Rabu, 12 September 2012

Penyakit darah tinggi




Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)

http://www.gejala-penyakit.com/2008/01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi.html

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :

  • Hipertensi Primary
  • Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.


  • Hipertensi Secondary
  • Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

    Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.

    Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.


    1. Penyebab Hipertensi
    Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

    2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
      a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
    • Kandungan garam (Sodium/Natrium)
    • Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
      - Jangan meletakkan garam diatas meja makan
      - Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
      - Batasi konsumsi daging dan keju
      - Hindari cemilan yang asin-asin
      - Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

    • Kandungan Potasium/Kalium
    • Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

      Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
      - Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

      - Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

      - Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

    Gejala Sakit kepala Leher cengeng



    Hipertensi Esensial (Primer)

    http://www.pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=136:hipertensi-esensial-primer&catid=51:umum&Itemid=97

    Bila seseorang mengalami hipertensi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat membawa penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian
    Hipertensi adalah keadaan tekanan darah ≥ 140 mmHg sistolik dan atau ≥ 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi.

    Disebut Hipertensi Esensial (Primer) bila tidak diketahui penyebabnya, biasanya merupakan kombinasi antara berbagai faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan fenotipe hipertensif.
    Disebut hipertensi sekunder bila hipertensi terjadi akibat suatu penyakit tertentu, misalnya penyakit ginjal, karena hormonal, obatan-obatan, dll.
    Tercatat 13.353 kasus hipertensi esensial pada tahun 2010 di Rumah Sakit Panti Rapih.
    Diagnosis hipertensi berdasarkan hasil rata-rata pengukuran tekanan darah yang dilakukan minimal dua kali tiap kunjungan pada dua kali kunjungan atau lebih dengan menggunakan manset (cuff) yang meliputi minimal 80% lengan atas pada pasien dengan posisi duduk dan telah beristirahat lima menit.

    Klasifikasi Hipertensi
    Sistolik                                               Diastolik
    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Normal                          < 120 mmHg              dan             < 80 mmHg
    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Prehipertensi                 120 – 139 mmHg          atau           80 – 89 mmHg
    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Hipertensi stage 1          140 – 159 mmHg          atau           90 – 99  mmHg
    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Hipertensi stage 2          > 160  mmHg               atau          > 100 mmHg
    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Hasil pemeriksaan tekanan darah akan didapatkan dua angka. Angka pertama diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), dan angka kedua diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, Tekanan darah dikatakan normal jika berada diantara 100/60 dan 120/80. Tekanan darah antara 120/80 dan 140/90 disebut pra-hipertensi, dan tekanan darah diatas 140/90 dianggap hipertensi.

    Tekanan darah dalam kehidupan manusia bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak  normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibandingkan dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di pagi hari dan paling rendah di saat tidur malam hari. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh faktor psikis.

    Hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
    Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala bisa muncul bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi.

    Gejala tersebut adalah :
    • Sakit kepala
    • Leher cengeng
    • Perdarahan dari hidung (mimisan)
    • Wajah kemerahan dan kelelahan
    • Mual
    • Muntah
    • Gelisah
    • Pandangan kabur.

    Bila seseorang mengalami hipertensi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat membawa penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Hipertensi yang terus menerus menyebabkan jantung bekerja ekstra keras, akhirnya terjadi kerusakan pada jaringan dan organ-organ tubuh.

    Pengobatan hipertensi yang utama adalah kontrol terhadap diet:

    1. Kandungan garam (Sodium /Natrium)
    Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam (sodium/natrium), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini :
    Bahan makanan sumber natrium yang perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :
    oGaram. Setiap 1 gram garam dapur mengandung 400 mg natrium. Apabila dikonversikan ke dalam ukuran rumah tangga 4 gram garam dapur setara dengan ½ sendok teh atau sekitar 1600 mg natrium.
    oDiet rendah garam, terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).
    oSemua makanan yang diawetkan dengan garam, seperti ikan asin, telur asin, ikan pindang, ikan teri, dendeng, abon, daging asap, asinan sayur, asinan buah, manisan buah, serta buah dalam kaleng.
    oMakanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat), seperti biskuit, kracker, cake dan kue-kue lainnya.
    oBumbu-bumbu penyedap masakan. Sekarang ini, sudah banyak penyedap masakan dengan berbagai merk. Salah satu diantaranya yaitu vetsin/ motto/ micin/ MSG, yang masih sangat lazim digunakan masyarakat untuk menambah cita rasa masakan. Contoh lain yaitu kecap, terasi, petis, tauco, saos sambal dan saos tomat.
    oMakanan kaleng. Makanan kaleng sebenarnya terbuat dari bahan makanan segar, namun yang perlu diperhatikan yaitu dalam proses pembuatannya ditambahkan garam untuk lebih awet. Contoh makanan yang dikalengkan yaitu corned, dan sarden. Selain itu pada buah kaleng yang diawetkan, juga mengandung pengawet berupa natrium benzoat. Oleh karena itu pada hipertensi dianjurkan untuk menghindari minuman atau pun sari buah dalam kaleng.
    oFast food (makanan cepat saji). Hal yang perlu diwaspadai adalah makanan cepat saji komposisi makanannya kurang berimbang. Makanan ini tinggi kandungan lemak jenuh, kurang serat, kurang vitamin, dan tinggi natrium. Salah satu hal yang merupakan bumerang bagi penderita hipertensi yaitu kandungan natrium yang terdapat di dalamnya. Produk-produk fast food tersebut seperti sosis, hamburger, fried chicken, pizza, dsb.
    oContoh bahan makanan lain yang mengandung tinggi natrium yaitu : keju, margarin, dan mentega.
    2. Kandungan Kalium / potassium
    Suplemen kalium 2-4 gram perhari dapat membantu menurunkan tekanan darah..
    Buah dan sayuran yang mengandung kalium, baik untuk dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi, antara lain apel, papaya, peterseli, bayam, kapri, semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 dikenal efektif dalam membantu penurunan hipertensi. Adapun hal yang perlu diperhatikan dari kalium adalah bahwa kalium  mudah hilang saat proses pengolahan. Bahan makanan yang dipotong kecil-kecil ditambah dengan pencucian pada air mengalir dapat meningkatkan kehilangan kalium dalam bahan tersebut. Demikian juga pada perebusan bahan makanan, air rebusan yang mengandung kalium tersebut sebaiknya tidak dibuang.
    3. Kandungan Magnesium.
    Magnesium merupakan mineral yang sangat penting untuk sistem saraf, kesehatan jantung, ginjal, dan otot. Kekurangan magnesium ditandai dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, retensi air dan depresi. Sumber Magnesium: kacang-kacangan, polong-polongan, sayuran berdaun hilau, gandum, jagung, tahu. Dosis yang dianjurkan  adalah 320mg/hari.
    4.    Kandungan alkohol.
    Hindari konsumsi alkohol. Alkohol menguras magnesium dan mengurangi kemampuan tubuh menyerap magnesium dari makanan. Kelebihan konsumsi alkohol merupakan salah satu penyebab tekanan darah tinggi.
    5.    Kandungan kolesterol.
    Kendalikan kadar kolesterol. Ketika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah akibat penumpukan plak dari timbunan kolesterol, kecepatan aliran darah akan semakin meningkat.
    Hal tersebut diakibatkan semakin sempitnya lumen pembuluh darah yang dapat dilalui oleh darah. Darah yang dibutuhkan jaringan tubuh harus terpenuhi secara adekuat, sehingga untuk mempertahankan aliran darah yang memadai, tekanan dalam pembuluh darah ditingkatkan.
    6.    Kandungan vitamin C.
    Penderita Hipertensi juga disarankan cukup mengonsumsi Vitamin C terutama Vitamin C alami yang terdapat didalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semakin tinggi asupan Vitamin C, semakin rendah tekanan darahnya.
    7. KandunganVitamin B6.
    Vitamin B6 berguna untuk menstimulasi sistem syaraf yang akan mempengaruhi tekanan darah. Oleh karena itu, Vitamin B6 sangat dianjurkan bagi penderita Hipertensi.
    8. Kandungan Kalsium.
    Kalsium bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah. Sumber Kalsium terbesar terdapat didalam kacang kedelai, tempe, tahu, kacang hijau, susu kedelai serta sayur-sayuran hijau.

    Selain diet, diperhatikan juga:

    1.    Berhenti merokok.
    Kandungan nikotin pada rokok dapat pendorong pengentalan darah, selain itu dapat menstimulasi kadar epinefrin yang berefek menaikkan tekanan darah, menambah denyut jantung, dan mempersempit diameter pembuluh darah.
    2.    Hindari atau kurangi pemakaian obat-obatan penurun demam yang mengadung Fenilpropanolamin yang dijual bebas, karena dapat menaikkan tekanan darah. Sebaiknya dikonsultasikan kembali dengan dokter.
    3.    Istirahat perlu rutin dilakukan diantara ketegangan jam sibuk setiap hari. Bersantai dapat berupa berkumpul rekan kerja, tetangga, keluarga di rumah atau bersantai seorang diri dengan merenung. Makin sering dan rutin hal ini dilakukan, makin bagus keseimbangan jiwa. Tidur merupakan bentuk bersantai seorang diri. Stamina akan pulih dengan cepat dan keseimbangan hormon dalam tubuh akan cepat tercapai. Hasilnya, pengendalian tekanan darah akan terjaga.
    4.    Olahraga teratur dan terukur agar badan tetap bugar karena peredaran darah lancar.  Dianjurkan berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraganya.Yang umum biasa dilakukan adalah olahraga yang sifatnya ringan seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan berenang. Ketika akan memulai olahraga, penderita hipertensi baik derajat ringan, sedang, maupun berat harus terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter ahli.
    a.       Berenang
    Berenang selama 30 menit akan mengurangi jumlah sirkulasi adrenalin di dalam tubuh dan membuat pembuluh darah rileks. Berenang juga membantu menurunkan denyut jantung dan tekanan darah.

    b.    Jalan Lakukan 30 menit.
    Kalau tekanan darah Anda naik secara moderat, jalan cepat 30 menit cukup untuk menjauhkan diri dari obat-obatan. Namun, bila Anda sudah mengonsumsi obat untuk mengatasi hipertensi, lakukan olahraga moderat selama 30 menit.
    5.    Cari aktivitas menyenangkan
    Cari aktivitas yang bisa  dinikmati selama 30 menit setiap harinya. Berkebun, naik tangga, berjalan kaki, atau bersepeda dengan anak bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas tersebut juga akan menambah jatah olahraga Anda dan tentu saja bermanfaat bagi kesehatan jantung.

    Pengobatan hipertensi:
    • Diuretic (Hydrochlorothiazide/HCT, Lasix/Furosemide). Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses mengeluarkan cairan tubuh melalui urine. Tetapi karena potasium kemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
    • Beta-blockers (Atenolol/Tenorim, Capoten/Captopril). Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
    • Calcium channel blockers (Norvasc/amlopidine, Angiotensinconverting enzyme/ACE). Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan tekanan darah tinggi atau hipertensi melalui proses relaksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

    Komplikasi Hipertensi:
    • Stroke
    • Kerusakan berbagai organ
    • Gagal jantung
    • Gagal ginjal
    • Kematian
    Jangan anggap sepele hipertensi, rawatlah diri anda

    Tekanan Darah Rendah





    Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)

    http://www.gejala-penyakit.com/2008/02/penyakit-darah-rendah-hipotensi.html

    Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.

    Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.

  • Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah

  • Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.

    Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.

  • Penyebab Penyakit Darah Rendah

  • Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

    - Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.

    - Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.

    - Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).


  • Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah

  • Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :

    - Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat

    - Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam

    - Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala

    - Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis

    - Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.

    Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.

    Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.

    Hipertensi sembuhkan



    OBAT TRADISIONAL DARAH TINGGI

    http://obatherbal-jellygamat.com/266/obat-tradisional-darah-tinggi/

    Anda punya gejala darah tinggi/hipertensi sembuhkan dengan OBAT TRADISIONAL DARAH TINGGI dari xamthone plus yang aman tanpa efek samping,dimana OBAT TRADISIONAL DARAH TINGGI ini dapat menyembuhkan darah tinggi anda dengan cepat dan tepat,kalau OBAT TRADISIONAL DARAH TINGGI ini bisa menyembuhkan darah tinggi anda kenapa cari obat yang lain, OBAT TRADISIONAL DARAH TINGGI xamthone plus ini sudah terbukti khasyiatnya.
    SEKILAS TENTANG DARAH TINGGI
    Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
    Pengaturan tekanan darah
    Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
    • Antung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
    • Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi “vasokonstriksi”, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
    • Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
    Sebaliknya, jika:
    • Aktivitas memompa jantung berkurang
    • Arteri mengalami pelebaran
    • Banyak cairan keluar dari sirkulasi
    Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
    Gejala
    Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
    Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut :
    • sakit kepala
    • kelelahan
    • mual
    • muntah
    • sesak napas
    • gelisah
    • pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
    Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

    Hipertensi


    mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi

    http://jellygamat.aparsuparjo.com/artikel-kesehatan/mengatasi-tekanan-darah-tinggi-atau-hipertensi/

    Tekanan Darah


    Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis.

    Memeriksa Tekanan Darah

    Saat memeriksa tekanan darah, ada dua angka yang biasanya disebut misalnya 120/80. Apa yang dimaksud angka-angka tersebut?

    Sistolik

    Angka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau berdetak (sistol). Sering disebut tekanan atas.

    Diastolik

    Angka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung beristirahat di antara saat pemompaan. Sering disebut tekanan bawah.

    Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring, karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.

    Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

    Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:


    Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)
    Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60
    Normal 90 – 120 60 – 80
    Pre-hipertensi 120 – 140 80 – 90
    Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1) 140 – 160 90 – 100
    Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 / berbahaya) Di atas 160 Di atas 100


    Mengapa Tekanan Darah Meningkat?

    Apa yang menyebabkan tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air, maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat.

    Hal yang sama juga terjadi dengan darah Anda. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat.

    Penyebab Darah Tinggi

    Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

    • Keturunan

      Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
    • Usia

      Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
    • Garam

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
    • Kolesterol

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.
    • Obesitas / Kegemukan

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
    • Stres

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
    • Rokok

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
    • Kafein

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
    • Alkohol

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
    • Kurang Olahraga

      Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

    Mencegah dan Mengatasi Darah Tinggi

    Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:

    • Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
    • Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
    • Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
    • Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
    • Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
    • Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
    • Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
    • Kendalikan kadar kolesterol Anda.
    • Kendalikan diabetes Anda.
    • Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

    Darah Tinggi dapat Dikendalikan


    Tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan suatu penyakit yang tidak dapat dihilangkan. Anda bisa mengendalikannya dan mencegah darah tinggi.

    Yogurt Menurunkan risiko darah tinggi



    Yoghurt Untuk Kesehatan

    http://www.jeligamat.com/index.php?topic=artikel&no=47
    Yoghurt (atau kadang penulisannya yogurt) yang juga dikenal sebagai susu asam merupakan hasil fermentasi dari susu. Yoghurt sendiri mengandung 2 jenis probiotik, yaitu lactobacillus dan bifidobachterium. Jadi, pembuatan yoghurt ini bukannya tanpa alasan, kandungan gizi yang terdapat pada yoghurt merupakan alasan mengapa kita perlu mengkonsumsinya.

    Yoghurt

    Yoghurt atau yogurt adalah sebuah produk susu yang dihasilkan oleh bakteri fermentasi susu. Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur dan aroma yang khas. Umumnya yoghurt dibuat menggunakan susu sapi, namun ada beberapa yoghurt juga menggunakan susu kedelai.

    Yoghurt telah dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah terkenal di seluruh dunia dewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Beberapa di keunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.

    Manfaat Yoghurt

    Berikut ini beberapa manfaat dari yoghurt untuk Anda:
    • Menyehatkan pencernaan

      Berdasarkan hasil penelitian, yoghurt dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa.
       
    • Mengurangi risiko terjadinya infeksi pda vagina

      Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat keasaman (pH) sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur.
       
    • Menurunkan risiko darah tinggi

      Dengan mengkonsumsi yoghurt 2-3 porsi sehari, dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
       
    • Mencegah osteoporosis

      Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua zat ini dapat membentu seseorang terkena osteoporosis.
       
    • Membantu kita lebih kenyang

      Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt manjadikan yoghurt makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.

    Yoghurt untuk Penderita Intoleransi Laktosa

    Intoleransi laktosa yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa, gula yang paling banyak terkandung dalam susu. Sewaktu seseorang mengkonsumsi laktosa yang terdapat dalam susu dan produk-produk sejenisnya maka bakteri dalam usus besar mengubah laktosa itu menjadi asam laktat dan karbon dioksida. Dalam waktu 30 menit saja, timbul gejala-gejala umum, yang mencakup mual, kejang otot, kembung, dan diare. Bagaimana dengan yoghurt yang merupakan produk susu juga?
    Yoghurt mengandung laktosa hampir sebanyak susu, namun beberapa penderita intoleransi laktosa dapat mencernanya tanpa mengalami gangguan. Karena yoghurt mengandung mikroorganisme yang mensintesis laktase, dan ini membantu pencernaan laktosa. Yoghurt lebih mudah dicerna oleh tubuh dibanding susu.
    Meski rasanya sedikit asam, namun Anda dapat memperoleh manfaat melalui yoghurt. Saat ini, terdapat banyak produk yang dibuat dari yoghurt yang menambah kenikmatan dan cita rasa dari yoghurt seperti frozen yoghurt serta berbagai yoghurt dengan rasa buah. Konsumsi yoghurt dapat membuat tubuh Anda lebih sehat.

    Mengenal Yoghurt

    Untuk mengenal berbagai jenis yoghurt, cara membuat yoghurt, serta cara penyimpanannya, maupun lebih mengenal frozen yoghurt atau froyo, Anda dapat membacanya pada artikel berikut ini: Mengenal si Susu Fermentasi Yoghurt.