Sabtu, 18 Desember 2010

Macau – Hong Kong – Shenzen





Rincian Pengeluaran Perjalanan Macau – Hong Kong – Shenzen (Oct, 2010)
by FEBRIE

Berikut adalah rincian pengeluaran perjalanan Macau-HongKong-Shenzen, dari tanggal 4 – 7 Oct 2010.

Kurs saat itu : 1 MOP = Rp 1.100,00 lalu 1 HKD = Rp 1.060,00 dan 1 Yuan = Rp 1.200,00. Pengeluaran tidak termasuk tiket karena harga tiket bervariasi. Kebetulan waktu gw, perginya rada mendadak sehingga dapat tiket lumayan mahal :( .

Sekedar info tambahan, gw membeli Octopus Card seharga 500 HKD yang rencananya akan digunakan untuk 2 hari tapi kenyataannya tidak perlu sebanyak itu. 250 HKD aj juga udah cukup, dimana Octopus ini hanya gw gunakan untuk transportasi via MTR dan beli makan di 7 Eleven.

Berikut rincian pengeluarannya.

Total habisnya (tidak termasuk tiket) adalah Rp 4.513.109,-.. (bokek lagi dehh.. :p)

Hongkong


Hongkong Island – So Much Fun and Memorable (Kamis, 7 Oct 2010)
by FEBRIE

Pagi ini, dari Moslim Hotel kita segera menuju Luo Hu station menggunakan taksi. Hari ini kita akan ke Hong Kong Island, namun harus singgah dulu ke Jordan, Kowloon sebentar buat ambil titipan tas di City Econo Guest House. Duh, untuuung aj bisa nitipin tas yak, ga kebayang deh kalo mesti manggul baju dan seabreg oleh2 itu, bisa2 perjalanan yang menyenangkan akan berubah muram, wkwkwk. Setelah mengambil tas, kita pun segera tancap ke Fortress Hill, menuju Yes Inn Hostel – tempat kita menginap malam ini. Kamar di Yes Inn cukup nyaman dan emang lebih lucu secara warna, tapi harganya lebih mahaaal, dan juga lebih suempiit (saking sempitnya mpe susah motret kamarnya). Dan bisa2nya juga si pemilik hostel memancangkan tali buat gantung baju di atas ranjang tidur :( .

Setelah cek-in kita segera cabcus. Tujuan berikut kita adalah ke Victoria Peak, mau naik Peak Tram dan mengunjungi si Nenek Tussaud, heheheh. Tidak seperti City Econo yang deket banget ma stasiun MTR, Yes Inn lokasinya agak jauh dari stasiun jadi lumayan ngebut juga nih kaki. Kita segera naik MTR ke Central. Sampai di Central, kita pun jalan kaki sekitar 10 menit bagi si kaki cepat atau 15 menit bagi si kaki standard (termasuk 5 menit mendaki), ke loket Peak Tramnya.

Sampai di loket, kita pun membeli tiket Combo yaitu tiket naik Peak Tram dan Madam Tussaud, bayarnya mesti cash atau by credit card. Jadi Octopus ga diterima disini. Naik Peak Tram lumayan menyenangkan, miringnya mpe 30º, seperti naik perahunya Niagara Dufan yang pas pendakian. Jadi badan kita agak2 doyong ke belakang gitu. Pantes aj posisi duduknya ga ada yang hadap2an, lah kalo hadap2an mesti ambrol ke depan, hahahaha.

Sampai di sana kita jalan2. Fiuuuh udara dingin berhembus and I like this very much. Gedung2 di Hong Kong Island terlihat jelas, indah deh, palagi waktu malam yaaa mesti lampunya bersinar2.

Walo indah, perut tetap lebih penting. Jam udah menunjukkan pukul 1 siang jadi kita segera menuju ke Burger King dilanjutkan ke Madam Tussaud. Ada lebih dari 200 patung tersebar di Madam Tussaud mulai dari artis Cina, artis dunia, tokoh politik, olahragawan, dll. Terus terang bagi gw yang ga gitu addict nonton TV, hanya secuil dari patung2 disini yang gw kenali. Palagi artis Cina, weuee…have no idea!! Beda dengan Elsa, rasanya dia hampir semua tau itu siapa. Dia juga girang benget bisa berfoto sama patung Madam Tussaud. Bukan, bukan karena dia mengidolakan Madam Tussaud tapi hanya karena patung Madam Tussaudlah yang lebih pendek darinya, hahahahah. Tapi patungnya sendiri emang bagus, mirip dengan aslinya jadi gw ambil foto2 juga deegh, heheheheh.

Keluar dari sana, kita otomatis akan melewati Souvenir Shop, ohoooy…ada banyak barang2 lucu khas Madam Tussaud disini. Dan ternyata di lantai bawah juga banyak kios2 yang menjual oleh2 khas Cina, mulai dari baju Cina, kaos Hong Kong, magnet, gantungan kunci, dll. Bagi yang tidak sempat belanja oleh2 di Mongkok, bisa beli disini karena setelah gw bandingkan harganya sama2 aj, plus kualitas magnetnya juga lebih bagus :D .

Selesai dari Victoria Peak kita segera menuju ke Tsim Tsa Tsui by MTR, tepatnya ke Avenue of The Star, namun sebelumnya kita mampir dulu di Causeway Bay untuk membeli barang titipan teman. Di Avenue of The Star ini kita bisa melihat Sympony of Light (SoL) yang dipertunjukkan setiap jam 8 malam. Apa itu SoL? SoL adalah permainan cahaya lampu laser dari gedung2 tinggi di Hong Kong, tentu saja disertai dengam musik yang membahana. Lama acara ini sekitar 15 menit, kereeen, jangan sampai terlewatkan soalnya gretongan, wkwkwk. Sungguh deh, Hong Kong benar2 memikirkan cara apa saja yang bisa menghibur penduduk dan para wisatawannya. Begitu SoL selesai, para wisatawan termasuk gw sibuk ambil2 foto dengan background cahaya lampu gedung2 tinggi di Hong Kong. Namun sekeras apapun kamera berusaha dan secanggih apapun gaya si pengambil foto, hasilnya tetep aj ga maksimal. Selidik punya selidik, ternyata cukup berjalan sekitar 3 menit saja dari sana sudah ada kameramen yang bisa dibayar untuk mengambil foto kita, mulai dari ukuran 2R sampai 10R. Weleeh, emang hasil fotonya beda yaaa :p. Berkat tangannya, kemunculan gw disini bisa terabadikan dengan baik, giyahahaha :D .

Jam udah menunjukkan hampir pukul setengah 10 malam, kita pun segera cabut untuk mengunjungi Ladies Market di Mongkok. Kenapa sih kok ngebet banget pengen ke tempat ini? Karena tempat ini dikenal sebagai pasar yang menjual oleh2 dengan harga yang murah, namun harus pandai nawar. Agak telat sebenarnya kita datang kesana, tapi daripada ga?? Dengan MTR kita pun segera menuju Mongkok. Jalan sedikit, sampai deh ke Ladies Market. Keliling sana sini, gw menemukan bahwa untuk oleh2 seperti gantungan kunci dan magnet, kualitasnya lebih bagus di kios2 Madam Tussaud. Kalau untuk baju2 dan sepatu boot, lebih murah di Dongmen Pedestrian. Tapi disini gw menemukan kaos Hong Kong dengan kualitas rada bagusan, karena bordiran dan kainnya rada tebel. Harganya 50 HKD/buah (kaos biasa kan harganya 100 HKD per 3 buah) dan sepanjang gw liat2 mungkin hanya kios ini yang jual :D. Kita berada disana mpe Ladies Marketnya tutup, yaitu jam 11 malam, baru balik ke hostel.

Besoknya, dengan menumpang bus double decker gw pun pulang ke Jakarta via Air Asia, transit Kuala Lumpur. 4 hari full gw berada di sini. Capek iya, kangen keluarga iya, kangen kerjaan kantor….jelas enggak!, tapi rasa puas jalan2 dan semua pengalaman baru yang gw dapatkan benar2 berharga. Ntar kalo Alif dah gedean, gw ajak kesini ah :D . Sampai jumpa di jalan2 berikutnya :)

Shenzen

Shenzen – Wanna Stay Longeer !! (Rabu, 6 Oct 2010)
by FEBRIE

Hari ini kami akan berangkat ke Shenzen, Cina. Barang kami yang seabreg2 itu kami titipkan di pemilik City Econo Guest House, bayarnya 15 HKD per tas. Menaiki MTR dilanjutkan dengan KCR, kami pun akhirnya sampai di Lo Wu – Luo Hu, perbatasan antara HongKong dan Cina. Target utama kita pagi ini adalah mengurus Visa On Arrival (VOA) di Lo Wu. Sayangnya saat itu kami belum punya mata uang Yuan. Jadilah tanya sana-sini dimanakah kiranya si money changer berada. Wah parah deh, begitu udah masuk wilayah perbatasan kontan masyarakatnya udah ga bisa Bahasa Inggris. Berbekal petunjuk dari seorang guard, kami pun akhirnya menukarkan uang kami pada seorang bapak yang sama sekali tidak ada tampang money changernya. Dan beneran deh, setelah dicek si Bapak ambil untung 50 ribu rupiah untuk per 1000 Yuan.

Kami segera naik ke lantai atas, bagian pengurusan VOA dan ternyata kami menemukan money changer pas di sebelahnya, sial! Proses VOA sendiri hanya memakan waktu sekitar 40 menit dan musti merogoh kocek seharga 160 Yuan. Keluar dari sana kami langsung menuju Moslem Hotel menggunakan taksi. Kota Shenzen agak berbeda dengan HongKong. Di Shenzen jalannya lebih luas dan tampak lebih sepi namun kotanya sendiri termasuk bersih. Bangunan Moslem Hotel sendiri sudah agak tua sehingga warna catnya mulai kusam. Tapi kamarnya jauh lebih lega, selain itu di dalam hotel itu ada restoran halal namanya Moslem Resturant. Secara umum kami puas dengan kondisi kamarnya termasuk resepsionisnya yang sangat membantu :) .

Kami pun segera jalan untuk menuntaskan list kami, yaitu visit ke Windows of The World (WoW). Apa itu WoW? WoW adalah tempat wisata yang luasnya puluhan hektar dimana isinya adalah miniatur2 kebudayaan dunia. Sebut saja misalnya menara Eiffel, menara Pisa, Taj Mahal, mpe Borobudur juga ada hanya dalam ukuran yang lebih kecil. Tidak hanya itu saja, di dalamnya juga ada beberapa wahana permainan seperti Dufan dan atraksi2 yang layak untuk ditonton. Kami kesana menggunakan bus dengan lama perjalanan 45 menit. Pas banget deh buat istirahat memulihkan tenaga :) .

Setelah makan KFC di sana, kami pun masuk. Begitu masuk jangan oh jangan lupa untuk mengambil peta WoW yang disediakan disana kalau ga ingin tersesat. Berbekal peta itu kita bisa memilih miniatur mana yang akan kita kunjungi. Selain itu, nama miniatur juga hanya tercantum di peta itu doang. itu artinya kalo lo pergi ke Menara Eiffel, lo ga bakalan nemu tulisan bertuliskan ”Menara Eiffel” disana. Tapi siapa sih yang gatau Eiffel, hehehe. nah masalahnya miniaturnya ada 200-an bo, dan apakah lo yakin akan mengetahui semua nama kebudayaan dunia? Sebut saja teman gw, Elsa. Dia sering banget denger nama Colosseum dan yang dia tahu hanyalah bahwa Colosseum itu bentuknya lingkaran. Walhasil, tiap ngeliat miniatur berbentuk lingkaran akan dia klaim sebagai Colosseum :D . Sama ma gw yang mengklaim setiap tiang adalah totem :( .

Sebenarnya kita bisa saja mengelilingi tempat ini menggunakan scooter (1 scooter bisa muat 2 orang) tapi bayarannya booo..120 Yuan/jam! Bisa juga mengelilingi tempat ini dari atas menggunakan monorail seharga 58 Yuan. Menurut gw, tempat ini sangat layak dikunjungi dan insya Allah bisa kurus dengan cepat kalo niat mengelilingi dari awal mpe akhir, hahahahah.

Di tengah rasa excited campur lelah mengelilingi WoW dan berfoto (beneran deh kita seperti lagi Amazing Race!), tidak sengaja kami melewati stand yang sangat menarik mata. Di stand itu digantung berbagai macam kostum cantik dari berbagai negara, pluuus di dindingnya tertempel foto2 para wisatawan yang memakai kostum2 itu!! Duh cantiknyaaa tambah lagi si penjual berkata “Only 20 Yuan, only 20 Yuan!!”.

Kontan mata gw ma Elsa langsung membelalak. Berfoto di WoW dengan memakai baju negara lain?? Wah pas banget tuh buat dipamerin :p, cuma 20 Yuan pulak!! Dengan tanpa ragu kami langsung memilih2 kostum kesukaan kami. Gw yang sejak dulu adalah penggemar komik dan film Jepang langsung memilih kimononya Oshin. Sementara Elsa yang sudah lama mengimpikan menjadi putri Huan Zhu langsung menyabot kostum negara Cina itu.

Segera si pelayan mengambil kameranya. Kami pun berfoto seorang2 dengan berbagai macam gaya. Si pelayan jeprat-jepret 5x dan setelah itu kami dipersilakan untuk mengambil foto sesukanya menggunakan kamera sendiri. Oh bayangkanlah, itu kan kesempatan langka. Kapan lagi bisa berpose macam2 dengan kostum unik seperti ini?

Segera gw dan Elsa menjauh ke suatu taman dan mulai bergaya2 centil. Dari pose berdiri, pose duduk, miring sana miring sini kami jabanin. Mpe gw serasa sedang main film Jepang aj dan akhirnya nekat mengambil pose berlari sambil berseru “Oshiiiin…!!!!” Elsa pun tak mau kalah, dia juga ikut mengejar sambil berseru ”Putri Huan Zhuuuu…!!” Duh, yang satu ga ingat udah umur berapa, yang satunya lagi ga peduli udah punya anak berapa :p.

Satu hal yang luput dari perhatian kami adalah bahwa hanya kami berdua – turis yang memakai kostum itu sampai hampir 30 menit!! Kontan kami diliatin pengunjung lain. Daripada bikin malu nama Indonesia, akhirnya kita udahan dan pergi mengambil fotonya.

“This Mam, 20 Yuan per each”. Whaaat????!!! *Ape die kate..? kok tiba2 jadi mehong yee??

Gw : “You say 20 Yuan per each not 20 Yuan for these 5 pictures?”

Pelayan : “No, 20 Yuan per each!” Heh??!!

Gw : “May I just take one picture and pay 20 Yuan?” (masih usaha nawar)

Pelayan : “No, you have to take them all.”

Ngeeek!! Pantesan ni pelayan tadi baek bangeeet… :( . Agak2 berat akhirnya gw en Elsa melepas 100 Yuan kami. Longok2 dompet, duit yang tersisa ga sampai 100 Yuan padahal habis ini kami berencana mau ke Splendid China untuk menonton pertunjukan kolosal 500 performers yang sangat terkenal itu, dimana harga tiket masuknya seharga 140 Yuan dan mesti bayar cash, aaaarggghhh!!! Obsesi Oshin dan Putri Huan Zhu ini membawa CELAKAAAAAA T-T.

Walo jengkel abis tapi setelah dipikir2 akhirnya kami bisa menerima kenyataan ini. Soal fotonya ternyata cakep2 (menurut kita loh) dan setelah dikurskan ke rupiah ternyata harga perlembarnya hanya sekitar 25 rebu. Yaah lumayaanlah. Mau lihat hasilnya? Wkwkwkwkw, narseeeesss!!

Batal ke Splendid China, kami putuskan ganti haluan mengunjungi Dongmen Pedestrian Street. Ini adalah kawasan perbelanjaan barang2 tiruan yang harganya murah. Bahkan setelah gw bandingkan, Dongmen lebih murah daripada Ladies Market di Mongkok. Sayangnya begitu memasuki Pasar Dongmen yang ada dalam bangunan, bau pesing langsung tercium. Duh palagi kita emang mau ke toilet, ya langsung batal, ga kebayang deh gimana kondisi toiletnya. Cina memang terkenal dengan toilet umumnya yang jorok. Hanya sekedar nasihat, kalau udah di Shenzen atur aj porsi minumnya. Semakin anda sering ke toilet umum, semakin menderitalah anda.

Malamnya kami memilih untuk mencicipi masakan Moslem Restaurant. Curry Chickennya lumayan enak namun yang bikin heran – sampai tisu makan pun dikenai biaya :p. Sebenarnya ada banyak tempat yang bisa dikunjungi di Shenzen tapi kami hanya mengalokasikan waktu 1 malam, jadi mau tak mau ya besok pagi mesti pulang T-T. Bye Shenzen..

Macau

Macau – Pesona Kota Judi (Senin, 4 Oct 2010)
by:Febrie Ekaninggarani

Apa saja tempat wisata di Macau ?

Ini hari pertama kita memulai perjalanan. Karena pesawat Mandala yang tersedia hanya memiliki 1 jadwal, maka kita pun mendarat disana pada pukul 1 pagi. Daripada nginep di hostel dan ngabisin 200 rebu, mending stay tune di bandaranya aj deh, ngikutin sarannya si encik Claudia Kunang, heheheh. Bandaranya sendiri paling hanya 2x nya Ngurah Rai, namun bersih dan tertibnya jangan ditanya. Kebetulan money changernya masih buka, kita pun menukarkan 1000 HKD ke mata uang Pattaca (MOP). Kurs saat itu kalau ga salah 1 MOP = 1100 Rupiah. Oya, jangan lupa ambil peta Macau di bandara ini ya karena that will help us so much!

Begitu jam menunjukkan pukul 7, kita langsung beranjak pergi dengan semangat 45! Tujuan utama adalah sarapan egg tart di Margaret Café e Nata (MCeN) yang katanya tersohor itu. Berbekal peta Macau tadi, kita memilih moda transportasi Transmac (bus). Tarifnya 4.2 MOP, nah masalahnya sistem bus disini sama dengan Singapore, harus bayar pake uang pas. Kalo lebih ga bakalan dibalikin. Sayangnya mata uang terkecil yang kita punya waktu itu adalah 10 MOP, jadilah 6 MOP terbuang sia-sia. Ahhh baru mulai duit udah melayang percuma :( .

Sekitar 30 menit kemudian dan ganti Transmac, kita pun sampai di Lisboa, ancar2 mudah si MCeN berada. Mulai deh cari2 dimana posisi si MCeN. Ternyata ga butuh waktu lama untuk menemukannya. Patokannya kita menuju belakang Lisboa Hotel tapi dari sebelah kanannya. Begitu ketemu gedung tulisan CTM dan Hotel Sintra, cari aj gang kecil agak2 kumuh dan lusuh, udah deh keliatan plang MCeN. Masuk aj lurus, langsung ketemu tempatnya. Walo tempatnya ga sesuai ma bayangan tapi tamunya lumayan banyak. Gw pesan 1 eggtart seharga 8 MOP dan 1 mineral water seharga 5 MOP. Egg tartnya enyaaak dan nanaaas (panas, maksudnya).

Habis dari MCeN kita lanjut ke Ruins of St Paul melewati Senado Square. Karena objek wisata kirain bakal ngeliwatin jalan besar ee taunya jalan2 kecil gitu. Begitu sampai, gw agak-agak terperangah menyaksikan bahwa yang namanya Ruins of St Paul itu beneran cuma 1 dinding biasa doang!! Agak kuciwa sih soal manggul tasnya lumayan berat, tapi mungkin kalo gw tau history ni gereja akan lain ceritanya..Oh iya di dekat sana ada souvenir shop yang menjual souvenir khas Ruins of St Paul. Magnetnya kisaran harga 10 MOP, demikian juga gantungan kuncinya. Sedangkan pajangan dinding dan mejanya kisaran harga 40 – 250 MOP. Selain itu kita juga bisa menemukan Pastelaria Koi Kei yang menjual berbagai macam makanan khas Macau. Ada testernya jadi silakan dicoba dulu. Ga ketemu testernya? Minta aj, mesti dikasih :). Pastelaria Koi Kei ini hanya ada di Macau jadi jangan sampai terlewatkan.

Next step kita selanjutnya adalah Macau Tower, objek kegiatan disini adalah memandang kota Macau dari atas dan menikmati salah satu aktivitas adrenalin yang ditawarkan oleh AJ Hackett. Kali ini kita putuskan untuk naik taksi dengan alasan capek manggul2 tas (phew!) dan siapa tahu lebih hemat, heheh. Sekali buka pintu kena 10 MOP, sampai ke Macau Tower total habis 24 MOP. Karena kita ber-4 jadi seorang cuma bayar 6 MOP, ahhh murah, boljug ni :p. Sip! Langsung melesat menuju bagian pendaftaran dan segera sakit hati dengan harganya :(. Hiks, naik ke Towernya (ke observation deck) saja bayar 100 MOP sedangkan atraksi adrenalinnya yang termurah yaitu Sky Walking itu harganya 430 MOP!! Jadi total naik Macau Tower dan Sky Walking kalau dikurskan bisa habis 700 rebu rupiah, alamaak beginilaaah nasib turis miskin, banyakan bilang Haaaah?? Haaah?? :O. Gw liat harga yang bungee jumping, sky jump, atau mast climbing – totalnya bisa mencapai 1700 – 2000 MOP!! Kita segera menyingkir, itung2 uang di dompet, agak2 sakit kepala menghadapi kenyataan dan akhirnya memutuskan untuk makan siang dulu di Patisserie lt basement. Gw cuma makan sandwich chicken plus minum air mineral udah kena 28 MOP, duh cepet bangeeet duit’e entek (tersedu2).

Setelah memikirkan bahwa ini masih perjalanan hari pertama dan bukan yang terakhir, akhirnya kita putuskan hanya ke observation deck saja, dan segera saja gw mengambil kesimpulan betapa membosankannya Macau Tower ini jika hanya ke Observation Deck. Oke, di Lt 53 nya ada lantai dari kaca yang mungkin bagi sebagian orang yang takut ketinggian itu bisa jadi lumayan mengerikan tapi hiks2 tidak bagi gw… Sampai saat ini Macau still doesn’t impress me much.

Abis dari sana kita lanjut ke Venetian Resort dan City of Dreams menggunakan Transmac sampai Lisboa, dilanjutkan dengan minibus gretongan ke City of Dreams yang datang tiap 5-10 menit sekali. Target kita kali ini adalah melihat seperti apa Casino, menonton show The Bubble, naik gondola di Venetian Resort dan membeli souvenir. Casino dapat dengan mudah ditemukan di City of Dreams. Gw pribadi baru pertama kali ini liat sendiri kegiatan perjudian elit dan sambil bawa kamera, gw pun asik ceklak ceklik. Eh tiba2 aj ada petugas nongol di sebelah gw en bilang: “I am sorry Miss, U can’t take pictures here”. Ngekngok…malu nih..langsung deh foto2 tersebut didelete sambil dipelototin petugasnya. Setelah mengambil air mineral gratisannya (tingkah laku apa ini, coba??) kita langsung cabut pergi melihat show The Bubble. Acara ini gratisan walo gitu ambil tiketnya tetap harus ngantri. Gw ga mau jadi spoiler tapi show berdurasi 20 menitan ini amat recommended jadi jangan sampai terlewatkan :). Gw sendiri menontonnya sampe berucap woow…wow…(udik emang) walo ga ngerti apa jalan ceritanya (bahasa Cina rek!). Akhirnya Macau mulai terlihat menarik :D .

Selesai The Bubble kita segera ke Venetian Resort, mau naik gondola nih ceritanya. Tapi bujubuneng deh, si gondola udah keliatan di depan mata tapi beli tiketnya nun jauh di mata!! Mpe gempor jalan, naik turun lift, belon lagi pake acara kesasar (ni bahu rasanya udah mulai lecet manggul2 ransel) akhirnya ketemu juga loketnya, huh. Untuk naik gondola kita musti bayar 108 MOP. Gondolanya sendiri ada 2, yang pertama ada di luar Venetian Resort dimana gondolanya akan menyusuri semacam danau buatan. Nah yang kedua ada di lantai 3 Venetian Resort (deket loketnya) dimana si gondola akan menyusuri kanal yang sisi kiri dan kanannya adalah pertokoan benda bermerek. Silakan pilih yang mana, yang jelas hanya gondola di tempat kedua yang ada fasilitas potretnya. Gw en Elsa memilih gondola di danau buatan. Gondolier (pengayuh gondola) gw orang Filipina-Italia bernama D. Marco. Selama mengayuh gondola ia mengajak kita berbincang dan menyanyikan beberapa lagu. Semilir sejuk angin dan pemandangan gedung2 Macau membuat aktivitas ini sangat menyenangkan :D. Puas bergondola-ria kita segera naik minibus gretongan Venetian Resort menuju Macau Ferry Terminal. Malam ini juga kita akan ke Kowloon dan menginap di sana. Transportasi yang kita naiki disebut First Ferry seharga 175 MOP. Perjalanan selama sejam ini akan terombang-ambing jadi lebih baik tidur saja daripada mual.

Melewati bagian imigrasi dan berasa sangat lelah, kita akhirnya memesan taksi menuju City Econo Guest House, tempat kita menginap. Dari luar City Econo Guest House hanya tampak seperti gang kecil sehingga gw agak2 kurang yakin ma ni guest house. Tapi begitu liat kamar dan kamar mandinya serta merta gw langsung berucap ‘Alhamdulillaaahh..”, terima kasih ya Allah kayaknya malam ini bisa tidur dengan nyenyak. Tambah lagi City Econo hanya 2 menit jalan kaki dari stasiun MTR Jordan, ooh sungguh sebuah penginapan yang sempurna :D .

* Foto diambil dari kamera Febrie, Elsa, dan Dika

Lesson and Learn :

1. Siapkan uang agak banyak untuk menikmati tawaran AJ. Hackett di Macau Tower. That would be a wonderful experience!
2. Di Venetian Resort setiap hari selalu ada pertunjukan ZAIA (sirkus terkenal dari Canada) seharga 250 MOP. Gw menyesal tidak bisa menyaksikannya.

Lantau Island

Lantau Island Yang Menawan (Selasa,5 Oct 2010)
by FEBRIE

Aktivitas pagi ini diawali dengan sarapan di 7 Eleven dan membeli Octopus Card. Octopus Card adalah kartu semacam kartu Flash di Indonesia yang bisa digunakan untuk membayar tiket MTR (kereta Hongkong), belanja2 di minimart seperti Circle K dan 7 Eleven, bahkan untuk membeli tiket2 wisata di Hongkong. Octopus Card sangat amat membantu membuat segalanya menjadi lebih efektif karena itu gw sarankan barang ini adalah item yang kudu dibeli selama stay disana. Isi ulang Octopus Card bisa dilakukan di semua stasiun MTR dan minimart. Namun pembelian pertama dan penjualan kembali hanya bisa dilakukan di stasiun MTR bagian informasi.

Minimum pembelian Octopus Card adalah 150 HKD (udah termasuk deposit sebesar 50 HKD), namun waktu itu gw beli 500 HKD karena berasa bakal butuh banyak banget dan malas melakukan isi ulang. Target kita hari ini adalah mengunjungi objek wisata di Lantau Island, yaitu Ngong Ping Village – Tian Tan Budha dan Disneyland. Jam 10 baru kami berangkat dari City Econo Hostel ke Stasiun Tsim Tsa Tsui untuk naik MTR ke Tung Chung.

Setelah sampai di loket Ngong Ping kami segera kasak-kusuk berempat berdiskusi mau naik apa. Jadi, pilihan untuk ke Ngong Ping Village itu ada beberapa macam. Bisa naik cable car atau naik bus. Cable carnya bisa yang kabin biasa atau kabin yang full kaca. Karena pengen nyobain semua, akhirnya kita memilih paket pergi naik kabin biasa dan pulang naik kabin full kaca, total kena 142 HKD. Antrian cukup lama, bisa 45 menit padahal ini hari Selasa loh! Palagi kalo wiken yaaak?

Akhirnya cable car kami datang dan sebelum berangkat kami dipotret dulu oleh petugasnya (sudah tentu nanti kalo mau ambil foto harus bayar), cheese..ee!! Eniwei untuk mengambil foto ini kita harus merogoh kocek sebesar 88 HKD T-T. Ini dia hasilnyaaaaa..!!

Ngong Ping Village, Hong Kong

Cable car pun berjalan melintasi bukit dan lembah, tinggiiiii sekali. Dan perjalanannya juga tidak hanya lurus mendatar saja tapi mendaki dan menurun. Hahahah kayaknya bagi yang phobia ketinggian bisa dag dig dug juga tuh. Dari cable car, Tian Tan Budha yaitu patung Budha duduk terbesar di dunia sudah bisa dilihat. Udaranya dingin berhembus waah jadi makin semangat nih!

Sampai di Ngong Ping Village kami langsung menuju ke loket Tian Tan Budha. Ternyata harus bayar tiket masuk lagi sodara2 seharga 23 HKD (ini bayar itu bayar L ). Udah gitu untuk ke Tian Tan Budha harus menapaki anak tangga sebanyak ratusan steps. Lumayan bikin pegel dan sesak napas apalagi buat gw yang ga pernah olahraga :p. Dari puncak Tian Tan Budha kita bisa melihat Lantau Island. Waah suasanya bener2 mirip Bedugul kecintaanku. Awan rasanya dekat, dingin2 adem, ada hujan rintik sedikit, patung dimana2, tinggal tambah naga beterbangan kayaknya klop banget tuh!!

Puas berfoto kami segera turun. Turun jelas lebih menyenangkan daripada naik, heheh. Ternyata 23 HKD tiket masuk tadi udah termasuk makan siang fried noodles, dimsum, dan 1 softdrink. Iyaooo ga jadi sebel deh :D. Kami segera menuju Po Lin Monestary, kantin tempat lunch disediakan. Dimsumnya enak euy palagi yang isi nenas tapi fried noodlesnya bener2 ga bikin selera :(. Makanan yang dihidangkan semuanya vegetarian soalnya ini lokasinya para biksu. Menuju pulang kami kembali melewati Ngong Ping Village yang di kiri kanannya penuh dengan kios2 menarik. Sayang waktu kami terbatas dan hanya bisa singgah di kios sumpit. Disana dipajang sumpit yang harganya perbiji bisa sampai 200 rebu (heh!) dan bagaimana cara mengetahui jenis sumpit yang berkualitas. Rasanya Ngong Ping ini harusnya dijelajahi seharian, bukan hanya 3-4 jam karena begitu banyak tempat menarik dan cuacanya yang mendukung.

Terlena2 dengan Ngong Ping, kami segera tersadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 3 sore!! Wah pa kabar Disneyland neeh? Berlari2 pulang, kami segera naik cable car lagi tapi kali ini yang full kaca. Wah cable car ini benar2 lebih worth it soal kaki kita tampak seperti melayang2 di atas lembah. Langsung deh kita foto2 narsis di lantai kacanya. Yeee kapan lagi nyoba naik cable car begonoan? Turun dari sana kami langsung ke stasiun untuk naik MTR ke Disneyland. Untungnya tiket Disneyland sudah dibeli di City Econo. Dari yang harganya 350 HKD dapat diskon 10 HKD, udah gitu jadi ga perlu ngantri beli tiket lagi deh di Disneylandnya.

Namun sayang beribu sayang, kenyataannya gw jauh lebih menyenangi berada di Ngong Ping daripada Disneyland. Itu karena- sekali lagi- gw adalah penggemar wahana yang mendebarkan sementara wahana yang berada disana kan model2 komidi putar, poci putar, gajah putar, omigosh itu bukan gw bangeet. Dan gw juga ga gitu2 demen foto sama anggota kartun Walt Disney. Tapi itu gw loh ya. Temen gw si Elsa..wah kayak ketemu ma artis idola aj kelakuannya :p. Foto sama Minnie, foto sama Mickey, foto sama Pluto, foto juga sama si Gufi. Memanglah lain orang lain kesukaannya :p.

Satu2nya wahana mendebarkan yang gw temuin disini adalah Space Mountain-Ghost Galaxy di Tomorrow Land yaitu jetcoaster yang dijalankan di ruangan yang gelap. Lumayan bikin kepala pusing tapi serulaaah hehehe. Selain itu kami juga menyempatkan pergi ke Demon Jungle, semacam rumah hantu gitu. Sejak dulu gw emang paling takut ma yang namanya hantu jadi sukses gw memilih barisan paling belakang, mencengkram bahu Elsa kuat2 dan berteriak2 histeris, hehehe noraak. Tepat jam 8 malam ada kembang api di depan Castle Fantasy Land. Atraksi ini lumayan seru tapi menurut gw tidak perlu ditunggu begitu rupa. Misal nih jam 5 sore udah puas main2 di Disneyland dan mau bela2in nunggu 3 jam buat nonton kembang apinya? Pilihan itu tampak kurang begitu bijaksana.

Secara umum, gw lebih menyukai Dunia Fantasi Jakarta daripada Disneyland tapi Disneyland tetap memiliki kelebihan tersendiri. Konsep Disneyland ini jelas, semuanya dihias ala Walt Disney. Mpe MTR yang ke arah Disneyland aj udah so Disney banget. Selain itu souvenir shopnya sangat menarik. Ada begitu banyak barang lucu juga magnet kulkas kesukaan gw nongol disana. Kami pulang sekitar jam 10 malam.

Lesson and Learn :

Bila ingin menghabiskan waktu seharian untuk mengunjungi Ngong Ping Village dan Disneyland, berangkatlah sejak jam 7 pagi.

*Foto diambil dari kamera Febrie, Elsa, dan Dika

Persiapkan Diri

Apa Saja Yang Perlu Dipersiapkan?
by FEBRIE

Perjalanan ini gw tempuh bersama 3 orang teman lainnya, yg sebelumnya gw rayu2, gw bujuk2, mpe sedikit intimidasi, hahahah soal ga bakal diijini pergi ma suami kalo cuma sendiri. Walhasil terkumpul 4 orang yaitu gw, Elsa si maniak foto dan si kaki cepat, Dika si Non Panik dan Terencana, serta Agung – satu2nya cowok yang kita andalin buat melindungi ce2 centil ini :p

Untuk penginapan, Dika sudah memesan lebih dulu secara online. Thx to Dika :). Pilihan penginapan merujuk pada buku panduan dan resume dari para blogger. Untuk pesawat kita pakai Mandala (Jkt-Macau) dan Air Asia (HK-KL, KL-Jkt). Kita juga sibuk tanya teman2 yang baru pulang liburan dari sana, dengan maksud jangan sampai tersesat. Kan sayang soal waktu disana cuma sedikit :) .

Barang2 yang kudu dipersiapkan standar aj sebenarnya yaitu paspor, VISA ke China (bisa urus sebelumnya disini atau langsung urus pas tiba di Shenzen, China), tiket PP, uang dalam berbagai mata uang (atau bawa USD aj kalo ga mau ribet, ntar tukar disana), pakaian2, tas buat oleh2 (wkwkwkwk), HP-carger-dan adaptor (secara disana colokannya 3 lubang, bukan 2 lubang kayak di Indonesia), kamera dan cargernya, buku panduan perjalanan, peta Macau dan Peta HongKong, serta tas selempang ukuran kecil (membantu buat taruh dompet, HP, kamera – jadi ga perlu gotong ransel kemana2).Oh!!! Satu lagi, yaitu bulpen. Bulpen sangat diperlukan buat ngisi form setiap melewati bagian imigrasi. emang sih disana disediakan bulpen tapi kadang musti ngantri. Jangan bawa 1, bawa aj 2 soal pengalaman pribadi nih, kalo jalan-jalannya bareng temen tuh bulpen suka dipinjem temen dan biasanya ga balik. Ehm..tapi bukan gw yang punya bulpen lo melainkan gw yang nyolong bulpennya si Agung, hahahahah :D .

Sebelum berangkat kita udah buat schedule sih selama 4 hari itu mau ngapain aj dan Alhamdulillah 95% terpenuhi, heheeh. Jadi liburan kali ini berasa puaaas banget soal bisa ngunjungi semua kecuali Splendid China di Shenzen itu T-T.

Apa aj sih buku panduan yang bisa digunakan? Ada 2 buku yang gw pakai. Yang pertama adalah “Rp 2 Juta Keliling Macau-HongKong-Shenzen” by Claudia Kunang. Thx buat Istiqlal yg udah minjemin buku ini. Kenyataannya 2 juta ini kayaknya susahlah tercapai. Bisa sih tapi ya ga bisa ke banyak tempat wisata. Oleh2 juga hanya seadanya. Tapi buku ini menurut gw recommended :) . Yang kedua adalah “Budget Traveling : Hong Kong” by Budi Sulis. Buku ini sangat membantu pas di Hong Kongnya karena uraiannya sangat lengkap. Petunjuk menggunakan MTR juga ada disana. Kedua buku ini dapat ditemukan dengan mudah di Gramedia atau internet.

Ini adalah info tempat wisata di HongKong dan Shenzen. Untuk info tempat wisata Macau, silakan lihat di posting Macau – Pesona Kota Judi.

di Singapore



Transportasi di Singapore
**javamilk.com

Singapore adalah salah satu negara dengan transportasi publik terbaik di dunia. Tersedia berbagai moda transportasi yang memungkinkan baik penduduk maupun turis menjelalah negara pulau ini secara efisien dan tepat waktu, mulai dari MRT (Mass Rapid Transit), LRT, Bus Kota, dan taksi.

Sebagai turis, Anda tidak perlu takut nyasar atau lost, karena selain kecil, informasi rute dan petunjuk jalan sangan jelas dan mudah ditemukan. Bagi kebanyakan orang, naik MRT adalah cara yang paling enak dan mudah untuk menuju suatu lokasi, namun menurut saya sebenarnya menjelajah dengan bus kota lebih baik karena bisa melihat pemandangan di sekeliling dan suasana di tiap distrik.
Taxi

Taksi di Singapura diatur dengan sangat baik oleh pemerintah. Sebagai penumpang kita dijamin akan mendapatkan pelayanan yang sama saat menggunakan taksi apa pun perusahaannya. Selain itu tidak perlu cemas dibawa berputar-putar untuk melebihkan argo. Untuk menjadi supir taksi di Singapore sendiri sangat sulit karena mereka harus menghapal semua nama jalan dan rute di negara tersebut, tahu rute tersingkat, hingga tahu jam-jam diberlakukannya surcharge dan road pricing.

Per Oktober 2009, tarif awal taksi adalah SGD 2.80. Kadang Anda akan dikenakan surcharge (biaya tambahan) jika : memanggil via call centre, naik dari tempat tertentu seperti terminal ferry atau airport, jam malam, dll.

Tips: Untuk group bertiga atau berempat, bisa jadi naik taksi malah lebih murah dibanding naik MRT jika jarak tempuh Anda tidak terlalu jauh.

Maksimal hanya boleh 4 orang yang menjadi penumpang taksi.

MRT & LRT

MRT adalah pengangkut massal serta transportasi yang paling dapat diandalkan di Singapore. Sedangkan LRT tersedia di kawasan tertentu yang belum dijangkau MRT, berbentuknya monorail dengan gerbong 2-3. MRT dikelola dan diatur oleh perusahaan milik pemerintah yang namanya SMRT.

Menurut saya Singapore MRT adalah salah satu MRT terbaik di dunia dalam hal kebersihan maupun pelayanannya.

Hingga akhir 2009, terdapat 4 jalur MRT dan 3 jalur LRT yang beroperasi. Jalur MRT diberi warna berbeda di dalam peta sehingga mudah dibedakan. Circle Line (warna kuning) adalah line terbaru dan belum beroperasi penuh (garis putus-putus berarti belum beroperasi). Klik gambar di bawah untuk memperbesar.

Sebagian rute, terutama di tengah kota, dibuat di bawah tanah (underground), dan sisanya adalah elevated. Di jam sibuk terutama di stasiun interchange, kereta bisa sangat ramai dan penuh. Hindari perjalanan di jam 8-9 pagi dan 5-7 malam.

Tarif perjalanan dengan MRT dihitung berdasarkan jarak/jumlah stasiun yang dilewati. Untuk jarak satu stasiun dikenakan SGD 0.60 hingga 0.80. Untuk jarak yang terjauh dikenakan biaya hingga SGD 2. Anda boleh bebas tukar line asalkan belum keluar dari ticket gate.

Ada dua macam cara pembayaran; point-to-point yang berarti Anda hanya beli ticket untuk satu perjalanan, dan satu lagi adalah menggunakan ez-Link card. Kartu ini adalah kartu chip yang dapat diisi dengan saldo tertentu (top-up). Nilai minimum yang dapat di top-up adalah SGD 10 dan maksimum SGD 100. Membayar point-to-point jatuhnya akan lebih mahal dibanding menggunakan EZ-link card.

Kartu ez-Link dapat dibeli dari ticket office di semua stasiun atau dari ticket machine. Jika antrian ticket office sangat panjang, sebaiknya Anda beli langsung dari ticket machine, cukup ikuti petunjuk di layar lalu masukka uang kertas atau coin SGD, kartu akan keluar dari mesin. Sisa uang di dalam kartu dapat dimintakan refund saat Anda ingin pulang dari Singapore, atau disimpan untuk kedatangan berikutnya.

Changi Airport juga dilayani oleh MRT (jalur hijau). Lokasinya terletak di Terminal 2. Ikuti papan petunjuk “Train” jika Anda baru mendarat dan keluar dari Arrival hall dari terminal mana pun.
Bus

Tidak semua kawasan dicakup oleh jalur MRT. Bagi penduduk umumnya, perjalanan ke kantor ditempuh dengan bus kota dari rumah/apartemen menuju stasiun MRT terdekat, baru dilanjutkan dengan naik kereta MRT. Jika Anda tidak terlalu mengejar waktu, bus kota menawarkan pemandangan di sepanjang jalan.

Ada beberapa perusahaan bus yang mengoperasikan bus di Singapore, namun pelayanan, biaya dan sistem yang digunakan adalah sama. Kartu EZ-link dapat dipakai di semua bus, pastikan Anda melakukan tap / sentuh ke mesin pembaca kartu saat naik maupun saat turun. Tarif ditentukan oleh banyaknya halte bus yang telah dilewati.

Walaupun menghafal nomor bus cukup sulit, tersedia buku panduan rute bus yang dapat dibeli di stasiun atau toko buku. Selain itu ada juga aplikasi iPhone atau PDA phone yang dapat Anda download untuk mendapatkan rute bus.

Selain itu Anda dapat mencari rute bus dengan mengunjungi website SBS Transit.

Disneyland Hong Kong

Liburan di Disneyland Hong Kong
**kampungtki.com

Menjadi orang yanng berada dan menetap di negara lain, baik sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ataupun sedang menempuh pendidikan kadang membuat bingung beradaptasi. Kita juga belum tau banyak masalah tempat menarik untuk liburan di negara tempat kita tinggal itu.

Di Hong Kong sebenarnya tidak kekurangan tempat yang menarik untuk liburan atau sekedar refreshing. Salah satunya adalah Hong Kong Disneyland yang sudah dibuka sejak 12 September 2005 kemarin.

Tempat ini banyak dikunjungi para wisatawan dari negara-negara Asia terutama saat Hari-hari raya besar seperti Chinese New Year, Hari Paskah, Tahun baru, Hari Natal, dll. Saat hari besar itu juga biasanya diadakan pula acara-acara khusus seperti parade Disney.

Walaupun ramai dikunjungi, namun Disneyland Hong Kong ini adalah Disneyland paling kecil di dunia. Disneyland Hong Kong terbagi menjadi 4 bagian, yakni :

1. Main Street USA
2. Adventureland
3. Fantasyland
4. Tomorrow Land
5. Demon Jungle
6. Adventure Haunted Trail

Di wilayah ini juga memounyai dua gedung hotel yakni Hong Kong Disneyland Hotel yang berkelas mewah dan Disney’s Hollywood Hotel yang berkelas standard. Mengenai tiket masuknya sendiri tersedia dalam berbagai kategori.One-Day Tickets dan Annual Passes. Harga ticket One-Day Tickets untuk orang dewasa adalah HK$350*, anak-anak berusia 3-11 tahun adalah HK$250*, orang tua berusia 65 keatas adalah HK$170*.

Bagaimana Caranya Pergi?
Untuk pergi ke tempat ini bisa dibilang mudah karena dekat dengan Hong Kong International Air Port. sedikit jauh dari kota, tetapi kendaraan untuk menempuh kesana tidaklah sulit dan dapat ditempuh oleh bus khusus, Kapal atau MTR.

Yang paling mudah, carilah MTR lalu turun di Sunny Bay Station. Dari sini, naiklah MTR khusus ke Disneyland Resort Station. Harga dari Causeway Bay Station ke Disneyland Resort Station sekitar HK$23.5.

Tips
Jika Anda ingin berlibur di sini, sebaiknya pergilah pada hari-hari biasa arena pada hari-hari raya Hong Kong dan China atau hari minggu, Disneyland ini akan menjadi sangat padat, antri untuk permainanpun menjadi lama. Pada tempat masuk setiap permainan, terdapat mesin untuk semacam reservation ticket untuk memperpendek waktu antri anda, cara penggunaan yang detail dapat tanya kepada petugas yang ada di tempat masuk setiap permainan.

Jalan ke Singapore

Panduan Jalan Hemat ke Singapore
**javamilk.com

Selamat datang di JavaMilk Travel Series. Kali ini saya akan menampilkan artikel “Panduan Jalan Hemat ke Singapore” yang mudah-mudahan menambah informasi bagi Anda yang belum maupun sudah pernah jalan ke Singapore.

Mengapa Singapore? Saya sudah menulis beberapa Travel Series, mulai dari Panduan Jalan Hemat ke Eropa, Hong Kong dan Macau, Taiwan, rasanya kok tetangga yang dekat ini malah belum ditulis. Awalnya melihat banyak website lain yang sudah membahas negara kecil ini, sehingga saya tidak terlalu ingin menulisnya. Namun setelah sekian lama, rasanya saya perlu menelurkan sebuah travel guide juga tentang negara ini, Singapore.

Berbeda dengan artiket jalan hemat sebelumnya, Panduan Jalan Hemat ke Singapore ini tidak ditulis berdasarkan pengalaman per-hari, melainkan berdasarkan topik. Artikel ini akan ditulis dalam beberapa halaman yang akan saya lengkapi, jadi pastikan Anda bookmark alamat ini jika ingin terus menikmati travel series ini.
Airlines Murah ke Singapore

Saat ini rute Jakarta-Singapore dilayani oleh belasan maskapai penerbangan, sehingga bisa dibilang persaingan harga tiket pesawat lumayan keras. Namun tetap saja ekspektasi dan budget orang beda-beda, ada yang mau berangkat dengan airlines terkenal, ada yang ‘yang penting sampai’, dan ada yang menyesuaikan dengan jadwal.

Normalnya harga tiket pesawat Jakarta ke Singapore adalah sekitar USD 140-300 pulang pergi per orang. Umumnya adalah full service airlines, berarti bagasi makan dan airport transfer sudah di-cover. Airlines yang berada di dalam kisaran harga ini antara lain:

* Garuda Indonesia
* Singapore Airlines
* Lufthansa
* Qatar Airlines
* Etihad Airlines

Sedangkan untuk tiket pesawat yang lebih murah, tersedia beberapa budget airlines, yang harganya mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1,500,000 untuk satu arah, tergantung promosi dan season. Sudah pasti namanya budget airlines ada saja yang dikurangi, mulai dari tidak ada minuman dan makanan, allowance bagasi yang terbatas, jam terbang yang pagi buta, hingga delay tanpa ganti rugi.

* Lion Air
* Sriwijaya Air
* AirAsia
* Tiger Airways
* ValuAir / JetStar

Dulu orang banyak terbang ke Batam dan dilanjutkan naik ferry ke Singapore supaya pembayaran fiskal dapat lebih murah, namun sejak diberlakukannya bebas fiskal dari Indonesia, rasanya terbang ke Batam harganya sudah sama dengan langsung ke bandara Changi. Pengecualian jika Anda tinggal di kota pulau Sumatera yang belum punya akses bandara International, biasanya harus ke Batam dulu.

Tiket pesawat rata-rata sudah bisa dibeli secara online, terlebih AirAsia yang memang specialist promo tiket pesawat lewat Internet. Anda harus rajin-rajin mengunjungi website airlines masing-masing untuk mendapatkan promosi tiket murah. Bahkan Singapore Airlines (SQ) juga punya harga promo, USD 128 perorang (minimal 4 orang) return. Tiket dibeli via Internet menggunakan kartu kredit, dan pastikan Anda memakai kartu kredit sendiri karena beberapa airlines melakukan pengecekan kartu kredit di airport.

AirAsia, SQ, Qatar, dan beberapa airlines lain mempunyai fasilitas web check-in, di mana Anda dapat menentukan nomor kursi, bahkan jenis makanan dalam 24-72 jam sebelum keberangkatan. Tinggal print boarding-pass di rumah, lalu tukarkan dgn boarding pass asli di counter airport, lebih praktis dan cepat!
Hotel Murah di Singapore

Kalau boleh jujur, umumnya orang Indonesia lebih suka tinggal di hotel mewah berbintang dibandingkan budget hotel, dan ini berlaku untuk turis ke Singapura. Dan memang pilihan hotel murah di Singapura sedikit terbatas, namun jika jeli dan rajin mencari kita bisa mendapatkan yang harga kamar yang murah.

Menurut saya, untuk kategori negara Singapore, hotel murah adalah hotel yang harga kamar double-nya kurang dari SGD 90 atau IDR 600,000. Kalau di Indonesia harga segini kita sudah bisa mendapat hotel minimal bintang 3, harga ini di Singore hanya dapat hotel yang umumnya bintang 2 ke bawah.

Pilihan lokasi sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah karena Singapore adalah negara yang kecil, dan dari ujung barat ke ujung timur pulau ini dapat ditempuh mobil dalam waktu 40 menit. Beberapa distrik memang khusus menjadi cluster hotel.

* Balestier
Awalnya daerah ini diperuntukan untuk private condominium yang banyak dimiliki oleh orang Indonesia, lalu berkembang menjadi kawasan budget hotel.Boleh dibilang tempat ini sangat nyaman dengan banyaknya tempat makan di sepanjang Balestier Road. Satu kekurangannya adalah akses ke MRT lumayan jauh, stasiun terdekat adalah Novena dan Newton yang dicapai dengan jalan kaki sekitar 15 menit. Namun untuk pemakai bus kota, terdapat beberapa rute yang melalui kawasan ini.
* Geylang
Distrik Geylang terkenal dengan hiburan malamnya, serta banyaknya makanan enak yang dapat ditemukan. MRT terdekat adalah stasiun Kalang, dapat ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit. Secara de facto, inilah red-light district di Singapore dengan banyaknya pekerja seks yang berseliweran di pinggir jalan. Jika Anda benar-benar mencari hotel murah dan cuek, boleh mempertimbangkan hotel di sini. Namun jika membawa keluarga atau anak-anak, saya tidak menyarankan tinggal di kawasan ini.

Jalan di Geylang diberi nomor 1 hingga belasan. Jalan yang bernomor ganjil (1,3, dst) adalah surganya makanan enak, sedangkan jalan bernomor genap (2,4,dst) adalah red-light district. Hotel di Geylang menempati jalan bernomor genap, dan saran saya sebaiknya anda pilih hotel yang di lorong 2 sampai 8 yang relatif masih nyaman.
* Joo Chiat
Tidak jauh dari Geylang, Joo Chiat juga mempunyai banyak hiburan malam seperti bar dan club malam. Namun daerah ini bisa dibilang relatif ‘bersih’. Cukup banyak hotel murah di sini, sayangnya akses ke stasiun MRT juga cukup jauh.
* Bugis
Tidak banyak hotel murah di sini, terakhir saya tinggal di New 7th Storey Hotel (di belakang Bugis Junction) tapi sekarang sudah digusur untuk membangun jalur MRT baru. Namun Anda masih bisa menjumpai hostel. Kawasan ini enak menjadi basis tempat tinggal karena letaknya di tengah kota, banyak tempat makan dan shopping, dan aksesnya mudah.
* Little India
Daerah yang memang menjadi perkampungan orang India atau keling, menawarkan hotel murah dengan atmosphere berbeda. Anda juga dapat menemukan banyak makanan murah. Toko Mustafa, toserba yang terkenal dengan variasi barangnya yang banyak terletak di sini.
* Orchard Rd,
nah ini tentu saja daerah paling mahal untuk hotel. Minimal hotel di sini adalah bintang 3 dengan rate di atas USD 100. Tinggal di sini, belanja di sini, dan makan di sini, semua lengkap tapi mahal jika tinggal di kawasan Orchard.

Berikut adalah daftar hotel murah yang berhasil saya kumpulkan dan rekomendasikan.

* Hotel 81 Chinatown, karena lokasinya yang cukup strategis dan dekat ke MRT Chinatown, hotel ini menjadi rekomendasi utama, walaupun kamarnya cukup kecil. Harganya kadang mahal dan kadang murah tergantung promosi.
* Fragrance Hotel – Emerald, kamarnya cukup kecil namun bersih dan nyaman di kawasan Geylang. Biasanya menjadi hotel pilihan tour company.
* Fragrance Hotel – Oasis, di kawasan Balestier juga, kualitas lumayan standar.
* Fragrance Hotel – Joo Chiat
* Value Hotel, sebenarnya terdapat 3 hotel di lokasi yang berdekatan. Terletak di Balestier Rd. Silakan coba Value Hotel – Thompson, Balestier, dan Nice.

Sedangkan untuk pilihan backpacker, ada juga hostel murah. Biasanya berbentuk dorm, jadi ranjang yang disusun bertingkat atau satu ruangan besar berisi 4-8 bed. Ada yang campur (male + female) ada yang khusus dorm female. Beberapa hostel memberikan fasilitas dapur sehingga ktia bisa masak sendiri. Keamanan barang tentu saja tanggung jawab masing-masing, tapi tidak pernah ada kasus kecurian kok.

* Hangout @ Mt. Emily, di kawasan Little India, harga dorm sekitar SGD 40 / orang sudah termasuk breakfast
* Footprint, tidak jauh dari Hangout, harganya juga sekitar SGD30-40 / orang.
* Incrowded Backpackers Hostel, juga daerah Little India
* Bugis Backpackers, harga SGD 20-40 / orang
* ABCBackpackers, di daerah bugis

Hotel Bagus di Singapore

Seperti yang saya singgung di atas, batas murah dan mahal tiap orang berbeda. Ada orang yang senang berhemat di belanja namun ingin tinggal di hotel berbintang. Di sini saya berikan daftar beberapa hotel berbintang yang termasuk sangat baik. Harga kamar adalah harga termurah tipe double, namun kemungkinan besar Anda akan mendapatkan harga lebih mahal.

* Meritus Mandarin Hotel, 5*, Orchard, ~SGD 260/malam
* Crowne Plaza – Changi, 5*, Changi Airport, >SGD170/malam.
Satu-satunya airport hotel yang terhubung langsung ke terminal Changi, membuat hotel ini menarik bagi Anda yang ingin transit atau tidak ingin membawa koper ke tengah kota.
* The Regents Singapore – Four Seasons, 5*, Orchard, ~SGD 210/malam
* Siloso Beach Resort Hotel, 4*, Sentosa, ~SGD 200/malam.
Lokasinya unik terletak di pulau Sentosa, kelebihannya adalah lebih tenang dan suasana resort, minusnya adalah mencari makan di luar hotel yang cukup sulit.
* Holiday Inn – Atrium, 4*, Clarke Quay, ~SGD 160/malam
* Grand Mercure Roxy, 4*, Marine Parade, ~SGD 140/malam.
Tentunya pelayanan standar dari Accor menjadikan hotel ini sebuah pilihan menarik. Lokasinya di East Coast dan dekat dengan shopping center Marine Parade. Tersedia shuttle bus gratis ke airport.

LIBURAN KE LUAR NEGERI

SIAPA BILANG LIBURAN KE LUAR NEGERI MAHAL....
by: glensinemart


Bisa nggak sih kita liburan ke luar negeri dengan dana minim ? jawabannya pasti bisa. Selama ini yang ada dipikiran orang orang Indonesia, berlibur ke luar negeri itu mahal. Pertanyaannya kemana dulu ? Kalau ke Eropa, Australia, Amerika dan Eropa jelas mahal, karena biaya terbesar dari perjalanan ke luar negeri biasanya dihabiskan untuk tiket pesawat dan hotel. Makin jauh jarak yang ditempuh, makin besar pula biayanya. Lantas, apakah hal itu menjadi alasan dan penghalang keinginan kita melihat negara lain ? Jelas tidak. Berlibur ke luar negeri nggak usah jauh jauh dulu. Asia terlalu luas dan indah untuk bisa dieksplorasi. Datanglah ke negara negara terdekat dulu, mulai dari Singapura, Malaysia, Thailand, negara negara di Indochina (Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja) Philipine, Brunei, agak jauh dikit ke Hongkong, Macau, Hainan dan Zhenzhen, Guang Zhou dan Shanghai. Empat yang saya sebutkan terakhir membutukan visa kunjungan yang harus diurus sebelum memasuki tempat tempat itu, dan pastinya butuh biaya tambahan.

Saat ini berlibur ke luar negeri, khususnya di negara dan kota kota yang saya sebutkan di atas semakin tertolong dengan hadirnya penerbangan berbiaya rendah. Pesawat berbiaya hemat memang sedang jadi trend di dunia, di Australia bahkan di Eropa sekalipun. Di Asia, Air Asia menjadi tonggak penerbangan low cost carier. Hadirnya Air Asia mendorong lahirnya penerbangan berbiaya murah lainnya. Malaysia Airlines yang sempat terpukul dengan hadirnya Air Asia, akhirnya menyisakan sekian persen prosentase load foactor penumpangnya menjadi biaya murah. Di Singapura, hadir dua penerbangan murah, Tiger Air, ValueAir yang berafiliasi dengan Jet Star. Bahkan di Macau pun muncul Viva Macau dan di Thailand dengan Go Go Air.

Kehadiran penerbangan2 murah itu semakin mempermudah kita untuk berlibur ke luar negeri dengan budget kecil. Sebagai contoh, kemana kita bisa berlibur dengan uang 4 juta rupiah ? Dalam kamus saya, uang segitu sudah cukup untuk melihat megahnya Singapura, Malaysia dan Thailand Selatan (Phuket, Hat Yai, Songkhla dan sekitarnya). Kok bisa ? Ya bisa dong. Hitung hitungannya begini.

1. Pilih penerbangan ke Batam. Air Asia adalah pesawat termurah yang bisa membawa kamu ke Batam. Dengan catatan booking tiket beberapa bulan sebelumnya, minimal satu bulan. Dijamin murah. Kurang dari 400ribu, kamu sudah bisa sampai ke Batam.

2. Sesampai di Batam, kamu tinggal menyebrang dengan Ferry cepat menuju Singapura dengan ongkos sekitar 75 ribu. Bisa lebih murah lagi kalau langsung beli tiket pulang pergi.

3. Di negara kita perjalanan ke luar negeri masih diwajibkan membayar fiskal sebagai pajak negara, yang nggak jelas kemana perginya dan apa peruntukannya. Untuk perjalanan udara fiskalnya sebesar 1 juta dan lewat laut 500ribu. So di Batam kita hanya membayar 500 ribu. Dengan begitu, uang 1 juta sudah membawamu sampai ke Singapura.

4. Ingat. Biaya hidup di Singapura lumayan tinggi, mengingat rupiah yang semakin anjlok. Bagaimana menyiasatinya ? Cari hotel yang agak pinggirin, sebetulnya sih hostel aja udah cukup. Toh kita datang bukan untuk tidur. Di Singapur cukup banyak hotel dan hostel murah, meskipun sebetulnya masih tergolong mahal untuk ukuran turis kere. Kalau mau lebih murah lagi, ya nginap di Johor Bahru (Malaysia) aja. Tiap hari tinggal naik bis aja ke Singapura. Anggarkan 1 juta untuk penginapan, makan dan transportasi di negara ini (sebaiknya naik bis dan train aja, dijamin murah).

5. Uang kamu kini tersisa 2 juta. Dari Singapura perjalanan bisa diteruskan ke Malaysia. Naik bis dari Queen Street menuju Larkin Bus Station di Johor, hanya sekitar 15ribu. Dari Larkin silahkan naik bis ke Kualalumpur. Ongkosnya kurang lebih 25-30 Ringgit. Nah di Kualalumpur, hotel hotel murah bertebaran di sekitar terminal Pudu Raya, China Town, bahkan di Ampang. Makanan pun murah murah.

6. Dari Kualalumpur perjalanan bisa dilanjutkan naik bis lagi ke Hatyai, yang merupakan kota terbesar di Thailand Selatan. Lumayan jauh dan makan waktu. Tapi namanya juga backpacker, semua yang dilihat di sepanjang jalan akan menjadi kenikmatan. Dari Hatyai kalau budget masih memungkinkan, kita cukup naik mini bus lagi ke Phuket dan Shongkla. Yang pasti di kota ini persediaan uang kita sudah menipis. Silahkan kembali ke Kualalumpur dan naik Air Asia (pastinya sudah dipesan sebelumnya) kembali ke Jakarta. Murah kan ?

* Bagaimana dengan uang 10 juta ? Kalau gue sih uang segitu bisa membawaku ke Hongkong, Macau, Vietnam (Hanoi, Ho Chi Minh), Viantiane (Laos), Phnom Phen dan Siem Riap (Kamboja). Jujur aja sebagai orang yang suka travelling, kadang kadang tujuan dan budget menjadi tantangan tersendiri. Emang sih nggak semua perjalananku berbiaya murah, kadang kadang kalau mau sedikit bermewah mewah, ya harus merogoh kocek dalam dalam.

*** Kalau tidak ada halangan Maret nanti saya akan melakukan perjalanan ke Hongkong dan Macau (6 hari). Sebetulnya ada urusan kerjaan sih di Hongkong selama 3 hari. Tapi setiap perjalanan keluar negeri, pasti aji mumpung buat saya. Mumpung udah di Hongkong dan Macau, kenapa nggak nambah ke negara lain ? Akhirnya saya memutuskan setelah Macau dan Hongkong, saya akan melanjutkan perjalanan ala backpacker ke Vietnam (Hanoi, Ho Chi Minh), Viantiane (Laos), Phnom Phen dan Siem Riap (Kamboja). Berani ? Pastinya. Itulah tantangannya jadi backpacker, makin nyasar makin nikmat. Makin tidak aman, makin menantang. Pernah lho, saya masuk ke Thailand Selatan, ketika negara itu bergejolak di Yala dan Narathiwat, beberapa tahun lalu. Alhamdulillah, saya bisa melewatinya. Asal jangan ditantang ke Irak, Afganistan atau Korea Utara aja. Takutttt....

Perjalananku Maret nanti tergolong sangat murah, mengingat banyaknya destinasi yang saya datangi dalam waktu hampir 20 hari. Percaya atau tidak, saya hanya mengeluarkan uang sekitar 3,4 juta untuk 6 kali naik pesawat. Jakarta - Batam (Air Asia), Singapura - Macau/Hongkong (Tiger Air), Macau - Ho Chi Minh (Viva Macau), Ho Chi Minh - Hanoi (Valuair/Jetstar), Hanoi - Singapura (Tiger Air), Batam - Jakarta (Air Asia). Sisanya, akan saya lalu melalui darat. Misalnya ketika saya berada di Ho Chi Minh, maka saya akan mengunjungi kota kota dan negara terdekatnya dengan naik bis malam (untuk menghemat hotel). Begitu juga ketika berada di Hanoi, yang terdekat adalah ke Viantiane, Luang Prabang (Laos) dan kota kota lain di Utara Vietnam.

Apa yang membuatnya murah ? pertama adalah pemilihan rutenya, kedua adalah pemilihan pesawat dan waktu pemesanan tiket. Tiga bulan lagi sebelum berangkat, adalah waktu yang ideal untuk mendapatkan tiket murah. Dan yang pasti, pengetahuan dan pengenalan lokasi/negara destinasi kita ikut menentukan besarnya budget yang kita keluarkan. Jangan coba coba ke Vietnam, Kamboja, Laos bahkan Thailand kalau tidak menguasai daerahnya, dijamin nyasar dan susah bertanya. Apalagi kalau jalan sendiri seperti yang sering saya lakukan. So sebelum pergi, catat dan pelajari baik baik negara tujuan, berikut transportasinya, kota kotanya, tempat yang akan dituju. Makin banyak informasi yang kita punya, akan membantu lancarnya perjalanan liburan kita.

Dengan modal tiket pesawat, tentu tidak akan cukup, karena pengeluaran besar lainnya akan dihabiskan untuk hotel dan transportasi lokal. Untuk menghemat biaya hotel, usahakan naik bis malam untuk tujuan kota kota yang agak jauh. Lumayan kan 1 malam di bis bisa menggantikan 1 malam di hotel. Ingat tidak semua negara menyediakan hotel hotel murah. Contohnya hotel hotel di Hongkong dan Macau sangat mahal. Hostel termurahnya saja, tarif semalamnya rata rata 200ribu. Itu sudah hotel kelas kambing. Tapi kalau hanya untuk tidur, lumayanlah, sudah ber-AC kok. Walaupun cuman Ac bersuara diesel hehehe. Sekali lagi ingat, kita datang bukan untuk tidur.

Bagaimana dengan empat tujuan lain, Vietnam (Hanoi, Ho Chi Minh, Da Nang, Na Thrang, Ha Long), Siam Riap & Phnom Phen (Kamboja), Viantiane (Laos) ? Jangan khawatir, disana semuanya serba murah. Bukan cuman penginapan, transportasi bahkan hotel sekalipun tarifnya lumayan terjangkau.

Bagaimana dengan ke Australia ? Pastinya dengan tips tips di atas, kita pun bisa berlibur dengan murah meriah. Dengan modal tiket 4 juta, kamu sudah bisa mendapatkan tiket Singapore - Sydney - Singapore. Bukan cuman ke Australia, ke China, Taiwan, Korea dan India pun dapat dijangkau dengan biaya murah.

Jika tidak ada halangan, ada waktu dan kesehatan, aku pengen banget menjelajahi daratan Asia. Melakukan perjalanan darat dari Bangkok menuju Myanmar, masuk ke Bangladesh, India, Pakistan, Iran sampai deh ke Timur Tengah. Wuih pasti berbulan bulan. Sayang tidak semua negara membebaskan visa kunjungan. Sehingga urusan visa sebelum berangkat ke negara negara yang tidak bebas visa, sedikit membebani dan merepotkan.

Semoga tipsku bermanfaat. Kalau berminat jalan jalan ke luar negeri ke negara negara dan kota kota yang sudah saya sebutkan di atas, dengan biaya rendah, mungkin butuh sedikit guiding. So dengan senang hati aku bisa berbagi pengalaman dengan teman teman....

Selamat Berlibur

ke Hong Kong

Panduan Jalan Hemat ke Hong Kong & Macau
by: Febrie Ekaninggarani

Halo, selamat datang di artikel “Panduan Jalan Hemat ke Hong Kong & Macau”. Sama seperti artikel Panduan Jalan Hemat ke Eropa yang lalu, di sini saya akan mencoba menyajikan sebuah panduan untuk Anda yang ingin jalan-jalan ke HK-Macau tanpa bantuan tour, tentu saja dengan cara yang hemat.

Artikel ini akan terdiri dari beberapa page/halaman, yang akan saya tulis secara bersambung. Jadi jangan lupa untuk bookmark halaman ini supaya bisa datang lagi.

Javamilk Travel HK
Airline Booking

Normalnya tiket pesawat ke Hong Kong pp adalah sekitar USD 300-400 dengan pesawat Garuda Indonesia, Cathay Pacific, Singapore Airlines, dan masih banyak lagi.

Jika Anda ingin menghemat sekaligus jalan-jalan, gunakan Macau sebagai kota tujuan yang letaknya tidak jauh, atau bisa juga ke Senzhen (tetapi perlu visa). Beberapa low-cost airlines menawarkan tiket dengan harga miring, tentu saja dengan mengurangi sedikit kenyamanan untuk penerbangan sekitar 5 jam ini. Harganya bervariasi, kadang ada promo USD 0 (ditambah pajak). Harga nett rata-rata berkisar USD 50-100 untuk sekali jalan (berarti USD 100-200 utk pp).

Beberapa airlines yang menawarkan tiket murah ke Macau :

* Viva Macau (dari Jakarta)
* Tiger Airways (dari Singapore)
* Air Asia (dari Kuala Lumpur)

Dengan singgah di Macau, kita bisa dapat jalan-jalan di ‘Las Vegas’-nya Asia, dan nantinya dengan kapal jet Ferry menuju ke Hong Kong (HKD 135 satu arah, waktu sekitar 1 jam).

Sedikit catatan: mulai 28 Maret 2010, penerbangan Viva Macau telah dihentikan oleh pemerintah Macau. Penjelasannya dapat dibaca di artikel Goodbye to Viva Macau. Cukup sedih karena ini satu-satunya penerbangan direct Jakarta-Macau.

Ferry dari Macau ke Hong Kong

Bagi Anda yang ingin menempuh cara ini, berikut saya terangkan caranya. Secara singkat, tiba di Macau lalu naik kapal ferry ke Hong Kong. Waktu yang diperlukan dari Jakarta hingga Hongkong dengan cara ini setidaknya 7 jam.

Dengan penerbangan murah Anda akan tiba di Macau International Airport (MFM). Tergantung preferensi Anda, apakah mau menginap dan jalan di Macau dulu baru ke Hong Kong, atau nanti dari Hong Kong baru jalan di Macau. (Saran saya adalah ke Hong Kong dulu).

Setelah keluar dari imigrasi dan arrival hall, kita harus menuju Macau Ferry Terminal. Ada bebeberapa moda transportasi, yang paling gampang, cepat tapi sedikit mahal adalah dengan taxi sekitar MOP 50-60. Taxi selalu tersedia di airport dan kita tidak perlu banyak pilih, semua sama dan aman. Tinggal sebut ke driver kalau Anda ingin menuju Ferry Terminal yang paling dekat. Anda bisa bayar dengan mata uang lokal yang namanya Patacca atau bisa juga Hong Kong Dollar dengan rate yang sama (1 MOP = 1 HKD).

Alternatif lain menuju terminal adalah dengan bus kota (nomor: AP1), tetapi sering penuh dan repot jika Anda membawa koper besar. Selain itu kadang juga ada taxi ‘tembak’, yaitu mobil tanpa ada lisensi taxi. Satu lagi bacaan yang cukup penting adalah adanya layanan Express Link di Macau Airport sehingga Anda cukup lewat 1 kali imigrasi, lengkapnya bisa dibaca di Express Link Information.

Tiba di terminal Ferry (Anda akan di-drop langsung di depan departure hall), carilah loket yang menjual tiket ferry. Nah, sebelumnya Anda perlu tahu dulu tujuan di Hong Kong, apalah mau menuju Tsim Tsa Tsui di Kowloon atau menuju Central. Walaupun sebenarnya tidak terlalu masalah, sebaiknya pilih tujuan yang paling dekat menuju hotel Anda di Hongkong. Jika hotel berada di daerah Kowloon pilihlah ferry dengan tujuan Kowloon / Tsim Tsa Tsui, nama perusahaan ferry ini adalah FirstFerry. Sedangkan jika hotel Anda di daerah Central, Northpoint, Wanchai di Hong Kong island, pilihlah tujuan Central dengan kapal TurboJet.

Harga tiket ferry sedikit berbeda untuk kedua tujuan ini, jadi tidak usah banyak pilih. Yang perlu Anda tentukan adalah waktu keberangkatan sesegera mungkin. Interval keberangkatan umumnya setiap 30 menit sekali. Tiket menuju Kowloon/Tsim Tsa Tsui adalah HKD 135 di siang hari, malam hari harganya sedikit lebih mahal. Untuk detilnya anda bisa baca website First Ferry ini untuk tujuan TST dan website TurboJet untuk tujuan Hong Kong Island.

Setelah masuk dan melewati imigrasi, kita akan berada di departure lounge. Ruang tunggu ini cukup besar dan nyaman, dilengkapi dengan free wifi lagi. Duduk manis dan menunggu datangnya kapal. Tidak perlu berebut kursi di kapal, walaupun tiket diberi nomor kursi, pada umumnya orang boleh bebas memilih seat.

Perjalanan menyeberang laut ini ditempuh sekitar 1 jam (tergantung cuaca), kita bisa tidur-tiduran karena ayunan ombak. Bagi Anda yang pernah menyeberang Batam ke Singapore, kira-kira seperti itulah rasanya.
Tiba di Hong Kong

Karena saya menggunakan First Ferry tujuan Kowloon, saya tiba di China (HK) Ferry Terminal di daerah Kowloon. Sedangkan jika Anda naik TurboJet jurusan Central, akan tiba di Hong Kong Macau Ferry Terminal di daerah Sheung Wan (Central).

Melewati imigrasi yang tidak banyak tanya, begitu keluar terminal kita langsung disambut dengan shopping mall. Yah, jangan bingung karena Hongkong adalah surganya belanja. Cukup cari pintu keluar.

Untuk menuju stasiun kereta MTR terdekat, begitu keluar dari gedung Anda harus jalan arah ke kanan, lewati 2 lampu merah dan belok kiri. Anda akan menemukan Kowloon Park di sebelah kiri, jalan terus hingga menemukan Nathan Road. Di sini Anda bisa turun ke stasiun MTR Tsim Tsa Tsui, atau naik bus ke jurusan lain.

Kalau saya, hotel saya tidak jauh dari MTR TST ini, jadi langsung mencari alamat hotel.
Transportasi di Hong Kong

Moda transportasi di Hong Kong berupa subway yang dinamakan MTR, bus, ferry, serta tram (hanya di HK Island).

Untuk transportasi Anda tidak perlu bingung atau pusing, jalur MTR mengcover hampir seluruh wilayah Hong Kong, termasuk jalur khusus ke Airport, bahkan bisa sampai Shenzhen.

Mungkin Anda akan sedikit terbalik-balik menyebut MTR dan MRT, di HK perusahaan yang mengelola adalah MTR Corporation, makanya disebut MTR. Sedangkan MRT adalah nama umum kereta mass-rapid di seluruh dunia.

Modal utama Anda adalah kartu contactless yang dinamakan Octopus Card, bentuk dan fungsinya sama seperti Oyster Card di London atau ez-Link card di Singapore. Anda bisa beli di semua stasiun MTR, misalkan initialnya HKD 200, ini udah lumayan banyak. Jika nanti mau pulang tinggal minta refund. Hebatnya Octopus ini selain bisa dipakai untuk naik MTR, bisa juga untuk naik Bus, Tram, Ferry, serta sebagai alat pembayaran di toko-toko, persis seperti Flazz card BCA.

Jalur MTR di HK ada 6 line, walaupun tidak serumit Paris atau London, Anda bisa melihat dan merencanakan perjalanan peta jalur MTR di website MTR. Jalur yang paling sering dipakai adalah Red line, ini yang melewati Mongkong, TST, Kowloon, dan menyeberang tunnel bawah laut ke Central. Jalur MTR juga bisa membawa Anda hingga ke Airport dan Hong Kong Disneyland.

Harga MTR dihitung berdasarkan jarak, termurah adalah HKD 3.6 untuk 1-2 stasiun, dan termahal sekitar HKD 22. Tetapi menjadi lebih mahal jika pindah jalur/warna atau menyeberang tunnel. Misalkan dari Tsim Tsa Tsui (TST) ke Central (jarak 2 stop), karena menyeberang lautan menggunakan tunnel harganya adalah HKD 7.70.

Sedangkan untuk jarak dekat, Anda bisa menggunakan bus kota yang nyaman dan bersih. Biasanya dipakai untuk jalan dari Mongkok ke Tsim Tsa Tsui, dsb. Untuk mengetahui rute dan stop bus, Anda cukup mencari halte lalu lihat papan petunjuknya.

Ferry (dengan nama StarFerry) dipakai untuk menyeberang dari Kowloon/TST ke Central atau Wanchai. Ferry adalah alat transportasi yang paling murah untuk lintas laut ini (lebih murah dari pada menggunakan MTR) walaupun waktunya sedikit lebih lambat. Interval keberangkatannya sangat cepat, sekitar 10-20 menit sekali dan lamanya menyeberang adalah sekitar 15 menit. Oh ya, Ferry ini sudah menjadi tumpuan hidup warga Hongkong sejak 100 tahun lalu, tidak pernah berhenti beroperasi kecuali lagi ada topan. Jadi pastikan Anda mencoba menyeberang dengan Ferry.
Hotel di Hong Kong

Untuk urusan tidur, bisa dibilang Hong Kong cukup mahal. Dan jangan heran properti di Hong Kong harganya selangit, bahkan artis-artis Hong Kong yang belum mapan juga tidak mampu mempunyai rumah sendiri.

Jika Anda mencari hotel, saran saya sebaiknya carilah yang di district Kowloon (TST, Mongkok, Jordan) atau di Hong Kong Island (Central,Wanchai,Northpoint, Causeway Bay). Hotel yang jauh seperti di Lantau Island sepertinya tidak menarik. Pertimbangan lain adalah kemudahan akses MTR atau bus.

Anda bisa coba cari dan booking lewat Internet:

* Agoda.com
* Venere.com
* HostelBookers.com

Harga per malam berkisar USD 70-100 untuk bintang 2, sedangkan untuk budget USD 30-50 per malam, kita hanya akan mendapatkan kelas hostel. Jika Anda berniat untuk hemat, jangan ragu-ragu untuk memilih hotel murah seperti kelas hostel. Walaupun umunya dikelola oleh perseorangan, kamarnya kecil tetapi cukup nyaman.

Hotel Murah Hong Kong

Nathan Road adalah jalan panjang di district Kowloon, di sini sepanjang jalan terdapat ratusan tempat belanja, kira-kira seperti Orchard Rd Singapore (dugaan saya Orchard Road di Singapore meniru konsep HK). Tidak heran di sinilah tempat tinggal favorit para turis baik yang berkocek tebal maupun budget minded.

Ada 2 gedung yang bisa dibilang paling terkenal bagi kalangan budget traveler di daerah Tsim Tsa Tsui. Walaupun kesannya agak kumuh dan ramai, tapi memang beginilah keadaan gedung-gedung di daerah Kowloon.

* Chungking Mansion
Di gedung puluhan tingkat ini terdapat puluhan hostel yang harganya murah meriah. Jika pernah nonton film Chungking Express, mungkin Anda akan mendapat bayangan hotel ini. Anda harus jeli mencari hotel dan membandingkan review customer untuk mengetahui kualitas tiap hotel.
o Lucky Hotel, USD 50
o Guangdong guest house
* Mirador Mansion
Mirip dengan Chungking, dan letaknya hanya beda beberapa gedung, Mirador Mansion juga berisi puluhan hostel murah. Sebenarnya gedung ini adalah gedung residensial, tetapi disulap oleh beberapa pemiliknya menjadi hotel. Saya lebih prefer gedung ini dibanding Chungking, pengalaman saya lewat Chungking isinya banyak turis dari Afrika.
o Cosmic Guest House, USD 34. Pengelola hotel ini ternyata bisa berbahasa Indonesia! Dilengkapi dengan free wifi (dgn bandwidth 2Mbps) rasanya tidak keberatan tinggal di kamar yang kecil.
o USA Hotel

Selain ini masih banyak hotel murah lain seperti:

* Wangfat hostel di Causeway bay, sekitar USD35.
* Dragon hostel, di Mongkok

Hotel Berbintang

Jika Anda ingin tinggal di kelas yang lebih tinggi, beberapa list hotel yang bisa saya tulis di sini:

* Accor Hotel group (Novotel/Ibis), dengan yang paling murah adalah Ibis North Point Hotel (rate USD 50), sedangkan yang paling convenient adalah Novotel Nathan Road yang berada di Kowloon.
* Ramada Hong Kong Hotel, harga USD 75
* Ramada Kowloon Hotel, USD 83
* Bridal Tea House, hotel ini mempunyai banyak cabang dan harganya lumayan menarik berkisar USD 55-80. Misalkan di Hung Hom Wuhu, Yau Ma Tei, Kowloon.
* South Pasific Hotel, daerah Wanchai USD 70
* Cosmo Hotel, USD 93
* Metropark, hotel ini adalah hotel chain dan terdapat di banyak lokasi misalkan di Wanchai, harganya berkisar USD 90
* Hotel Nikko, 5* mulai USD 120 di daerah TST

Terima kasih atas antusiasme dan comment dari Anda yang mencapai 200-an. Untuk menjaga kenyamanan membaca artikel ini, fasilitas komentar saya tutup untuk page ini. Silakan menulis komentar/pertanyaan di page lain yang berhubungan.