Cara Kerja Ginjal
Di dalam ginjal terjadi 3 proses penting yakni:
-Filtrasi : Dilakukan oleh Glomerulus
-Reabsorpsi : Dilakukan oleh Tubulus Contortus Proximal (TCP)
-Augmentasi : Dilakukan oleh Tubulus Contortus Distal (TCD)
1. Filtrasi :
Hasil dari filtrasi adalah urine primer/filtrat glomerulus yang masih mengandung glukosa, garam-garam, natrium, kalium dan sedikit sekali asam amino(protein). Kadar asam amino hanya kurang dari 0,03%. Apabila dalam urine mengandung protein yang berlebih maka ada kegagalan dalam fungsi glomerulus yang seharusnya menyaring protein, penyakit ini disebut Albuminaria.
2. Reabsorpsi :
Hasil dari Readsorpsi adalah urine sekunder/filtrat tubulus. Urine disini sudah tidak mengandung glukosa dan asam amino(protein) tetapi ada penambahan zat urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh ke tubulus kontortus distal(TCD), peristiwa ini disebut juga sekresi tubular. Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urine sekunder. Penambahan ion hidrogen disini sangat penting karena membantu menjaga keseimbangan pH(derajat keasaman) dalam darah. Urine yang terbentuk disimpan di kantung kemih sementara waktu kemudia selanjutnya akan dibuang melalui uretra.
Faktor yang mempengaruhi pembentukkan urine:
1. Hormon ADH:
Hormon ini dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis yang dikendalikan oleh otak dan mengendalikan tekanan osmotik darah(kesetimbangan konsentrasi air dalam darah).
2. Hormon insulin:
dikeluarkan oleh pulau Langers dalam pankreas yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah. Nah penderita diabetes memiliki konsentrasi hormon insulin yang rendah dan menyebabkan gangguan di tubulus kontortus distal sehingga urin mengandung glukosa.
3. Jumlah air yang diminum.
Macam-macam penyakit ginjal:nambahin dari yang uda dikasi tau sama ts nih.
1. Uremia : terbawanya urine kedalam aliran darah
2. Anuria : gagal ginjal (yang dibahas sama ts secara lengkap diatas)
3. Nefritis : peradangan pada nefron karena bakteri streptoccocus yang masuk melalui saluran pernafasan, yang kemudian terbawa oleh darah ke ginjal.
4. Diabetes insipidus : gagalnya kelenjar hipofisis mensekresikan hormon ADH sehingga seseorang menjadi kencing terus-menerus(beser)
5. Diabetes mellitus : kencing manis
6. Kencing batu : karena adanya butiran senyawa kalsium dan penimbunan asam urat sehingga membentuk CaCO3 pada ginjal yang menyulitkan pengeluaran urine.
7. Polyuria : Urine banyak dan encer
8. Oligouria : Urine sedikit sekali
Hal yang paling gampang biar ga kena penyakit ginjal adalah dimulai dari banyak minum air putih setiap hari terutama saat bangun tidur dimana tubuh kita kekurangan banyak cairan.
Selasa, 24 Januari 2012
Tips yang diberikan dr Dante agar ginjal tetap sehat:
Tips Agar Ginjal Selamat
Penderita ginjal banyak yang tidak merasakan keluhan apa-apa. Tahu-tahu ketika diperiksa secara klinis ginjal sudah bermasalah. Cari tahu ciri-ciri penyakit ginjal agar fungsi ginjal tetap selamat.
Sudah banyak kasus di sekitar kita bagaimana susahnya mengobati penyakit ginjal jika organ satu ini sudah begitu darah. Cuci darah adalah satu-satunya cara si pasien bertahan jika ginjalnya sudah tak berfungsi.
“Pada penyakit ginjal ada yang bergejala dan ada pula yang tidak bergejala,” ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo saat dihubungidetikHealth, Senin (8/3/2010).
Di Indonesia, kata dr Dante, akhir-akhir ini pasien yang mengeluh karena sakit ginjal kronik semakin meningkat. Seharusnya hal ini dapat dicegah apabila pasien telah mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan sebelumnya sehingga dapat ditanggani lebih dini.
Gejala penyakit ginjal dapat dilihat sesuai fungsi ginjal itu sendiri. Fungsi ginjal yang utama adalah sebagai sistem filter dan ekskresi, pengatur asam basa dalam darah, pengatur tekanan darah, dan menstimulasi produksi sel-sel darah merah.
Jika fungsi-fungsi itu terganggu dapat dilihat dari gejalanya:
- Urine yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan biasanya
- Darah menjadi lebih asam
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Hemoglobin (Hb) rendah
- Kurang darah (anemia)
- Mudah lelah
- Tubuh sering terasa sakit, kram, tidak ada nafsu makan, susah tidur.
- Penimbunan cairan seperti di kaki dan wajah yang terlihat seperti membengkak atau
- Pengeringan cairan dengan mata cekung, mulut kering, hampir tidak ada lendir dalam mulut.
Namun untuk sebagian lagi penyakit ginjal justru tidak bergejala. Penyakit ini baru teridentifikasi setelah dilakukan uji laboratorium, yaitu melalui uji urine dan kreatinin atau kotoran yang dapat dihilangkan oleh ginjal yang berfungsi dengan baik.
Rusaknya ginjal lebih sering diakibatkan karena ada penyakit kronik lain seperti diabetes, darah tinggi, infeksi ginjal, ginjal bawaan, dan batu ginjal.
Berikut tips yang diberikan dr Dante agar ginjal tetap sehat:
1. Cukup konsumsi air putih
2. Hindari konsumsi obat sembarangan
3. Kurangi jamu-jamuan yang belum diuji klinis
4. Hindari konsumsi suplemen yang berlebihan seperti Vitamin C maksimum 4 gram sehari
5. Olahraga teratur
6. Menjaga berat badan karena obesitas bisa memicu ginjal
7. Lakukan kontrol secara teratur terutama bagi pasien yang memiliki penyakit seperti diabetes dan hipertensi, karena mereka akan berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal.
2. Hindari konsumsi obat sembarangan
3. Kurangi jamu-jamuan yang belum diuji klinis
4. Hindari konsumsi suplemen yang berlebihan seperti Vitamin C maksimum 4 gram sehari
5. Olahraga teratur
6. Menjaga berat badan karena obesitas bisa memicu ginjal
7. Lakukan kontrol secara teratur terutama bagi pasien yang memiliki penyakit seperti diabetes dan hipertensi, karena mereka akan berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal.
Seseorang dapat melakukan medical check up untuk mengetahui apakah dirinya rawan dan mempunyai tanda-tanda atau kemungkinan bisa terkena penyakit ginjal.
Pemeriksaan laboratorium pada urine dapat mengetahui berat atau tidaknya penyakit ginjal yang dialami seseorang. Urine akan tampak normal jika penyebabnya kurang aliran darah ke ginjal. Tetapi jika urine mengandung darah itu artinya ada kelainan di dalam ginjal.
Kadang pada urine juga ditemukan protein padahal pada kondisi normal tidak ada protein pada urine. Kondisi urea dan kreatinin akan terlihat tinggi jika ginjalnya mengalami gangguan ( detik health )
Urine mengandung protein
Cara Mengetahui Kandungan Gula dan Protein Pada Urine
Fungsi ginjal adalah untuk menyaring darah agar zat sisa beracun dan tidak diperlukan tubuh dapat dikeluarkan. Sistem pengeluaran itu sendiri ada untuk mengatur agar kandungan zat dalam darah konstan. Di dalam darah kadang terdapat jumlah glukosa yang berlebihan karena kerja hormon insulin yang tidak sempurna yang disebut dengan diabetes melitus. Keadaan demikian maka ginjal tidak bisa mempertahankan kadar glukosa tersebut. Ginjal meloloskan masuk kedalam tubulus ginjal sehingga urine yang dihasilkan akan mengandung gula.
Proses metabolisme protein di dalam sistem pencernaan akan menghasilkan asam amino yang kemudian ikut dalam peredaran darah. Di dalam sel akan disintesa dan sebagai hasil akhir adalah asam urat. Asam urat merupakan suatu zat racun jika ada di dalam tubuh maka hepar akan dirombak sedikit demi sedikit menjadi urea dan dikeluarkan ginjal. Jika urine mengandung protein biasanya berupa asam amino. Keadaan demikian merupakan kelainan pada hepar ginjal.
Air kencing mengandung protein
Pertanyaan Terselesaikan
Lihat lainnya»Bagaimana cara menyembuhkan air kencing mengandung protein?
- 1 tahun lalu
- Lapor Penyalahgunaan
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
air kencing mengandung protein merupakan indikasi adanya kencing manis atau ada gangguan reproduksi, saluran kemih, dan ginjal sebaiknya cek lab fungsi organ lebih lanjut. KArena ada banyak penyebabnya..Yang diperbaiki fungsi organnya, bukan air seninya,
Tengkyu
Tengkyu
Air Seni Berbusa
Bau Mulut Indikator Ginjal Terganggu
Untuk mencari tanda-tanda fungsi ginjal mulai terganggu, ternyata tidak sulit. Selain proteinuria atau berlebihnya protein dalam urin, bau mulut akibat terganggunya sistem pencernaan juga bisa dijadikan indikator.
Jika menyebut bau mulut, sebagian orang mungkin akan lebih melihatnya sebagai persoalan kosmetik, berhubungan dengan urusan penampilan, atau adanya masalah pada gigi. Kebanyakan kasus bau mulut memang berhubungan dengan gigi berlubang atau adanya infeksi pada mulut.
Namun, dalam kondisi tertentu, bau mulut yang berlebih dapat dijadikan ukuran fungsi ginjal seseorang mulai bermasalah. Apalagi jika tidak ada masalah pada gigi dan mulut.
Dr. Djoko Hardiman, Sp.PD, menilai bahwa adanya gangguan pada sistem pencernaan dapat dijadikan indikator fungsi ginjal mulai bermasalah. Tidak adanya nafsu makan, mual, hingga muntah-muntah adalah sebagian reaksinya.
Hal ini terjadi karena ginjal terganggu. Metabolisme protein di usus juga terganggu dan terbentuk zat-zat seperti amoniak dan lainnya yang membuat usus menjadi sembab.
Munculnya bau khas yang keluar dari mulut atau fetoruremik, disebabkan ureum yang berlebih pada air liur. Oleh bakteri dimulut (yang biasanya memang ada), ureum diubah menjadi amoniak, sehingga saat bernapas dan berbicara baunya amoniak. Selain itu, bisa timbul luka-luka kecil pada bibir.
Gangguan Pencernaan Selain bau mulut, menurut Dr. Djoko, kurang darah merupakan tanda lain bila ginjal mulai tergang gu. Hal ini terjadi karena kurangnya produksi eritropoetin, sehingga rangsangan pada sumsum tulang untuk membentuk sel darah menjadi berkurang.
Perhatikan apakah Anda sering mengalami cegukan (di luar kewajaran). Penyebabnya kenapa, memang belum diketahui hingga saat ini, tetapi bisa menjadi pertanda gangguan pada fungsi ginjal. Menderita sakit maag dan peradangan pada usus juga dapat dijadikan tanda.
Gangguan fungsi hormonal jika terjadi terus menerus juga dapat menjadi pertanda ada yang tidak beres pada ginjal. Diantaranya terjadi penurunan libido, fertilitas, dan akibat seksual lainnya. Pada wanita bisa terjadi gangguan menstruasi hingga tidak mengalami menstruasi lagi.
Terjadi pula gangguan metabolisme glukosa, resistensi insulin, hingga gangguan produksi insulin yang menyebabkan penyakit kencing manis atau diabetes. Begitu juga gangguan metabolisme lemak yang ditandai oleh meningkatnya kadar trigliserida, kolesterol, dan lainnya dalam darah.
Telapak Kaki Kesemutan
Pada taraf yang lebib parah, yaitu menderita gagal ginjai, tanda-tandanya lebih jelas lagi. Seperti timbulnya gangguan pada sistem saraf dan otot. Kaki sering terasa pegal atau restless leg syndrome, akibatnya sering menggerak-gerakkan kaki. Timbul rasa seperti terbakar atau kesemutan, terutama pada telapak kaki (burning feet syndrome).
Pada kasus gagal ginjal juga terjadi ensefalopati metabolik, yang mengakibatkan perasaan lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor, hingga dapat menyebabkan kejang. Satu lagi adalah otot menjadi lemah dan mengecil, terutama pada tungkai.
Jangan lupa perhatikan juga adakah gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Biasanya ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah (hipertensi).
Penderita sering juga mengalami nyeri dada dan sesak napas. Hal ini disebabkan selaput pembungkus jantung mengalami peradangan. Karena itu, orang yang memiliki masalah jantung agar lebih berhati-hati karena berisiko besar mengalami gangguan ginjal.
Kelebihan Protein
Langkah yang hingga kini cukup efektif untuk mengetahui apakah fungsi ginjal mulai atau sudah terganggu adalah tes proteinuria. Tes ini untuk mengetahui apakah di dalam urin terkandung protein dalam jumlah melebihi nilai normal (150 mg/urin per 24 jam).
Protein bagi tubuh berfungsi sebagai pembangun sistem pertahanan tubuh agar bisa menghadapi serangan penyakit infeksi, membantu sistem pembekuan darah, dan menjaga agar cairan yang beredar dalam tubuh berada dalam jumlah dan komposisi yang tepat.
Beberapa organisasi kesehatan merekomenasikan agar setiap orang harus secara teratur mengecek apakah mengalami proteinuria atau tidak. Dengan demikian, penyakit ginjal dapat dideteksi segera dan diobati sebelum berada dalam kondisi parah atau kronis.
Sebuah penelitian yang disponsori National Institutes of Health di AS pada tahun 1996 mengungkapkan, proteinuria adalah peramal yang paling baik dari gagal ginjal progresif pada mereka yang menyandang penyakit diabetes melitus tipe 2. The National Kidney Foundation maupun Yayasan Ginjal Indonesia juga merekomendasikan check up rutin, termasuk mengetes protein yang terbuang melalui air seni.
Hal ini perlu dilakukan siapa pun, terutama mereka yang termasuk kelompok risiko. Mereka yang termasuk kelompok risiko adalah penderita diabetes melitus, hipertensi, atau mempunyai riwayat keluarga penderita proteinuria.
Air Seni BerbusaJika protein sudah sedemikian banyak terbuang melalul air seni, ditandai dengan air seni yang berbusa. Tubuh kekurangan protein yang menyebabkan komposisi darah tidak bisa lagi mempertahankan keseimbangan cairan. Sebagai hasilnya terjadi pembengkakan pada tangan, kaki, dan perut.
Meski demikian, tidak semua penderita proteinuria mengalami hal seperti itu. Ada juga yang tanpa gejala dan baru diketahui pada saat tanda-tanda payah ginjal muncul. Karena itu, satu-satunya cara mendeteksi proteinuria adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala (enam atau setahun sekali atau jika perlu lebih sering).
Seperti dianjurkan oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (ahli ginjal), untuk mengetahui adanya proteinuria, air seni yang baik buat diperiksa adalah pada saat pagi hari karena telah mengalami pemekatan pada malam harinya.
Biasanya dengan dipsticks, berupa kertas tipis yang akan berubah warna jika urin mengandung protein, dan terlihat berapa kadarnya. Warna yang keluar bisa dicocokkan dengan list warna yang disertakan dalam wadah dipsticks.
Namun, pemeriksaan jenis ini masih terlalu sederhana dan hanya bisa mendeteksi protein jenis albumin saja. Lebih baik lakukan pemeriksaan di laboratorium yang teruji untuk hasil maksimal.
Apakah Anda memiliki beragam tanda-tanda di atas? Jika ya, segeralah perbaiki pola hidup Anda dan konsultasikan ke dokter ahli untuk pengobatan lebih lanjut.
Source: www.kompas.com
Penderita mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein
Komplikasi yang Bisa Ditimbulkan
Bagi diabetisi yang lebih dikeluhkan adalah berbagai komplikasi kronis yang ditimbulkan. Komplikasi ini banyak disebabkan oleh seberapa lama seseorang sudah menderita diabetes millitus dengan kadar gula tidak terkontrol dengan baik. Untuk itulah kita sering dengar ucapan: “Kencing manis tidak pernah datang sendiri. Dia akan mengundang teman-temannya”.
Awal komplikasi terjadi akibat kelainan pembuluh darah makro- dan mikroangiopati. Pada mikroangiopati akan menimbulkan berbagai perubahan pembuluh darah kapiler pada ginjal, mata serta kaki. Sedang akibat makroangiopati membuat penyempitan pembuluh darah besar. Bila terjadi pada pembuluh darah jantung akan menyebabkan jantung koroner, pada tungkai bawah dapat menyebabkan ganggren atau pada pembuluh darah otak bisa berakhir dengan stroke.Bila penyakit diabetes millitus tidak berhasil disembukkan (terkontrol), munculnya komplikasi di atas tidak bisa untuk dihindari. Tetapi dengan pengobatan dan sikap hidup yang tepat setidaknya komplikasi dapat diperlambat.
Macam - macam komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat Diabetes Millitus:Ginjal ( Nefropati Diabetik ), Kebutaan ( Retinopati Diabetik ), Syaraf ( Neuropati diabetik ), Kelainan Jantung, Hipoglikemia, Ketoasidosis Diabetik, Impotensi, Komplikasi lainnyaPenyebab Utama Diabetes Militus Masa Kini
Antara Diabetes Militus dan Komplikasi yang Ditimbulkan
Seperti sedikit telah disinggung di atas, hubungan antara diabetes millitus dengan komplikasi yang ditimbulkan, merupakan hubungan sebab-akibat. Mengatasi komplikasi yang ada harus membereskan penyebabnya, yaitu penyakit diabetes itu sendiri.Walaupun demikian apabila penyebab sudah bisa diatasi, bukanlah komplikasi yang ditimbulkan dengan sendirinya akan hilang. Hal ini sangat tergantung dari seberapa serius komplikasi tersebut. Bila komplikasi terjadi masih dalam tahap awal, biasanya dengan terkontrolnya diabetes millitus, komplikasi yang masih baru mulai tersebut akan sembuh dengan sendirinya pula. Sebagai contoh, kesembaban yang terjadi pada mata akan hilang dengan sendirinya bila penderita berhasil mengontrol kadar glukosa darah ke batas normal. Tetapi bila hal tersebut sudah terlambat (sudah mengalami kebutaan), maka walaupun kadar glukosa darah bisa dinormalkan mata akan tetap menjadi buta. Komplikasi ini telah menjadi penyakit yang berdiri sendiri. Sebagai perumpamaan kita dapat menggambarkan tubuh kita sebuah mobil. Kelainan pada dinamo dimana tegangan listrik yang keluar tidak bisa terkontrol misalnya, bisa mempengaruhi lampu, pengapian (koil panas) dan sebagainya. Pada batas tertentu, dengan memperbaiki dinamo yang ada, gangguan-gangguan yang terjadi bisa hilang dengan sendirinya.
Tetapi bila kerusakan yang diakibatkan sudah terlalu parah (bolam lampu putus, koil terbakar dst), walaupun dinamo sudah diperbaiki, bolam lampu dan koilnya akan tetap rusak. Karena itu harus diperbaiki secara terpisah. Dan sebaliknya kalau bolam lampu serta koilnya diperbaiki, tetapi dinamonya tetap belum normal, maka bolam dan koil akan rusak lagi.
Tetapi bila kerusakan yang diakibatkan sudah terlalu parah (bolam lampu putus, koil terbakar dst), walaupun dinamo sudah diperbaiki, bolam lampu dan koilnya akan tetap rusak. Karena itu harus diperbaiki secara terpisah. Dan sebaliknya kalau bolam lampu serta koilnya diperbaiki, tetapi dinamonya tetap belum normal, maka bolam dan koil akan rusak lagi.
Komplikasi Yang Bisa Timbul Akibat Diabetes Millitus
GINJAL ( Nefropati Diabetik ) Nefropati diabetik atau ginjal diabetik dapat dideteksi cukup dini. Bila penderita mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein. Dengan menurunnya fungsi ginjal akan disertai naiknya tekanan darah. Pada kurun waktu yang lama penderita nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal ginjal dan harus melakukan cuci darah. Selain itu nefropati diabetik bisa menimbulkan gagal jantung kongesif.
KEBUTAAN ( Retinopati Diabetik ) Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata. Penglihatan menjadi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan. Tetapi bila tidak terlambat dan segera ditangani secara dini dimana kadar glukosa darah dapat terkontrol, maka penglihatan bisa normal kembali
SYARAF ( Neuropati Diabetik ) Neuropati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. Penderita bisa stres, perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan. Telapak kaki hilang rasa membuat penderita tidak merasa bila kakinya terluka, kena bara api atau tersiram air panas. Dengan demikian luka kecil cepat menjadi besar dan tidak jarang harus berakhir dengan amputasi.
KELAINAN JANTUNG Terganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada pembuluh darah jantung. Bila diabetesi mempunyai komplikasi jantung koroner dan mendapat serangan kematian otot jantung akut, maka serangan tersebut tidak disertai rasa nyeri. Ini merupakan penyebab kematian mendadak. Selain itu terganggunya saraf otonom yang tidak berfungsi, sewaktu istirahat jantung berdebar cepat. Akibatnya timbul rasa sesak, bengkak, dan lekas lelah.
HIPOGLIKEMIA Hipoglikemia terjadi bila kadar gula darah sangat rendah. Bila penurunan kadar glukosa darah terjadi sangat cepat, harus diatasi dengan segera. Keterlambatan dapat menyebabkan kematian. Gejala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai berupa koma dan kejang-kejang.
KETOASIDOSIS DIABETIK Ketoasidoisi terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena; tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.
IMPOTENSI Sangat banyak diabetisi laki-laki yang mengeluhkan tentang impotensi yang dialami. Hal ini terjadi bila diabetes yang diderita telah menyerang saraf. Keluhan ini tidak hanya diutarakan oleh penderita lanjut usia, tetapi juga mereka yang masih berusia 35 - 40 tahun. Pada tingkat yang lebih lanjut, jumlah sperma yang ada akan menjadi sedikit atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Ini terjadi karena sperma masuk ke dalam kandung seni (ejaculation retrograde). Penderita yang mengalami komplikasi ini, dimungkinkan mengalami kemandulan. Sangat tidak dibenarkan, bila untuk mengatasi keluhan ini penderita menggunakan obat-obatan yang mengandung hormon dengan tujuan meningkatkan kemampuan seksualnya. Karena obat-obatan hormon tersebut akan menekan produksi hormon tubuh yang sebenarnya kondisinya masih baik. Bila hal ini tidak diperhatikan maka sel produksi hormon akan menjadi rusak.Bagi diabetisi wanita, keluhan seksual tidak banyak dikeluhkan. Walau demikian diabetes millitus mempunyai pengaruh jelek pada proses kehamilan. Pengaruh tersebut diantaranya: mudah mengalami keguguran yang bahkan bisa terjadi sampai 3-4 kali berturut-turut, berat bayi saat lahir bisa mencapai 4 kg atau lebih, air ketuban yang berlebihan, bayi lahir mati atau cacat dan lainnya.
HYPERTENSI Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni, ginjal penderita diabetes harus bekerja ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada diabetisi juga lebih tinggi. Ditambah dengan kerusakan-kerusakan pembuluh kapiler serta penyempitan yang terjadi, secara otomatis syaraf akan mengirimkan signal ke otak untuk menambah takanan darah.
KOMPLIKASI LAINNYA Selain komplikasi yang telah disebutkan di atas, masih terdapat beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes millitus. Komplikasi tersebut misalnya; 1) Ganggunan pada saluran pencernakan akibat kelainan urat saraf. Untuk itu makanan yang sudah ditelan terasa tidak bisa lancar turun ke lambung. 2) Gangguan pada rongga mulut, gigi dan gusi. Gangguan ini pada dasarnya karena kurangnya perawatan pada rongga mulut gigi dan gusi, sehingga bila terkena penyakit akan lebih sulit penyembuhannya. 3) Gangguan infeksi. Dibandingkan dengan orang yang normal, penderita diabetes millitus lebih mudah terserang infeksi.
- Natur Indonesia -