Minggu, 16 September 2012

Nonton film 3D SBS / OU menjadi Anaglyph



KMPlayer Version: 3.2.0.0

gan, bisa nonton film 3D SBS / OU menjadi Anaglyph (tidak perlu TV 3D

* - Supports 3D Formats. (Side-By-Side, Top-and-Bottom) to (Anaglyph, Interlaced)

KMPlayer 

Version: 3.2.0.0
File size: 27.49MB
Date added: March 19, 2012
Price: Free 

The KMPlayer is all in one media player, covering various formats such as VCD, DVD, AVI, MKV, Ogg Theora, OGM, 3GP, MPEG-1/2/4, WMV, RealMedia, QuickTime etc. It has an extra feature to play Incomplete/Damaged AVI file, Locked Media Files while downloading or sharing, Compressed Audio Album (zip, rar) and so on.

What's new in this version: Version 3.2.0.0 added support for 3D Formats. (Side-By-Side, Top-and-Bottom) to (Anaglyph, Interlaced); support for 10-bit H.264. (Libcodec.dll); support for Intel Widi. Added video codec "DV5P". Added new function album art (Thumnail image extraction from FLAC file). Thumbnail image display enhancement when playing audio files. (MP3, FLAC, WMA). Fixed ColorSpace bug. Fixed Intel Codec H.264. Fixed Winamp plugin. Error correction of images infected with malicious codes. (EIP register Corrupti...

** 3.2 UPDATE LIST **
- Supports 3D Formats. (Side-By-Side, Top-and-Bottom) to (Anaglyph, Interlaced)
- Supports 10-bit H.264. (Libcodec.dll)
- Supports Intel Widi.
- Added video codec "DV5P".
- Add new function album art (Thumnail image extraction from FLAC file)
- Thumbnail image display enhancement when playing audio files. (MP3, FLAC, WMA)
- Fixed ColorSpace bug.
- Fixed Intel Codec H.264.
- Fixed Winamp plugin.
- Error correction of images infected with malicious codes. (EIP register Corruption Vulnerability. Provided: KISA)
- Fixed view as a desktop mode in Windows 7.
- Fixed improper load of Album Art bug.
- Correction of screen display error when using EVR(C/A) - if you skip from the WMV file.
- Fixed KMP HTTP Reader.
- AAC codec Parser error correction from MOV file.
- MKV Skip Problem.

download disini

Format 3D Side by Side Top and Bottom FHD3D Half SBS atau Half OU - HDMI 1.4



Format 3D
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13965170#20
4. Format 3D
Ada beberapa Format TV 3D yang perlu dipahami terutama setelah keluarnya spesifikasi HDMI 1.4 yang mempunyai spesifikasi baru yang memberikan kualitas dan standart yang lebih tinggi yang tidak terdapat pada versi sebelumnya (HDMI 1.3). Hal ini akan berpengaruh pada peralatan lainnya seperti peralatan Media Player, Home Theatre, TV receiver dll. 

4a) Format 3D Frame Sequential
Spoiler for 

4a) Format 3D Frame Sequential
terdiri dari alternate frames yang berurutan dimana setiap frame umumnya mempunyai resolusi HD. Setiap frame yang berurutan ini memiliki image untuk setiap mata (kanan dan kiri), jadi bila frame pertama membawa image untuk mata kiri, maka frame berikutnya akan membawa image untuk mata kanan, kemudian image untuk mata kiri lagi, dan begitu seterusnya. Jadi TV 3D akan menampilkan gambar akhir dari 3D tsb secara Frame Sequential.

Ini adalah alasan kenapa kaca mata 3D dengan model Active Shutter selalu menutup bergantian, hal ini dilakukan agar mata kiri dan kanan dapat melihat gambar yang khusus ditujukan untuk mata tsb.

Ketika TV menampilkan gambar untuk mata kiri, maka kaca mata akan menutup mata kanan, sehingga hanya mata kiri saja yang dapat melihat gambar yang memang khusus ditujukan untuk mata kiri tsb, begitu juga untuk gambar yang ditujukan mata kanan akan dilakukan proses yang sama
4a.1) Format 3D Side by Side 
Spoiler for 

4a.1) Format 3D Side by Side
dalam 1 buah frame terdiri dari 2 buah sub-frames untuk kedua belah mata (kiri dan kanan). Ketika TV 3D menerima frame 3D Side by Side, maka TV akan merubah frame tsb menjadi sub-frame kiri dan kanan dan melakukan proses upscale dari sub-frame tsb ke ukuran HD dengan menggunakan algoritma upscaling (seandainya original dari Side by Side terdiri dari setengah resolusi horisontal) dan kemudian menampilkan sub-frames dalam bentuk Frame Sequential untuk menghasilkan effek 3D.


Gambar dari media source


Gambar setelah TV melakukan proses decoding
Gambar diatas menerangkan dimana TV akan menampilkan bergantian dari subframe yang digambarkan dengan warna biru(kiri) dan merah(kanan)

Format 3D Side by Side termasuk dalam kategori format 3D Frame Compatible atau “Half Side-by-Side”, dimana setiap sub-frame dari frame full HD (sebagai contoh 960 X 1080 untuk menggantikan 1920 X 1080). Jadi setiap sub-frame hanya memiliki resolusi setengah (960 X 1080) dari resolusi Full HD (1920 X 1080) yang seharusnya.

Hal ini memungkinkan setiap frame untuk memilik ukuran yang sama seperti 2D HD yang umum, jadi akan memudahkan dalam melakukan proses transfer dan dapat dimainkan pada peralatan yang belum mensupport HDMI 1.4, misalnya HDMI 1.3.
4a.2) Format 3D Top and Bottom atau Over Under
Spoiler for 

4a.2) Format 3D Top and Bottom atau Over Under
Format ini hampir mirip dengan format 3D Side by Side. Kecuali bentuk sub-frame yang bertumpu pada sumbu horisontal dimana sub-frame untuk mata kiri ditumpuk diatas sub-frame untuk mata kanan.



Sama dengan Side by Side 3D, dimana TV 3D menerima signal 3D dalam bentuk format Top Bottom, TV akan memproses frame dengan merubah frame tsb menjadi sub-frame untuk tiap mata dan kemudian menampilkan sub-frame tsb secara sekuential.
4b) Format 3D Frame Packing
Spoiler for 

4b) Format 3D Frame Packing
Frame Packing sebenarnya bukan definisi dari sebuah format, tetapi melainkan lebih kepada sebuah referensi yang menerangkan bagaimana frame dari sinyal 3D digabungkan bersama.

Istilah ‘Frame Packing’ digunakan untuk mereferensikan content 3D yang memiliki sub-frame untuk mata kiri dan kanan digabungkan kedalam sebuah frame yang menggunakan format 3D seperti Top and Botton atau Side by Side tanpa kehilangan setengah resolusi untuk setiap sub-frame.

Jadi format Frame Packing dapat menyediakan kualitas gambar yang sangat baik karena setiap sub-frame tetap memiliki resolusi Full HD dimana resolusi yang dihasilkan mempunyai resolusi 2X dari resolusi yang terdapat pada HD 2D.

Pada spesifikasi HDMI 1.4, format 3D Top and Bottom adalah metoda Frame Packing yang digunakan.
4b.1) Format Full High Definition 3D (FHD3D)
Spoiler for 

Format Full High Definition 3D (FHD3D)[/b]
Format FHD3D adalah format 3D yang loss less dimana format ini dapat menyediakan gambar dengan kualitas Full HD.

Format Frame Packing ini adalah sebuah (single) frame yang terdiri dari 2 buah sub-frame (dimana tiap sub-frame ditujukan untuk satu buah mata), dibentuk dengan format 3D Top and Bottom.

Fitur utama dari format ini adalah setiap sub-frame dapat menggunakan Full HD resolusi, yaitu 1920 X 1080 untuk gambar 1080p dan 1280 X 720 untuk gambar 720p..

Dalam sebuah frame Full HD 3D (FHD3D) sebenarnya terdapat dua buah sub frame dimana masing2 subframe ditujukan secara spesifik untuk masing2 mata (mata kiri dan kanan) dengan resolusi 1080p untuk masing2 frame / mata (lihat contoh gambar dibawah).


Gambar FHD 3D - total resolusi FHD3D adalah1920 X 2205

Subframe tsb ditumpuk secara vertical satu diatas lainnya, sehingga total resolusi dari frame FHD3D akan menjadi 2buah subframe atau 2 x 1920 X 1080 atau 1920 X 2160. Kedua buah subframe tsb dipisahkan oleh sebuah buffer zone (blanking zone) sebesar 1920 X 45 pixel, sehingga total resolusi FHD3D menjadi 1920 X 2205 ( = 1920 X 2160) + (1920 X 45)

Adapun standard frame rate untuk FHD3D (standard film bluray) adalah 24 fps. Format baru ini didefinisikan berdasarkan pada spesifikasi HDMI 1.4 dan tidak kompatibel dengan peralatan HDMI 1.3, karena dalam spesifikasi HDMI 1.3 belum didesign untuk menghandle sebuah frame dengan resolusi yang besar.

* Format 3D Full HD 1080p adalah standart untuk film BluRay 3D, sedangkan format 3D Full HD 720p umumnya digunakan pada console game seperti PS3.
4b.2) Proses “decoding” content FHD3D
Spoiler for 

Proses “decoding” content FHD3D
FHD3D adalah fitur yang baru ada pada spesifikasi HDMI 1.4 dan tidak kompatibel dengan format HDMI 1.3 sebelumnya. Ketika TV 3D menerima sinyal Full HD 3D (FHD3D), maka TV akan membaca dulu sinyal EDID untuk menentukan type dari sinyal yang diterima tersebut. Berdasarkan data dari EDID tsb, maka TV akan mengindentifikasikan sinyal video tsb, bila sinyal EDID tsb adalah FHD3D maka TV (hanya TV 3D yang telah mensupport HDMI 1.4) akan memproses ‘packed frame’ dimana TV akan memisahkan sub frame 1080p untuk mata kiri dan kanan.

Dengan adanya sinyal EDID mengapa film dengan format FHD3D bila dimainkan oleh TV 3D yang mensupport HDMI 1.4, maka TV tsb akan memainkan film 3D secara otomatis, tanpa harus memilih format 3D yang akan dimainkan apakah format Side by Side, Over Under atau lainnya. TV dengan sistem lama tidak dapat mengenal data EDID yang berisi tentang format FHD3D akibatnya TV akan mengeluarkan ‘blank screen saja.


Perbedaan resolusi dengan Half Over Under

Keuntungan dari Frame Packed 3D adalah setiap frame untuk setiap mata (kiri dan kanan) mendapatkan resolusi full HD (1080p) atau tidak terpotong menjadi setengah seperti format 3D frame compatible.

Pada format Frame Compatible 3D, menggunakan resolusi yang lebih rendah untuk tiap sub-frame, yaitu setengah dari resolusi Frame Packed 3D untuk menghasilkan frame 3D untuk format Side by Side atau Top and Bottom. Frame yang dihasilkan frame 3D ini akan memiliki resolusi yang sama untuk 2D HD yang umum. Hal ini menjelaskan kenapa Frame Compatilble 3D dapat dijalankan pada peralatan HDMI 1.3.

Dalam sehari-hari, kita menemukan file film 3D dengan format 3D frame compatible dengan bentuk Half SBS atau Half OverUnder dengan bentuk file MKV.

Format ini sangat populer karena mempunyai file dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan file Full HD sedangkan MKV dipilih karena mempunyai tingkat kompresi yang baik dengan kualitas yang dapat ditolerir dan mensupport banyak format video dan audio codec.

Note : File film 3D compatible dapat dimainkan oleh media player versi lama, sedangkan Xtreamer Prodigy sudah dapat memainkan Full HD 3D karena didukung oleh chip Realtek 1186. Dan ini kenapa Xtreamer sangat 'menonjolkan' fitur Full HD 3D ini pada iklan produk tersebut
4c) Mana yang lebih baik - Half SBS atau Half OU
Spoiler for 
Sampai saat ini masih banyak yang lebih senang dengan format Half SBS daripada Half OU. Adapun salah satu alasan yang dipakai adalah mata manusia lebih sensitif terhadap kerapatan pixel dengan arah vertikal. Jadi dengan format Half SBS, maka resolusi yang menjadi 960 X 1080p 'dianggap lebih menyenangkan' daripada resolusi 1920 X 540p bila menggunakan Half OU.
4c.1) Kalau TV 3D model Passive lebih cocok Half SBS atau Half OU
Spoiler for 
Pada TV 3D model Passive dianjurkan memakai Format Half OU. Metoda TV 3D Passive akan memotong setengah resolusi vertikal menjadi 1920 X 540p saja. Maka dengan memakai format Half OU, film 3D dengan 1920 X 1080p akan menjadi 1920 X 540p dan ketika ditampilan pada TV 3D Passive akan tetap pada 1920 X 540p. Sedangkan bila dengan Format Half SBS resolusi yang dihasilkan adalah 960 X 1080p dan ketika dimainkan pada TV 3D Passive maka akan terjadi pemotongan setengah resolusi pada vertikal, sehingga menjadi 960 X 540p atau terjadi 2 X pemotongan resolusi.(sorry bro, teorinya panjang, jadi ane kutip intinya saja)

HDTV



Introduction to 3D
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13965170#20
Resolusi pada HDTV
Spoiler for 
Jika akan membeli sebuah HDTV, maka akan sering melihat istilah “720p” dan “1080p” yang dipakai untuk menerangkan resolusi pada TV tsb. Dibawah ini coba diterangkan tips praktis tentang resolusi yang ada pada HDTV.

Bila gambar pada sebuah High Definition TV (HDTV) terlihat lebih tajam dan jernih dibandingkan TV umumnya, hal ini disebabkan karena HDTV memiliki resolusi yang lebih tinggi. Resolusi diukur dalam pixel, maka pada resolusi TV yang lebih tinggi akan memiliki lebih banyak pixel.

Pada TV standart (model lama) memiliki sekitar 300.000 pixel, sedangkan HDTV, pada saat ini, dapat memiliki 1 sampai 2 juta pixel – atau 6 X lebih banyak. Dengan tambahan pixel yang sangat banyak ini, maka akan sangat meningkatkan kualitas gambar di TV secara nyata.



Gambar diatas – sebelah kiri – mensimulasikan resolusi gambar dari TV model standart / lama, sedangkan gambar sebelah kanan, mensimulasikan kualitas gambar dari HDTV. Harap diperhatikan adanya ‘soft edges dan jagged lines’ pada gambar sebelah kiri (TV standart).

Bila membicarakan tentang kualitas dari suatu gambar, maka sebenarnya kita bicara tentang 2 hal yaitu :
a) resolusi dari layar TV
b) resolusi dari sumber yang dipakai, misalnya dari DVD player, cable box,Blu-ray Player, Media Player dll).

Kedua hal ini sama penting karena masing2 akan sama2 menentukan kualitas gambar yang dilihat.
a) Resolusi pada layar TV
Spoiler for 
Hampir semua HDTVs mempunyai fitur "fixed-pixel displays," maksudnya layar tsb menggunakan jumlah pixel yang tetap untuk menghasilkan sebuah gambar.

Semua “fixed panel display” mempunyai native resolution yang menunjukan level maksimum dari suatu detail gambar yang dapat dihasilkan oleh TV tsb.

Terdapat 2 resolusi yang umum pada HDTV, yaitu resolusi dengan 720p dan 1080p. Dimana sering juga ditulis secara lebih persisi untuk menunjukkan berapa jumlah pixel sesungguhnya pada TV tsb, misalnya "1366 x 768 pixels" untuk 720p atau "1920 x 1080 pixels" untuk 1080p.

Angka pertama menunjukkan resolusi horisontal sedangkan angka kedua untuk resolusi vertikal. Jumlah perkalian kedua angka tsb menggambarkan jumlah total pixel pada layar tsb. Sebagai contoh 1920 x 1080 = 2,073,600 pixels, yang umumnya digampangkan menjadi 2 juta pixel, sedangkan 1366 x 768 = 1,049,088 pixels — biasanya dibulatkan menjadi 1 juta pixel.



Gambar grid diatas, mensimulasikan pixel yang berbeda yang biasa terdapat pada resolusi layar TV, dari 480i (resolusi pada TV model standart ) sampai TV high-definition 720p and 1080p. Dengan meningkatnya resolusi, maka pixel menjadi lebih kecil, hal ini memungkinkan untuk mendapatkan detail gambar yang lebih baik sehingga gambar akan ditampilkan lebih akurat.
b) Resolusi pada Video
Spoiler for 
Resolusi HD video, umumnya terdiri dari 2 jenis yaitu 720p dan 1080i. Resolusi yang paling umum digunakan adalah 1080i, tetapi kedua format mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Format 1080i memiliki lines dan pixel lebih banyak sehingga menghasilkan gambar yang lebih detail, Hal ini sangat baik untuk menonton program / acara yang mempunyai gerakan lambat yang banyak menampilkan gambar ‘close up’.

Tetapi perlu diingat faktor “i” (interlaced format) yang menghasilkan video frame per detik yang lebih sedikit, maka format ini kurang baik dalam mengoperasikan video ‘fast moving” sebaik yang dihasilkan oleh format 720p.

Tulisan “p” pada 720p, berarti format progressive scan, dimana dapat menampilkan gerakan ‘fast moving’ lebih jelas. Ini akan sangat ideal untuk acara sport, film action serta video games.
2. Arti "i" dan "p" dan bagaimana implikasinya terhadap tingkat kejelasan gambar
Spoiler for 
Seperti diceritakan sebelumnya, dimana “I” berarti interlaced-scan dan "p" berarti progressive-scan. Istilah ini diambil ketika TV masih menggunakan tabung gambar, dan gambar di scan secara line demi line sepanjang layar.

Gambar pada teknik Interlaced scan memerlukan 2 kali untuk menghasilkan sebuah frame video yang complete, sedangkan progressive scan menampilkan seluruh frame dengan hanya 1 kali proses scan.

Sebuah frame rate pada interlaced video sebesar 30 frames per second maka pada video dengan progressive scan akan menghasilkan 60 frames per second.



Pada interlaced scan akan membagi setiap frame video menjadi “2 buah field” dimana melakukan proses scanning untuk semua line horisontal genap (2,4,6…) pada periode 1/60 detik kemudian diikuti oleh proses scanning untuk semua line horisontal ganjil (1,3,5…) pada periode 1/60 detik berikutnya.

Sedangkan pada progressive scan, dapat menampilkan seluruh line (1,2,3,4…) dalam 1 kali proses scanning. Dibawah ini ada gambar sebuah frame yang komplit ditampilkan dalam 1/60 detik.

2a) Jumlah pixel per detik
Spoiler for 


Grafik diatas menunjukkan jumlah total pixel dari setiap resolusi per detik. Untuk format 1080p yang mempunyai resolusi layar tinggi dan memakai progressive scan memerlukan pixel yang jauh lebih besar dibanding metoda yang lain, hal ini akan menghasilkan gambar yang lebih jernih dan lebih halus.

Perlu diperhatikan bahwa dengan metoda progressive, maka akan memerlukan informasi sebanyak 2 kali dibandingkan dengan metoda interlaced dan ini akan menghasilkan tamplilan yang lebih ‘solid’ dan stabil.

Format HD 1080p, sangat populer saat ini, karena mempunyai kemampuan resolusi super 1080 dengan kemampuan scan progressive. Content 1080p didapat dari Blu-ray player dan video game console seperti Xbox 360 dan PS3. Untuk 1080p, umumnya lebih merefer kepada kemampuan resolusi layar TV dibandingkan ke source (media).

Format Film 3D

http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13965170#20

Film 3D mempunyai format bermacam2, misalnya Half SBS (Side by Side), Half OU (Over Under) dan Full HD 3D (ada juga bentuk Checker Board, dll - tetapi jarang ditemukan / tidak umum).

Untuk Half SBS dan Half OU walaupun mempunyai resolusi film sebesar 1920 X 1080 tetapi hanya dapat menampilkan setengah dari resolusi per pandangan / mata. Misal untuk format Half SBS, maka masing2 mata akan mendapatkan resolusi sebesar 960 X 1080, sedangkan untuk format Half OU, masing2 mata akan mendapatkan gambar dengan resolusi sebesar 1920 X 540.

Sedangkan format Full HD 3D dapat memberikan resolusi maksimal yaitu 1920 X 1080 pixel per mata. Jadi format Full HD 3D akan memberikan gambar dengan resolusi lebih baik / tinggi karena dapat memberikan resolusi 2 X lipat.

Media player model lama umumnya tidak mendukung Full HD 3D sehingga hanya dapat memainkan format Half SBS atau Half OU.

Media Player apa yang menggunakan Realtek 1186 ?
Spoiler for 
Cukup banyak Media Playar yang telah menggunakan Realtek 1186 untuk info lengkap bisa dilihat disini

Tetapi pada saat ini (setahu ane lho) hanya Xtreamer Prodigy, Hi Media seri 900, Egreat R300 dan Kaiboer yang beredar di Indonesia.

Dengan beragam model yang ada, pastikan bahwa model yang dipilih menggunakan chip Realtek 1186 bukan chip Realtek yang lain terutama bila menginginkan untuk memutar film FHD3D.
Apakah ada Media Player yang bisa memainkan Film 3D dengan format Full SBS ?
Spoiler for 
Sampai saat ini (Juni 2012) belum ada Media Player yang dapat memainkan Full SBS. Untuk memainkan Film 3D dengan format Full SBS hanya bisa dari PC. Sedangkan software yang dianjurkan untuk dipakai adalah Stereoscopic Player, adapun software yang lain dapat memainkan tetapi tidak bisa mengeluarkan fitur Full SBS tersebut.
Plex adalah suatu software yang sangat menarik, seperti XBMC, dimana dapat membantu mengatur media library kita yang ada. Misalnya agan sekarang mengakses file film2 yang berjumlah tidak banyak, mungkin tidak masalah dengan hanya memakai koneksi langsung ke USB atau juga Nero. Tetapi ketika agan2 mempunyai koleksi film yang sudah sangat banyak, misalnya lebih dari 100 film, maka kita akan repot untuk mengingat dan mengaturnya.

Contoh dibawah misalnya ane punya beberapa library (kelompok file yang sejenis), kemudian untuk library F 3D Movies terdapat 122 film, belum film2 dari library yang lain. Bisa diperhatikan lingkaran merah dari gambar2 dibawah
Spoiler for Contoh Plex di tempat ane untuk gambaran
Spoiler for Fitur di Plex

Fitur di Plex
Dengan Plex akan memudahkan kita karena mempunyai fitur berikut :
  • Tidak perlu mendownload metadata untuk informasi film (lagu) yang diperlukan, karena Plex akan bisa secara otomatis mendownload meta data yang diperlukan, seperti Poster, rating, ringkasan cerita, tahun, subtitle (musti ane check lagi – soalnya dulu bisa – kemarin coba2 kok lupa settingannya). Cukup memberi nama file film sesuai standart, misalnya untuk film Avatar ditulis Avatar (2009)
  • Bisa memberikan informasi film mana saja yang sudah dilihat atau belum dilihat, film yang baru ditambahkan ke library, waktu / posisi terakhir dari film-film yang kita lihat belum selesai (bukan hanya film terakhir yang kita tonton)
  • Dapat mengkategorikan jenis2 film yang ada, misalnya jenis film action, drama, adventure dll berdasarkan meta data dari film2 tsb (kategori bisa didefiniskan untuk diambil dari IMDB misalnya). Fitur ini bisa diakses dari client Plex.
  • Dapat melakukan proses ‘down mix’ untuk audio DTS ke Stereo secara automatis waktu kita memainkan film dengan audio DTS, jadi tidak diperlukan proses konversi file2 DTS ke AC3 dsbnya. Ppengalaman ane, untuk film2 jenis drama yang tidak bertempo cepat, maka Plex dapat menghandle dengan cukup baik – tetapi juga akan tergantung dari kecepatan PC dan jaringan. Jadi biasanya bila Plex tidak mampu baru ane convert file DTS ke AC3.
  • Ada beberapa fitur lagi seperti myPlex, Plex channels dll
  • Banyak lagi nanti ane tambahin deh.