link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Jumat, 19 Juli 2013

Berikan berulang kali

Tanyakan kepada pelanggan apa yang mereka inginkan dan berikan itu kepada mereka berulang kali
sepuluh perintah ini tidak ada artinya kalau anda tidak mendapat keuntungan
Uang harus masuk agar bisnis tetap berjalan dan agar anda dapat memberikan pelayaanan yang baik.
Perbandingan 5:1 kembali berlaku jika kita membandingkan biaya untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Hal ini sudah merupakan pedoman umum dalam bidang layanan selama bertahun tahun. Perbedaan biaya untuk “mendapatkan” dan “mempertahankan” seorang pelanggan menjadi jelas, jika anda menghitung biaya  untuk memperkenalkan seseorang dengan produk melalui pemasaran (iklan, surat langsung, telepon , dan sebagainya) dibanding dengan biaya untuk mempertahankan yang sudah ada.
I Deliver Happiness,
Dwika




Meraup uang lewat customer service
By.sugiyarto

Perang untuk merebut pelanggan agar mau kembali membeli atau berbisnis lagi dengan kita merupakan  hal penting untuk kesuksesan  jangka panjang dalam bisnis yang kompetitif dizaman sekarng ini. Customer service (pelayanan pelanggan) adalah bukan sekedar suatu keunggulan kompetitif. Pada banyak industry, customer service adalah ujung tombak yang membuat suatu industry bisa bertahan dalam dunia persaingan yang semakin ketat. Layanan merupakan standar baru dan pelanggan menilai kinerja suatu perusahaan dari layanannya.
_ William Band, patner   Strategic Management Practice, Cooper & Lybrand Group,  Toronto .

          “Kebanyakan perusahaan tidak memahami bahwa customer service dapat benar benar menjual.” Kata N. Powell Taylor, Manajer komunikasi  Pelanggan dan Operasi Telepon Pusat INformasi GE (general electric)  di Lousville ,  Kentucky . Layanan itu sendiri sebenarnya  adalah “penjualan” karena layanan dapat menggerakan pelanggan untuk lebih sering kembali membeli dan membeli lebih banyak. Menurut sebuah penelitian oleh Amrican Management Association, bertahanya pelanggan setia yang selalu membeli karena mereka menyukai  layanan yang diberikan, menyumbang 65% bagi pemasukan perusahaan tertentu.
Salah satu masalah terbesar dalam customer service adalah keengganan manjer memperhitungkan layanan sebagai suatu strategi pemasaran. Banyak manajer melihat layanan sebagai layanan purna jual, sesuatu yang lebih mengarah pada pra-penjualan daripada hubungan ke depan.
            Survey membuktikan bahwa bagi banyak perusahaan ;ayanan sebenarnya lebih efektif untuk menaikkan volume dan keuntungan penjualan daripada pemasaran, promosi, dan iklan. Menurut saya, perusahaan perusahaan yang memiliki strategi layanan yang benar benar professional dan komprehensif lebih banyak menghasilkan keuntungan daripada perusahaan yang meilki riset dan pengembangan, inovasi produk, pengembangan modal, variasi pilihan, layanan kredit atau strategi strategi lain (John Tschohl,1996).
          “Dalam masyarakat yang berkiblat pada layanan , kualitas layanan menjadi lebih penting bagi keberhasilan perusahaan daripada kualitas produk. Dan , perusahaan perusahaan yang memimpin atau terdepan dalam hal layanan akan memiliki keunggulan kompetitif yang jauh lebih besar daripada perusahaan perusahaan yang mutu layanannya tertinggal,” begitu tertulis di majalah Electronic Contractor. Agar hal ini menjadi kenyataan di perusahaan anda, anda harus memenuhi hal hal di bawah ini :
1.      Komitmen manjemen. Ini merupakan prasyarat paling penting bagi keberhasilan program kualitas layanan. Iklan iklan yang menonjolkan  “We Love You” tidak seharusnya ditonjolkan jika manjemen puncak (top management) tidak percaya pada layanan personal yang manjur sebagaimana mereka mempercayai nilai nilai keluarga, patriotism, dan profit.
Kata kata dan tindakan manjemen harus selalu terpancar lewat komitmen manjemen terhadap karyawan. Sayangnya, banyak komitmen manjemen yang hanya di bibir saja.
2.      Pendanaan yang cukup. Perusahaan terus menggunakan seluruh dana yang diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan program layanan pelanggan yang professional.
3.      Perkembangan nyata dalam layanan. Layanan banyak berkembang sehingga para pelanggan memperhatikan dan, sebagai akibatnya, merasa seolah olah kualitas produk (nyata maupun tidak nyata) telah berkembang. Layanan yang diberikan perusahaan harus terlihat lebih baik dibandingkan layanan yang diberikan perusahaan pesaing.
4.      Pelatihan. Karyawan terus dilatih untuk melaksanakan strategi layanan yang ditetapkan bagi kebutuhan kebutuhan khusus perusahaan milik pelanggan atau klien.
5.      Layanan internal. Pada toko pengecer, bagian display dan bagian penjualan harus saling membantu untuk menampilkan barang dan jasa dalam berbagai cara agar dapat memuaskan dan memenangkan kesetiaan pelanggan.
Dalam perusahaan manufaktur, bagian pemeliharaan (maintenance) dan produksi bekerja sama  dan saling membantu untuk menghasilkan produk yang berkualitas bagi pelanggan demi menjaga kesetiaan pelanggan. Bagian bagian itu saling membantu dan bukan saling menjatuhkan.
6.      Keterlibatan seluruh karyawan. Semua karyawan harus merasa bahwa pekerjaan mereka berpengaruh terhadap persepsi pelanggan akan kualitas jasa bahkan produk, betapa  pun jauhnya pekerjaan mereka dari “garis depan” dan dari komunikasi langsung dengan pelanggan. Inilah yang saya dapat dari Advanced Management Group tentang keterlibatan total dan kampanye kampanye ide.
Dalam hal pelatihan, perlu dicatat bahwa karyawan perusahaan mobil Saturn menjalani pelatihan sedikitnya 92 jam per tahun. Pada tahun 1995, para anggota serikat pekerja perusahaan mobil (united auto workers) memperoleh 153 jam pelatihan _ 7,5 persen dari jam kerja mereka per tahun. Karyawan baru membutuhkan  hampir enam minggu pelatihan sebelum mereka menyentuh mobil. Saturn juga mengajarkan nilai dan prinsip , dan bukan hanya cara mengoperasikan mesin pada proses produksi.
             Ingat: berapapun biaya yang dihabiskan prusahaan untuk meningkatkan layanan, pengeluaran itu tidak akan sia sia apabila pelanggan atau calon customer sadar akan layanan yang berkualitas. Kualitas harus nampak. Kualitas harus memberikan manfaat kepada pelanggan dan kilen secara terus menerus bukan sewaktu waktu saja. Pelanggan harus diberi tahu bahwa perusahaan memberikan layanan dan mereka harus secara berkala diingatkan untuk memanfaatkanya.

Ketika pelanggan diberi pilihan beberapa perusahaan, “perasaan nyaman” menjadi efektif dalam mempengaruhi mereka membeli dari perusahaan tertentu dan bukan dari perusahaan lain sebagaimana nasihat yang diberikan seorang teman dekat.
Biaya hilangnya pelanggan
“penelitian menunjukan bahwa hotel hotel mungkin mengalami kerugian sebanyak 12% dalam pendapatan tahunan mereka jika para pelanggan yang dikecewakan beralih ke hotel lain,” kata William Sheenan, mantan direktur  dan mantan CEO Omni Hotels.
Pandanglah semua pelanggan sebagai patron kelangsungan hidup potensial bagi perusahaan anda, sebagai modal bagi investasi  pemasaran anda. Pelanggan yang merasa puas akan layanan anda berusaha untuk mengungkapkan rasa puas mereka; jadi, setiap kali anda kehilangan  satu pelanggan saja , anda telah melemahkan dasar perdagangan anda. Tetapi, semakin lama anda mempertahankan pelanggan, semakin besar modal bagi investasi pemasaran anda.
Layanan pelanggan yang memuaskan bukan saja menghasilkan uang, tetapi juga menghemat uang. Jika mampu mempertahankan pelanggan,berarti dapat  menghemat uang untuk biaya pemasaran. Uang yang tidak perlu dikeluarkan untuk pemasaran sama dengan keuntungan.
Program layanan pelanggan yang professional memungkinkan perusahaan mengurangi dana untuk pemasaran karena sedikit pelanggan yang hilang. Ini berarti lebih sedikit tuntutan untuk mencari pelanggan baru untuk mengganti pelanggan yang lama.
Jadi , disini ada suatu persamaan yang relevan : uang yang diperlukan untuk layanan pelanggan sama dengan jumlah pelanggan yang dapat dipertahankan. Kemampuan untuk mempertahankan pelanggan sangat penting untuk kesuksesan bisnis karena para pelanggan memiliki kemungkinan  lima  kali lebih besar untuk pindah ke tempat lain karena masalah layanan dibanding karena masalah harga atau masalah kualitas barang. Ini adalah hasil dari penelitian The Forum Corporation, studi itu melibatkan 2.374 pelanggan dan karyawan dari berbagai perusahaan yang berbeda yang diwawancarai.
Perbandingan 5:1 kembali berlaku jika kita membandingkan biaya untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Hal ini sudah merupakan pedoman umum dalam bidang layanan selama bertahun tahun. Perbedaan biaya untuk “mendapatkan” dan “mempertahankan” seorang pelanggan menjadi jelas, jika anda menghitung biaya  untuk memperkenalkan seseorang dengan produk melalui pemasaran (iklan, surat langsung, telepon , dan sebagainya) dibanding dengan biaya untuk mempertahankan yang sudah ada.
Penghematan dapat dicapai oleh layanan yang baik dengan cara : karyawan meningkatkan layanan dan dengan demikian mencegah ketidak puasan atau keluhan. Hal ini mengurangi atau menghilangkan biaya untuk mengatasi masalah seperti untuk menggaji staf tambahan untuk layanan pelanggan. Lebih jauh , layanan menghemat biaya pemasaran karena jauh lebih mudah dan murah untuk menjual ke pelanggan yang ada saat ini dan pelanggan yang puas daripada menjual ke calon pelanggan.

Frederick Reichheld dan W. Earl Sasster, menulis di Harvard Business Review, menyatakan bahwa “Sejalan dengan hubungan pelanggan dan perusahaan berlanjut, keuntungan meningkat. Penyusutan pelanggan dapat memberikan pengaruh yang besar.”
Reichheld, direktur program mempertahankan pelanggan  dari Bain and Co.., dan Sasster, protesor di sekolah bisnis Harvard, menambahkan :
“Merupakan hal yang biasa bagi perusahaan kehilangan pelanggan sebanyak 15 sampai 20 persen setiap tahun. Jika penyusutan dapat dikurangi hingga separuh, angka pertambahan rata rata lebih dari dua kali lipat. Perubahan 5 persen dalam tingkat mempertahankan pelanggan dapat mendatangkan kenaikan profit mulai 25 sampai 100 persen.”
Apa yang diinginkan pelanggan
Harapan pelangan : inilah konsep yang sangat penting. Masalah umum di awal perencanaan customer service adalah tingkat harapan pelanggan. Suatu perusahaan harus mengetahui tingkat harapan pelangganya karena alasan berikut ini: layanan dinilai buruk bila kita memberikan kurang dari harapan pelanggan. Layanan dinilai bagus bila kita memberikan apa yang diharapkan pelanggan. Namun memberi lebih dari apa yang diharapkan pelanggan membuat layanan dinilai istimewa.
Seorang pelanggan yang puas akan menceritakan layanan tersebut kepada 4 orang teman dekatnya, sedangkan seorang pelanggan yang kecewa akan menceritakan layanan  tersebut kepada 20 orang temannya.
Hukum layanan pelanggan (dari Service Quality Institute)
Ya, ada aturan aturan yang mengatur  dan mempengaruhi layanan dan hukum hukum tersebut sifatnya abadi dan konstan seperti halnya hukum gravitasi atau termodinamika.
Hukum gravitasi atau daya angkat bekerja terus menerus…sesuai atau bertentangan dengan anda.
Anda mungkin tidak tahu hukum hukum tersebut, tidak mengerti, meski demikian keduanya tetap mempengaruhi anda.
Ketidak pedulian terhadap hukum hukum gravitasi dan daya angkat tidak akan member perkecualian kepada anda dari konsekuensinya. Demikian pula hukum hukum layanan pelanggan. Hukum hukum layanan pelanggan selalu bekerja dan anda pasti akan mengalami konsekuensi dari hukum hukum tersebut. Mari kita tinjau hukum hukum layanan pelanggan tersebut dan memutuskan agar hukum hukum ersebut bekerja mendukung kita daripada mengalami konsekuensi konsekuensi akibat hukum hukum tersebut bekerja menentang kita.
Hukum Kesan Pertama
Ini dapat dijelaskansebagai berikut : Bagaimana orang memandang anda menentukan reaksi mereka terhadap anda.
Ini sangat sederhana. Anda menciptakan situasi yang kurang enak, pandangan marah, sikap bermusuhan yang menyolok, maka anda akan dipandang sebagai teman yang tidak bersahabat dan orang yang dihindari sebisa mungkin. Ini semua terjadi hanya dalam waktu 20 -30 detik. Konsekuensinya? Menurunya angka penjualan dan kehilangan pelanggan yang datang kembali.
Hukum panen
Nama lain dari “apa yang anda tanam, itu yang akan anda tuai”. Hampir tiap orang tahu jika anda menanam jagung, anda akan mendapat jagung. Jika menanam buncis, anda akan mendapatkan buncis. Dan jika anda menanam rumput, anda akan mendapat rumput. Begitu juga dengan layanan pelanggan… Taburkan sikap bersahabat, kebaikan hati dan layanan yang dapat dipercaya dan anda akan memanen rasa hormat, kesetiaan, dan kemakmuran. Hukum panen juga menyangkut kelimpahan. Satu bibit dapat menghasilkan tiga atau empat batang jagung dengan banyak biji di tiap batangnya. Itu adalah kelimpahan. Hal yang sama juga terjadi pada layanan pelanggan. Tanamkan benih keramahtamahan, kebaikan hati dan layanan yang dapat diercaya, dapatkan panenrespek, kesetiaan dan kemakmuran.

Hukum kedua dari termodinamika
Ini adalah hukum yang sangat teknis yang membutuhkan penjelasan rumit. Tetapi dalam istilah awam itu berarti “sesuatu yang didiamkan saja akan menjadi rusak”, atau memburuk. Rumah anda adalah contoh paling bagus. Jangan pernah mengecatnya atau memberi atap, atau memperbaikinya dan dalam beberapa tahun rumah tersebut akan porak poranda.
Layanan pelanggan juga seperti itu. Tidak melakukan apa pun untuk layanan pelanggan ditempat bisnis anda membuat situasi tidak menjadi baik, tapi sebaliknya akan timbul karena kurangnya perhatian. Kita harus membuat usaha usaha yang positif untuk menjaga segala sesuatu pada tempatnya.

Membuat hukum berihak pada anda.
Mengetahui hukum dan konsekuensinya member kesempatan bagi kita membuat hukum tersebut bekerja untuk kita. Tiga langkah sederhana dapat membantu anda agar hukum layanan pelanggan tersebut selalu berpihak pada perusahaan anda.
SATU, terapkan hukum layanan sebagai filosofi, kebijakan dan standar prosedur operasional. Jangan “meninggalkanya”. Tetapkan beberapa penekanan untuk menjaga hukum hukum tersebut tetap hidup, tajam, dan menarik. Adakan pelatihan layanan pelanggan dalam organisasi anda dan tetapkan pengukuran usaha usaha anda dan hasilnya.
DUA, tanamkan benih keramahtamahan, kebaikan hati, dan layanan yang dapat dipercaya tiap hari sesering mungkin. Ingat… hukum panen menyangkut kelimpahan. Buat hukum tersebut bekerja bagi anda dengan menanam benih benih kayanan pelanggan. Rencanakanlah untuk mendapatkan hasil panen yang besar.
TIGA, awasi sikap anda…dan semua karyawan anda. Jangan lepaskan mereka melayani pelanggan jika mereka belum bisa mengontrol sikap mereka. Awasi semuanya…..senyum, nada suara yang ramah, pengetahuan akan pekerjaan mereka, dan kesediaan untuk melayani. Ajari staf anda bahwa  “pelanggan adalah pekerjaan saya”…bukan gangguan dlam pekerjaan. Pelanggan adalah ALASAN terciptanya pekerjaan bagi kita. Tanamkan dengan kuat poin tersebut pada pikiran dan hati tiap karyawan anda, dengan demikian, KESAN PERTAMA dari pelanggan anda akan positif, menenangkan dn menguntungkan bagi anda.

Para peneliti mendapati bahwa karakter yang paling penting dalam kualitas sebuah layanan adalah:
·         Reliabilitas . pelanggan ingin perusahaan menunjukkan layanan yang dapat diandalkan , akurat, dan konsisten. Ternyata sumber kekecewaan terbesar pelanggan adalah janji janji perusahaan yang tidak dipenuhi.
·         Responsive . perusahaan harus banyak membantu dan menyediakan  layanan tepat waktu. Sebuah kegiatan bisnis yang menjawab atau menggapi telepon secepatnya memenuhi criteria ini.
·         Keyakinan . para karyawan harus berpengetahuan, sopan, dan harus yakin akan layanan yang mereka lakukan, demikian kata para pelanggan.
·         Nyata . fasilitas fisik dan peralatan harus menarik dan bersih dan para karyawan harus berpenampilan baik.
·         Empati . tiap pelanggan ingin perusahaan member perhatian pribadi, yang tidak disamaratakan dan ingin didengar. Survey Sains Marketing menunjukkan bahwa tiap orang tidak suka disamaratakan. Mereka ingin diperlakukan sebagai individu. Mereka ingin diperhatikan.


Jangan mempekerjakan orang yang merasa malu memberikan layanan. Orang macam ini juga tidak bisa dilatih.
Mark Roeder, coordinator Humas Giant Food Inc. di Landover  Maryland , mengungkapkan sebuah konsep dalam hal mempekerjakan  orang yang memiliki kecenderungan melayani. Katanya, “Anda tidak bisa melatih orang agar orang tersebut menjadi ramah. Kita justru mempekerjakan orang yang ramah sejak dari awal proses perekrutan”. Dengan catatan  orang yang ramah harus dilatih dalam bidang teknik layanan.
Karyawan yang menghadapi pelanggan membutuhkan keterampilan tentang manusia, yakni pengetahuan praktis tentang hubngan antar individu agar karyawan tersebut bisa menangani berbagai macam sikap pelanggan dalam situasi yang bervariasi dan untuk menyingkapkan serta memenuhi kebutuhan kebutuhan pelanggan. Karyawan harus mampu membuat pelanggan merasa bahwa mereka dilayani oleh orang yang tepat.
Oleh karena karyawan telah memiliki keterampilan tentang manusia, mereka memperoleh kepuasan kerja yang lebih besar serta semakin menghormati diri sendiri, menghormati apa yang mereka kerjakan, dan menghormati majikan mereka. Keterampilan tentang manusia harus diterapkan juga pada rekan sekerja dan bawahan karena ini akan emningkatkan rasa kerja sama yang diperlukan untuk memberikan layanan yang baik bagi pelanggan.

Motivasi adalah uang
Pertimbangkanlah nilai financial terhadap karyawan yang penuh dengan motivasi. Karyawan memberikan layanan yang memuaskan pelanggan yang membeli produk dan layanan. Karyawanlah (bukan penyelia mereka) yang bertatap muka langsung  atau berbicara melalui telepon dengan pelanggan atau berkomunikasi langsung dengan pelanggan melalui cara cara lain. Karyawan menciptakan kesan tentang perusahaan, produk dan layananya. Apa yang lebih sering dipelajari karyawan mengenai layanan, sebelum mereka dating pada anda adalah ketidak pedulian dan kurang adanya minat sebagai upaya untuk menghindari pelanggan. Mereka menjadi seperti itu karena mereka belajar dari karyawan layanan ketika dulu mereka menjadi pelanggan.
Perusahaan yang tidak tahu bagaimana memotivasi karyawan atau tidak peduli terhadap motivasi atas nilai uang sebagai motivasi dan mereka biasanya berpendapat bahwa penekanan negative dan pengawasan ketat adalah motivator yang bagus.
Memang memungkinkan memaksa karyawan menjadi bersemangat, suka menolong, dan ramah. Namun , customer service hafalan hanya akan mematikan pelanggan serta layanan itu sendiri.

Kompensasi insentif
Dow  USA  mempromosikan customer service dengan menambahkan kompensasi insentif pada gaji teknisi layanannya, berdasarkan kinerja. Namun dalam menentukan jumlah insentifnya, Dow mengkombinasikan kinerja teknisi layanan dan orang orang penjualan dalam membangun peringkat kinerja. Jika anda menginginkan customer service dan penjualan menjadi bagian dari tim keuangan , berilah mereka imbalan atas keberhasilan bersama.

Karyawan sebagai mitra usaha
Mungkin kedengaranya ganjil, tetapi kalau anda menghendaki agar orang orang anda memberikan pelayanan sebaik baiknya, bayar mereka sebagai mitra usaha.
Bayaran untuk mitra usaha dapat diberikan dalam banyak bentuk. Antara lain. Kita dapat membayar  setiap orang atas dasar komisi, atau membayar orang bagi setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Atau, kita dapat memberikan sekian persen keuntungan yang diperoleh. Tetapi, apa pun juga bentuknya, bayaran sebagai mitra usaha merupakan cara memberi imbalan yang sangat dewasa. Dengan cara itu orang orang menciptakan pendapatan perusahaan sekaligus ikut menikmati pendapatan itu. Dengan cara itu pula setiap orang tahu darimana datangnya uang perusahaan itu.
Karena kini para karyawan ikut memiliki keuntungan perusahaan, mereka merasa berkepentingan dalam pengurangan biaya; peningkatan jumlah penjualan, dan perbaikan mutu.
Membayar karyawan sebagai mitra usaha mempunyai pengaruh yang lebih baik lagi. Orang melihat hubungan nyata antara pekerjaan yang mereka lakukan dan uang yang mereka peroleh, kalau mereka diberi imbalan berupa persentase dari keuntungan atau kalau mereka dibayar per satuan.
Pembayaran sebagai mitra usaha mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan sebaik baiknya kepada pelanggan. Adalah demi kepentingan mereka sendiri kalau mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan bersikap penuh perhatian kepada pelanggan, karena tahu bahwa kepentingan pelangganlah yang menentukan berapa banyak mereka akan mendapat uang.
Ada  lingkaran yang menguntungkan bagi semua pihak. Kalau kita memperlakukan pelanggan dengan baik, ia akan menyukai kita. Kalau ia menyukai kita, ia akan membeli lagi dari kita. Kalau ia membeli lagi, uang yang masuk ke saku kita akan lebih banyak, maka  kita akan tetap memperlakukan dia dengan baik.
Ada  lagi keuntungan tambahan . kalau kita memperlakukan pelanggan dengan baik, ia akan bercerita kepada teman temannya. Teman teman itu akan datang pula dan uang masuk pun bertambah.



Sepuluh perintah tentang pelayanan pelanggan
1.sadarkan mereka.
Tanyakan kepada pelanggan apa yang mereka inginkan dan berikan itu kepada mereka berulang kali.
2.sistem , bukan senyuman.
Berkata silakan dan terima kasih tidak akan menjamin anda akan melakukan pekerjaan anda dengan memuaskan pada setiap saat. Hanya system yang dapat menjamin itu.
3. hemat dalam janji, boros dalam penyerahan.
Pelanggan mengharapkan anda menepati janji. Tepati kata kata anda melebihi yang anda janjikan.
4.bila pelanggan bertanya, jawabnya selalu ya.
5. pecat para pengawas dan bagian hubungan konsumen.
Setiap karyawan yang berhadapan dengan konsumen harus mempunyai wewenang untuk menangani keluhan.
        6.Tiada keluhan ? ada yang tidak beres.
Dorong para pelanggan untuk mengatakan apa yang kurang memuaskan mereka.
7.Ukur segala sesuatu.
Tim baseball melakukanya. Tim sepakbola melakukanya. Tim bolabasket melakukanya. Anda pun harus melakukannya.
8.Gaji tidaklah adil.
Bayar orang sebagai partner.
9.ibu anda benar.
Hormati orang.bersikaplah sopan santun. Cara itu selalu berhasil.
10.jepangkan mereka.
Pelajari bagaimana memperlakukan orang dengan sebaik mungkin. Gunakan system mereka. Lalu perbaikilah.

AWAS : sepuluh perintah ini tidak ada artinya kalau anda tidak mendapat keuntungan. Uang harus masuk agar bisnis tetap berjalan dan agar anda dapat memberikan pelayaanan yang baik.





Tidak ada komentar: