link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Jumat, 20 Maret 2009

MMS

Adaptasi kontent (transcoding)
http://ejlp.blogspot.com/search/label/MMS

Sebuah MMS dapat memuat konten file berbetuk gambar, video, atau file lainnya tetapi tidak semua file dapat ditampilkan pada ponsel. Jika seorang mengirimkan MMS dengan file MP3, belum tentu si penerima dapat menjalankan MP3 tersebut di ponselnya.

Keterbatasan seperti itu biasanya diatasi dengan cara mengubah (transcode) file ke format yang dapat dijalankan atau ditampilkan pada ponsel penerima. Fungsi transcoding tersebut dilakukan oleh MMSC ketika MMS diterima dan akan dikirimkan ke ponsel tujuan.

MMSC perlu mengetahui tipe posel dari pengguna yaitu orang yang akan menerima MMS. MMSC dapat mengetahui dengan melihat HTTP request header yaitu pada header UserAgent atau UAProf. Atau jika database subscriber profile tersedia, MMSC dapat melakukan request untuk meminta data tipe ponsel pengguna.

Setelah mengetahui tipe atau kemampuan (capability) ponsel maka MMSC dapat melakukan transcoding ke bentuk file yang di-suport oleh ponsel penerima.

OMA mambuat standar/spesifikasi antarmuka (interface) yaitu dinamakan STI (Standard Transcoding Interface) yang digunakan elemen yang membutuhkan proses transcoding (misalnya MMSC) dengan elemen yang melakukan transcoding (transcoder). Hal ini diperlukan agar operabilitas antar elemen dari vendor yang berbeda dapat dicapai dengan mudah.

STI menggunakan SOAP lewat HTTP sebagai dasar protokol transaksi. Proses komukasi pada STI digambarkan sebagai berikut


+---------+ +------------+ | |----request--->| | | MMSC | | Transcoder | | |<---response---| | +---------+ +------------+

Sebuah request terdiri dari bagian yaitu

source yaitu objek media yang akan di-transcode dan informasi tentang objek tersebut misalnya format, resolusi, dan lain-lain.
target yaitu informasi hasil objek yang diinginkan misalnya format, resolusi, bitrate, codec, size atau tipe handset


Objek media yang akan di-transcode sendiri dapat disertakan dalam SOAP message sebagai SOAP attachment atau hanya referensi ke objek eksternal yang alamatnya ditulis di SOAP message.

Dalam sebuah request dapat memiliki beberapa perintah (job) untuk melakukan transcoding dan request juga dapat memiliki beberapa attachment objek media.

Object media hasil sebuah proses transcoding juga dapat di-attach pada SOAP message maupun disimpan dalam remote content storage.

Application platform Transcoding platform Remote content ==================== ==================== ============== | | | |---------request-------->| | | |---------fetch--------->| | |<-----------------------| | |----+ | | | transcode | | | | | | |<---+ | | |--------store---------->| | | |-----------------------fetch--------------------->| |<-------------------------------------------------| | |
Lebih jelas tentang OMA STI dapat dibaca pada dokumen spesifikasi berikut yang dapat di download di sini


Architecture of the Standard Transcoding Interface
Req Doc Standard Transcoding Interface Requirements
Specifications Standard Transcoding Interface Specification
Schemas Standard Transcoding Interface Schema
Beberapa project open source yang mengimplementasikan OMA-STI


ALEMBIK Media Transcoding Server

Morfeo MyMobileWeb
GAIA Transcoder Server

di 1:33 PM 0 komentar Link ke posting ini

Label: MMS, telecom, VAS


Standarisasi MMS
Standarisasi terpenting yang berhubungan dengan MMS adalah dari OMA/WAP Forum dan 3GPP, yaitu

- Dari OMA


MMS Architecture
MMS Encapsulation Protocol
MMS client Transaction
MMS Conformance Document
Standard Transcoding Interface (STI) 1.0
- Dari 3GPP

TS 23.140 Multimedia Messaging Service (MMS); Functional description; Stage 2
TS 22.140 Multimedia Messaging Service (MMS); Stage 1
Spesifikasi untuk billing
32.270 Telecommunication management; Charging management; Multimedia Messaging Service (MMS) charging
32.299 Telecommunication management; Charging management; Diameter charging applications


Kedua standarisasi tersebut saling berhubungan. Spesifikasi 3GPP mereferensi kepada spesifikasi dari OMA.


OMA relese 3GPP release ------------------- ------------- WAPForum MMS1.0 3GPP Rel-99 OMA MMS 1.1 3GPP Rel-4 OMA MMS 1.2 3GPP Rel-5 OMA MMS 1.3 3GPP Rel-6
Versi terakhir dari MMS adalah MMS 1.3

di 10:02 AM 0 komentar Link ke posting ini

Label: MMS, telecom, VAS


Friday, December 28, 2007
Proses roaming MMS
Agar ketika roaming seorang pengguna dapat melakukan pengiriman MMS atau menerima MMS maka diperlukan dua syarat penting yaitu adanya kesepakatan (agreement) antara kedua operator untuk SMS roaming atau circuit switched (CS) roaming serta GPRS roaming atau packet switched (PS) roaming. Kedua hal tersebut diperlukan karena transaksi MMS melibatkan WAP push lewat bearer SMS dan koneksi TCP/IP.

Proses pererimaan MMS pada seseorang yang menggunakan jaringan operator lain (roamer) adalah sebagai berikut:

Misalkan pelanggan A dan B adalah pelanggan operator yang sama yaitu operator X.



Pelanggan A mengirimkan MMS ke pelanggan B yang melakukan roaming di negara lain di operator Y.
MMS akan dikirimkan ke MMSC operator X.
MMSC ngirimkan MMS indicator berupa SMS ke SMSC operator X.
SMSC operator X akan mengirimkan MMS indicator ke Gateway MSC menggunakan protokol MAP (SS7).
GMSC akan mengirimakan MMS indicator ke MSC operator Y juga menggunakan MAP.
MSC operator Y akan mengirimkan MMS indicator SMS ke pelanggan B.
Pelanggan B menerima MMS indicator.
Jika ponsel B diset untuk menerima MMS secara otomatis walaupun ketika roaming, maka ponsel B akan melakukan koneksi GPRS.
Koneksi GPRS dimulai dengan terjadinya koneksi dari ponsel ke Visiting SGSN (SGSN operator Y) dengan menggunakan access point operator X, sehingga session (active PDP context) dari user dibuat di VSGSN.
VSGSN (visiting SGSN) melakukan koneksi ke Home GGSN (GGSN operator X) lewat koneksi internet (VPN/leased line) atau melalui jaringan prvider GRX (GPRS Roaming Exchange).
Request WSP/HTTP untuk pengambilan MMS di MMSC operator X dikirimkan dari ponsel melalui VSGSN dan HGGSN.
HGGSN meneruskan request tersebut ke MMSC operator X.
MMSC memberikan response berupa MMS ke ponsel pelanggan B

VPLMN : HPLMN : : B<---5---- MSC <-----------4--------- GMSC <---3----- SMSC ^ : ^ | : | | : 2 | : | | : | '----6---> SGSN <---7--(internet)----> GGSN <---8---> MMSC <----1---- A : : :

Proses pengiriman MMS dari seseorang yang menggunakan jaringan operator lain (roamer) hanpir sama dengan proses diatas, yaitu:


Pelanggan A (roamer) mengirimkan MMS dari ponselnya ke pelanggan B.
Koneksi GPRS dimulai dengan terjadinya koneksi dari ponsel ke Visiting SGSN (SGSN operator Y) dengan menggunakan access point operator X, sehingga session (active PDP context) dari user dibuat di VSGSN.
VSGSN (visiting SGSN) melakukan koneksi ke Home GGSN (GGSN operator X) lewat koneksi internet (VPN/leased line) atau melalui jaringan prvider GRX (GPRS Roaming Exchange).
Request WSP/HTTP untuk pengambilan MMS di MMSC operator X dikirimkan dari ponsel melalui VSGSN dan HGGSN.
HGGSN meneruskan request tersebut ke MMSC operator X.
MMSC memberikan response yang menandakan bahwa MMS telah diterima oleh MMSC.
MMSC ngirimkan MMS indicator berupa SMS ke SMSC



VPLMN : HPLMN : SMSC ----5-----, : ^ | B : | | | : 4 | | : | v '----1----> SGSN ----2--(internet)----> GGSN ----3---> MMSC ---6---> A : : :

Sebagai referensi, GSM Assosiation (GSMA) mempublikasikan dokumen teknis mengenai MMS roaming dan interworking yaitu IR.52 "MMS Interworking Guidelines" dan IR.33 "GPRS roaming Guidelines"

Detail proses GPRS roaming akan saya tulis lain kali.

di 7:10 PM 0 komentar Link ke posting ini

Label: MMS, telecom, VAS


Thursday, December 27, 2007
MMSC (Multimedia Messaging Service Center)
MMS dan fungsionalitas MMSC dispesifikasikan oleh 3GPP dan OMA. Definisi dan format MMS serta proses perngiriman/penerimaan MMS dapat dibaca pada spesifikasi tersebut. Pada posting ini saya jelaskan secara singkat bagaimana proses tersebut berjalan dan arsitektur elemen yang mengatur MMS.

Jaringan packet switched pada core network digunakan sebagai lalu-lintas sebuah multimedia message (MM). MM akan dikirimkan oleh ponsel ke sebuah elemen yang berfungsi sebagai pengatur lalu-lintas dan penyimpan MM yang disebut MMSC (Multimedia Messaging Service Center). Proses peringiriman MMS dapat dijelaskan secara garis besar sebagai berikut:



Sebuah ponsel harus mengetahui alamat dari MMSC operator agar bisa mengirimkan sebuah MMS. Ponsel akan melakukan koneksi GPRS dan session GPRS dibuat pada SGSN.
Lewat WAP gateway, MMS dikirimkan ke MMSC menggunakan protokol HTTP atau WSP/WAP.
MMSC akan mengirimkan MMS ke tujuan. Jika tujuan adalah pelanggan pada operator yang sama maka MMSC akan mengirimkan WAP Push indikator-MMS ke ponsel tujuan. Jika tujuan adalah alamat email maka SMSC akan mengirimkannya ke Email Server tujuan.
Jika Wap Push indikator-MMS tidak dapat dikirimkan maka MMS akan disimpan ke dalam tempat penyimpanan atau Multimedia Message Box (MMBox).
MMSC kemudian akan melakukan pengiriman ulang (retry) ke tujuan beberapa kali. Jika hingga batas retry MMS tidak dapat dikirimkan maka biasanya MMSC akan mengirimkan pesan SMS kepada nomor tujuan memberitahukan bahwa sebuah MMS diterima dan dapat diambil melalui alamat web site (URL) tertentu.


Pada dasarnya MMSC merupakan penggabungan dua fungsi yaitu MMS Server dan MMS Proxy/Relay. MMS Server berfungsi sebagai tempat antrian atau penyimpanan MM (MMBox). Sedangkan MMS Proxy/Relay berfungsi sebagai elemen yang menghubungkan MMS Server dengan ponsel pengguna, melakukan inisialisasi koneksi, mengirimkan notifikasi, routing dan lain-lain.

Arsitektur yang umum adalah sebagai berikut

MMS client +-----------+ (ponsel) <--( Jaringan radio )-->| SGSN/GGSN | +-----------+ ^ | +-----------------+ |WAP Gateway & PPG| +-----------------+ ^ | ( Jaringan IP ) | v +------+ --> MMSC lain | MMSC |<---( Jaringan Internet )--> VASP +------+ --> SMTP/Email server

Titik-titik integrasi (reference point) yang menunjukan hubungan antara MMSC dengan elemen lain diberinama dan dispesifikasikan dalam dokumen 2GPP TS 20.140 (Multimedia Messaging Service Functional description) sebagai berikut:


MM1: Reference point antara MMS User Agent denan MMS Relay/Server. Biasanya menggunakan WAP/WSP, walaupun dalam spesifikasi dimungkinkan untuk menggunakan protokol lain berbasis TCP/IP misalnya HTTP
MM2: Reference point antara MMS Relay dengan MMS Server. Belum dispesifikasikan.
MM3: Reference point antara MMS Relay/Server dengan external (legacy) messaging systems, misalnya MMSC lain atau Mail Server. Pada reference point ini biasanya digunakan protokol SMTP/IMAP.
MM4: Reference point antara the MMS Relay/Server dengan MMS Relay/Server yang lain yang berada di lain MMSE (Multimedia Message Service Environment). Protocol yang digunakan adalah SMTP (RFC 821). STD 11 (RFC 2822), MIME (RFC 2046)
MM5: Reference point antara the MMS Relay/Server dengan Home Location Register (HLR). Menggunakan MAP.
MM6: Reference point antara the MMS Relay/Server dengan MMS User Databases. Belum dispesifikasikan.
MM7: Reference point antara the MMS Relay/Server dengan MMS VAS Applications. Berbasis SOAP dan SOAP message with attachment [http://www.w3.org/TR/SOAP-attachments] dengan HTTP sebagai transport layer.
MM8: Reference point antara the MMS Relay/Server dengan billing system. Belum dispesifikasikan.

.------------------------------. +--------+ | | +---------------+ | MMS UA |<--MM1-->| MMS Relay<--MM2-->MMS Server |<--MM3-->| Legacy System | +--------+ | | +---------------+ '------------------------------' ||||| +-----------------+ ||||+----MM4-->| MMS Relay/Server | |||| +-----------------+ |||| |||| +--------+ |||+-----MM5-->| HLR | ||| +--------+ ||| ||| +---------------+ ||+------MM6-->| User Database | || +---------------+ || || +-----------------+ |+-------MM7-->| VAS Application | | +-----------------+ | | +----------------+ +--------MM8-->| Billing System | +----------------+

What’s softswitch?
http://vidodz.wordpress.com/2008/09/16/whats-softswitch/


Beberapa orang mungkin sudah akrab dengan softswitch. Perangkat yang berfungsi utama melakukan penyambungan (switching) dari berbagai jenis media stream dan tipe jaringan. Dari definisi itu, dapat dikatakan softswitch adalah hardware + software yang terkoneksi dengan jaringan yang berbeda-beda dan melakukan fungsi penyambungan dengan software. Hardware ini memiliki switchboard yang menjadi interface ke jaringan-jaringan tersebut. Yang paling sering, softswitch digunakan untuk menginterkoneksikan jaringan berbasis IP (paket) dengan jaringan berbasis TDM (circuit switch), misalnya jaringan VoIP dengan PSTN.



Istilah softswitch seringkali disalahartikan. Saya pernah bertanya-tanya ke orang apa itu softswitch dulu saat saya masih hijau . Dan tak terasa istilah softswitch waktu itu disalahartikan dengan Asterisk server. Meskipun Asterisk server telah melakukan fungsi swtiching dengan software, namun sebenarnya belum dapat dikatakan sebagai softswitch. Sebuah sistem softswitch minimal biasanya terdiri dari sebuah PC biasa ditambah card-card yang mampu menangani jaringan analog misalnya. Contohnya adalah card digium yang mampu menjadi interface ke jaringan PSTN.



Interface card digium di atas misalnya, mampu menghubungkan softswitch ke jaringan TDM dengan kapasitas 4 port.

Secara teori, sistem softswitch memiliki beberapa sub sistem (bagian yang bikin boring ni ) :



Media Gateway (MGW)
Media gateway berfungsi menghubungkan berbagai jenis media stream digital. Media gateway berfungsi sebagai media translator diantara jaringan-jaringan yang berbeda seperti PSTN, IP, ATM, dan sebagainya. Media gateway mengkonversikan beragam jenis transmisi dan teknik coding. Fungsi media streaming seperti echo cancellation, DTMF, dan tone sender berada di media gateway.

Media Gateway Controller (MGC)
Media gateway controller berfungsi mengontrol kerja dari media gateway. Fungsi utama MGC adalah melakukan call controll dan signaling. MGC berkomunikasi dengan media gateway dengan protocol MGCP, Megaco (H.248), SGCP, atau IPDC. MGC tertentu dapat berinteraksi dengan protokol signaling seperti SS7, H.323, dan SIP.

Signaling Gateway (SGW)
Signaling gateway bertanggungjawab mentransfer signaling message. Signaling gateway kebanyakan digunakan pada hubungan SS7 to IP atau PSTN to IP.

Nah gitu de kira-kira penjelasan tentang softswitch,,moga2 bermanfaat

MGCP ITU H.248


Arsitektur UMTS Release-4
IETF telah mendesign sebuah protokol (RFC 2705) untuk mengontrol VoIP Gateway dari elemen eksternal pada tahun 1990. Protokol tersebut kemudian disebut media gateway control protocol (MGCP). MGCP dirancang untuk mengontrol jaringan yang menggunakan H.323, SIP RTSP, maupun SAP (Session Announcement Protocol).

MGCP kemudian dikembangkan IETF bersama-sama ITU.Hasil pengembangannya adalah protokol MEGACO yang dipublikasikan menjadi RFC 3525 oleh IETF sedangkan oleh ITU dipublikasikan sebagai H.248. RFC 3524 merupakan realisasi dari RFC 2805 "Media Gateway Control Protocol Architecture and Requirement".

Konsep arsitektur ini kemudian diadopsi oleh 3GPP untuk arsitektur jaringan UMTS. 3GPP membuat Mc interface (3GPP TS 29.232) yang merupakan modifikasi dari spesifikasi H.248 agar dapat digunakan dalam lingkungan GSM dan UMTS. Arsitektur ini dirilis pada UMTS Release-4 dan disebut-sebut sebagai distributed architecture atau layered architecture.

Inti dari arsitektur ini adalah separation of concerns (pemisahan) antara user plane dan control plane. User plane dimana media dikirimkan ditangani oleh Media Gateway (MGW) sedangkan control plane ditangani oleh MSC Server (MSS). (G)MSS melakukan control terhadap satu atau beberapa MGW.

Dibawah ini gambar aristektur UMTS Release-4.


Gambar diambil dari 3G South Africa

Dengan dipisahkannya antara user plane dan control plane maka didapat beberapa keuntungan yaitu:



Satu MSC Server dapat mengontrol beberapa media gateway secara remote.
Satu MGW juga dapat dibagi menjadi beberapa virtual MGW yang dikontrol oleh MSC Server yang berbeda.
Ekspansi antara control plane (signaling) dan user plane (bearer) lebih fleksibel karena terpisah.
Mempermudah migrasi dari GSM ke UMTS dan ke arsitekture All-IP network
Lebih detail tentang arsitektur UMTS R-4 ini bisa dibaca di 3GPP TS 32.002

MGCP (H.248)

VOIP (Voice Over Internet Protocol)
Oleh neobie http://irfan99blogger.blogspot.com/2009/03/referensi.html

MGCP (H.248)

MGCP (Media Gateway Control Protokol) yaitu protokol hasil penelitian Internet Engineering Task Force (IETF) dan ITU-T Study Group 16, definisi protokol ini dibuat berdasarkan ITU-I H.248


Saat ini dunia komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat, hal ini terlihat dari semakin beraneka ragamnya jenis layanan informasi dan komunikasi ditawarkan.

Salah satu dari jenis layanan tersebut adalah VOIP (Voice Over Internet Protokol) yakni jenis layanan komunikasi dengan menggunakan intenet sebagai media komunikasinya. Dengan kata lain kita dapat menelpon orang yang diinginkan tanpa takut biaya pulsa yang akan membengkak seiring dengan lamanya pembicaraan yang dilakukan.

Dan tentu saja dengan adanya teknologi ini kita dapat mengurangi biaya komunikasi yang saat ini masih dirasa mahal oleh masyarakat kita. Apabila dicermati dengan baik biaya telpon SLJJ akan jauh lebih mahal apabila dibandingka dengan menelpon dengan menggunakan VOIP.

Pada umunya cara kerja telpon adalah orang berbicara ditangkap oleh Microphone. Microphone mengubah getaran suara menjadi listrik. Amplitudo tegangan listrik yang berubah-ubah ini merupakan bentuk informasi suara yang dikirimkan ke sentral telepon (telkom). Sentral telepon di ini membentuk jaringan. Dan lawan bicara menangkap sinyal listrik ini., dan dengan bantuan speaker, tegangan listrik ini berubah lagi menjadi suara.

Dengan adanya teknologi VOIP bentuk informasi suara yang masih dalam bentuk amplitudo tegangan listrik yang berubah-ubah ini diubah menjadi bentuk satu informasi digital yang dipaketkan kemudian dikirimkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

VOIP yaitu komunikasi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data berbentuk paket melalui jaringan IP. Komunikasi data yang dipakai pada jaringan IP yaitu paket switch, jadi jalur datanya paket switch itu digunakan oleh banyak pengguna dan agar tidak salah alamat paket data diberi identitas khusus yaitu IP. IP yang bertugas mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yang benar. Agar melewati jalur paket switch dengan baik dibutuhkan proses coder-decoder yaitu proses mengkonversi data analog ke digital dan dikirim lewat jalur internet. VOIP juga bisa dilakukan tanpa internet yaitu dengan membuat sebuah jaringan LAN (Local Area Network), cukup dengan 2 atau lebih komputer.. kegiatan transfer data, video, suara pada sebuah jaringan LAN tersebut sudah bisa dinamakan VOIP dan sekarang VOIP di manfaatkan perusahaan-perusahaan sebagai solusi telepon hemat, karena VOIP dengan jalur data paket switch yang bersifat global tidak seperti halnya telpon yang biasa kita pakai kalau interlocal maka akan lebih mahal, karena telepon dirumah yang biasa kita pakai menggunakan jalur data circuit switch yang jalur datanya exsklusif yaitu apabila anda di Malang yang ingin menelpon teman di Califonia USA, secara tidak langsung jalur komunikasi Malang-Califonia akan menjadi exskulisif milik mereka. Hal ini yang mengakibatkan biaya ditanggung oleh pelanggan. Dan sekarang perusahaan banyak menggunakan tekhnology VOIP

Protokol VOIP

Agar telpon VOIP dapat saling berkomunikasi maka VOIP memliki bahasa yang sama agar saling mengerti, contohnya saja dalam kehidupan kita sehari-hari pastinya kita mempunyai bahasa yang sama agar dapat saling mengerti yaitu kita memakai bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu dan apa bila kita memakai bahasa kalimantan yang pasti teman kita ngomong memakai bahasa jawa gak mengerti begitu juga sebaliknya yang orang kalimantan juga gak mengerti bahasa jawa.. nah maka disini kita punya bahasa pemersatu yaitu bahsa indonesia. dan pada telpon VOIP juga mempunyai bahasa yang sama agar saling mengerti.

H.323

Protokol yang dikeluarkan oleh Intenational Telecommunication Union (ITU) menyediakan sesi komunikasi audio-visual dalam berbagai paket jaringan. Protokol ini di implementasikan dalam aplikasi internet seperti Netmeeting yang aplikasinya sudah ada tertanam diwindows

MGCP (H.248)

MGCP (Media Gateway Control Protokol) yaitu protokol hasil penelitian Internet Engineering Task Force (IETF) dan ITU-T Study Group 16, definisi protokol ini dibuat berdasarkan ITU-I H.248

MIME

Multipurpose Internet Mail Extensions (MIME) merupakan sekumpulan standar yang mendefinisikan format pesan yang memungkinkan badan pesan dikirim selain format yang ditentukan US-SCII, standar pertama diprotokol ini adalah RFC 2405 yang mendekskripsikan header karakter non US-SCII.

RVP Over IP

Remote Voice Protokol, protokol ini dimiliki (proprientary) oleh MCK commonication. RVP Over IP digunakan utamanya di keluarga produk MCK untuk memperluas kemampuan layanan PBX local menggunakan WAN (Wide Area Network).

SDP

Session Discription Protokol (SDP), protokol ini berisi informasi nama dan tujuan sesi, waktu sesi, informasi media (didekskripsikan dalam karakter berformat UTF-8).

SIP

Session Initiation Protokol (SIP) merupakan prtokol yang banyak digunakan pada saat ini, SIP mengontrol implementasi sinyal pada VOIP menggunakan mode redirect. layanan yang digunakan SIP yaitu call forwading, caller line identification (CLI), basic automatic call distribution (ACD).

Pendukung VOIP


Untuk melakukan layanan teknology VOIP kita harus mempunyai produk pendukung telpon VOIP yaitu :

Softphone

Perangkat telpon voip yang berbentuk software, jadi tanpa berupa telpon utuh yang digunakan pada komputer untuk menjadikan komputer sebagi telpon VOIP, komputer juga harus mempunyai hardware pendukung yaitu soundcard sebagai pengkonversi data analog ke digital, dan komputer mempunyai headset sebagai media komunikasinya.


Gambar diatas adalah perangkat telpon yang berbentuk software

IPPhone

Ipphone merupakan hardware yang produknya sudah bisa melakukan layanan telpon VOIP, jadi ipphone dapat bekerja secara mandiri karena ipphone dapat dioperasikan tanpa memerlukan komputer. Ipphone melengkapi produknya dengan antarmuka grafis berbasis web untuk menyetel perangkat, mengkonfigurasinya menggunakan browser untuk menentukan alamat server VOIP, jika alamat ip dan gatewaynya sudah ditentukan perangkat ini sudah bisa langsung digunakan.


contoh perangkat IPPhone

Sistem kerja VOIP

Proses yang terjadi pada saat kita menggunakan VOIP terdiri dari beberapa langkah sehingga kedua komunikator dapat berkomunikasi yaitu, pemanggil mengangkat telpon dan menghubungi nomor yang dituju, proxy server menghubungi alamat yang diminta penelpon pertama, penerima memberi jawaban dari permintaan proxy, proxy memberi jawaban ke penelpon pertama, komunikasi terjadi antara kedua komunikator

VMWare

Sekilas Tentang VMWare
Oleh neobie
Kategori: SCeN (STIKI Computer Networking)
http://irfan99blogger.blogspot.com/2009/03/referensi.html

VMWare merupakan software untuk virtual machine (mesin virtual). Fungsinya adalah untuk menjalankan banyak sistem operasi dalam satu perangkat keras dan untuk menjalankan aplikasi yang ditujukan untuk system operasi lainnya. Fungsi lainnya adalah untuk mempelajari suatu sistem operasi baik ketika pada proses pembelajaran atau ketika proses pengembangan sistem operasi.


Istilah Virtual Machine (VM) sendiri mulai dikenalkan oleh IBM ketika meluncurkan sistem operasi mainframenya pada tahun 1965-an. Diperkenalkan untuk sistem S/370 dan S/390 dan disebut sebagia sistem operasi VM/ESA. Sehingga sering menimbulkan kebingungan antara penamaan produk atau penamaan mekanisme. Banyak orang yang menyebut, walau memiliki mekanisme virtual machine tetapi bila bukan dari sistem IBM tersebut, maka tidak disebut dengan Virtual Machine. Pada penjelasan ini, diambil kesimpulan bahwa istilah virtual machine adalah suatu jenis mekanisme virtualisasi suatu mesin di atas mesin lainnya. Jadi bukan jenis produk dari salah satu vendor dengan nama Virtual Machine.


VMWare memungkinkan bebarapa sistem operasi dijalankan pada satu mesin PC tunggal secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan tanpa melakukan partisi ulang dan boot ulang. Pada mesin virtual yang disediakan akan dijalankan sistem operasi sesuai dengan yang diinginkan. Dengan cara ini maka pengguna dapat memboot suatu sistem operasi (misal Linux) sebagai host operating system (sistem operasi tuan rumah) dan lalu menjalankan sistem operasi lainnya misal MS Windows. Sistem operasi yang dijalankan di dalam host operating system rumah dikenal dengan guest operating system (sistem operasi tamu)


Ada 3 jenis VMWare, yaitu :

VMWare Workstation adalah software untuk virtual machine yang compatible dengan komputer Intel x86. Software ini memungkinkan pemakai untuk membuat satu atau lebih virtual machine dan menjalankannya secara serempak. Masing-masing virtual machine dapat menjalankan guest operating system-nya sendiri seperti Linux, Windows, BSD, dan lain-lain. Tetapi software ini tidak dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMWare yang lain.
VMWare Server sebenarnya memiliki sistem kerja yang sama dengan VMWare Workstation. Tetapi dibandingkan dengan VMWare Workstation, VMWare Server mempunyai kelebihan yaitu dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMWare yang lain. VMWare Server juga dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh Microsoft Virtual PC.
VMWare Player adalah software yang digunakan untuk menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMWare lainnya. Tetapi software ini tidak dapat mebuat virtual machine sendiri.

Akan tetapi VMWare tidak mendukung Fire Wire, juga tidak menyediakan pendukung seperti USB 2.0 devices akan tetapi VMWare membuat USB 2.0 devices pada host operating system terdeteksi pada guest operating system sebagai USB 1.1 devices. VMWare sebenarnya hanyalah menyediakan 3D hardware acceleration karena bersifat percobaan.


Pro dan Kontra mengenai VMWare :


Mengapa menggunakan VMWare?
Satu alasan yang tepat untuk menggunakan VMWare adalah ketika kita diharuskan untuk menggunakannya. Sebagai contoh, saya sebagai tenaga pengajar mengenai koneksi jaringan dan keamanannya dengan menggunakan berbagai macam sistem operasi, yang mengharuskan saya menggunakan laptop dengan berbagai sistem operasi.
VMWare akan membuat sebuah virtual machine yang bisa anda konfigurasikan bergantung dengan kebutuhan dan tidak bergantung dengan hardware yang ada pada komputer anda. Sebagai contoh, ia secara default membuat sebuah file sebesar 4 GByte pada harddisk untuk mengemulasikan drive pada mesin virtual. Oleh mesin virtual, file ini terlihat seperti sebuah drive SCSI, yang pada kenyataannya ini hanyalah sebuah file pada IDE drive. Juga secara default, ia menggunakan sebuah IDE CD drive seperti … sebuah IDE CD drive. Walaupun anda bisa menyuruh virtual machine untuk menggunakannya sebagai sebuah SCSI drive, atau membuat sebuah image ISO CD-ROM sebagai sebuah drive dengan CD di dalamnya (misalnya untuk instalasi). Anda bisa menggunakan hardware yang sebenarnya tidak anda miliki, seperti tape drives.
Anda juga bisa memiliki beberapa virtual machine yang berjalan pada satu waktu, dan membuat sebuah jaringan lokal pada komputer anda dengan berbagai sistem operasi yang berbeda. Ini baik untuk mencoba sebuah sistem operasi yang baru tanpa mempartisi ulang (menghapusnya kembali dapat dilakukan hanya dengan sekali klik); melihat bagaimana sistem operasi yang baru tersebut terintegrasi dengan jaringan anda yang sudah ada sebelumnya; menunjukkan kepada orang-orang bagaimana banyak sistem operasi saling terkoneksi dan terintegrasi dengan sebuah proyektor.

Mengapa tidak menggunakan VMWare?
Kecepatan. Bagaimanapun, kita membagi sebuah CPU kepada dua atau lebih sistem operasi. Walaupun permasalahan ini menjadi tidak serius jika kita menjalankan program-program biasa pada hanya satu sistem pada satu waktu. Suatu hal yang bagus pada sebuah sistem SMP untuk menjalankan VMWare dengan menggunakan satu CPU untuk tiap satu virtual machine … walaupun tidak mungkin untuk melakukannya tanpa mendesain ulang keseluruhan kernel host operating system.
Kecepatan, sekali lagi. Anda membutuhkan banyak sekali RAM untuk menjalankannya pada kecepatan yang biasa. Cobalah untuk menggunakan sedikitnya 128 MByte per sistem operasi, atau bersiaplah untuk swapping secara intensif. Ini mungkin menjadi permasalahan pada laptop (ingat bahwa harddisk pada laptop tidak dibuat untuk penggunaan intensif). Cobalah untuk tidak menggunakan swap sistem milik virtual machine.
Kecepatan, untuk yang ketiga kalinya. Semua peripheral (drive, kartu jaringan) dibagi untuk masing-masing virtual machine. Sebagai contoh, pada sebuah komputer dengan dua buah virtual machine yang berjalan dan dengan banyak keberuntungan, tiap sistem mendapatkan sebuah bagian yang adil (sepertiga - ingat sistem host!) dari bandwidth. Hasil akhirnya dapat menjadi sangat lebih rendah, terutama tergantung dari desain dan efisiensi host operating system.
Pada dasarnya VMWare bukanlah emulator, karena tidak mengemulasikan CPU dan perangkat keras di dalam suatu virtual machine, tetapi hanya membolehkan sistem operasi lainnya dijalankan secara paralel dengan sistem operasi yang telah berjalan. Setiap virtual machine dapat memiliki alamat IP sendiri (jika mesin tersebut di suatu jaringan), dan pengguna dapat menganggapnya sebagai mesin terpisah. Virtual machine memiliki akses ke jaringan melewati sebuah protokol bridging propietary VMWare namun hanya jika kartu jaringan anda telah di-enable oleh sistem host. Ia bisa menggunakan alamat IP statis atau mendapatkan alamat dinamis dari DHCP Server pada jaringan anda. Anda kemudian dapat menghubungkannya ke sebuah server yang berjalan pada virtual machine dari virtual machine itu sendiri, dari komputer lain pada jaringan anda, atau bahkan dari komputer host melalui alamat jaringan eksternal pada virtual machine. Catat bahwa VMWare memberikan alamat sistem host dan mesin virtual pada subnetwork 192.168.19.0/24 dan 192.168.199.0/24 untuk protokol bridgingnya sehingga anda tidak dapat menggunakannya untuk koneksi anda.

Hasil akhir dari semua ini telah ditemukan tentang VMWare sebagai sebuah konsep yang menarik karena dengan berbagai kekurangan yang dimilikinya, ia bisa berguna pada sebuah lingkungan pengembangan, untuk pemrograman atau untuk administrasi sistem.

GL Releases DCOSS Media Gateway

(1888PressRelease) February 25, 2009 - Gaithersburg, Maryland, USA -- Briefing the news to the press, Mr. Rob Bichefsky, Senior Manager at GL said, "Our latest product DCOSS Media Gateway provides a single point solution that supports traffic and signaling testing of VoIP and TDM networks in one platform”. He added, "The DCOSS / Media Gateway combination provides user friendly bulk call generation, scripting, and other automated call generation and reception for various voiceband traffic types including voice, fax, and modem traffic. It can be connected to any TDM or IP Phone, softphone, VoIP or TDM PBX, or TDM or VoIP Network / Cloud”.

Mr. Bichefsky further added, “The DCOSS / Media Gateway supports internal traffic generation/ reception (Fax, Modem, Voice Files, Digits and Tones) as well as external traffic from optional analog 2-wire and BRI 4-wire interfaces. It also supports a variety of different TDM and VoIP protocols, and support for VoIP includes: SIP, H.323, Megaco, MGCP, T.38 fax. Support for TDM includes: ISDN, SS7, and CAS. The DCOSS Media Gateway also supports: bulk calling, scripting, and remote client/server access”.

Some of the Important Features:

•Dual redundant Ethernet trunks
•Call capacity up to 96 or 120 calls simultaneously (scalable depending on the GL Media Gateway selected)
•Voice, Fax and Modem Call Generation and Reception
•DTMF/MF Generation and Detection
•Single/Dual Frequency Tone Generation and Detection
•Call Monitoring and Recording
•Automatic Bulk Call Generation/Reception for Load Testing
•Bulk Call Scripting
•Call Statistics and Call Detail Records
•Save/Load all parameters as user-defined configurations

Media Gateway (Basic and other configuration)

GL's Media Gateway (MG) in combination with GL's DCOSS is used to provide bulk call traffic generation for VoIP and TDM interfaces. The Media Gateway can also be used with GL's T1 E1 Analyzer for various call capture and analysis functions.

For comprehensive information on the product, please refer to DCOSS Media Gateway web page.

About GL Communications Inc.

Founded in 1986, GL Communications Inc. is a leading supplier of test, monitoring, and analysis equipment for TDM, Wireless, IP and VoIP networks. Unlike conventional test equipment, GL's test platforms provide visualization, capture, storage, and convenient features like portability, remotability, and scripting.

GL’s TDM Analysis & Emulation line of products includes T1, E1, T3, E3, OC-3, STM-1, analog four-wire, and analog two-wire interface cards, external portable pods, and complete system solutions. Capabilities include voiceband traffic analysis and emulation across all traffic types (voice, digits, tones, fax, modem), all protocols (ISDN, SS7, GR-303, Frame Relay, HDLC, V5.X, ATM, GSM, GPRS, etc.), and with capacities up to thousands of channels.

GL’s VoIP products generate / analyze thousands of calls simultaneously with traffic types such as voice files, digits, video, tones, noise, and fax using G.711, G.729, AMR, EVRC, GSM and a range of other codecs. Additional features include visual analysis, real-time listening, and recording. The product line also includes a Software Ethernet Testing capability that checks frame transport and throughput parameters of Ethernet and IP networks.

GL's Voice Quality Testing (VQT) product line complements all of GL's products. Using ITU-standard algorithms (PAMS, PSQM, and PESQ), GL's VQT provides a widely excepted solution across the telecom industry. Voice Quality Testing across multiple networks (T1/E1/T3/E3/OC-3, VoIP, Wireless, Landline, etc.) are all available.

GL’s Wireless Products perform protocol analysis and voice quality assessment on GSM, CDMA and UMTS networks. Connections can be made to any wireless phone with automated call control, GPS mapping and real-time signal measurements.

GL’s Echo Canceller testing solutions provide the broadest range of simulation and analysis, including compliance testing per G.168 and G.160 across TDM, IP, VoIP and Wireless networks. GL’s wirelss VQT solutions help assessing impairments to voice quality such as poor mobile phone quality, voice compression and decompression algorithms, delay, loss and gain in speech levels, noise, acoustic and landline echo, and other distortions are easily assessed and accurately measured.

GL’s Handheld data testers can test a wide variety of communications facilities and equipment including T1, fractional T1, E1, fractional E1, T3 and E3 modems, multiplexers, CSU/DSUs, T1 CSUs, DTUs, NTUs and TIUs and more. The testers provide convenience, economy, and portability for almost any interface, including RS232, RS422 / RS530, X.21, T1, E1, T3, E3, and many others.

GL’s Network Surveillance and Monitoring products include Probes for TDM, IP, VoIP, ATM, and Wireless networks. An open standards based approach provides a scalable, feature rich, real-time access to network intelligence. Centralized or distributed access, efficient transport and database loading allow compatibility with 3rd party and standards based monitoring systems.

For more information about GL’s complete line of products,

Contact:

Shelley Sharma
Phone: 301-670-4784 ext. 114
E-mail: info ( @ ) gl dot com

Media Gateway (MG)

Teknologi Softswitch
dari: http://switchingxt3.blogspot.com/2009/01/teknologi-softswitch.html

Munculnya teknologi softswitch, didorong leh layanan komunikasi yang tidak hanya melibatkan suara namun juga dalam bentuk data image bahkan video. Selama ini, kebutuhan akan nformasi yang berbentuk suara dan data, masih dikemas dalam suatu wadah yang berbeda. Adapun suatu teknologi yang telah bisa mengatasi hal itu,dikenal dengan sebutan teknologi softswitch.Teknologi softswitch dengan sistemnya yang terbuka dan terdistribusi memiliki kemampuan berintegrasi dengan teknologi lain yang mampu memadukan berbagai kemampuan layanan voice,data dan multimedia secara lebih efisien.

Softswitch merupakan istilah generik untuk pendekatan baru teknologi switching, menyangkut didalamnya istilah call control, call processing.Karena softswitch merupakan suatu istilah yang generik maka munculah beberapa pengertian yang di definisikan olah beberapa vendor dan badan standarisasi. Berikut dibawah ini merupakan beberapa definisi softswitch yang berbeda dari beberapa vendor dan dari konsortium internasional,diantaranya adalah:

1.ISC (International Softswitch Consortium) mengajukan model softswitch sebagai suatu sistem cerdas (Intelligent System) yang melakukan fungsi call control pada jaringan VoIP. ISC menjelaskan softswitch sebagai suatu sistem yang mencakup semua hal yang berkaitan dengan sistem komunikasi NGN yang menggunakan standar terbuka untuk membuat jaringan terintegrasi dengan memadukan kemampuan layanan yang intelligence dalam menangani trafik voice,data dan multimedia secara lebih efisien dan dengan potensi nilai tambah layanan yang jauh lebih besar dari pada PSTN.
2. I-Link dan Dialup Audio merupakan perusahaan yang bergerak dibidanginternet dan keamanan jaringan.Pengalaman bergerak didunia internet menghasilkan suatu produk berupa softswitch yang lebih dikenal sebagai IPPBX. Softswitch disini lebih menitik beratkan pada teknologi gateway yang menghubungkan antara jaringan publicdan private.
3. Menurut Sun Microsystem, Softswitch merupakan sekumpulan produk, protokol,dan aplikasi-aplikasi yang mengizinkan setiap perangkat untuk mengakses layanan telekomunikasi dan internet melalui jaringan IP. Jika dilihat lebih dalam lagi,sofswitch merupakan satu set teknologi yang melaksanakan fungsi switching dengan membangun komunikasi end-to end. Softswitch merupakan konsep komunikasi masa depan yang dikembangkan dari pendekatan PSTN, VoIP dan jaringan data. Sistem komunikasiini dirancang untuk dapat memberikan layanan voice, data dan multimedia disamping dirancang juga untuk melakukan penetrasi terhadap PSTNdalam bermigrasi ke jaringan data.

Adapun komponen-komponen dari softswitch yaitu:
1. Media Gateway Controller (MGC) atau Call Agent
MGC atau Call Agent adalah elemenutama softswitch, berfungsi untuk mengontrol semua sesi layanan dan komunikasi, mengatur interaksi elemen-elemen jaringan yang lain, dan menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, yakni termasuk PSTN, SS7, dan jaringan IP.
2. Signalling Gateway (SG)
Signalling gateway (SG) menciptakan suatu jembatan antara jaringan SS7 dengan jaringan IP dibawah kendali dari MGC.SG hanya menangani pensinyalan SS7,sedangkan MGC menangani sirkit suara yang telah dibangun oleh mekanismepensinyalan SS7.
3. Media Gateway (MG)
Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan trafik dalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi menjadi trunk gateway dan access gateway
• Trunk gateway adalah mediagateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN/PLMN (jaringan mobile).Trunk gateway akan melakukan proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung yang berbeda beda, baik format sinyalt rafik maupun signalling atau protokolnya.
• Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan jaringan korporasi atau terminal pelanggan (CPE).
4. Media Server
Media server melaksanakan fungsinya yakni, untuk memperkaya softswitch dengan kemampuan media. Jika diperlukan, ini akan mendukung digital signal processing (DSP). Misalnya yakni untuk menanggapi respon suara, tugas itu akan dilakukan oleh media server. Media Video juga akan dilayani oleh suatu Media Server manakala bisa diterapkan.Media akses adalah media yang digunakan oleh jaringan softswitch untuk menjangkau pelanggan. Media akses dapat menggunakan cable modem, leasedcircuit, v.52, DSL, HFC, dan radio akses.
5. Feature Server
Untuk Menyediakan fasilitas atau layanan seperti billing, multi-partyconferencing, dll. Feature server menggunakan sumber daya dan layanan yang terkait dengan komponen yang lain pada softswitch tersebut. Contoh :gatekeeper, dll.
6. Operating support system (OSS)
Adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringan, seperti managemen jaringan, provisioning, billing, monitoring,statistik, dll.

Fungsi Softswitch
1. Fungsi Switching
Teknik switching (teknik penyambungan) merupakan salah satu komponen terpenting dalam jaringan telekomunikasi, dengan switching komunikasi point to point dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan langsung kedua node tersebut. Seperti layaknya fungsi switching,softswitch juga berkemampuan untuk menyambungkan dan memutuskan hubungan sementara. Softswitch mampu menghubungkan jaringan PSTN dengan jaringan IP dan juga melakukan pengaturan trafik yang berupa suara,data dan video.
2. Fungsi Kontrol
Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh media gateway controller (MGC),yakni mengarahkan voice over packet building blocks, memvalidasi user accounts, menyediakan service access, merutekan signalling messages kejaringan PSTN dan me-manage availability jaringan. Fungsi kontrol bekerja berdasarkan instruksi pensinyalan yang datang dari luar atau dari data yang disimpan oleh sentral telepon itu sendiri. Softswitch juga mempunyai fungsi translasi seperti layaknya VoIP gateway, seperti mentranslasikan IP address ke nomor telepon,menangani ruting panggilan yang berupa suara,data,video. Intelligence yang ada pada softswitch memberikan kemampuan fungsional sebagai media gateway control, call control routing dan eksekusi layanan melalui jaringan PSTN, SS7,jaringan IP dan ATM.
3. Fungsi Pensinyalan
Signalling yang dilakukan antar MGC menggunakan protokol MGCP, Megaco, H.323 danSIP untuk menjamin unjuk kerja sistem yangoptimal. Signalling antara jaringan PSTN yang menggunakan SS7 dengan jaringan IP dilakukan oleh signalling gateway (SG). Softswitch juga mampu melakukan translasi protokol, sehingga dapat menjamin interoperability antara sistem signaling yang berbeda-beda seperti SS7, MGCP,IP, SIP, H.323 dan lain-lain. Softswitch melakukan translasi untuk komunikasi point to point antara jaringan PSTN dan jaringan IP.
4. Fungsi Interface
Softswitch mempunyai interface yang disebut Application Programming Interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan server-server yang digunakan untuk menambahkan service baru.

GSM

GSM

GSM (Global System for Mobile komunikasi: berasal dari Groupe Special Mobile) adalah standar paling populer untuk telepon selular di dunia. Its promotor, GSM Association, memperkirakan bahwa 80% dari pasar ponsel global menggunakan standar. [1] GSM digunakan oleh lebih dari 3 milyar orang di lebih dari 212 negara dan wilayah. [2] [3] Its ubiquity membuat roaming internasional sangat umum di antara operator telepon selular, yang memungkinkan pelanggan untuk menggunakan ponsel mereka di berbagai belahan dunia. GSM berbeda dari para pendahulu yang baik dalam sambutannya signaling dan Saluran digital, dan karena itu dianggap sebagai generasi kedua (2G) mobile phone system. Ini juga berarti bahwa komunikasi data yang mudah untuk membangun ke dalam sistem.

Ubiquity of the GSM standar yang telah keuntungan baik untuk konsumen (yang memperoleh manfaat dari kemampuan untuk menjelajah dan beralih operator telepon tanpa berpindah) dan juga ke jaringan operator (peralatan yang dapat memilih salah satu dari sekian banyak vendor menerapkan GSM [4]) . GSM juga memelopori-biaya yang rendah (ke jaringan operator) alternatif untuk panggilan suara, dengan layanan pesan singkat (SMS, juga disebut "pesan teks"), yang sekarang telah didukung oleh ponsel standar lainnya juga. Keuntungan lain adalah bahwa standar termasuk satu nomor telepon darurat di seluruh dunia, 112 [5]. Ini memudahkan bagi wisatawan untuk menyambung ke layanan darurat tanpa mengetahui nomor darurat lokal.

Versi standar yang terbalik-kompatibel dengan ponsel GSM yang asli. Misalnya, Release'97 dari standar ditambahkan kemampuan data paket, dengan General Packet Radio Service (GPRS). Release'99 diperkenalkan transmisi data kecepatan tinggi menggunakan Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE).

Sejarah

Pada tahun 1982, European Conference of Pos dan Telekomunikasi administrasi (CEPT) menciptakan Groupe Special Mobile (GSM) untuk mengembangkan sebuah standar untuk sistem telepon selular yang dapat digunakan di seluruh Eropa. [6] Dalam tahun 1987, sebuah memorandum of understanding telah ditandatangani oleh 13 negara untuk mengembangkan suatu sistem telepon selular di seluruh Eropa. [7] [8] Terakhir, sistem yang dibuat oleh SINTEF timah oleh Torleiv Maseng terpilih [9].

Pada tahun 1989, GSM adalah tanggung jawab ditransfer ke Eropa Telekomunikasi Standar Institute (ETSI) dan tahap I dari spesifikasi GSM telah diterbitkan pada tahun 1990. Jaringan GSM pertama diluncurkan pada tahun 1991 oleh Radiolinja di Finlandia dengan kerjasama teknis pemeliharaan infrastruktur dari Ericsson. [10] Pada akhir tahun 1993, lebih dari satu juta pelanggan yang menggunakan jaringan telepon GSM yang dioperasikan oleh 70 operator di 48 negara.

Seluler Radio Network

Artikel utama: Jaringan Selular

GSM adalah jaringan selular, yang berarti tersambung ke ponsel dengan cara mencari sel di sekitar segera.

Ada lima ukuran sel yang berbeda dalam jaringan GSM-makro, mikro, pico, femto dan payung sel. Cakupan wilayah masing-masing sel bervariasi sesuai dengan pelaksanaan lingkungan. Makro sel dapat dianggap sebagai sel dimana stasiun pangkalan antena dipasang pada tiang atau bangunan di atas rata-rata tingkat atas atap. Mikro adalah sel sel antena yang tinggi adalah di bawah rata-rata tingkat atas atap, mereka biasanya digunakan di wilayah perkotaan. Picocells adalah sel-sel kecil yang cakupan diameter adalah beberapa belasan meter, mereka dipakai terutama dalam ruangan. Femtocells sel yang dirancang untuk digunakan di tempat tinggal atau usaha kecil dan lingkungan yang terhubung ke jaringan penyedia layanan melalui sebuah koneksi internet broadband. Payung sel yang digunakan untuk menutup shadowed daerah yang lebih kecil dan sel-sel mengisi kesenjangan antara cakupan sel mereka.

Sel horisontal radius bervariasi tergantung pada ketinggian antena, antena dan perambatan mendapatkan kondisi dari beberapa ratus meter untuk beberapa puluhan kilometer. Lagi jarak GSM spesifikasi dalam mendukung praktis digunakan adalah 35 kilometer (22 mil). Ada juga beberapa implementasi dari konsep yang diperpanjang sel, di mana sel radius dapat ganda atau bahkan lebih, tergantung pada antena sistem, jenis lahan dan waktu sebelumnya.

Jangkauan indoor juga didukung oleh jaringan GSM dan dapat dicapai dengan menggunakan indoor picocell base station, atau didistribusikan dengan pengulang indoor indoor antena makan melalui kuasa splitters, mengirimkan sinyal radio dari antena ke luar rumah yang terpisah didistribusikan indoor antena sistem. Ini biasanya digunakan ketika banyak panggilan kapasitas ruangan yang diperlukan, misalnya di pusat perbelanjaan atau bandara. Namun, ini bukan merupakan prasyarat, sejak cakupan indoor juga disediakan di gedung-penetrasi radio sinyal dari dekat sel.

Modulasi yang digunakan dalam GSM adalah Gaussian minimum-shift keying (GMSK), salah satu jenis terus-tahap frekuensi shift keying. Dalam GMSK, sinyal yang akan menuju modulated carrier smoothed pertama adalah dengan Gaussian rendah lulus filter sebelum makan untuk menjadi alat modulasi frekuensi, yang sangat mengurangi gangguan saluran ke tetangga (gangguan saluran berdekatan).

GSM Pedoman Monitor

Artikel utama: rentang frekuensi GSM

Jaringan GSM yang beroperasi di beberapa rentang frekuensi (dipisahkan ke dalam rentang frekuensi GSM untuk 2G dan UMTS frekuensinya untuk 3G). Sebagian besar jaringan 2G GSM beroperasi pada 900 MHz atau 1800 MHz bands. Beberapa negara di Amerika (termasuk Kanada dan Amerika Serikat) menggunakan 850 MHz dan 1900 MHz karena band 900 dan 1800 MHz frekuensinya telah dialokasikan. Sebagian besar jaringan GSM 3G di Eropa yang beroperasi di frekuensi 2100 MHz band

Jarang yang 400 dan 450 MHz frekuensinya ditugaskan di beberapa negara di mana frekuensi ini sebelumnya digunakan untuk pertama-generasi sistem.

GSM-900 menggunakan 890-915 MHz untuk mengirim informasi dari stasiun mobile ke base station (uplink) dan 935-960 MHz untuk arah yang lain (downlink), menyediakan 124 RF saluran (saluran nomor 1-124) spasi di 200 kHz . Duplex spacing of 45 MHz yang digunakan. Di beberapa negara GSM-900 band telah diperpanjang untuk mencakup rentang frekuensi yang lebih besar. Ini diperpanjang GSM ', E-GSM, menggunakan 880-915 MHz (uplink) dan 925-960 MHz (downlink), menambahkan 50 channel (saluran nomor 975-1023 dan 0) yang asli band GSM-900. Timne divisi multiplexing digunakan untuk membolehkan delapan penuh menilai atau enambelas setengah sambutannya menilai saluran per frekuensi saluran radio. Ada delapan radio timeslots (memberikan delapan periode burst) dikelompokkan ke dalam apa yang disebut sebagai bingkai TDMA. Setengah menilai menggunakan saluran alternatif dalam bingkai yang sama timeslot. Saluran data untuk menilai semua saluran 8 adalah 270,833 kbit / s, dan durasi frame adalah 4,615 ms.

Transmisi listrik di handset dibatasi hingga maksimal 2 watt di GSM850/900 dan 1 watt dalam GSM1800/1900.

Voice Codecs

GSM telah menggunakan berbagai codec suara ke memperonyokkan 3,1 kHz audio menjadi antara 5,6 dan 13 kbit / s. Awalnya, dua codec, yaitu setelah jenis data saluran mereka dialokasikan, digunakan, disebut Half Rate (5,6 kbit / s) dan Full Rate (13 kbit / s). Ini menggunakan sistem berdasarkan input linear coding (LPC). Selain menjadi efisien dengan bitrates, codec ini juga dibuat lebih mudah untuk mengidentifikasi lebih penting bagian audio, memungkinkan udara antarmuka lapisan untuk memprioritaskan dan melindungi ini bagian sinyal.

GSM telah lebih ditingkatkan pada tahun 1997 [12] dengan Enhanced Full Rate (EFR) codec, yang 12,2 kbit / s codec yang menggunakan penuh menilai saluran. Akhirnya, dengan pengembangan UMTS, EFR telah refactored menjadi variabel-menilai codec disebut AMR-Narrowband, yang berkualitas tinggi dan kuat terhadap gangguan bila digunakan pada saluran penuh nilai, dan kurang kuat, namun masih relatif tinggi kualitas baik bila digunakan dalam radio kondisi setengah menilai saluran.

Jaringan struktur
Struktur jaringan GSM
Jaringan GSM di belakang terlihat oleh pelanggan yang besar dan rumit untuk menyediakan semua layanan yang diperlukan. Hal ini dibagi menjadi beberapa bagian dan ini adalah masing-masing dibahas dalam bagian tersendiri.

* The Base Station Subsystem (base stasiun dan pengendali).
* The Network dan Switching Subsystem (bagian dari jaringan yang paling mirip dengan jaringan tetap). Hal ini hanya kadang-kadang juga disebut jaringan inti.
* GPRS Core Network (opsional pada bagian yang memungkinkan sambungan paket berbasis Internet).
* Semua elemen dalam sistem untuk menggabungkan berbagai layanan GSM seperti panggilan suara dan SMS.

Subscriber Identity Module

Salah satu kunci fitur GSM adalah Pelanggan Identity Module (SIM), yang umum dikenal sebagai kartu SIM. SIM adalah dpt kartu pintar yang berisi informasi pengguna langganan dan buku telepon. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan informasi nya setelah berpindah sesuai. Atau, pengguna juga dapat mengubah operator sambil menahan handset hanya dengan mengubah kartu SIM. Beberapa operator akan blok ini dengan ponsel yang memungkinkan untuk menggunakan hanya satu SIM, atau hanya sebuah SIM yang dikeluarkan oleh mereka, praktek ini dikenal sebagai penguncian SIM, dan melanggar hukum di beberapa negara.

Di Australia, Amerika Utara dan Eropa banyak operator mengunci mereka menjual mobiles. Hal ini dilakukan karena harga ponsel biasanya subsidi dengan penghasilan dari kepelangganan, dan operator akan mencoba untuk menghindari subsidising saingan dari mobiles. J pelanggan biasanya dapat menghubungi operator selular untuk menghapus kunci untuk biaya, memanfaatkan layanan swasta untuk membuka kuncinya, atau cukup menggunakan software dan website yang tersedia di Internet untuk membuka handset sendiri. Meskipun sebagian besar situs web menawarkan unlocking untuk biaya, beberapa melakukannya secara gratis. Penguncian yang berlaku untuk handset, diidentifikasikan oleh International Mobile Equipment Identity (IMEI) nomor, bukan untuk account (yang diidentifikasi oleh kartu SIM).

Di beberapa negara seperti Bangladesh, Belgia, Kosta Rika, India, Indonesia, Malaysia, dan Pakistan, semua ponsel yang dijual dibuka. Namun, di Belgia, adalah haram bagi operator di sana menawarkan berbagai bentuk subsidi pada harga ponsel. Hal ini juga terjadi di Finlandia sampai 1 April 2006, ketika penjualan subsidi kombinasi sesuai dan account menjadi hukum, meskipun ada operator untuk membuka kunci telepon gratis setelah periode tertentu (maksimal 24 bulan).
GSM keamanan

GSM dirancang dengan tingkat keamanan. Sistem ini dirancang untuk mengotentikasi pelanggan yang menggunakan pra-berbagi kunci dan tantangan-respon. Komunikasi antara pelanggan dan base station dapat dienkripsi. Pengembangan UMTS memperkenalkan sebuah opsional USIM, yang menggunakan otentikasi kunci yang lebih panjang untuk memberikan keamanan yang lebih besar, serta saling otentikasi jaringan dan pengguna - sedangkan GSM hanya mengotentikasi pengguna ke jaringan (dan bukan sebaliknya). Keamanan model itu menawarkan kerahasiaan dan otentikasi, tetapi otorisasi kemampuan terbatas, dan tidak ada non-penolakan. GSM menggunakan beberapa algoritma cryptographic untuk pengamanan. Yang A5 / 1 dan A5 / 2 streaming ciphers digunakan untuk memastikan over-the-air privasi suara. A5 / 1 dikembangkan pertama yang lebih kuat dan algoritma yang digunakan dalam Eropa dan Amerika Serikat; A5 / 2 adalah lebih lemah dan digunakan di negara-negara lain. Kelemahan serius telah ditemukan di kedua algoritma: adalah mungkin untuk istirahat A5 / 2 secara real-time dengan ciphertext hanya menyerang, dan pada bulan Februari 2008, Pico Komputasi, Inc mengungkapkan nya kemampuan dan rencana untuk mengkomersialisasikan FPGAs yang memungkinkan A5 / 1 menjadi rusak dengan serangan pelangi tabel [1]. Sistem yang mendukung beberapa algoritma sehingga operator mengganti Mei cipher yang satu dengan yang lebih kuat.



HSDPA

Pengertian HSDPA adalah singkatan dari High Speed Downlink Packet Access
Pebedaan antara UMTS dengan HSDPA adalah pada kecepatan yang bisa dicapai. Kalau 3G artinya mendukung kecepatan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System ) yang hanya bisa maksimum 384kbps. Sedangkan HSDPA secara teori bisa mencapai 3.6Mbps (hampir 10 kali lipat kecepatan maksimal UMTS), HSDPA sering disebut 3,5G (teknologi tiga setengah G) untuk membedakan dari standard 3G sebelumnya.




Pengertian HSDPA memungkinkan adanya layanan video streaming, Internet akses yang cepat, dan konferensi video. HSDPA merupakan pengembangan dari jaringan W-CDMA yang sudah ada. Sebagai informasi, W-CDMA adalah nama teknologi GSM yang memungkinkan adanya teknologi 3G. Tujuan HSDPA, tak lain, adalah untuk meningkatkan kecepatan maksimal transfer data, kualitas pelayanan, dan efisiensi.



Pengertian WCDMA adalah teknologi yang digunakan di GSM (halo, simpati, mentari, xplor dll) sedangkan teknologi untuk mendukung kecepatan tinggi pada jaringan CDMA CDMA (Fren,Esia,Flexi,Starone) namanya EV-DO

source:
http://bonekmania-putranto.blogspot.com/2009/03/3g-sejarah-ada-pun-perkembangan.html

3G

3G
SEJARAH

Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System)
2. Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT
3. Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ke-3, sering disisipkan Generasi 2,5, yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
DEFINISI
Secara umum, ITU-T, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:
• Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile).
• Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian).
• Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat.
TEKNOLOGI 3G

Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global System for Mobile Communication)yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency slot.
Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan 3G juga telah digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui kegagalan. Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor:
1. Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
2. Kultur masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73.
3. Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.
EVOLUSI MENUJU 3G
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi.

Operator dan jaringan UMTS Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G sedang dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas dari jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah data suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan pada permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi.
"2.5G" (Dan juga 2,75G) adalah teknologi seperti pelayanan data i-mode, telepon berkamera, pertukaran rangkaian data berkecepatan tinggi (atau disebut juga High-Speed Circuit-Switched Data atau disingkat HSCSD) dan Pelayanan paket radio umum (atau dikenal dengan General Packet Radio Service atau GPRS)diciptakan untuk menyediakan beberapa funsi utama seperti jaringan 3G, tapi tanpa transisi penuh ke jaringan 3G. Pelayanan-Pelayanan ini diciptakan untuk memperkenalkan kemungkinan dari penerapan teknologi nirkabel untuk pengguna dan penigkatan permintaan untuk pelayanan 3G.

Salah paham tentang 3G
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum.
1. Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
2. Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal Communication System)

CDMA

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.
Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
• hanya membutuhkan satu radio yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
• tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal
• dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal
• tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
• memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
• memiliki proteksi dari proses penyadapan
Fitur CDMA
• Sinyal pesan pita sempit ( narrowband ) akan digandakan dengan penyebaran sinyal pita lebar ( wideband ) atau pseudonoise code
• Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri.
• Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua pengguna begitu nomer pengguna meningkat.
• Near-far problem (masalah dekat-jauh)
• Interference terbatas:kontrol daya sangat diperlukan
• lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman,sehingga meggunakan rake receiver
• Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan dalam sistem CDMA!
Bacaan yang disarankan
• Andrew J. Viterbi. (1995) CDMA : Principles of Spread Spectrum Communication (1st edition) Prentice Hall PTR ISBN 0-201-63374-4
l • d • s
Layanan telekomunikasi seluler CDMA di Indonesia

Bakrie Telecom
Esia • Wifone • Wimode • EsiaTel

Indosat
StarOne

Mobile-8
Fren • Hepi

Sampoerna Telekom
Ceria

Smart Telecom
Smart

Telkom
TelkomFlexi

l • d • s
Layanan telekomunikasi seluler GSM di Indonesia

HCPT
3

Indosat
IM3 • Mentari • Matrix

NTS
AXIS

PSN
ByRU • PASTI

Telkomsel
simPATI • kartuAs • kartuHALO

XL
XL Prabayar • XL Pascabayar

source:
http://bonekmania-putranto.blogspot.com/2009/03/3g-sejarah-ada-pun-perkembangan.html

CAS

Exchange to Exchange Signaling
Terdiri atas :
- Common Associated Signaling (CAS), yaitu signaling dimana informasi speech dan informasi signaling mengalir melalui jalur yang sama.
- Common Channel Signaling (CCS), yaitu signaling dirnana informasi speech dan informasi signaling mengalir melalui jalur yang terpisah.

Signaling dibagi atas :
- Subcriber - Exchange signaling, signaling yang terjadi antara pesawat pelanggan dengan sentral ataupun sebaliknya. Signaling ini lebih dikenal sebagai subscriber signaling.
- Exchange - exchange signaling, yaitu signaling yang terjadi antar sentral telepon. Signaling antar sentral terdiri dari Channel Associated Signaling (CAS) dan_ Common Channel Signaling (CCS)

signalling
Signaling adalah semua pensinyalan yang dibutuhkan dalam melakukan panggilan di jaringan
telekomunikasi.

Arah Sinyal
Arah signaling terdiri dari arah forward dan arah reverse. Jika panggilan berasal dari A menuju B,
maka forward signal mengalir dari telepon A menuju sentral telepon B tempat B berada, sedangkan reverse signal adalah sebaliknya.

Pembawa Signaling
Pembawa signaling adalah, terdiri dari :
- Physical Circuit, yaitu suatu sirkit dimana tidak ada transformasi frekuensi percakapan (speech) pada sinyal yang melewatinya.
- Nonphysical Circuit, yaitu suatu sirkit dimana terdapat transformasi frekuensi speech ke frekuensi yang lebih tinggi (FDM) atau ke dalam bentuk digital (TDM).
- Signaling networks, yaitu jaringan khusus pembawa informasi signaling.

Tipe Sinyal
Tipe sinyal adalah, terdiri dari :
- Sinyal DC, yaitu sinyal direct current, contoh untuk on-off hook.
- Sinyal AC, sinyal at-us bolak balik, contohnya sinyal dering.
- Tone, sinyal berfrekuensi tertentu, baik di dalam frekuensi speech (inband signaling) maupun di luar frekuensi speech (outband signaling). Contohnya tone 16 khz untuk billing.
- MFC (Multi Frequency Coding), yaitu signaling dengan menggunakan kombinasi beberapa frekuensi,contohnya DTMF.
- Digital, yaitu signaling dengan menggunakan bit-bit digital.

Syarat Signaling
Persyaratan signaling antara lain :
- Andal, Transfer informasi yang andal (pelanggan yang ditujulah yang ringing).
- Cepat, proses call set up cepat.
- Tanpa noise.Klasifikasi Signaling

Subcriber Signaling
Terdiri atas signaling :
- Pelanggan ke sentral, yaitu signaling yang berasal dari pesawat pelanggan, terdiri dari on-off hook, nomor dial dan informasi jumlah uang (pay phone).
- Sentral ke pelanggan, yaitu signaling yang dikirimkan oleh sentral ke pesawat pelanggan, terdiri dari info status sentral sibuk atau tidak, info status pelanggan yang dipanggil sibuk atau tidak, info kongesti, info charging, serta dering.

http://kasih-yang-sempurna.blogspot.com/2008/08/signalling.html

CCS7

Signalling CCS7
By bensue


Pendahuluan
CCS7 atau common signaling system no.7 merupakan protocol yang paling banyak digunakan pada Telekomunikasi. Dikenal juga sebagai protocol yang menggunakan
out of band signaling yang menawarkan berbagai keunggulan dibanding dengan metodologi signaling lainnya.

Kemiripan dengan beberapa protocol lainnya adalah arsitekturnya yang bertingkat. CCS7 tersusun atas 4 tingkatan, 3 tingkat MTP (Message transfer part) dan 1 call control protocol.

Ada 2 komponen penting dalam suatu komunikasi lewat telepon. Yang pertama dan terpenting adalah isi komunikasi itu sendiri, yaitu suara, fax data, dan lain sebagainya. Yang kedua adalah informasi yang memerintahkan saluran telepon membangun komunikasi dan arah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Informasi ini disebut sebagai Signalling. Karena digunakan secara luas, signaling telefoni ini distandarkan oleh ITU, standar-standar ini kemudian dikenal sebagai protocol. Salah satunya adalah CS7. Sebenarnya bukan hanya ITU yang membuat standarisasi untuk Signalling System No.7 ini, melainkan ada beberapa lembaga standarisasi lainnya, namun lembaga yang bertanggungjawab atas administrasinya adalah ITU.

Pada awalnya protocol ini dirancang untuk menyampaikan informasi berkenaan dengan pembangunan jalur hubungan komunikasi dan pemutusannya antar sentral telepon, kemudian diperluas cakupannya untuk berbagai tugas sehubungan dengan pengumpulan dan pelaporan informasi yang diperlukan bagi pengiriman dan pembangunan hubungan telepon. Standar SS7 sendiri saat ini telah meliputi spesifikasi yang luas dan beraneka ragam fungsi-fungsi pengaturan dalam hubungan telepon. Dan, CCS7 terbukti sangat sukses dan tangguh.

Saat ini dengan kecenderungan konvergensi antara jaringan berbasis circuit switching dan packet switching [jaringan IP], CCS7 menjadi perhatian penting bagi para perancang untuk menyatukan dua dunia ini. Pemahaman CCS7 merupakan komponen penting untuk memahami kinerja jaringan saat ini maupun di jaringan di masa depan.

Tujuan dari tinjauan umum ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang peran CCS7 dalam jaringan telepon saat ini, untuk menyelusuri asalnya dan mempelajari arsitekturnya serta melihat perkembangannya di masa mendatang.

II. LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

Untuk memahami CCS7, pertama kali kita harus memahami adanya kelemahan dasar dari metode signaling terdahulu yang dipakai pada jaringan telepon fixed [PSTN]. Pada kebanyakan jaringan PSTN hingga saat ini masih menggunakan metode signaling yang dikenal sebagai in band signaling.

Seluruh percakapan telepon yang menggunakan metode in band signaling ini membutuhkan trunk pembawa [bearer trunk] untuk membawa mereka dari asal ke tempat tujuannya. Pada masa-masa awal, hal ini diwujudkan dengan kabel tunggal yang diperuntukkan bagi setiap pelanggan. Switching diartikan sebagai menghubungkan pelanggan lewat sambungan kabel. Selain membawa percakapan atau ‘content’, trunk pembawa juga mengikut sertakan informasi signaling yang diperlukan untuk mengendalikan segala sesuatu yang berkenaan dengan komunikasi lewat telepon. Metode signaling seperti ini dikenal sebagai “Channel Associated Signalling” yang disingkat dengan CAS. Dapatlah dibayangkan, secara fundamental metode ini tidaklah efisien, mengapa demikian, karena kanal pembawa akan diduduki dari titik asal ke tempat tujuan walapun penerima di tempat tujuan tidak dapat menerima panggilan masuk. Padahal kanal ini haruslah digunakan se-efisien mungkin, dan hanya digunakan jika pihak penerima benar-benar dapat menerima panggilan masuk. Sehingga bila penerima panggilan sedang sibuk, kanal pembawa informasi ini tidak diduduki melainkan bisa digunakan oleh pelanggan lainnya yang benar-benar memerlukannya.

Oleh sebab itu diperkenalkanlah metode yang memisahkan informasinya dengan kanal pembawa, yang disebut dengan “Common Channel Signalling” atau CCS. Dengan CCS, diperlukan suatu kanal khusus hanya untuk membawa informasi signaling namun mampu dan bertanggung-jawab untuk mengendalikan sejumlah besar kanal-kanal pembawa informasi [voice channel]. Metode signaling ini dikenal juga sebagai out of band signaling.

http://bensue.wordpress.com/2008/08/25/signalling-ccs7/

GSM, DCS, PCS

GSM, DCS, PCS


Q. What is the difference between GSM, DCS and PCS?

A. Really nothing at all. All DCS and PCS are is a different technical implementations of the GSM standard - namely GSM 900, DCS 1800 and PCS1900. All of these systems use GSM technology, but they operate at different frequencies. GSM900 operates at 900MHz , DCS1800 operates at 1800 MHz and PCS 1900 operates at 1900 MHz.

Q. Can I use my GSM 900 Phone on DCS 1800 or PCS 1900 network?

A. No. You can use your SIM card in a DCS 1800 or PCS 1900 providing your operator has a roaming agreement. There are new phones being developed now. The first Dual Mode handsets will be available by the end of 1997.

http://www.mobileworld.org/gsm_faq_02.html

There is a also a Tri Mode handsets being developed that is tri-band (900, 1800 and 1900 MHz) and tri-codec (fullrate, halfrate and enhanced fullrate).

Telia Mobitel of Sweden are planning to intergrate DCS 1800 into their 900 network by the beginning of next year. Because they're both the same standard with the same specifications, the same GSM switches can be used for both. All that needs to be installed is the radio network, along with a software upgrade to the switches to handle the two frequency bands.

Q. What is fullrate, halfrate and enhanced fullrate?

A. Half Rate Codec is a way of increasing the capacity of the network. The handset MUST support this or it will use Full Rate and offer not benefits to the network operator. Quality as well is supposed to suffer.

Full Rate Codec is what is being used now by all networks.

Enhanced Full Rate Codec offers much better speech quality, rivaling that of the fixed network.

Q. What is Cell Broadcast?

A. Cell Broadcast allows you to view information on the screen of your phone updated automatically. For example it can tell you what area you're in. by selecting other channels, you can access other services like traffic reports, weather, sporting and many other services. For example the network could if there was an accident it one suburb alert all mobile users in that suburb of it. Or if there are roadworks, the uses are unlimited.

A message up to 93 characters can be sent. This message can be updated every two seconds.

Bisnis tidak harus selalu diawali dengan uang

Bisnis Modal Dengkul


Logikanya, bisnis pasti memerlukan modal uang, bukan modal dengkul. Jadi, mana mungkin memulai bisnis dengan modal dengkul? Mungkin saja. Ingin tahu rahasianya? Baca terus yang berikut.

MODAL DASAR

Ternyata memulai suatu bisnis tidak harus selalu diawali dengan uang. Uang memang penting, tetapi ternyata bukan yang terpenting. Ada tiga modal dasar yang harus kita miliki jika ingin memulai suatu usaha.
Keberanian. Jika ingin memulai usaha baru, modal pertama dan terutama bukanlah uang, tetapi keberanian: keberanian berubah, keberanian untuk bermimpi, keberanian untuk bertindak, keberanian untuk gagal, dan keberanian untuk sukses. Segunung ide dan segudang uang tak ada artinya tanpa keberanian. Henry Nestle, raja bisnis dalam industri makanan bayi dan makanan kering, memulai bisnisnya dari keberanian untuk berubah. Pada masa krisis ekonomi berkepanjangan, sulit bagi rakyat di negaranya untuk mencari makanan untuk bayi. Nestle yang pada saat itu adalah seorang ahli kimia, menggunakan keahliannya untuk menemukan solusi terbaik bagi makanan bayi yang mudah dibuat dan bergizi. Setelah berjuang untuk berusaha, akhirnya Henry berhasil menemukan ramuan yang paling tepat untuk makanan bayi. Temuannya ini kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang berhasil dan mendunia.
Keyakinan. Selain keberanian, kita juga perlu memiliki keyakinan sukses. Keyakinan ini hanya bisa kita dapatkan jika kita memiliki mimpi sukses yang jelas. Semakin jelas gambaran kita mengenai mimpi kita, semakin tinggi derajat keyakinan kita untuk sukses. Dengan gambaran yang jelas, akan lebih mudah bagi kita untuk mempersiapkan semua yang diperlukan ataupun dipersyaratkan bagi terwujudnya mimpi tersebut. Kenichi Ohmae, ”Management Guru” dari Jepang, melihat perlunya semua orang, terutama pelaku bisnis untuk memiliki gambaran kesuksesan mereka di masa depan dengan jelas, karena gambaran yang jelas ini dapat menumbuhkan keyakinan untuk mewujudkannya secara proaktif. Keyakinan juga bisa ditumbuhkan dari persiapan yang cukup. Charles Schwab seorang investor yang merupakan pionir dalam mendirikan perusahaan pialang, dengan menuliskan semua yang ingin diraihnya secara rinci. Rincian mimpi sukses ini disusun kembali berdasarkan prioritas yang ingin dicapainya, dan rencana aksi untuk mencapainya. Strategi penyusunan prioritas dan rencana aksi ini, ternyata berhasil menumbuhkan keyakinan Schwab untuk sukses. Dengan strategi ini, Schwab berhasil membangun kerajaan bisnisnya di bidang investasi, sehingga menjadi perusahaan pialang terkemuka di dunia.
Ketekunan. Membangun sebuah bisnis memang tidak mudah. Upaya ini memerlukan perjuangan yang tekun sebelum sukses dapat diwujudkan. Orang yang sukses adalah orang yang tidak menyerah sebelum sukses itu dapat diraih. Mungkin saja ia harus mengalami banyak kegagalan, tetapi ia bangkit kembali dan memiliki keuletan untuk mencoba lagi. Thomas Alva Edison, penemu bola lampu, dan pendiri perusahaan barang-barang elektronik terkemuka di dunia, General Electrics, juga berhasil berkat ketekunannya yang luar biasa. Dalam upaya menemukan bola lampu tersebut, Edison harus mengalami banyak kegagalan. Jika orang lain berhenti berusaha ketika terantuk pada kegagalan yang pertama, kedua, ketiga ataupun keempat, tidak demikian dengan Edison. Ia puluhan kali harus mengalami kegagalan, sebelum akhirnya bola lampu berhasil ditemukannya. Ketekunannya ini membuahkan hasil yang tidak hanya bisa dinikmati oleh Thomas Alva Edison sendiri, melainkan juga oleh seluruh dunia. Ray ”McDonald” Kroc juga memiliki ketekunan yang luar biasa dalam membangun bisnis makanan cepat sajinya ini. Sebelum meraih keberhasilan, berbagai profesi pernah ditekuninya, dari supir truk sampai salesman, dari posisi terendah sampai tertinggi. Semua dijalaninya dengan tekun tanpa putus asa, walaupun berbagai penolakan, kegagalan harus dijalaninya. Hasilnya? Luar biasa. Ketekunan Ray Kroc telah mempersembahkan kerajaan bisnis makanan cepat saji yang telah menggurita di seluruh dunia.

MODAL DENGKUL
”Saya tidak punya uang untuk memulai usaha. Saya belum memiliki cukup modal untuk berbisnis.” Ini yang sering dijadikan alasan oleh banyak orang yang menunda memulai usaha sendiri. Ternyata kita tidak perlu menunggu sampai modal besar datang. Usaha bisa dimulai dengan modal ”dengkul”. Caranya?
Ide. Semua usaha berawal dari sebuah ide yang kemudian dijual. Jadi, asal kita sudah punya ide bisnis yang baik, walaupun belum punya modal, kita bisa menjual ide bisnis kita tersebut untuk kemudian dijadikan uang. Bill Gates, kaisar kerajaan Microsoft, juga memulai usahanya dengan modal ide. Setelah drop out dari Harvard, Bill Gates berani bermimpi untuk memiliki bisnis yang dapat menjadi saingan IBM. Mimpi ini ia pupuk terus sehingga membuahkan keberanian untuk bertindak. Dengan keberanian ini, Bill Gates menjual ide briliannya yang menawarkan solusi bisnis di bidang teknologi informasi ke berbagai investor, sampai akhirnya ia mampu menggalang dana yang cukup untuk memulai usahanya.
Kemitraan ala Restoran Padang. Jika kita punya keterampilan tapi tidak punya uang, mengapa kita tidak bermitra dengan orang yang punya uang, tetapi tidak mempunyai keberanian dan keterampilan yang kita miliki. Strategi bisnis dengan prinsip kerja sama win-win ini ternyata sudah lama diterapkan oleh para pelaku bisnis yang menekuni usaha restoran Padang. Tim manajemen dan pemilik modal bermitra untuk menjalankan bisnis ini. Tim manajemen tidak digaji melainkan diberikan bagian keuntungan (sesuai dengan prosentasi yang disepakati bersama) yang diperoleh dari menjalankan bisnis restoran tersebut. Strategi kemitraan seperti ini tentunya bisa juga diterapkan di industri yang berbeda.
Bayar di Muka. Dasar dari sebuah bisnis adalah kepercayaan. Jika orang lain telah menaruh kepercayaan kepada kita, tentunya akan lebih mudah bagi kita untuk melakukan bisnis dengan modal dengkul. Misalnya saja, jika kita mendapat pesanan untuk mengekspor barang ke luar negeri, tetapi kita tidak punya cukup uang untuk memproduksi barang yang akan diekspor tersebut, kita bisa mencoba untuk meminta pembeli untuk membayar di muka sebagian. Uang yang kita dapatkan ini bisa kita gunakan untuk memproduksi barang yang telah dipesan. Untuk mendapatkan uang muka tersebut, kita juga bisa mencoba mengajukan aplikasi kredit ekspor ke bagian Trade Services di Bank, dengan menunjukkan sales contract yang sudah ditandatangani untuk mengekspor sejumlah barang serta dokumen lain yang diperlukan. Dengan menunjukkan kepastian pembelian barang dari mitra di luar negeri, akan lebih mudah bagi kita untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank. Cara ini banyak dilakukan oleh pelaku bisnis yang mengekspor barang ke luar negeri ataupun yang mengimpor barang dari luar negeri.
Perantara. Tidak ada modal bukan merupakan alasan bagi kita untuk tidak memulai usaha. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memulai bisnis dengan modal dengkul. Salah satunya adalah dengan bertindak sebagai perantara. Di sini kita bertindak seperti perantara antara produsen (pemilik barang) dan konsumen (pembeli barang). Kita bisa membantu orang yang memiliki barang untuk menjualkan barangnya kepada konsumen. Lalu kita bisa menjualkan barang tersebut di tempat usaha kita (dengan cara konsinyasi). Setelah barang terjual, kita bisa mendapatkan komisi dari hasil yang terjual. Uang yang berhasil kita kumpulkan, bisa kita gunakan untuk mengembangkan bisnis kita lebih lanjut. Cara ini digunakan oleh Charles Scwab dengan bisnis pialangnya yang menjadi perantara dalam penjualan saham dan surat-surat berharga lainnya.
Jual Keahlian. Jika kita memiliki keahlian ataupun pengalaman berharga di suatu bidang yang jarang dimiliki orang lain, kita bisa mencoba menjual keahlian dan pengalaman kita tersebut untuk membantu orang lain dalam melakukan bisnis mereka. Jika kita memiliki pengalaman dan keahlian di bidang IT, kita bisa menawarkan pengalaman dan keahlian kita sebagai solusi bagi bisnis orang lain. Jika kita memiliki keahlian dalam bidang bahasa Inggris, kita bisa menawarkan jasa terjemahan dokumen, interpreting dalam seminar ataupun pertemuan bisnis, maupun pelatihan bahasa Inggris bagi pelaku bisnis. Jika kita memiliki keahlian dalam musik, kita bisa menawarkan keahlian kita untuk menghibur orang lain di berbagai acara, ataupun melatih orang lain untuk memainkan alat musik yang bisa kita mainkan. Para konsultan bisnis, konsultan pendidikan, artis, dan olahragawan profesional menggunakan strategi ini untuk meraih sukses.
Pada prinsipnya, jika kita sudah bertekad untuk memulai sebuah bisnis, uang bukanlah modal utama. Yang perlu dimiliki adalah keberanian, keyakinan, dan ketekunan. Setelah itu, untuk memulai usaha, kita tidak perlu menunggu sampai modal besar terkumpul. Kita bisa mendapatkan modal dari berbagai sumber, antara lain dengan menjual ide, menerapkan manajemen ala restoran padang, memenangkan kepercayaan mitra bisnis sehingga mereka bersedia bayar di muka untuk jasa yang kita tawarkan, menjadi perantara ataupun menjual keahlian kita sebagai solusi bagi orang lain. Jadi, siapa bilang kita tidak bisa memulai usaha dengan ”modal dengkul”?

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0803/man01.html