link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Minggu, 19 Desember 2010

Walking Tour - Hongkong

Day #2: Hongkong Walking Tour!
**esumpelo.wordpress.com

Di hari kedua perjalanan ini, suasana pagi di Hongkong tidak jauh berbeda dengan di Macau. Langit berkabut dan hawa dingin masih menyapa. Tetapi hal itu tetap tidak menyurutkan niat kami berkeliling Hongkong hari ini. Maka segera setelah mandi, berpindah hostel (dari Kowloon New Hostel di Mirador Mansion ke Mapple Leaf Hostel di Chungking Mansion), dan mencoba sarapan di warung Arab di lantai dasar Chungking Mansion, kami pun siap memulai perjalanan menyusuri Hongkong.

Avenue of Stars & Clock Tower

Merujuk pada peta yang kami punya, Avenue of Stars merupakan lokasi terdekat yang bisa kami kunjungi dengan hanya berjalan kaki. Avenue of Stars merupakan sebuah area pejalan kaki yang mengambil contoh dari Hollywood Walk of Fame, terletak di sepanjang jalan Victoria Harbour di Tsim Sha Tsui. Avenue of Stars ini merupakan bentuk penghargaan terhadap insan perfilman Hongkong. Di sini terdapat cap telapak tangan artis-artis Hongkong, dari Bruce Lee hingga Jackie Chan. Di tempat ini, kami cukup puas berfoto dan menikmati udara di tepi laut yang segar. Sayang, pemandangan indah Hongkong Island di seberang lautan tidak tampak jelas karena terhalang kabut yang cukup tebal. Banyak turis yang berfoto, juga ada penduduk sekitar yang berolahraga. Di laut, tampak kapal Aqualine yang mengantarkan turis memutari laut di sekitar Hongkong. Riuh rendah acara Music Youth yang kebetulan sedang diselenggarakan hari itu menambah maraknya suasana. Selama berjalan kaki kami melewati Hongkong Space Museum, Hongkong Cultural Centre, Hongkong Museum of Art, hingga akhirnya sampai di depan Clock Tower.

Clock Tower merupakan salah satu landmark Hongkong, berwujud menara
jam terletak di area pantai selatan Tsim Sha Tsui tepat di depan pelabuhan Star Ferry Pier. Menara jam ini merupakan sisa-sisa bangunan stasiun Kowloon yang telah diruntuhkan. Di depan menara jam setinggi 51 m ini kami hanya sempat berfoto sebentar, karena lokasinya kurang memungkinkan. Tepat di tepi jalan, terminal bus, dan pelabuhan Star Ferry Pier. Dari Clock Tower, kami melanjutkan melangkah menyusuri tepi pantai Hongkong, melintasi lalu lintas, hingga sampai di Kowloon Park.

Kowloon Park

Kowloon Park terletak tidak jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki dari Avenue of Stars. Cukup dengan 15 menit berjalan kaki, sampailah kami di Kowloon Park. Terletak di area Tsim Sha Tsui yang ramai, Kowloon Park menempati area seluas 13,5 hektar dan diklaim sebagai salah satu taman terluas di daerah Kowloon serta berperan sebagai paru-paru kota.



Saat pertama kali menjejakkan kaki disini, kami cukup kagum atas hijau dan rindangnya taman ini. Bayangkan, di tengah hiruk pikuknya Hongkong, pemerintah masih menaruh perhatian terhadap area publik serta lingkungan melalui Kowloon Park ini. Di area Kowloon Park, terdapat berbagai macam taman yang bisa kita nikmati. Sebagaimana hari itu, di Kowloon Park kami sempat menikmati hijaunya taman ini. Salah satu area yang membuat kami tertarik adalah Maze Park, sebuah taman berpola labirin yang terletak di dalam Kowloon Park. Di Kowloon Park, ini cukup banyak pengunjung yang hilir mudik. Jika merasa haus dan kepanasan, jangan kuatir karena terdapat stan McD yang khusus menjajakan es krim, juga vending machine yang menyediakan minuman dingin.

Karena pada saat itu adalah hari Minggu, Kowloon Park sangat ramai dengan pekerja asal Indonesia. Hal ini tampak jelas dari percakapan mereka yang menggunakan bahasa Jawa. Mereka berkumpul secara berkelompok. Ada yang menggelar tikar, mengakses laptop, arisan, hingga menjual makanan Indonesia. Kami sempat ditawari bakso saat berjalan menuju Mesjid di Kowloon Park. Agak kaget juga ternyata jauh-jauh jalan ke Hongkong bertemu orang Indonesia juga, hehe… Salut buat mereka yang rela berkorban demi keluarga hingga bekerja di luar negeri

Star Ferry & 1881 Heritage

Dari Kowloon Park, kami melanjutkan jalan kaki kami kembali menuju arah Clock Tower, tepatnya menuju Star Ferry Pier. Tapi kali ini tujuannya bukan untuk berfoto di sana, melainkan ingin mencoba sensasi menyeberangi laut menuju ke Hongkong Central dengan menggunakan Star Ferry. Dalam perjalanan kembali menuju Star Ferry Pier, kami sempat berhenti sejenak dan berfoto di 1881 Heritage, sebuah bangunan indah berasitektur Victorian yang awalnya merupakan Markas Hong Kong Marine Police dari tahun 1880an sampai 1996.

Puas mengabadikan diri di 1881 Heritage, kami pun menuju Star Ferry Pier. Star Ferry ini berbeda dengan Turbojet yang mengantarkan kami dari Macau ke Hongkong. Star Ferry ini tampak lebih kuno bila dibandingkan Turbo Jet, berlantai kayu dengan desain sederhana dengan jendela kaca tanpa AC.

Meskipun terkesan sederhana, justru disinilah letak sensasinya. Jika selama di Turbojet, kami tidak bisa menikmati udara dan suasana laut, di Star Ferry bisa. Angin laut, pemandangan laut di Hongkong, kapal yang berlayar, serta aroma hembusan ombak bisa kita rasakan cukup dengan HKD 2,40 (dengan men-tap Octopus Card). Sayang sensasi itu hanya bisa kami rasakan selama lebih kurang 20 menit saja. Sebab Star Ferry ternyata sudah merapat ke Central Pier. Sebagai sebuah pilihan, tentunya menyeberang dari Tsim Sha Tsui ke Central kami rasakan lebih menarik menggunakan Star Ferry daripada menggunakan MTR.

Hongkong Park

Selepas dari Central Pier dan menikmati es krim seharga HKD 6 yang dijajakan melalui mobil keliling, kami pun berjalan menyusuri gedung bertingkat di Hongkong Central. Suasana saat itu cukup lengang karena hari libur (Minggu). Jalur pejalan kaki yang tertata rapi dan terkoordinasi dengan gedung maupun mall membuat perjalanan terasa tidak membosankan. Saat menjumpai spot dengan view yang menarik, kami pun berhenti demi sekedar berfoto. Langkah demi langkah mengikuti arah petunjuk Lonely Planet membawa kami menyusuri megahnya Hongkong. Chatter Garden, Bank of China Tower menjadi pengiring kami menuju Hongkong Park. Taman seluas 8 hektar yang terletak di pusat kota ini kembali memberikan nuansa kesejukan yang jarang kita jumpai di kota besar semacam Jakarta. Di Hongkong Park terdapat kolam-kolam maupun air terjun buatan yang cukup menarik. Di sini kami kembali mengistirahatkan diri sambil diiringi kicauan burung kakaktua yang ternyata terbang bebas di taman ini. Meskipun berkonsep alam, taman ini ternyata dilengkapi fasilitas Wifi gratis, yang tentunya tak kami sia-siakan. Memang, di Hongkong ini, fasilitas Wifi sudah menjadi standar tersendiri dalam ruang publik. Sehingga membuat siapa saja yang ingin selalu terkoneksi dengan dunia merasa terpuaskan.

Warung Malang

Hasil browsing di Hongkong Park akhirnya membawa kaki kami kembali melangkah. Tujuan selanjutnya adalah Warung Malang, sebuah warung makan yang menyediakan menu masakan khas Indonesia. Terletak di Pennington Street, untuk mencapai warung ini kami harus naik MTR dari stasiun Admiralty dan turun di stasiun Causeway Bay. Dari Hongkong Park menuju Stasiun Admiralty ternyata cukup dekat. Kami hanya tinggal menyeberang jalan dan mengikuti petunjuk arah bertanda logo MTR.

Dari Causeway Bay, kami keluar di pintu F, berjalan ke arah kiri hingga bertemu lampu merah, lalu ke kanan menyusuri trotoar, dan ke kanan lagi. Papan nama jalan Pennington street terlihat sudah. Jangan lupa untuk mengamati toko-toko di sebelah kiri, sebab Warung Malang tidak terlihat dari luar, melainkan harus masuk ke dalam dulu. FYI, alamat lengkap Warung Malang adalah: Flat B2, Block B, 2/F, Dragon Rise, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay, Hong Kong.

Di Warung Malang, akhirnya kami bisa merasakan cita rasa masakan Indonesia. Bakso, Pecel Lele, Ayam Kremes, Ayam Bakar, hingga Indomie tersedia di sini. Tak lupa alunan musik Campur Sari turut menemani, mengobati rasa kangen pada kampung halaman. Di sini, kami memesan menu ayam bakar dan ayam goreng. Semuanya persis dengan yang biasa kita makan di Indonesia, kecuali harganya. Untuk seporsi ayam bakar maupun goreng, dibandrol sehargan HKD 35 atau setara dengan Rp 42.000,-. Untungnya minum berupa air mineral bisa diperoleh secara cuma-cuma. Kebanyakan pengunjung warung ini adalah pekerja wanita Indonesia. Sepertinya hari Minggu merupakan hari libur untuk mereka. Sebab, selama berkeliling hari ini, kami seringkali menjumpai kumpulan pekerja Indonesia, mulai di Kowloon Park, Chatter Garden, hingga di Warung Malang ini.

Sebenarnya ada warung Indonesia lain, yaitu Warung Chandra. Akan tetapi, kami tak sempat mengunjunginya. Bagi anda yang berkesempatan datang ke Hongkong, sepertinya wajib untuk mengunjungi warung makan Indonesia seperti Warung Malang dan Warung Chandra ini. Nikmati makan di tengah suasana Jawa dengan view kota Hongkong.

Golden Bauhinia Square

Hari yang mulai gelap, membuat kami beranjak dari Warung Malang untuk meneruskan perjalanan ke lokasi selanjutnya, Golden Bauhinia Square. Dari Warung Malang, kami naik MTR dari stasiun Causeway Bay menuju arah sebaliknya untuk turun di stasiun Wan Chai. Dari stasiun Wan Chai, kita hanya perlu mengikuti petunjuk arah dan menyusuri jalur pejalan kaki menuju arah Immigration Tower dan menyusuri Central Plaza, lalu menyeberang jalan dan terus lurus ke arah Hongkong Convention & Exhibition Centre. Sampailah kita di Golden Bauhinia Square.

Golden Bauhinia Square merupakan sebuah lapangan dimana di tengahnya berdiri sebuah patung Bunga Bauhinia Raksasa dari emas (Golden Bauhina). Patung ini didirikan untuk memperingati penyerahan kawasan Hong Kong dari Koloni Inggris ke negara Republik Rakyat Cina (RRC) pada tanggal 30 Juni 1997, dan langsung ditandai dengan berdirinya Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR). Dan sebagai bentuk hadiah dari pemerintah pusat RRC ke Hongkong dibangunlah patung ”Forever Blooming Bauhinia”.


Disini, bagi yang tidak membawa kamera dan ingin berfoto, tidak perlu risau karena terdapat tukang foto keliling. Dengan 1o HKD kita bisa mendapatkan foto berlatar patung Golden Bauhinia ini. Tapi jika membawa kamera, tentu tidak perlu menggunakan jasa mereka. Cukup gunakan kreasi anda dengan mengatur mode yang pas untuk memotret, terutama pada waktu malam. Seperti kami yang menggunakan mode Fluorescent pada malam itu. Hasilnya cukup lumayan meski tak sebagus hasil jepretan fotografer pro.

Dan akhirnya Hongkong Walking Tour versi kami pada hari itu berakhir di situ. Lelah kaki berjalan menyusuri Hongkong dari kawasan Tsim Sha Tsui hingga ke Central makin terasa dan membawa kami segera beranjak dari Golden Bauhinia Square. Meninggalkan kerumunan turis lain yang masih asyik menikmati suasana malam. Melalui jalur pejalan kaki menyusuri Hongkong Convention & Exhibition Centre, kami menuju ke stasiun Wan Chai, turun di Admiralty, berganti jalur ke arah stasiun Tsim Sha Tsui. Turun dan kembali menuju hostel di Chungking Mansion.

———————————————————-

Notes:

Untuk menyusuri Hongkong, sebaiknya anda membawa peta Hongkong. Peta dapat diperoleh gratis di Hongkong Tourism Centre yang terletak di Star Ferry Pier.
Selalu cek saldo Octopus Card anda di stasiun tujuan saat anda keluar melalui panel teks kecil di atas card tap area.
Demi kenyamanan, sebaiknya gunakan sepatu ringan dan empuk.
Bawa selalu botol air. Beberapa lokasi di Hongkong menyediakan tap water.

1 komentar:

Unknown mengatakan...


Bagi yang mampu berpikiran jernih setelah jadi BMI pasti sukses, pada dasarnya di perantauan cari modal dulu dan bekerja yg baik sampai kontrak finis, oh iya tidak lupa sy ucapkan terima kasih banyak kpd teman sy yg ada di singapura..! berkat postingan dia di halaman facebook TKI Sukses sy baca. sy bsa kenal nma nya Mbah Suro Guru spiritual PESUGIHAN ANKA GHAIB TOGEL 2D sampai 6D dan PESUGIHAN DANA GHAIB. . pikir-pikir kurang lebih 7 tahun kerja jd Tkw di Hongkong hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu menharap tp tdk ada hasil sm sekali. Mana lagi dapat majikan galak. salah sedikit kena marah lagi . Tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja . . itu pun tdk cukup biaya anak di kampung. Tp sy beranikan diri tlpon nmr beliau untuk minta bantuan nya. melalui PESUGIHAN DANA GHAIB Nya . syukur Alhamdulillah benar2 terbukti sekarang. terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini. Sy sudah bs pulang ke kmpung halaman buka usha skrg. jk tman minat ingin tlpn beliau . ini nmr nya +62 82354640471 & 082354640471 siapa tau anda bisa di bantu dan cocok sprti sy . aminn