link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Selasa, 05 April 2011

Traveler yang super Nekad.

The Naked Traveler yang super Nekad.
Posted by sindhiarta
Category:Books




Suatu pagi saya nonton O'Channel, presenternya Erwin Parengkuan
menampilkan seorang Backpacker perempuan bernama Trinity, dia
rupanya pengarang buku The Naked Traveler.
Samar-samar saya teringat kalau itu buku yang sempat di-banned
karena "ke-naked-annya".
Maka saya jadi menyimak, dan diakhir acara Trinity menyebut alamat
e-mailnya, saya langsung e-mail dia dan dikasih alamat blognya:
http://naked-traveler.com

Trinity bilang kalau bukunya sudah lepas banned sejak Januari 2008,
setelah ada beberapa cerita dalam bukunya yang di-cut.
"Promosi" gratis dan heboh itu rupanya mendongkrak penjualan,
dalam bukunya saya baca tertera kalau itu cetakan ke lima,
diterbitkan pertama kali Juni 2007.

Di bagian bawah cover depan buku yang berwarna biru - sederhana
tapi eye catching, ada tulisan:
"memikat. Ada kejujuran dalam mengungkapkan apa yang dirasakan,
tidak hanya yang dilihat " - Bondan Winarno, ketua milis wisata boga
Jalansutra, pembawa acara Wisata Kuliner Trans TV.

Saya tanya lagi ke Trinity, apakah dia anggota milis Jalansutra
karena kenal dengan pak Bondan, dijawab :
Sebenernya saya juga nggak kenal pak Bondan secara langsung.
Waktu blog saya mau dibukuin dan saya sedang cari endorser,
saya memang niat banget supaya pak Bondan mau meng-endorse
saya, karena dia adalah penulis favorit saya.
Seandainya saya bisa ketemu langsung dengan beliau, karena
selama ini hanya hubungan via email atau chat.
Saya lihat di blog bapak, bapak kenal beliau ya ?
Salam ya dari Trinity, saya pengen banget ketemu dia :)

Membaca bukunya saya mendapati betul kalau dia bercerita
dengan gaya apa adanya, boleh dikata tanpa tedeng aling-aling.
Tentu ini membuat seru apalagi kisahnya itu sekitar kegiatan
backpacker-an yang pastilah banyak sekali suka dukanya.

Boleh dikata Trinity tidak bercerita banyak tentang obyek wisata,
hampir semua ceritanya berkisar tentang hal-hal yang dialaminya
dalam persiapan dan perjalanannya - tapi justru disitulah
kekuatan ceritanya - seru sekali. Tidak terasa dalam sehari saja
buku setebal 279 halaman yang dibandrol seharga Rp.38.500,-
itu habis terbaca.
Tulisannya pendek-pendek sehingga ada 68 buah cerita, begitu
bervariasi dan asyik sekali dibacanya sehingga terasa sayang
untuk cepat-cepat meletakkan buku itu.

Entah beberapa kali saya tergelak sendirian, antara lain saat
Trinity bercerita tentang Cabin Crew - Pramugari Singapore
Airlines saking langsing-langsing ukuran pinggangnya mungkin
hanya selebar paha saya katanya.
Terus, pramugaranyanya cakep-cakep kayak penyanyi F4,
tapi dia penasaran dengan pramugara Royal Brunai, soalnya
paling cakep pun mukenye kayak B'Jah !

Trinity juga backpacker super nekad, bukan saja siap tidur
dimanapun, termasuk tidur di kursi maupun karpet airport,
juga nekad mulai dari pinjam kartu kredit orang yang ketemu
di airport agar temannya bisa masuk ke lounge bandara,
sampai berani tidur cewek sendirian bersama empat cowok
di hostel Auckland Central Backpackers.

Puncak kenekadannya adalah maksa masuk ke hutan angker
di pulau kecil dekat Sumbawa, padahal sudah dilarang keras
oleh penduduk setempat.
Niatnya keras ingin melihat air terjun dalam hutan itu , setelah
ketemu seorang kakek berambut putih yang menyarankan
dia tetap pergi, dengan dua temannya dia memasuki hutan.
Ternyata ada mahluk hitam menghadang, sehingga mereka
lintang pukang, dan kembali sambil merasa ada orang men-
colek2 dan me-manggil2 namanya, untung mereka tidak
menoleh dan dengan ketakutan jalan terus.
Menjelang gelap mereka tiba di kampung lagi, penduduk
sudah menanti mereka dengan cemas, karena sebenarnya
tidak ada satupun penduduk berani masuk ke hutan bekas
kerajaan Mataram yang sudah tenggelam itu.

Dijelaskan pula didalam hutan penuh hantu itu kalau ada
yang menoleh saat dipanggil namanya maka dia akan diajak
masuk ke kerajaan hantu dan tidak akan kembali lagi.
Trinity bilang dia berani karena tadinya ada kakek berambut
putih yang bilang boleh kesana, pak Lurah menjawab bahwa
didesa itu tidak ada kakek-kakek, karena dia yang paling tua
disitu dan juga disitu tidak ada yang berambut panjang putih.
Lha kalau gitu kakek berambut putih tadi itu siapa- Hiiiii !!

Backpacker jagoan ini telah mengunjungi 36 negara dan
hampir seluruh propinsi di Indonesia, beberapa hari yang
lalu dia kirim email lagi :
saya lagi di olympos setelah dari cappadocia.
bagus dan aneh tempatnya. besok mau cruise naek kapal 4 hari
di mediteranean sampe ke kota fethiye/ duh bingung ngetiknya,
abis keyboard di warnet sini pake bahasa turki-=

Tidak ada komentar: