January 17, 2011
Pada hari ke empat ini, kami berempat memiliki 2 agenda yang berbeda. Saya & pak A memutuskan untuk pergi ke Pasar Chatuchak (weekend market) dan naik perahu mengelilingi sungai Chaopraya. Sedangkan kedua rekan saya yang lain memilih mengikuti tour seharian ke Pattaya. Karena tujuan kami (saya dan pak A) tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap, maka kami berangkat pukul 9 pagi dari hotel. Sedangkan rekan-rekan yang pergi ke Pattaya berangkat pukul 6.30 pagi.
Sebelum berangkat naik kereta, kami membeli tiket terusan untuk 1 hari, seharga 120 bath. Jadi kami bebas untuk naik MRT (sky train yaitu Sukhumvit line dan silom line, tidak termasuk subway) selama 1 hari ini. Kami memilih tiket terusan harian ini, karena pada hari ini kami akan banyak menggunakan dan keluar masuk BTS. Oya, sebagai informasi, ada 2 macam tiket yang dijual oleh pihak pengelola MRT (sky train) Bangkok, yaitu tiket sekali jalan (dengan tarif antara 10 bath sampai 40 bath sekali jalan, sesuai dengan jarak) dan tiket terusan harian (seperti yang kami beli hari ini).
Pasar Chatuchak adalah pasar yang sangat luas, semua hal dijual disana. Mulai dari pakaian, makanan, souvenir maupun aneka bunga hias (anggrek dan lainnya) serta tanaman buah-buahan. Untuk menuju pasar Chatuchak tidaklah sulit. Kita bisa kesana dengan menggunakan skytrain (sukhumvit line) dan turun distasiun Mo Chit. Dari sana kita tinggal berjalan berjalan menyusuri taman chatuchak dan masuk ke kompleks pasar chatuchak.
Wow, pasar yang sangat luar biasa. Sungguh luas. Menurut informasi, ada sekitar 15 ribu pedagang yang berdagang disana. Saya membeli beberapa baju kaos, serta beberapa souvenir lain untuk keluarga dan rekan-rekan kantor. Menurut saya harganya cukup murah dan bisa ditawar. Oya, bila berbelanja disana, jangan sungkan untuk menawar dengan harga setengah atau sepertiga dari harga yang ditawarkan. Misalnya bila kita ingin membeli baju kaos, mereka menawarkan dengan harga 300 bath. Maka jangan ragu untuk menawar diharga 130 bath dan diharapkan nanti akan deal harga di 150 sampai 200 bath. Tetapi ada beberapa pedagang yang juga cukup baik dengan membuka harga penawaran yang tidak begitu tinggi (biasanya mereka sudah memberi tahu tabel harga untuk barang-barang tersebut). Cukup lama kami belanja di pasar Chatuchak, sampai hampir pukul setengah satu siang. Alhamdulillah kami menemukan tempat yang menjual makanan halal, yaitu kebab dan es krim turki. Untuk kebab ayam harganya 50 bath dan kebab daging harganya 70 bath. Sedangkan es krim turki dengan tambahan topping kacang dan coklat leleh, harganya 40 bath. Lumayanlah sebagai penyegaran. Karena sebelum ini kami hanya makan fastfood (Mc D dan KFC). Oya, saya juga sempat membeli anggrek yang cukup cantik (dari jenis bulbophylum) dengan harga yang cukup murah, yaitu 150 bath (sekitar 45 ribu rupiah). Kl dijakarta, nggak akan dapat tuh. Soalnya bulbophylum yang saya beli termasuk anggrek spesies.
Setelah selesai belanja di pasar Chatuchak, kami melanjutkan perjalanan ketempat/dermaga perahu yang mengarungi sungai Chaopraya. Bila menggunakan MRT, pilihlah silom line, bukan sukhumvit line. Kemudian turunlah di BTS Saphan Taksin. Tak jauh dari BTS Saphan Taksin, anda bisa membeli tiket untuk naik perahu keliling sungai Chaophraya. Atau bila anda tidak ingin susah-susah, datang saja ke salah satu travel agent BTS Saphan Taksin, seperti yang kami lakukan. Kami membayar 550 bath per orang untuk mendapatkan tur keliling Chaophraya. Tur sendiri berlangsung 2 jam (kami naik perahu pukul 15.00 dan selesai pukul 17.00). Perahunya panjang (long boat) dengan mesin yang cukup besar, jadi bisa berjalan cukup cepat. Bila anda pernah melihat film James Bond, sekuel “Tomorrow Never Dies”, ada adegan James Bond berkejaran dengan salah satu musuhnya menggunakan “long boat” tersebut. Seru juga naik “long boat”, serasa menjadi James Bond (kl dari tampang sih, saya udah mirip dengan Pierce Brosnan, hehehehe….
).
Kami tidak hanya menjelajahi bagian utama sungai chaophraya, tetapi kami juga melintasi kanal-kanal (anak) sungai tersebut. Nah, disitulah menariknya tour ini. Bila dibagian utama (induk) sungai chaophraya kami disuguhi berbagai pemandangan kuil besar dan gedung-gedung tinggi (hotel, apartemen, restoran dan perkantoran), maka di kanal-kanalnya kami disuguhi pemandangan rumah dan kehidupan dipinggiran kota Bangkok. Rumah-rumah terapung (meskipun ada tiang-tiang penyangganya) banyak terdapat disisi kanal-kanal tersebut. Tetapi secara umum hampir tidak kami temui sampah disepanjang sungai dan kanal chaophraya. Tampaknya pemerintah Thailand dan kota Bangkok sukses mendidik warga/rakyatnya untuk menjaga aset mereka yang sangat berharga tersebut (sungai chaophraya).
Oya, bila saya bisa menganalogikan, sungai chaophraya mungkin tidak sebesar sungai musi di kota palembang. Tetapi sungai chaophraya memang dirancang dan dijaga agar menjadi objek wisata yang menarik bagi turis. Saya yakin, pemerintah Thailand juga pasti bersunguh-sungguh menjaga kelestarian dan kebersihan bagian hulu sungai Chaophraya. Karena bila mereka tidak memperhatikan bagian hulu sungai, pasti bagian hilir yang notabene membelah kota Bangkok tidak akan sebersih dan semenarik saat ini.
Perahu yang melintasi sungai Chaophraya tidak hanya perahu yang carteran/booking, tetapi ada juga perahu yang menjadi angkutan umum (seperti buskota/angkutan kota) bila didarat. Dimana perahu tersebut berhenti disetiap dermaga yang banyak tersebar dipinggir sungai Chaophraya. Tarifnya cukup murah, menurut informasi rekan saya yang pernah menggunakannya, tidak sampai 20 bath. Tetapi perahu tersebut biasanya cukup ramai dan seringkali sangat ramai, sehingga banyak penumpang yang tidak mendapat tempat duduk, jadi mereka berdiri sepanjang perjalanan. Oya, perahu-perahu tersebut tidak masuk ke kanal/anak sungai chaophraya, hanya melintasi bagian utama/induk dari sungai chaophraya.
Selain melintasi sungai chaophraya, kami juga mampir ke pasar terapung/floating market yang terdapat dikota Bangkok. Tetapi bukan floating market yang terkenal itu, yang letaknya sekitar 2 jam perjalanan dari Bangkok, menggunakan bus. Floating market yang kami kunjungi kecil, yang terdiri dari beberapa puluh penjual saja. Kebanyakan restoran dan penjual makanan. Oya, dipinggir sungai, sengaja dibuat seperti kolam, yang dibatasi oleh bangunan kayu untuk tempat makan, terdapat banyak ikan patin besar-besar. Kita bisa memberi makannya dengan roti yang banyak dijual disekitarnya. Saya perhatikan banyak orang, terutama anak-anak yang memberi makan ikan tersebut.
Setelah selesai tour, kami kembali ke hotel untuk shalat magrib dan meneruskan perjalanan mencari souvenir untuk keluarga dan rekan-rekan. Kami hanya berkeliling disekitar Sukhumvit dan kampung arab untuk membeli makan malam yang halal (kebab ayam). Wah, ternyata kebab disana lebih berbumbu & lebih enak dibandingkan kebab di pasar Chatuchak.