link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Senin, 04 April 2011

Pittsburgh

Akhir Pekan di Pittsburgh dan Cleveland
Phie-Midstate dan Nieky-Ohio

Halooo Kokiers around the world...apa kabar semuanya? Semoga semua selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera ya.
Sudah lama banget tidak nulis di Koki, tidak ada ide aja kecuali sharing nulis resep dan foto-foto di album Facebook saja hehehe...


Sebelum musim panas berakhir tahun ini saya memang berniat melakukan perjalanan ke luar kota lagi, mumpung udara masih cerah jadi enak buat jalan-jalan dan cuci mata. Setelah tertunda beberapa kali akhirnya saya dan bapaknya Embem memutuskan ke Pittsburgh, PA dan sekalian mampir ke tempat mpok Nieky yang ada di state sebelah tidak jauh dari kota Pittsburgh.
Waktu sudah dapat kepastian booking hotel di Pittsburgh saya kontak si mpok kalau dua minggu lagi kami mau berkunjung dan doi setuju untuk ketemuan sekalian titip belanjaan dari toko Vietnam langganan saya karena di kota saya emang lengkap banget bumbu-bumbu Indonesianya. Sebenarnya kenal mpok Nieky sih udah dari awal tahun lalu, malah si mpok yang baik hati ini tahun lalu waktu mudik nawarin ngebawain titipan minyak telon dan gelang kaki buat si Embem dari mama saya di kampung. Jadilah selama ini kami ‘berbisnis’ titipan, saya nitip paket dan dia nitip bumbu-bumbu dari kota saya hehehe...pertama sih dulu mpok Nieky nyari minyak tawon yang apesnya di tempat saya tidak ada juga, akhirnya dia pake sarung tinju sebagai solusi berkebun tanpa digigit serangga hihihi....
Waktu sebelum ke Pittsburgh dia sudah wanti-wanti ke saya kalau lagi banyak construction di Pittsburgh, banyak jalan satu arah yang bikin GPS pun jadi bolot. Dannn... memang betul sekali, sampai di Pittsburgh malam pertama kami disasarin ke banyak tempat, katanya suruh lewat exit 3 tapi di papan jalan adanya exit 57. Kata GPS suruh belok kanan laaah sepanjang jalan ditutup tembok mau belok ke mana dooong...! Pusying deh pusying...akhirnya hanya mengandalkan insting saja dan terbukti lebih manjur hehehe.

 
Hari pertama sebelum masuk kota Pittsburgh kami berencana ikut scenic railroad tour di Kiski Junction naik kereta mengelilingi danau, sungguh sayang baru 15 menit kereta berjalan ada pemberitahuan pohon besar tumbang yang menghalangi rel KA jadinya kereta pun mundur berbalik arah ke atas danau yang seharusnya kami lewati di rute pulang, setelah itu KA kembali ke stasiun awal dengan pemberitahuan akan berjalan lagi kira-kira 1 jam kemudian tapi kami memutuskan tidak ikut lagi karena udara panas sekali waktu itu (sekitar 95 F) ada susu dan makanan di mobil (meskipun kami bawa cooler tetap saja takut rusak susunya) dan si Embem sudah seperti kepiting rebus dan mulai gatal-gatal.
Kecewa sih tapi untungnya uang kembali jadi agak lega juga, setelah itu langsung menuju kota Pittsburgh yang 1 jam jauhnya. Setelah beristirahat di hotel malamnya kami menuju cable car kuno yang terbuat dari kayu (Duquesne Incline beroperasi sejak 1877), naik ke bagian atas kota Pittsburgh (Grandview Avenue) melihat seluruh kota kelap-kelip lampunya bagus sekali dan banyak jembatan yang lampunya terang juga.
Oya, kota Pittsburgh ini dibelah 3 sungai yaitu Allegheny, Monongahela, dan Ohio Rivers sehingga menurut data ada 446 jembatan yang menghubungkan kota, gimana saya tidak nyasar-nyasar ya kaaannn?! Untuk menuju incline ini pun kami harus nyasar dulu 1 jam lebih karena menuruti GPS yang katanya belok kanan atau kiri nyatanya semua tanda itu dilarang belok...duuuuhhhh! Sempat putus asa juga sih mau tidak jadi naik cable car itu tapi sudah tanggung ya walaupun kesel hati tetap dicari sampai ketemu mana arah belokan yang benar meskipun harus putar-putar naik turun jembatan dulu.
Dari Grandview Avenue saya sempat foto stadion tim football The Steelers, Heinz Field, buat oleh-oleh mbak Chrissy di CA sana, sungguh sayang kamera bukan DSLR jadinya kurang jelas maka saya ulang besoknya waktu masih senja berharap lebih jelas tapi apa daya senja esoknya hujan dan kabut, tetap tidak jelaaasss! Ya sudah besok-besok mbak Chrissy main ke Pitssburgh aja deh ya hehehe...


Bermodal nyasar di malam pertama maka perjalanan hari kedua kami lebih banyak mengandalkan insting saja, dan karena sudah nyasar bolak-balik itu jadinya kami tahu jangan belok sini atau sana hehehe....akhirnya yang dinanti ketemu juga, kami ke kebun binatang dan museum anak-anak. Di Pittsburgh Zoo kami melihat beberapa spesies asal Indonesia seperti komodo (sebenarnya ibunya si komodo yang asal Indonesia, pemberian Presiden Soeharto ke Presiden Ronald Reagan di tahun 1988, sementara komodo yang di bonbin ini sudah kelahiran Amerika hehehe), orangutan, beberapa spesies ikan seperti gurami dan ikan yang saya lupa namanya ingatnya di papan tulisannya berasal dari air tawar sekitar pulau Jawa dan Kalimantan.

Puas di bonbin kami menuju Children’s Museum yang isinya banyak permainan anak-anak, sayang si Embem sudah kecapean dia tidak terlalu menikmati di museum karena lebih banyak tidur di stroller. Sempat main di studio lukis sih sebelum museum tutup, belepotan tidak karuan... kertas sudah selesai dilukis terus gantian melukis wajahnya sendiri hehehe.

Pulang dari museum kami mampir ke Primanti Bros yang menurut Travel Channel adalah 1 of 5 Best Sandwich in USA tapi menurut kami sih tidak enak hehehe...isinya daging burger/sausage dikasi keju, french fries-cole slaw-tomat jadi satu. tidak bakal balik lagi deeeehhhh! Karena sandwich kami tidak habiskan akhirnya mampir ke restoran Vietnam saja makan mie bakso dan spring roll setelah kami putar-putar kota dulu sehabis dari Primanti Bros. Makan mie bakso jauh lebih nendang daripada sandwich yang tidak enak hihihi...dasar perut tidak bisa bohong!

Hari Minggu pagi sehabis breakfast dan check out hotel kami melanjutkan perjalanan ke Ohio tempat mpok Nieky yang sudah menunggu kami di rumahnya yang asri. Disambut dengan gonggongan si Max yang ramah, pas kebetulan juga sudah siang kami disuguhi martabak dan brownies yang enak banget, sumpeeee...sampai saya tidak malu-malu nambah lagi dan akhirnya dibungkusin sama si mpok hihihi... makasih banget ya Niek, dikau lagi puasa tapi sempetin bikin buat kami. Sungguh saya kagum deh dengan dapurnya mpok Nieky yang habis direnovasi berdua suaminya hasil mantengin DIY Network tuh, apalagi halaman belakang yang luas langsung ke lapangan golf. Sejauh mata memandang hanya hamparan hijau yang benar-benar fresh! Ternyata mpok Nieky nih rajin berkebun lho, saya dibagi timun dan daun bawang sementara tomat dan cabenya masih hijau-hijau belum masak. Waaahh senangnyaaa...sampai si Embem pun ikut sibuk ngintil ke kebun.

Setelah ngobrol-ngobrol kami akhirnya memutuskan ke Cleveland yang jaraknya 1 jam dari rumah Nieky. Kami jalan-jalan di pusat kotanya dan mampir ke Rock and Roll Museum Hall of Fame tapi hanya di arena yang gratisnya saja, itupun sudah puassssss banget bisa foto sama motor Harley-nya Bon Jovi yang dia pakai di video klip Miracle.



Setelah dari Hall of Fame kami jalan ke pinggir danau Erie yang berbatasan dengan Canada, angin waktu itu kencang sekali dan udara pun mendung tidak bawa jaket buat nutupin si Embem jadi harap-harap cemas semoga dia tidak masuk angin.

Kami lanjut jalan ke downtown yang banyak bangunan antik/kuno dan patung-patung besar. Mungkin hari itu Minggu jadi lalu lintas sepi sekali tapi homeless banyak aja deh yang mintain duit. Sebagai penutup hari kami makan malam di Hard Rock Cafe-nya Cleveland the Tower City dan lagi-lagi seneng deh ada gitar hitamnya Bon Jovi nempel di dinding lengkap dengan tanda tangannya hehehe. Bon Jovi i lop yu puuuuuuuuullll!
Kami ngedrop mpok Nieky (abis ojeknya Cun lagi sibuuuuuuukkk mulu, keknya sih tidak PD mau dicarter sama yang semanis mpok Nieky hihihi) di rumahnya jam 10.15 PM dan ngobrol sebentar dengan suaminya sudah ‘nyulik’ bininya dibawa ke Cleveland hehehe. Mpok Nieky sih nawarin kami bermalam tapi kami ada appointment tidak bisa ditunda untuk hari Senin siang jadinya jam 11 malam kami jalan pulang ke kota kami dan sampai rumah dengan selamat jam 4 subuh.
Seneng banget jalan-jalan ini, lihat-lihat kota lain dan ketemu mpok Nieky yang baik hati dan tidak sombong. Sampai jumpa lagi ya Niek... terima kasih waktunya plus oleh-olehnya 1 jar homemade hot peppers!

Bye Kokiers..sampe ketemu lagi di artikel jalan-jalan berikutnya.
Note:
Sumber foto Heinz Field & Pittsburgh: Wikipedia

Mont Blanc, Chamonix (part I)

Mont Blanc, Chamonix (part I)
Fabiola - Belanda
Ini adalah cerita perjalanan kami ketika hendak kembali ke Belanda. Kami sempat mampir ke Montreux, Swiss, dan melakukan wisata agri di Italia

Perjalanan yang dari Il-Caggio, Italia, semula lancar-lancar saja sesuai dengan rencana. Tapi 30 menit menjelang tiba di tujuan, kami harus mengalami macet selama tiga jam di tunnel Monte Bianco-Italia (Tunnel Mont Blanc). Pasalnya hanya beberapa mobil saja yang diijinkan melewati terowongan Monte Bianco pada saat bersamaan untuk menghindari kecelakaan fatal. Kecepatan mobil yang diperbolehkan juga hanya 70 km per jam. Sangat rendah! Tak heran, ratusan mobil mengantri karenanya. Pada saat menunggu antrian, aku melihat secercah cahaya di balik salah satu puncak pegunungan, langsung aku ambil kamera aspret-ku untuk mengabadikannya.
Menjelang jam delapan malam, akhirnya kami tiba di hotel yang sudah kami booking, di desa Les Houches, tak jauh dari Chamonix. Begitu check-in antar barang ke kamar, langsung kami menuju ke restaurant hotel. Rasa lapar tak dapat lagi di tahan. Kami segera memesan makanan. Untuk si kecil cukup menu anak-anak (Chicken Nugget dan French Fries), untuk sang suami Beef Tournado dan untukku si bebek dengan saus Port. Sayangnya, bebek yang kupesan cukup alot, terlalu lama dimasak. Sudahlah…yang penting perut terisi!
Kali ini, kami menyempatkan beberapa hari untuk menikmati alam terbuka di daerah pegunungan Alpen. Pegunungan yang melintang melintasi beberapa negara, Swiss, Italia, Perancis, Jerman, Austria, Slovenia, dan Liechtenstein. Puncak tertinggi pegunungan Alpen berada di belahan barat dikenal sebagai Mont Blanc (4810.45 m). Kota ini terletak di wilayah negara Perancis. Karena keasrian dan keindahan Mont Blanc, kami kembali mengunjunginya. Pada kesempatan kedua ini si kecil ikut serta.

 Chamonix mulai dikenal banyak orang semenjak kota ini menjadi penyelenggara pertama Olympiade musim dingin pada 1924. Kota kecil ini memiliki banyak fasilitas untuk liburan atau olah raga musim dingin. Tak hanya musim dingin, Chamonix juga terlihat sangat indah pada musim panas terutama dengan latar belakang Mont Blanc. Saat musim kemarau, gunung putih abadi ini bahkan tetap memiliki salju.
Pagi hari, matahari masih malu-malu menunjukan kekuatan sinarnya. Kami sudah tiba di tengah kota Chamonix. Suasana belum terlalu ramai! Udara masih terasa segar membuat kami semangat untuk berkeliling menyusuri kota. Sesekali terdengar rengekan si kecil minta digedong ketika ia merasa kelelahan.
  Bunga beraneka warna memeriahkan suasana kota yang dipenuhi bangunan-bangunan khas. Gemericik aliran sungai yang membelah pusat kota mengiringi langkah kami menyusuri kota. Keasrian ini membuat kami menyadari indahnya karunia alam.
Menjelang siang hari, kami memutuskan untuk mencapai salah satu puncak gunung. Ada beberapa pilihan yang bisa diraih dari sini, tapi aku hanya mengetahui dua tujuan, yaitu Aguille du midi atau Le Brévent. Apabila ingin lebih dekat ke Glacier Mont Blanc, puncak Aiguille du Midi yang berada 3842 meter di atas permukaan laut menjadi pilihan. Akhirnya kami memutuskan ke puncak ke Le Brévent yang berada 2525 m di atas permukaan laut. Pertimbangannya, kami akan melihat Mont Blanc sebagai pemandangan di seberang.
Untuk mencapai Le Brévent, kami harus melalu Les Praz yang tingginya 1060 m di atas permukaan laut dengan cable car. Tiket kereta gantung berkapasitas maksimal enal orang ini dapat dibeli satu arah atau pulang-pergi, hanya sampai Les Praz atau kembali ke Le Brevent. Tentu saja kami memembeli tiket pulang pergi. Banyak wisatawan yang merasa kuat secara fisik hanya membeli tiket satu arah. Mereka memilih pulang dengan menuruni gunung. 
Perjalanan dengan cable car menuju perhentian pertama di Les Praz cukup mencekam buat aku. Maklum saja, aku sedikit takut akan ketinggian. Rupanya, anak pertamaku merasakan hal sama. Pertama kali naik cable car membuat mukanya tegang sekali!
Begitu sampai di “halte” pertama, udara dingin langsung menyambut kami. Kontan saja, jaket-jaket yang sudah dipersiapkan segera kami gunakan. Sambil melihat suasana pegunungan di Le Praz, kami berjalan menuju cable car yang lebih besar. Kereta gantung ini bisa mengantar 20 orang sekaligus ke puncak Le Brevent. Dalam perjalanan, kami melihat dua orang pendaki gunung sedang menuju puncak yang sama.

Jarak antara Le Praz dan le Brevent cukup jauh membuat hati deg-degan dan pikiran ngelantur. Bagaimana kalau kabelnya putus? Bagaimana kalau kereta berhenti di tengah-tengah dan kita terkatung-katung? Kereta gantung dari puncak Les Praz menuju ke Le Brévent berjalan di atas kabel berdiameter besar dan dihubungkan oleh dua penopang, seperti penopang jemuran baju. Konstruksi kereta gantung dengan kabel yang begitu kuat da besar membuat aku sangat takjub.

Perjalanan ke Mont Blanc berlanjut ke bagian dua.......

Mont Blanc, Chamonix (Part II)

Mont Blanc, Chamonix (Part II)
Fabiola - Belanda
 Kokiers bisa membaca bagian pertama perjalanan kami ke Mont Blanc di sini
Setibanya di tujuan, udara semakin dingin. Wuaah....jaket jeansku semakin tak sanggup menahan udara dingin seperti ini. Kalau saja matahari muncul memancarkan sinarnya, udara tidak akan sedingin ini. Begitulah jika sang surya tertutup awan yang tebal.
 Di puncak Le Brevent, aku merasa seakan-akan berada di negeri awan. Awan terletak hampir sejajar dengan mata. Sejauh mata memandang hanya terlihat pegunungan hijau yang permai dihiasi dengan langit biru dengan gerombolan awan-awan putihnya. Betul-betul negeri di atas awan....
Dengan mengalihkan pandangan ke seberang, kami melihat Mont Blanc begitu jelas. Gunung putih ini begitu cantik dnegan hiasan glacier-nya. Sayang, kumpulaj awan-awan putih sedikit menutupi puncaknya sekalipun cuaca cukup cerah. Biarpun demikian, kami puas sekali dengan apa yang kami lihat. Yang penting tidak hujan! Terbayang kalau cuaca saat itu tidak mendukung, kami hanya bisa melihat warna abu-abu mendominasi pemandangan.

Tak terasa jam sudah menunjukan waktu makan siang. Kami pun berhenti sejenak untuk sekedar mengisi perut dengan bekal sudah kami persiapkan dari penginapan. Setelah bensin perut terisi, energi kembali fullcharged. Langkah menuju ke negeri di awan berlanjut. Pandangan mata tertuju ke bawah, badan gunung diselimuti gundukan saju yang tidak meleleh.
Selama pendakian, kami selalu ingat untuk berhati-hati. Tanah yang kami tapaki bukan sekedar tanah biasa tetapi tanah bercampurkan dengan batu-batu alam. Kalau jatuh...auwwwsakit bener. Aku harus ekstra hati-hati terkait dengan sepatu yang aku gunakan. Aku sudah disarankan untuk memakai sepatu olahraga. Namun, aku bersikeras untuk menggunakan sepatu terbuka, dengan alasan trendy dan modis. Suamiku tinggal menertawakan dengan getir kekeraskepalaanku ini.
  
Puas berkeliling di negeri awan, membuat perut kami cepat terasa lapar. Kami mencari restoran untuk sekedar menikmati semangkuk sup yang panas. Tapi, kami kecewa sekali. Sup Bawang yang notabene berasal dari Perancis sungguh jauh di luar nikmat yang kami bayangkan...

Tak lama kemudian kembali kami ke cable car untuk kembali ke pusat kota Chamonix. Kota di tengah lembah pegunungan ini makin padat dengan manusia seiring dengan teriknya sengatan matahari. Kafé-kafé makin dipenuhi oleh pelanggan, baik yang sedang menikmati makan siang atau sekedar meneguk bir dingin. Waktu menjelang sorepun kami habiskan di tengah kota dan tak lupa jeprat sana jepret sini dengan kami aspretku sebagai kenangan sekali lagi akan indahnya kota.
     
Sampai jumpa Chamonix! Suatu hari kami akan kembali lagi…

Pittsburgh

Akhir Pekan di Pittsburgh dan Cleveland
Phie-Midstate dan Nieky-Ohio

Halooo Kokiers around the world...apa kabar semuanya? Semoga semua selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera ya.
Sudah lama banget tidak nulis di Koki, tidak ada ide aja kecuali sharing nulis resep dan foto-foto di album Facebook saja hehehe...


Sebelum musim panas berakhir tahun ini saya memang berniat melakukan perjalanan ke luar kota lagi, mumpung udara masih cerah jadi enak buat jalan-jalan dan cuci mata. Setelah tertunda beberapa kali akhirnya saya dan bapaknya Embem memutuskan ke Pittsburgh, PA dan sekalian mampir ke tempat mpok Nieky yang ada di state sebelah tidak jauh dari kota Pittsburgh.
Waktu sudah dapat kepastian booking hotel di Pittsburgh saya kontak si mpok kalau dua minggu lagi kami mau berkunjung dan doi setuju untuk ketemuan sekalian titip belanjaan dari toko Vietnam langganan saya karena di kota saya emang lengkap banget bumbu-bumbu Indonesianya. Sebenarnya kenal mpok Nieky sih udah dari awal tahun lalu, malah si mpok yang baik hati ini tahun lalu waktu mudik nawarin ngebawain titipan minyak telon dan gelang kaki buat si Embem dari mama saya di kampung. Jadilah selama ini kami ‘berbisnis’ titipan, saya nitip paket dan dia nitip bumbu-bumbu dari kota saya hehehe...pertama sih dulu mpok Nieky nyari minyak tawon yang apesnya di tempat saya tidak ada juga, akhirnya dia pake sarung tinju sebagai solusi berkebun tanpa digigit serangga hihihi....
Waktu sebelum ke Pittsburgh dia sudah wanti-wanti ke saya kalau lagi banyak construction di Pittsburgh, banyak jalan satu arah yang bikin GPS pun jadi bolot. Dannn... memang betul sekali, sampai di Pittsburgh malam pertama kami disasarin ke banyak tempat, katanya suruh lewat exit 3 tapi di papan jalan adanya exit 57. Kata GPS suruh belok kanan laaah sepanjang jalan ditutup tembok mau belok ke mana dooong...! Pusying deh pusying...akhirnya hanya mengandalkan insting saja dan terbukti lebih manjur hehehe.

 
Hari pertama sebelum masuk kota Pittsburgh kami berencana ikut scenic railroad tour di Kiski Junction naik kereta mengelilingi danau, sungguh sayang baru 15 menit kereta berjalan ada pemberitahuan pohon besar tumbang yang menghalangi rel KA jadinya kereta pun mundur berbalik arah ke atas danau yang seharusnya kami lewati di rute pulang, setelah itu KA kembali ke stasiun awal dengan pemberitahuan akan berjalan lagi kira-kira 1 jam kemudian tapi kami memutuskan tidak ikut lagi karena udara panas sekali waktu itu (sekitar 95 F) ada susu dan makanan di mobil (meskipun kami bawa cooler tetap saja takut rusak susunya) dan si Embem sudah seperti kepiting rebus dan mulai gatal-gatal.
Kecewa sih tapi untungnya uang kembali jadi agak lega juga, setelah itu langsung menuju kota Pittsburgh yang 1 jam jauhnya. Setelah beristirahat di hotel malamnya kami menuju cable car kuno yang terbuat dari kayu (Duquesne Incline beroperasi sejak 1877), naik ke bagian atas kota Pittsburgh (Grandview Avenue) melihat seluruh kota kelap-kelip lampunya bagus sekali dan banyak jembatan yang lampunya terang juga.
Oya, kota Pittsburgh ini dibelah 3 sungai yaitu Allegheny, Monongahela, dan Ohio Rivers sehingga menurut data ada 446 jembatan yang menghubungkan kota, gimana saya tidak nyasar-nyasar ya kaaannn?! Untuk menuju incline ini pun kami harus nyasar dulu 1 jam lebih karena menuruti GPS yang katanya belok kanan atau kiri nyatanya semua tanda itu dilarang belok...duuuuhhhh! Sempat putus asa juga sih mau tidak jadi naik cable car itu tapi sudah tanggung ya walaupun kesel hati tetap dicari sampai ketemu mana arah belokan yang benar meskipun harus putar-putar naik turun jembatan dulu.
Dari Grandview Avenue saya sempat foto stadion tim football The Steelers, Heinz Field, buat oleh-oleh mbak Chrissy di CA sana, sungguh sayang kamera bukan DSLR jadinya kurang jelas maka saya ulang besoknya waktu masih senja berharap lebih jelas tapi apa daya senja esoknya hujan dan kabut, tetap tidak jelaaasss! Ya sudah besok-besok mbak Chrissy main ke Pitssburgh aja deh ya hehehe...


Bermodal nyasar di malam pertama maka perjalanan hari kedua kami lebih banyak mengandalkan insting saja, dan karena sudah nyasar bolak-balik itu jadinya kami tahu jangan belok sini atau sana hehehe....akhirnya yang dinanti ketemu juga, kami ke kebun binatang dan museum anak-anak. Di Pittsburgh Zoo kami melihat beberapa spesies asal Indonesia seperti komodo (sebenarnya ibunya si komodo yang asal Indonesia, pemberian Presiden Soeharto ke Presiden Ronald Reagan di tahun 1988, sementara komodo yang di bonbin ini sudah kelahiran Amerika hehehe), orangutan, beberapa spesies ikan seperti gurami dan ikan yang saya lupa namanya ingatnya di papan tulisannya berasal dari air tawar sekitar pulau Jawa dan Kalimantan.

Puas di bonbin kami menuju Children’s Museum yang isinya banyak permainan anak-anak, sayang si Embem sudah kecapean dia tidak terlalu menikmati di museum karena lebih banyak tidur di stroller. Sempat main di studio lukis sih sebelum museum tutup, belepotan tidak karuan... kertas sudah selesai dilukis terus gantian melukis wajahnya sendiri hehehe.

Pulang dari museum kami mampir ke Primanti Bros yang menurut Travel Channel adalah 1 of 5 Best Sandwich in USA tapi menurut kami sih tidak enak hehehe...isinya daging burger/sausage dikasi keju, french fries-cole slaw-tomat jadi satu. tidak bakal balik lagi deeeehhhh! Karena sandwich kami tidak habiskan akhirnya mampir ke restoran Vietnam saja makan mie bakso dan spring roll setelah kami putar-putar kota dulu sehabis dari Primanti Bros. Makan mie bakso jauh lebih nendang daripada sandwich yang tidak enak hihihi...dasar perut tidak bisa bohong!

Hari Minggu pagi sehabis breakfast dan check out hotel kami melanjutkan perjalanan ke Ohio tempat mpok Nieky yang sudah menunggu kami di rumahnya yang asri. Disambut dengan gonggongan si Max yang ramah, pas kebetulan juga sudah siang kami disuguhi martabak dan brownies yang enak banget, sumpeeee...sampai saya tidak malu-malu nambah lagi dan akhirnya dibungkusin sama si mpok hihihi... makasih banget ya Niek, dikau lagi puasa tapi sempetin bikin buat kami. Sungguh saya kagum deh dengan dapurnya mpok Nieky yang habis direnovasi berdua suaminya hasil mantengin DIY Network tuh, apalagi halaman belakang yang luas langsung ke lapangan golf. Sejauh mata memandang hanya hamparan hijau yang benar-benar fresh! Ternyata mpok Nieky nih rajin berkebun lho, saya dibagi timun dan daun bawang sementara tomat dan cabenya masih hijau-hijau belum masak. Waaahh senangnyaaa...sampai si Embem pun ikut sibuk ngintil ke kebun.

Setelah ngobrol-ngobrol kami akhirnya memutuskan ke Cleveland yang jaraknya 1 jam dari rumah Nieky. Kami jalan-jalan di pusat kotanya dan mampir ke Rock and Roll Museum Hall of Fame tapi hanya di arena yang gratisnya saja, itupun sudah puassssss banget bisa foto sama motor Harley-nya Bon Jovi yang dia pakai di video klip Miracle.



Setelah dari Hall of Fame kami jalan ke pinggir danau Erie yang berbatasan dengan Canada, angin waktu itu kencang sekali dan udara pun mendung tidak bawa jaket buat nutupin si Embem jadi harap-harap cemas semoga dia tidak masuk angin.

Kami lanjut jalan ke downtown yang banyak bangunan antik/kuno dan patung-patung besar. Mungkin hari itu Minggu jadi lalu lintas sepi sekali tapi homeless banyak aja deh yang mintain duit. Sebagai penutup hari kami makan malam di Hard Rock Cafe-nya Cleveland the Tower City dan lagi-lagi seneng deh ada gitar hitamnya Bon Jovi nempel di dinding lengkap dengan tanda tangannya hehehe. Bon Jovi i lop yu puuuuuuuuullll!
Kami ngedrop mpok Nieky (abis ojeknya Cun lagi sibuuuuuuukkk mulu, keknya sih tidak PD mau dicarter sama yang semanis mpok Nieky hihihi) di rumahnya jam 10.15 PM dan ngobrol sebentar dengan suaminya sudah ‘nyulik’ bininya dibawa ke Cleveland hehehe. Mpok Nieky sih nawarin kami bermalam tapi kami ada appointment tidak bisa ditunda untuk hari Senin siang jadinya jam 11 malam kami jalan pulang ke kota kami dan sampai rumah dengan selamat jam 4 subuh.
Seneng banget jalan-jalan ini, lihat-lihat kota lain dan ketemu mpok Nieky yang baik hati dan tidak sombong. Sampai jumpa lagi ya Niek... terima kasih waktunya plus oleh-olehnya 1 jar homemade hot peppers!

Bye Kokiers..sampe ketemu lagi di artikel jalan-jalan berikutnya.
Note:
Sumber foto Heinz Field & Pittsburgh: Wikipedia

Tokyo Disneyland Halloween

Tokyo Disneyland during Halloween and Christmas
Bernadette – Tokyo

Hallo Semua ! Apa Kabaaarr??? semoga selalu sehat sentosa…
Tokyo Disneyland adalah salah satu tempat yang Nadette suka kunjungi buat melepas stress. Karena di sini, Nadette benar-benar bisa merasa lepas dari pikiran tentang pekerjaan dan yang lain-lain.. Yang penting MAINNNNN !!!!


Tahun lalu, Nadette menyempatkan diri mengunjungi Disneyland pas Halloween dan Natal. Bila ada kokiers yg berencana mau ke Jepang pada saat musim Halloween dan Christmas. Or ada rencana ke Disneyland. Semoga bisa memberikan sedikit info.

Sedikit Info tentang Tokyo Disneyland.
Tokyo Disney Resort terbagi menjadi 2 attraction park, yaitu : Disneyland dan DisneySea. DisneySea lebih ke tema permainan air dan lebih ditujukan untuk orang remaja ke dewasa. DisneySea hanya ada di Jepang saja..

Pada saat musim Halloween dan Natal, dekorasi di Disney Resort akan disulap menjadi penuh dengan hiasan Halloween dan Natal. Pada saat musim semi, akan banyak hiasan bunga-bunga. Pada saat bulan paskah, akan disulap dengan hiasan dengan tema paskah dan telur-telurnya. Pada musim panas, bila di DisneySea, akan ada banyak air yang bertebaran.Contoh : goofy yang membawa alat penyiram taman tetapi bukan siram ke bunga malah pengunjung yg disemprot air, atau Chip and Dale yang mengendarai kapal muter-muter dan menyemprotkan Jet Air ke pengunjung sekitarnya.


Ya, karena saya tidak membahas DisneySea, mari kembali ke Disneyland.


Disneyland dibagi menjadi beberapa wilayah dengan tema-tema berbeda yaitu :
  • World Bazaar
  • Fantasyland
  • Westernland
  • Critter Country
  • Toontown
  • Adventureland
  • Tomorrowland
Semua wilayah tersebut memiliki gaya bangunan yg berbeda-beda dan permainan yg berbeda. Seperti : Space mountain, star tours, Mickey house, Splash Mountain, Big Thunder Mountain, Haunted Mansion, It’s small world, pirates of Caribbean, dan lain-lain.

Untuk lebih detail silahkan klik ke link di bawah ini.
http://en.wikipedia.org/wiki/Tokyo_Disneyland_attraction_and_entertainment_history
http://greatrendyman.wordpress.com/2009/01/27/tokyo-disney-land-review/
Atraksi terbaru yg baru buka tahun lalu adalah monster.Inc. Di mana antrian untuk atraksi ini luar biasa panjangnya. (dari 3 kali ke Disneyland, tidak 1 kalipun pernah masuk…karena selalu kehabisan fast past ticket dan lamanya antrian biasa yang bisa mencapai 240menit !).
Selain permainan, ada juga parade di Disneyland. Parade ini tidak terdapat di DisneySea dimana sebagai gantinya di DisneySea terdapat pertunjukan di Air. Terdapat 3 parade (kurang lebih..) , yaitu 1 parade khusus sesuai season (halloween or natal or etc) , 1 parade disney yang menyajikan kendaraan-kendaraan sesuai dengan attraction yg ada di disneyland, 1 Disney Electrical Parade yg berlangsung jam 19:30 malam. Pada malam hari terdapat pertunjukan kembang api yang dilakukan di Disneyland tetapi bisa juga dinikmati dari DisneySea.

Tiket Disney Resort
Sekedar Informasi, tiket-tiket Disney Resort terdapat banyak jenis. Antara lain: (harga dibawah untuk one day pass)
Special Passport for Tokyo, Chiba, etc -> harga tiket hanya 4800 yen.
Family Passport -> Harga tiket lebih murah. (lupa harganya berapa..)
After 6 Passport -> Masuknya setelah jam 6 sore. Harga tiket 6500 yen untuk 2 orang (kalo ga salah inget...)
Employee Passport -> harga tiket di diskon 20% dari harga asli
Student Passport -> harga tiket 4800 yen. Pas bulan2 lg liburan sekolah, biasanya student passport ini dijual. (tinggal tunjukkan kartu pelajar saja ke penjualnya
Tiket normal à ini harganya 5800 yen
Bila anda jeli, bisa mendapat tiket yang murah.. selama ini hanya yang Employee Passport yang termurah dari yang pernah Bernadette beli.
Di convinient store atau di Disney Store yang ada di seluruh Jepang, suka dipasang poster promosi tiket Disney Resort. Jd silahkan buka mata, dan liat kesempatan yang ada untuk tiket murah!

Fast Past Ticket?
Ada beberapa atraksi di Disney Resort (disneyland dan disneySea) yang memberlakukan Fast Past Ticket. Fast Past adalah tiket yg biasanya bisa didapat di atraksi yg terkenal dan ramai. Dengan menggunakan fast past, anda bisa menghindari antrian yang lama dan panjang, dan langsung masuk lewat jalur cepat untuk dapat segera main atraksi tersebut. Cara mendapatkannya sangat gampang yaitu cukup memasukkan tiket Disney Resort anda ke mesin fast past, tiket Fast Past itu akan keluar dengan menyertakan jam kapan anda bisa masuk ke atraksi. Tiket Fast Past untuk atraksi yg berikutnya dapat diperoleh setelah beberapa selang waktu dari saat anda mendapatkan tiket Fast Past yg pertama (biasanya setelah 60menit – 90 menit).
Makan dan minum di Disney
Namanya juga tempat wisata, ya makanan dan minumannya juga harga untuk tempat wisata donk alias ga murah. Secara pengamatan pribadi, Disneyland mempunyai harga makanan lebih murah sedikit daripada DisneySea. Ada banyak tempat makanan dan jual minuman, jadi tidak perlu kawatir kehausan dan kelaparan. Yang perlu diperhatikan, tidak ada mesin penjual minuman di dalam park. Minuman dijual di gerobak-gerobak yang tersebar di mana saja.
Di Disney Resort ini dijual Pop Corn dengan berbagai rasa yaitu : Rasa asin, rasa kecap asin dan mentega, rasa karamel, rasa coklat, rasa kare, dan rasa lain2 nya. Silahkan mencoba!!
Selain itu, sepertinya Disney Resort tidak memperkenankan bawa makanan dari luar. Minuman dibolehkan. Tetapi asal anda taruh makanan tersebut di bagian bawah tas dan atasnya ditutupi apapun deh, pasti lolos dari pos pemeriksaan tas! (hemat..hemat..)

Halloween at Tokyo Disneyland
Bermula pada saat ada tiket ”khusus untuk wilayah Tokyo” yg hanya seharga 4800 yen (dari harga normal 5800 yen). Bernadette dan teman-teman langsung membeli tiket tersebut dan memutuskan untuk berkunjung ke Disneyland untuk melihat dekorasi dan suasana Halloween di Disneyland.
Untuk sampai ke Disneyland, Bernadette menggunakan kereta dan turun di stasiun Maihama. Dari situ, cukup jalan kaki sedikit untuk tiba di Disneyland. Bila ingin ke DisneySea, butuh naik Kereta monorail dengan harga sekali jalan 250 yen. (jalan kaki juga bisa, tapi agak sedikit jauh)
Karena datangnya pada saat ada libur 3 hari (sabtu,minggu,senin). Ternyata pengunjungnya …. SANGAT RAMAAAAAIII!!!  Beneran kaget pada saat turun dari kereta dari atas terlihat antrian yang sangaat panjang di gerbang jual tiket !!! Antrian ini merupakan yang paling parah yg pernah Bernadette alami selama datang ke Disney Resort.  Dimana baru lewat Pos pemeriksaan tas sudah ada antrian yang bukaaan main panjangnyaaaa menuju ke Tempat jual tiket.  Ini padahal baru jam 9:30 pagi. Menurut teman, karena terlalu ramainya, pada saat siang-siang, pintu gerbangnya ditutup (alias pengunjung tidak boleh masuk). Pintu itu dibuka kembali sekitar jam 5 sore.
Sekedar informasi :untuk masuk ke wilayah Disney ada 3 pos yang harus dilewati :
  • Pos pemeriksaan tas. Ini pos pertama terkadang ada setelah tempat jual tiket
  • Tempat jual Tiket 
  • Gerbang masuk ke Disney ( Pintu Tiket)
Setelah berhasil melewati 3 gerbang tersebut, tibalah di Disneyland !!












Natal Di Disneyland
Untuk Natal kemaren, Bernadette pergi ke Disneyland tanggal 23 Desember (pada saat hari ulang tahun Kaisar Jepang).
Kali ini menggunakan Tiket lain lagi yaitu Employee Passport alias tiket yang khusus untuk karyawan Disney Resort. Temannya dari sahabat Bernadette ada yang bekerja di kantor disney Resort. Jadi kami meminta tolong ke orang tersebut untuk membelikan tiket buat kami. Harga tiket didiskon 20% dari harga normal! Sehingga Cuma membayar 4640 yen !! (SUPER MURAH! )









Di bawah terdapat video yg direkam pada saat parade natal. Video ini hanya bagian akhir saja, yaitu saat pengunjung diminta untuk berdansa bareng demi memanggil salju turun.
http://www.youtube.com/user/sampahbusuks
Akhir kata, silahkan berkunjung !!!
Info lebih lanjut mengenai review setiap atraksi silahkan klik link di bawah :
http://greatrendyman.wordpress.com/2009/01/27/tokyo-disney-land-review/
Info tambahan diambil dari :
http://en.wikipedia.org/wiki/Tokyo_Disneyland_attraction_and_entertainment_history
Pictures by : Dokumen Pribadi & From Setivan_takodansu
Video from : Setivan_takodansu