bersyukurl).

Dalam artikel yang berjudul Kegagalan & Kesuksesan Hasil Konsekuensi Pikiran ( SPM 26 Februari 2005) dituliskan, seseorang yang sadar sepenuhnya, dia datang ke dunia ini hanya dibekali sebuah nyawa (jiwa). Nah, nyawa itu harus dirawat dengan menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Dengan nyawa ini pulalah, seseorang harus hidup bahagia, di manapun dia berada, dan dalam kondisi apapun, dia harus bisa bahagia. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur! Mensyukuri apa yang kita dapat itu penting, termasuk sebuah nyawa agar kita bisa hidup di alam ini. Dan kebahagiaan bisa dibuat, dengan tidak meminta (menuntut) apapun pada orang lain, tetapi memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang lain agar mereka bahagia. Jadilah seseorang yang merasa ada gunanya untuk kehidupan ini.
Untuk itu, Anda bisa mendengarkan intuisi sendiri sehingga bertindak sesuai nurani dan menghasilkan apa yang Anda inginkan dalam hidup. Hadapi hidup dengan tabah karena orang-orang beruntung bukan tidak pernah gagal. Bukan tidak pernah ditolak, juga bukan tidak pernah kecewa. Justru banyak orang yang sukses itu sebetulnya orang yang telah banyak mengalami kegagalan.
Berpikirlah positif, Anda akan menjadi orang yang beruntung. Banyak cerita tentang keberuntungan berasal dari kejadian-kejadian yang tidak menguntungkan. Misalnya, kehilangan pekerjaan memunculkan ide besar untuk mulai bisnis sendiri dan menjadi majikan. Ditolak pun bisa mendatangkan kesuksesan. Tetapi, untuk mendapatkan keberuntungan diperlukan usaha. Dan mulailah sekarang juga untuk berusaha!

Sumber: Bahagia, ada pada Jiwa yang Bisa Bersyukur oleh Lianny Hendranata


Kaya Raya Hidup Miskin


Banyak orang ingin menjadi kaya raya agar mereka dapat hidup seperti orang miskin. Liburan di kampung nelayan yang tenang dan nyaman, bisa membeli perahu kecil dan pergi menangkap ikan untuk bersenang-senang di pagi hari dan pulang di siang hari untuk makan siang bersama istri Anda, kemudian Anda bisa tidur siang dan bermalas-malasan atau bermain dengan anak-anak.

salam,
Dwika

==========================
Miskin sama bahagianya dengan yg kaya
Author: admin
**jalanhidup.com

Poor is as Happy as Rich (Miskin sama bahagianya dengan yg kaya) Perihal menjadi kaya ini, biasanya orang selalu berpendapat bahwa apabila mereka menang lotere maka mereka akan menjadi kaya raya dan sangat bahagia. Tapi apakah itu benar ? Cerita ini dimulai di sebuah pantai Meksiko, di sebuah dusun nelayan. Pada suatu hari menjelang waktu makan siang seorang turis dari Amerika memperhatikan para nelayan pulang dan menurunkan hasil tangkapan ikan mereka. Para nelayan itu kemudian bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Lalu turis Amerika itu bertanya kepada salah satu nelayan, “Oh Tuan, kalau tidak keberatan, bolehkan saya bertanya apa yang anda lakukan?” Nelayan itu menjawab, “Tuan, saya baru pulang dari melaut, saya senang karena hasil tangkapan ikan hari ini bisa untuk membayar kebutuhan hidup kami. Jadi saya sekarang akan pulang dan makan siang dengan istri saya. Setelah makan siang saya akan tidur siang (siesta) dan sore harinya nanti akan bermain dengan anak-anak saya. Kemudian pada petang hari setelah makan malam, mungkin saya akan ke warung, bermain gitar serta minum-minum santai bersama beberapa teman. Sungguh menyenangkan sekali.”
Turis Amerika itu kemudian berkata, “Tuan, apabila tidak keberatan saya ingin memberikan sedikit saran. Saya adalah profesor pengajar mata kuliah bisnis di sebuah Universitas yang terkenal di Amerika, saat ini saya sedang berlibur. Saya ingin memberikan saran untuk menolong Anda. Bagaimana kalau Anda pergi melaut lagi sehabis makan siang nanti? Maka Anda dapat menangkap ikan yang jumlahnya dua kali lipat dari biasanya. Anda bisa mendapat lebih banyak uang. Dengan uang itu dalam beberapa bulan Anda bisa menggaji pegawai dan menambah sebuah perahu lagi, sehingga jumlah ikan yang Anda tangkap menjadi empat kali lipat.” “Dengan cara seperti ini dalam kurun waktu 5 atau 6 tahun Anda bisa menjadi juragan besar pemilik armada berpuluh-puluh perahu nelayan. Setelah itu anda bisa memindahkan kantor perusahaan Anda ke sebuah kota besar dan melebarkan sayap usaha Anda ke bidang-bidang bisnis lainnya. Sebagai seorang Direktur dari perusahaan besar, Anda bisa mengambil gaji besar. Kemudian daftarkan perusahaan Anda pada bursa saham dan ‘go public’ untuk menjaring modal yang lebih banyak lagi. Kemudian Anda beli kembali saham Anda sehingga harganya semakin naik agar nantinya bisa menjual semua saham Anda dengan harga yang lebih tinggi. Setelah itu Anda bisa pensiun dengan nyaman.”

“Dalam tempo lima puluh tahun Anda pasti akan pensiun sebagai seorang milyarder kaya raya, saya jamin itu karena saya seorang professor mata kuliah dan sangat paham dengan urusan ini.” Nelayan Meksiko tersebut mendengarkan dengan sangat seksama dan penuh rasa hormat. Di akhir pemaparan professor itu, dia lalu bertanya, “Tapi Tuan, apa yang akan saya lakukan dengan uang yang sangat banyak nanti?” Professor Amerika tertegun untuk beberapa saat, anehnya professor ini tidak pernah memikirkan rencana bisnisnya sampai sejauh ini. Satu-satunya hal yang terlintas dalam pikirannya adalah bagaimana cara untuk menghasilkan lebih banyak uang, tapi tidak pernah terpikir olehnya untuk apa uang tersebut akan digunakan.

Professor itu kemudian menjawab, “Dengan uang itu nanti Tuan bisa pensiun, santai. Mungkin bisa liburan di kampung nelayan yang tenang dan nyaman, seperti kampung ini contohnya. Anda bisa membeli perahu kecil dan pergi menangkap ikan untuk bersenang-senang di pagi hari dan pulang di siang hari untuk makan siang bersama istri Anda. Kemudian Anda bisa tidur siang dan bermalas-malasan atau bermain dengan anak-anak. Petang harinya Anda bebas pergi ke warung dan bersenang-senang dengan teman Anda.”
Nelayan tersebut menjawab “Tapi Tuan, bukankah itu semuanya seperti yang sudah saya lakukan saat ini?” Professor itu kemudian terdiam dan kehilangan kata-katanya. Seringkali itulah yang terjadi, banyak orang ingin menjadi kaya raya agar mereka dapat hidup seperti orang miskin.

Sahabat, ini Kiriman Mas Anwa Ratlib Bahagia


Kembangkan pikiran Anda


Ide dan gagasan yang cemerlang dapat berubah menjadi harta secara fisik yang tak terhingga. Pikiran adalah penghasil ide dan gagasan.

salam,
Dwika

==================
Dirimu adalah Hartamu
**soegiantohartono.blogspot.com

Dari mana harta yang anda miliki saat ini datang ?Ketika kita lahir, kita datang ke muka bumi ini tanpa membawa apa-apa, tidak juga emas, berlian dan uang menyertai kedatangan kita di dunia ini.Kita datang hanya dalam bentuk tubuh, pikiran dan jiwa, namun begitu sebetulnya inilah yang sangat bernilai, melebihi nilai materi apa pun.

Kalau seandainya jari manis anda di tukar dengan uang senilai Rp. 10.000.000,- apakah anda mau ?. kalau anda tidak mau, lalu berapa nilai uang yang anda inginkan ?. Saya percaya anda tentu tidak ingin menukarkan jari manis anda dengan berapapun besarnya uang itu, bukan ?

Tubuh adalah pelayan bagi pikiran, dia lah yang mengerjakan apa yang anda pikirkan dan sekaligus mengalaminya. Tubuh adalah tempat bagi pikiran untuk mengekspresikan diri. Tanpa tubuh anda tidak mungkin bisa mengalami apa yang ingin ada alami.
Kalau anda menyadari ini, tentu anda akan merawat tubuh anda dengan sebaik-baiknya, menjaga agar tubuh tetap prima.
Pikiran adalah penghasil ide dan gagasan. Ide dan gagasan yang cemerlang dapat berubah menjadi harta secara fisik yang tak terhingga. Sebagai contoh : Microsoft penghasil software komputer yang mendunia, muncul dari gagasan cemerlang Bill Gate. Idenya kini menghasilkan milyaran dollar.

Pikiran adalah pengerak tubuh, dialah yang membawa arah hidup anda. Jika pikiran jernih, tentu anda akan mampu membawa arah kehidupan yang baik. Sebaliknya jika pikiran kacau, anda akan terpeleset pada arah kehidupan yang kurang menyenangkan.
Tahukah anda siapa pembimbing diri anda ? itulah Jiwa anda..! Jiwa anda menginspirasi untuk menemukan siapa diri anda yang sesungguhnya. Jiwa anda juga senantiasa mendorong anda untuk bergerak maju. Jiwa anda juga membimbing anda pada jalan-jalan yang benar yang bisa membuat anda merasa senang dan bahagia. Anda perlu berkomunikasi terus menerus dengan jiwa anda, agar dia senantiasa menginspirasi anda dengan hal-hal yang positif.

Kalau anda sudah tahu seberapa besar nilai diri anda, untuk apa lagi anda merasa tidak berharga, merasa miskin, merasa tidak mampu ?
Perasaan inferior ini sebetulnya menunjukkan bahwa anda belum benar-benar mengenali siapa diri ada yang sebenarnya, dengan demikian anda merasa tidak percaya pada diri anda sendiri. Untuk itu sangatlah penting untuk menggali dan menemukan jati diri anda. Sebab sebelum anda menemukan siapa diri anda yang sebenarnya, anda akan hidup di selimuti dengan ketakutan dan hidup hanya mengandalkan peruntungan atau belas kasih dari orang lain.

Mulai sekarang berikan penilaian yang tertinggi buat diri anda, temukan dirimu sendiri dan cintailah diri mu; kembangkan dan latihlah pikiran anda agar mampu menghasilkan ide-ide kreatif yang bernilai guna tinggi. Dan ikutilah kehendak jiwamu.
Menjawab pertanyaan di atas, harta yang anda miliki saat ini berasal dari diri anda sendiri; dari tubuh, pikiran dan jiwa yang bersih dan sehat.