link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Kamis, 05 April 2012

Melakukan perubahan

Satu-satunya penjara bagi manusia adalah rasa takut. Dan satu-satunya kebebasan yang hakiki adalah bebas dari rasa takut.
be well,
Dwika


Penakut tak akan Melakukan Perubahan - Jawapos 2 April 2012

**Rhenald Kasali
Saya tengah berada di dalam bioskop, menonton film The Lady, tatkala ribuan tabung gas air mata melesat ke angkasa bak kembang api di depan gedung DPR hari jumat, 30/3 yang lalu. Tabung-tabung gas itu ditembakkan untuk membubarkan demonstrasi mahasiswa yang mempersoalkan rencana kenaikan harga BBM. Di layar lebar, pejuang hak asasi manusia, Aung San Suu Kyi baru saja berujar bahwa “Satu-satunya penjara bagi manusia adalah rasa takut. Dan satu-satunya kebebasan yang hakiki adalah bebas dari rasa takut.”

Hari itu, di jalan raya saya bertemu dengan ribuan orang yang benar-benar merasa sedang kehilangan kemerdekaan. Mereka dilanda rasa takut yang luar biasa akibat keributan politik di gedung parlemen dan demo mahasiswa karena soal harga BBM. Dari dalam gedung parlemen, saya menerima puluhan pesan-pesan pendek yang dikirim dan disebarluaskan oleh para politisi pengecut. Mereka berpura-pura berani menghadapi perubahan, padahal sesungguhnya mereka hanyalah pengecut.

Kenapa saya katakan pengecut? Simpel saja, mereka mengatakan “kekuasaan sumber korupsi.” Aung San Suu Kyi yang sejak kecil hidup dalam tahanan militer mengingatkan kita “Bukan, bukanlah kekuasaan yang menjadi sumber korupsi, melainkan ketakutan. Ketakutan terhadap hilangnya kekuasaanlah yang menjadi sumber korupsi.” Saya kira Suu benar. Orang-orang politik yang takut kehilangan dukungan, termasuk anggota koalisi yang takut kehilangan popularitas telah mengkorupsi keinginan rakyat dengan rasa takutnya yang berlebihan, yaitu takut suaranya hilang pada pemilu yang akan datang.

Menang-Menangan
Lima belas tahun yang lalu, salah seorang Emir terkemuka dari Uni Emirat Arab, Sheikh Muhammad Makhtum al Makhtum pernah berujar: “Ekonomi itu ibaratnya kuda, sedangkan politik adalah keretanya”. Baginya, Dubai menjadi besar karena ekonominya berada di depan politik. Di Indonesia kita justru menyaksikan pertunjukan sebaliknya, kuda di pacu agar bisa berlari kencang di taruh dibelakang kereta bak tukang sate mendorong gerobaknya. Alih-alih berlari cepat, kuda menjadi liar dan tabrak kanan - kiri. Ibarat kuda mabuk.

Suu Kyi mengingatkan lagi. “ You should never let your fears prevent you from doing what you know is right.” Kurang lebih beginilah, “Jangan biarkan rasa takut menghentikan langkah Anda melakukan kebenaran.”
Dalam belenggu rasa takut itu banyak orang telah kehilangan nalar dan bermain dalam game menang-menangan. Game menang-menangan lazimnya hanya dimainkan oleh orang-orang yang bermain untuk kalah. Banyak orang tidak menyadari, saat mereka “bermain” untuk “mengalahkan” lawan-lawan politik atau lawan-lawan bisnisnya, sesungguhnya mereka terperangkap dalam “Win – lose mindset.” Ingatlah, siapapun yang bermain dalam mindset itu, sekalipun merasa menang, sesungguhnya telah bermain untuk kalah. Kalah karena kehilangan kepercayaan, respek dan tentu saja akan menerima pembalasan.

Dalam tontonan televisi tentang pro-kontra kenaikan harga BBM kemarin, rakyat cuma menyaksikan tayangan “menang-menangan”. Semuanya ingin menang dan merasa telah menang, kecuali rakyat kecil. Rakyat kelas menengah tersenyum  bisa tetap menikmati BBM murah. Oposisi tersenyum bisa mengalahkan pemerintah. Pemerintah tenang karena demo berhasil ditangani dengan aman. Mahasiswa bilang, “kami telah berhasil menjebol pagar gedung DPR dan membuat presiden ketakutan.” Partai-partai juga tersenyum bisa mengkhianati koalisinya. Sementara rakyat kecil urung mendapatkan bantuan langsung, padahal harga-harga sudah terlanjur naik.

Sungguh, ini bukanlah tontonan politik yang baik dan mendidik. Kalau Anda pernah belajar ekonomi Anda mungkin tahu bahwa strategi kemenangan yang telah terbukti hebat dan akurat bukanlah strategi Win-loose yang diwarnai dengan akal-akalan politik dan penghianatan. Strategi kemenangan yang terhebat adalah strategi Win – Win. Kata Maxwell, kalau Anda menang dan lawan Anda juga ikut menang, maka bangsa ini akan sejahtera kekal abadi. Tetapi bila Anda menang dan lawan Anda kalah, maka Anda hanya menang satu kali saja.

Dan apa kata Suu dalam film The Lady yang saya tonton malam itu? “Jika Anda merasa tak tertolong, tolonglah orang lain.” Ini berarti Anda dan saya punya tugas yang lebih besar dari pada mempersoalkan mereka yang menguasai “kuda-kuda ekonomi” kita dalam bingkai politik menang-menangan. Yaitu, mengulurkan tangan pada mereka yang hidupnya diabaikan politisi. “Anda boleh tak suka berbicara dengan politik, tetapi politik akan berbicara dengan Anda,” Ujar Suu menirukan almarhum Jendral Aung San dalam film yang sangat aspiratif itu. Jadi kalau seseorang penakut, dia tidak akan pernah bisa melakukan perubahan.

Rhenald Kasali

Visa US


Perjalanan Merealisasi Mimpi

23 04 2011
Please remain seated and fasten your seatbelt, because I’m taking you to The United States of America!
Chapter 1
Mimpi ini berawal saat aku berumur 12 tahun. Disaat sebagian besar ABG mulai mengenal mall, aku mulai mengenal Albert Einstein. Sekalipun dia yahudi, tp aku tetap mengagumi kegilaannya dalam menguak alam semesta. Sejak itu, segala buku yg bergambar dia aku beli. Bermacam buku dan benda yg berbau luar angkasa aku koleksi. Sampai akhirnya aku harus bolak balik ke guru BP di SMAku lantaran tidak mau kuliah dimanapun kecuali astronomi.
Pada suatu malam, ayahku bercerita. Alkisah ada seorang anak yg ingin menjadi arkeolog. Sang ayah pun menjelaskan bahwa kehidupan arkeolog di Indonesia kurang berkembang. Jikalau sang anak mau realistis dgn memilih bidang lain yg lbh komersil dan menghasilkan banyak uang, sang anak nantinya bisa menjadikan arkeologi sebagai hobi yg sangat menyenangkan. Sang anakpun menurut. Setelah dewasa dan sukses memimpin sebuah perusahaan, sang anak akhirnya bisa berkelana dan menjadi saksi peninggalan sejarah di segala penjuru dunia.
Dari cerita itu, ayahku kembali meyakinkanku bahwa lebih baik punya hobi astronomi ketimbang menjadi astronom. Dengan kuliah ekonomi aku diharapkan dpt lebih mudah mengais rejeki dan mewujudkan cita-cita dengan pergi ke Amerika, berkunjung ke NASA kemudian naik Concorde ke Perancis. Konon pesawat ini kecepatannya lebih dari suara, sehingga aku bisa merasakan setidaknya setengah dari sensasi menjadi seorang astronot. Tapi apa boleh dikata, belum juga sempat aku menabung untuk pergi ke Amerika, Concorde sudah dipensiunkan di akhir tahun 2003.
Chapter 2
Pada suatu siang aku mendengar kabar, suamiku harus melakukan audit di salah satu anak perusahaan yang bertempat di Texas US. Timbul keinginan untuk menyusul. Alhamdulillah Allah mencukupkan rejeki dan ndilalahnya dari kantor dapat extra cuti, jadilah aku berencana untuk bergabung ke US tanggal 16 April 2011 disaat tugas suami sudah usai. Dan perjuanganpun dimulai.
Pembuatan Paspor dan Visa
7 Maret 2011.
Baru sadar kalau pasporku sudah expired. Belum lagi aku berencana membawa si kecil untuk turut serta supaya tetap mendapatkan asupan ASI disana. So, segala dokumen harus dipersiapkan termasuk membuat akta lahir anakku yang kelupaan belum dibuat.
17 Maret 2011
Setelah cukup lama tertunda karena menunggu akta lahir anakku selesai diproses, akhirnya dokumen pengajuan pasporpun siap untuk dikirim ke salah satu “agen” paspor di Kantor Imigrasi TB Simatupang Jakarta. Supaya tidak bolak balik, sekaligus kedua anak aku daftarkan. Ternyata paspor anak saat ini sudah terpisah dari orang tua, sehingga biayanya jadi 3x lipat untuk kita bertiga.
18 Maret 2011
Sesi pemotretan dimulai. Kami datang ke kantor imigrasi di sore hari bersama kedua anak dengan harapan disana mendapat tempat tunggu yang memadai. Ternyata tidak! Kami harus parkir di restoran sebelah karena tempat parkir di kantor Imigrasi penuuuh sekali, dan menunggu di mobil untuk beberapa saat. Menjelang nomer antri kami akan dipanggil kamipun memasuki ruangan kantor dan naik ke lantai 2. Ruangan dengan beberapa kursi tunggu menjadi sangat tidak nyaman karena sesak dengan para aplikan dan AC di yang berasal dari lt.1 terlalu lemah untuk menjangkau ke lantai diatasnya, belum lagi ditambah dengan asap rokok beberapa orang dengan santainya ngepul didalam ruangan (gimana nih Foke, perlu dipampang ga fotonya di media?). Dengan muka demek dan tangisan lelah anak-anak kitapun masuk ke ruang foto. Ternyata memotret anak butuh kesabaran luar biasa. Salut untuk kesabaran petugas fotonya.
23 Maret 2011
Setelah paspor dan semua dokumen pendukung siap, saatnya mengajukan visa ke kedutaan Amerika. Sebenernya agak nekat jg baru ngajuin sebulan sebelum rencana keberangkatan. Beberapa menyarankan kita untuk apply visa setidaknya 3 bulan sebelumnya untuk mengantisipasi antrian jadwal wawancara dan belum lagi kalau ada hal-hal yang belum lengkap sehingga kita harus bolak balik menjadwalkan ulang wawancara di kedutaan.
Untuk pendaftaran kita harus masuk ke website ini: https://ceac.state.gov/GenNIV/ dan mengisi formulirnya secara online. Namun sebelum mengisi, kita perlu mempersiapkan foto khusus untuk diupload ke situs tsb dan 1 hasil cetak yang nanti akan dibawa saat wawancara di kedutaan. Beberapa studio foto (seperti di jalan sabang) sudah cukup faseh dengan pengaturan foto yang dipersyaratkan untuk pengajuan visa US yaitu foto berwarna ukuran 5 x 5 cm dengan latar belakang putih (tidak boleh warna lain) serta beberapa aturan komposisi dan persyaratan lainnya yang harus dipatuhi. Jangan coba-coba iseng dengan motret sendiri, karena sekali tidak sesuai, pada saat wawancara anda akan disuruh pulang untuk foto ulang.
Bersambung..

Paspor


Syarat Membuat Paspor

25 10 2007 Berikut info buat yang mo melakukan perjalanan ke luar negeri. Tulisan di halaman ini mengutip dari situs resmi Ditjen Imigrasi.
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.08-IZ.03.10 Tahun 2006 pada tanggal 31 Agustus 2006, maka Sejak tanggal 1 September 2006 Setiap WNI dapat mengajukan permohonan pembuatan SPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia/paspor) di Kantor Imigrasi seluruh Indonesia tanpa terikat oleh bukti domisili yang tertera di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berbeda dengan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi sebelumnya yang menyatakan bahwa pembuatan paspor harus berdasarkan bukti domisili pemohon yang tertera di dalam KTP. Namun dengan ditetapkannya peraturan ini WNI yang memegang KTP Tangerang dapat mengajukan pemohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi mana saja di seluruh Indonesia, seperti Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Kantor Imigrasi Bandar Lampung, bahkan Kantor Imigrasi Medan. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari penerapan pembuatan paspor dengan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik yang telah terbukti dapat mencegah terjadinya kepemilikan paspor ganda.

Pembuatan/Permohonan Paspor:
Permohonan Paspor Biasa / SPLP dilakukan dengan mengisi formulir yang telah ditentukan (Perdim 11), dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:
1. Keterangan Identitas Diri, berupa :
Bukti domisili, berupa:
WNI di Indonesia: KTP / Resi Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga (KK) / keterangan bertempat tinggal dari Kecamatan.
WNI di Luar Indonesia: Tanda Penduduk negara setempat atau bukti/petunjuk/keterangan ijin yang menunjukkan pemohon bertempat tinggal di negara tersebut
Bukti Identitas Diri, berupa:
Akte kelahiran atau Akte perkawinan/Surat nikah atau Ijasah atau Surat baptis. Surat ijin dari instansi berwewenang, bagi yang akan bekerja di LN.
2. Surat ijin dari instansi berwewenang, bagi yang akan bekerja di LN
3. Paspor lama, bagi pemohon yang telah memiliki paspor.
4. Surat ijin dari instansi yang bersangkutan bagi Pegawai Negeri Sipil

Biaya Paspor:
Paspor 48 hal : Rp. 270.000,- dengan rincian :
- Blanko paspor : Rp. 200.000,-
- Biaya foto : Rp. 55.000,-
- Biaya sidik jari : Rp. 15.000,-
Paspor 24 hal. : Rp. 120.000,- dengan rincian :
- Blanko paspor : Rp 50.000,-
- Biaya foto : Rp. 55.000,-
- Biaya sidik jari : Rp. 15.000,-
Progres Paspor : 3-5 hari kerja dan saat ini tidak dikenal adanya perpanjangan paspor.
Perpanjangan paspor sama dengan membuat paspor baru.

Penggantian paspor RI yang hilang/rusak:
  • Penggantian paspor yang hilang/rusak, dilaksanakan setelah melalui Berita Acara Pemeriksaan, dan mendapat persetujuan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan HAM dalam hal ini Koordinator Urusan Keimigrasian.
  • Apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya unsur kecerobohan atau kelalaian, disertai alasan yang tidak dapat diterima , pemberian paspor dapat ditangguhkan selama 6 (enam) bulan sampai paling lama 2 (dua) tahun.
  • Apabila paspor hilang/rusak di luar negeri, laporlah segera kepada Perwakilan RI di luar negeri, untuk mendapat penggantian berupa :
Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang berlaku 6 (enam) bulan untuk 1 (satu) kali perjalanan pulang ke Indonesia, setelah melalui Berita Acara Pemeriksaan, atau
Paspor RI pengganti setelah melalui Berita Acara Pemeriksaan serta memperoleh data dari Direktorat Jenderal Imigrasi atau Perwakilan RI yang mengeluarkan paspor lama, atau Kantor Imigrasi yang mengeluarkan paspor lama, apabila anda masih akan mengadakan perjalanan ke negara lain. Untuk penggantian paspor yang hilang/rusak, dikenakan biaya tambahan sebagai berikut :
- Paspor RI pengganti paspor RI yang hilang/rusak karena kejadian yang tak terhindarkan Rp. 100.000,-
- Paspor RI pengganti paspor RI yang hilang / rusak karena kelalaian Rp. 400.000,-
KANTOR IMIGRASI JAKARTA & TANGERANG
  • JL. BOULEVARD BARAT A4 NO. 80 JAKARTA UTARA Telp. 021-45840542. Fax. 021-45840527
  • JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN TARUNA TANGERANG Telp. 021-55790871, 55790872. Fax. 021-55771874
  • JL. BEKASI TIMUR RAYA NO. 169, JAKARTA TIMUR Telp. 021-8503896, 8509104. Fax. 021-5809105
  • JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO. 207, JAKARTA SELATAN Telp. 021-7996334, 7996340. Fax. 021-79192883
  • JL. MERPATI BLOK B12 NO. 3 KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT Telp. 021-6541209, 6541211. Fax. 021-6541210, 6541213
  • JL. POS KOTA NO. 4 JAKARTA BARAT Telp. 021-6904795. Fax. 021-6930544